Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ANDI MUKARRAMAH
16 3145 301 520
KELAS N
MATA KULIAH
: BD.403
SKS
: 3 SKS (T=1,P=2)
WAKTU PERTEMUAN
: 2x50 MENIT
PERTEMUAN KE
: IX (SEMBILAN)
A. SASARAN BELAJAR
:Setelah
mengikuti
perkuliahan,
mahasiswa
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
TAHAP
PENDAHULUAN
10 MENIT
KEGIATAN DOSEN
MEMBUKA PELAJARAN, SALAM, ABSENSI
KEGIATAN MAHASISWA
MENDENGARKAN, MENJAWAB
SALAM
PENYAJIAN
50 MENIT
KATETER
MENJAWAB PERTANYAAN DARI MAHASISWA
MENJELASKAN TUJUAN TINDAKAN
MENDENGARKAN
BERTANYA
PEMASANGAN KATETER
MENJAWAB PERTANYAAN DARI MAHASIWA
MENJELASKAN INDIKASI,KONTRAINDIKASI
MENDENGARKAN
BERTANYA
MENDENGARKAN
BERTANYA
HARUS DIMILIKI
MENJAWAB PERTANYAAN DARI MAHASISWA
MENJELASKAN ANATOMI DAERAH
MENDENGARKAN
BERTANYA
PENUTUP
20 MENIT
1.
2.
MEREVIEW KEMBALI
MEMINTA MAHASISWA UNTUK
MENYIMPULKAN KEMBALI
MENDENGARKAN
BERTANYA
MENDENGARKAN
BERTANYA
MENDENGARKAN
BERTANYA
MENDENGARKAN
MENYIMPULKAN
MENJAWAB
BERTANYA
SPIDOL
SPIDOL
SPIDOL
3.
MEMINTA MAHASISWA
MENANYAKAN MATERI YANG
4.
5.
F. EVALUASI
BELUM JELAS
MEMBERIKAN KUIS
SALAM
:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
G. REFERENSI
a. Barbara, K, dkk. (2002). Kozier and Erbs Technique In Clinical Nursing. New Jersey:Pearsson
Education.
b. Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2005). Fundamental of Nursing: Concept,Process, an
c. Practice. (Terj). Asih, Y., et al. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
d. Kusyati Eni.2006. Ketrampilan Dasar dan Prosedur Laboratorium: EGC
e. Uliya, Musrifatul,dkk. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik : Salemba Medika
f. Aziz, Alimul,dkk.2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
g. Aziz, Alimul Hidayat dan Uliyah Musrifatul.2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta: Salemba
Medika
PROGRAM STUDI
: KEBIDANAN
: BD.403
BEBAN/JUMLAH SKS
: 3 SKS (T:1,P:2)
SEMESTER
: I (SATU)
DOSEN PENGAMPU
KOMPETENSI SASARAN
1. Kompetensi Utama
:
1. Mampu berperilaku profesional, beretika dan bermoral serta tanggap
terhadap nilai sosial budaya dalam praktik kebidanan.
2. Kompetensi Pendukung :
2.1 Melaksanakan praktik kebidanan dengan berpedoman pada standar
profesi, kode etik kebidanan dan undang-undang/peraturan yang berlaku.
2.2 Menghargai perempuan dan keluarganya tanpa membedakan status
sosial, budaya dan tradisi yang diyakininya.
2.3 Menghargai keputusan perempuan terkait dengan kesehatan
reproduksinya.
:
3. 1 Mengumpulkan data akurat sesuai keadaan klien.
SASARAN BELAJAR
Setelah mengikuti mata kuliah ini , mahasiswa diharapkan mampu menerapkan Keterampilan Dasar
Kebidanan dengan mandiri atau berkolaborasi.
Pertemua
n Ke..
Sasaran Pembelajaran
Materi Pembelajaran
Strategi
Pembelajaran
- Ceramah
Kriteria Penilaian
- Kehadiran (1)
Bobot
Nilai
(%)
3%
3-4
- Sikap (2)
7%
10%
berkomunikasi
(2)
10%
3.10
Melaksanakan Pencegahan
Infeksi dalam praktik
kebidanan
Macam-macam adaptasi
3.10.1 adaptasi fisiologi
3.10.2 adaptasi psikologi
3.10.3 adaptasi sosial
budaya
3.10.4 adaptasi spiritual
3.11 Manajemen stress
3.12 Peran bidan dalam
mengatasi stress
4.1 Prinsip Pencegahan Infeksi
Kuliah interaktif .
