Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NAM A
NIM
PERSETUJUAN
Asuhan Keperawatan Klien dengan sindrom down telah dilaksanakan pada tanggal 18 20
Oktober 2016 di ruang perinatologi Rumah Sakit Dr. Haryoto Lumajang
Pembimbing Akademik
( .......... )
( ............. )
Kepala Ruangan ,
( )
: Prinatologi Isolasi
: 15-10-2016 /12.00
: Sindrom down
: 10 12 605
: 11-10-2016/ 15.00
A.IDENTITAS KLIEN
1. Nama
Nama Panggilan
Umur / Tgl. Lahir
Jenis Kelamin
:MR
:R
: 20 Hari/ 29-9-2016
: Laki-laki
Nama Ibu
Umur
Agama
Suku
Bahasa
Pendidikan
Pekerjaan
Penghasilan
Alamat
: Tn. M
: 36 Thn
: Islam
: Madura
: Jawa, Madura
: SD
: Wiraswasta
: 1 Juta/ Bulan
: Kencong Jember
B.KELUHAN UTAMA
Sianosis
C.RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien lahir dengan persalinan normal di dr. Edipus Lumajang dengan berat 2200 dengan berat
2200 gr dan lingkar kepala 31 cm.Pasien dirujuk oleh puskesmas kencong ke RS dr. Haryoto
lumajang pada tanggal 15-10-2016 pukul 12.00 dikarenakan sianosis. Pasien dirujuk
menggunakan ambulan Puskesmas Kencong dengan bantuan O2 dan selimut tebal APGR saat
datang 4
Upaya yang telah dilakukan :
Diberikan terapi O2 di Puskesmas Kencong
Terapi yang diberikan :
-
Keterangan:
: laki-Laki
: pasien
: Perempuan
: pernikahan
: Meninggal
: keturunan
: 42x/mnt
2. Kepala
Bentuk tampak simetris, rambut hitam, LK 31 cm, tidak tampak hydrocephalus, fontanel belum
menutup(anterior dan posterior), caput cecudanum ada, wajah kkhas down sindrom
Mata
Bentuk dan gerak mata : bentuk simetris, reflek mengedip dan melirik masih kurang.
- Konjunctiva : tidak anemis
- Sklera : bersih
- Pupil : reflek cahaya baik
- Lensa : tampak bening
- Kelopak mata : tampak simetris, dapat menutup rapat, reflek mengedip ada, kelopak cekung
Hidung
Hidung datar mongoloid
Terpasang O2 nasal
- Mukosa : lembab, tidak tampak lesi atau massa
- Septum : simetris
- Bulu hidung : tampak distribusi merata
- Penyumbatan, perdarahan, sekret : tidak nampak
Mulut
Terpasang OGT
- Warna : merah muda
Lidah : tampak simetris, warna merah muda, tidak nampak lesi, massa atau beslag, lidah
nampak besar dan sering menjulur
- Gigi : belum tumbuh
- Bibir : Tampak simetris, warna merah muda, tidak tampak lesi atau massa
Telinga
- Bentuk dan besar : tampak simetris, posisi agak ke tengah dan ukuran kecil
- Letak : kanan dan kiri, spina sejajar dengan ujung mata
- Daun telinga : tampak menonjol
- Tidak nampak ada benjolan massa
- Membran telinga : tampak utuh, bening/transparan
- Tidak tampak sekret dan tidak bau
3.Leher :
- Gerakan leher : menengok ke kanan atau ke kiri, reflek tonick neck ada
Leher nampak lebar dan pendek
- KGB / Kelenjar tiroid : tidak teraba
- Vena jugularis : tidak meningkat
- Tidak tampak oedem, massa / lesi.
4.Thorax / dada :
Gerak dan bentuk simetris, penggunaan otot bantu pernafasan, retraksi dada ringan, tidak tampak
lesi/massa
Pola nafas teratur dengan bantuan O2, bunyi nafas vesikuler, frekuensi nafas 56 x/mnt, tidak
terdengar wheezing, ronchi, krepitasi/stridor.
5.Abdomen :
Inspeksi : warna kulit sama dengan permukaan tubuh yang lain, kelembaban baik, tampak
cembung, simetris, tali pusat sudah lepas, tidak tampak lesi.
- Auskultasi : bising usus 10 11 x/mnt
- Perkusi : bunyi perkusi pekak
- Palpasi : tidak teraba massa, hepar atau lien
6.Keadaan punggung:
Punggung tidak ada lesi, tidak ada benjolan, simetris
7.Ekstremitas :
Atas : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak sianosis, reflek grasping
ada, tepasang IV line di tangan kanan, terdapat jarak antara ibu jari dan jari telunjuk,
Bawah : Gerak aktif, jumlah jari dan kuku lengkap, tidak tampak sianosis