4.2 Transmisi kuman
- Ceramah
4.3 Cara penularan kuman
4.4 Tindakan pencegahan
infeksi
4.4.1 Cuci tangan
4.4.2 Memakai alat
pelindung diri
4.4.2.1 Pemakaian
sarung tangan
4.4.2.2 Pemakaian
masker
4.4.2.3 Pemakaian
gaun
4.4.2.4 Pemakaian kaca
pelindung
4.4.2.5 Pemakaian
sepatu
- Keaktifan (2)
- Ketepatan
mengemukakan
pendapat (2)
- Kemampuan
berkomunikasi
(2)
- Kehadiran (1)
- Sikap (2)
- Ketepatan
penjelasan (2)
- Kemampuan
berkomunikasi
(2)
7%
boot/sepatu
tertutup
4.4.3 Menggunakan teknik
aseptic
4.4.4 Memproses alat bekas
pakai
4.4.5 Pengelolaan sampah
4.5 Pemrosesan alat bekas
pakai, sarung tangan dan
peralatan lainnya
4.5.1 Dekontaminasi
4.5.2 Pencucian dan pem
bilasan
4.5.3 Sterilisasi
4.5.4 Disenfeksi tingkat
tinggi
4.6 Infeksi nosokomial
5. 1 Jenis alat pemeriksaan
Kuliah interaktif .
umum
- Ceramah
5.2 Jenis dan fungsi alat untuk
pemeriksaan ibu hamil
5.3 Jenis alat dan fungsi untuk
pertolongan persalinan
5.4 Jenis dan fungsi alat untuk
pemeriksaan Ibu Nifas
5.5 Jenis dan fungsi alat untuk
- Kehadiran (1)
- Sikap (2)
- Ketepatan
penjelasan (2)
- Kemampuan
berkomunikasi
(2)
7%
8
9-12
Menjelaskan Pemenuhan
Kebutuhan Dasar Manusia
15%
- Kehadiran (1)
- Sikap (2)
- Ketepatan
penjelasan (2)
- Kemampuan
berkomunikasi
(2)
7%
6.3.3.1 Pemberian
cairan melaui
infus
6.3.3.2 Menghitung
caira dan tetesan
infus
6.3.3.3 Melaksanakan
transfusi darah
6.4 Konsep kebutuhan eliminasi
6.4.1 Faktor yang
mempengaruhi
kebutuhan eliminasi
hygine dan manfaat
6.4.2 Gangguan/masalah
kebutuhan eliminasi
urin
6.4.3 Gangguan/masalah
kebutuhan eliminasi alvi
6.4.4 Keterampilan dasar
yang berhubungan
dengan pemenuhan
kebutuhan eliminasi
6.5 Konsep kebutuhan personal
hygiene
6.5.1 Keterampilan dasar
yang berhubungan
13
Melakukan Pemeriksaan
Fisik
dengan pemenuhan
kebutuhan personal
higiene
6.6 Konsep kebutuhan aktivitas
6.6.1 Mobilasasi dan
imobilitas
6.7 Konsep body aligment
(postur)
6.7.1 Faktor yang
mempengaruhi body
aligment
6.8 Konsep mekanik tubuh dan
ambulasi
6.9 Konsep kebutuhan rasa
aman dan nyaman (nyeri)
6.10 Konsep kebutuhan istirahat
dan tidur
7.1 Teknik pemeriksaan fisik
7.2 Pemeriksaan Tanda-Tanda
Vital
7.2.l Pemeriksaan Tekanan
Darah
7.2.2 Pemeriksaan nadi
7.2.3 Pemeriksaan
Pernafasan
7.2.4 Pemeriksaan suhu
10%
14-15
Proses diskusi :
- Keaktifan (2)
- Ketepatan
mengemukakan
pendapat (2)
- Kemampuan
berkomunikasi
(2)
- Kehadiran (1)
- Sikap (2)
- Ketepatan
penjelasan (2)
- Kemampuan
berkomunikasi
(2)
7%
16
BAHAN AJAR
KDK
KONSEP DASAR PEMASANGAN KATETER
I.
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat Perkuliahan
Mata kuliah ini membahas tentang definisi pemasangan kateter, tujuan tindakan, indikasi, kontraindikasi
dan komplikasi,kompetensi dasar yang harus dimiliki, anatomi daerah tindakan, prosedur tindakan, hal-hal
yang harus diperhatikan,dan hal-hal yang dicatat.
B. Manfaat Mata Kuliah
15%
Mata kuliah ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk dapat mengerti dan memahami
tentang definisi pemasangan kateter, tujuan tindakan, indikasi, kontraindikasi dan komplikasi,kompetensi
dasar yang harus dimiliki, anatomi daerah tindakan, prosedur tindakan, hal-hal yang harus
diperhatikan,dan hal-hal yang dicatat.
C. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti mata kuliah ini, Mahasiswa diharapkan mampu memahami konsep dasar
pemasangan kateter.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti mata kuliah ini, mahasiswa diharapkan mampu:
h. Menjelaskan definisi pemasangan kateter
i. Menjelaskan tujuan tindakan
j. Menjelaskan indikasi, kontraindikasi dan komplikasi keteterisasi
k. Menjelaskan kompetensi dasar yang harus dimiliki
l. Menjelaskan anatomi daerah tindakan
m. Menjelaskan prosedur tindakan
n. Menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan
II. PENYAJIAN
1. Definisi Pemasangan Kateter
Kateter merupakan suatu selang untuk memasukkan dan mengeluarkan cairan. Kateterisasi urinarius
adalah memasukkan kateter melalui utetra ke dalam kandung kemih dengan tujuan untuk mengeluarkan
urin. Kateter urin dapat dipasang untuk jangka waktu pendek seperti di lingkungan rawat inap atau kronis
dan lingkungan rumah.
Kateterisasi perkemihan adalah tindakan memasukkan selang karet atau plastik, melalui uretra atau
kandung kemih dan dalam kateterisasi ada dua jenis kateterisasi yaitu menetap dan intermiten, sedangkan
alat untuk kateterisasi dinamakan selang kateter, selang kateter adalah alat yang berbentuk pipa yang
terbuat dari karet, plastik, metal woven slik dan silikon yang fungsi dari alat kateter tersebut ialah
memasukkan atau mengeluarkan cairan. Kandung kemih adalah sebuah kantong yang berfungsi untuk
menyimpan atau menampung airseni yang berubah-ubah jumlahnya yang dialirkan oleh sepasang ureter
dari sepasang ginjal. Pemasangan kateter adalah pemaukkan selang yang terbuat dari plastik atau karet
melalui uretra menuju kandung kemih (vesika urinaria)
2. Tujuan Tindakan
a. Menghilangkan distensi kandung kemih
b. Mendapatkan spesimen urine
c. Mengkaji jumlah residu urine, jika kandung kemih tidak mampu sepenuhnya dikosongkan
Indikasi:
a. Inkontinensia urin
b. Retensi urin
c. Mengukur jumlah produksi urin oleh ginjal secara akurat
d. Mengosongkan kandung kemih sebelum dan selama operasi dan sebelum suatu pemeriksaan
e.
f.
g.
h.
diagnostic
Memperoleh bahan urin steril
Mengukur jumlah residu urin dalam kandung kemih
Membantu melatih kembali atau memulihkan pengendalian kandung kemih secara normal
Menjaga agar pasien yang inkontinen tetap kering pada daerah perineum, agar kulit tetap utuh dan tidak
infeksi
1. Kateter sementara
Mengurangi ketidaknyamanan pada distensi vesika urinaria. Pengambilan urine residu setelah
pengosongan urinaria.
2. Kateter tetap jangka pendek
a.
b.
c.
Foley kateter
Nelaton Kateter
Ukuran
Ukuran kateter
Wanita Dewasa
Kateter no
14/16
Laki-laki dewasa
Kateter no
18/20
Anak-anak
Jenis-jenis
Wanita
Pria
Kateter
no 8/10
Panjang
kateter
3,7 - 7
14 - 20
5 7,5
15 22,5
3-4
5 7,5
kateter
1. Kateter plastik : digunakan sementara karena mudah rusak dan tidak fleksibel
2. Kateter latex atau karet : digunakan untuk penggunaan atau pemakaian dalam jangka waktu sedang
(kurang dari 3 minggu).
3. Kateter silicon murni atau teflon : untuk menggunakan dalam jangka waktu lama 2-3 bulan karena
bahan lebih lentur pada meathur uretra
4. Kateter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-5 minggu, bahannya lembut tidak panas dan nyaman
bagi uretra.
5. Kateter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada pengosongan kandung kemih
pada ibu yang melahirkan.
Uretra
Urin keluar dari kandung kemih melalui uretra dan keluar dari tubuh melalui meatus utetra. Membran
mukosa melapisi uretra dan kelenjar uretra mensekresi lendir ke dalam saluran uretra. Lendir bersifat
bakteriostatis dan membentuk plak mukosa untuk mencegah masuknya bakteri. Lapisan otot polos yang
tebal mengelilingi uretra. Panjang uretra pada wanita yaitu 4 sampai 6,5 cm. Sfingter uretra eksterna yang
terletak disekitar setengah bagian bawah uretra memungkinkan aliran volunteer. Uretra pada pria yang
merupakan saluran perkemihan dan jalan keluar sel serta sekresi dari organ reproduksi memiliki panjang 20
cm. Pada wanita meatus urinarius terletak di labia minora di atas vagina dan di bawah klitoris sedangkan
pada pria terletak pada ujung distal penis.
6. Prosedur Tindakan
Alat dan bahan
a. Sarung tangan steril
b. Kateter sesuai ukuran dan tipe
c. Jelly
d. Urine bag
e. Perlak
f. Bengkok
g. Spuit isi aquadest
h. Kapas dan cairan sublimat
i. Lampu senter atau lampu gooseneck
j. Selimut mandi
Prosedur:
a. Kaji status klien: waktu terakhir berkemih, tingkat kesadaran, keterbatasan mobilisasi dan fisik, usia,
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
DAFTAR PUSTAKA
Barbara, K, dkk. (2002). Kozier and Erbs Technique In Clinical Nursing. New Jersey:Pearsson Education.
Potter, P. A., dan Perry, A. G. (2005). Fundamental of Nursing: Concept,Process, an
Practice. (Terj). Asih, Y., et al. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kusyati Eni.2006. Ketrampilan Dasar dan Prosedur Laboratorium: EGC
Uliya, Musrifatul,dkk. Ketrampilan Dasar Praktik Klinik : Salemba Medika
Aziz, Alimul,dkk.2004. Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta: EGC
Aziz, Alimul Hidayat dan Uliyah Musrifatul.2008. Keterampilan Dasar Praktik Klinik. Jakarta: Salemba Medika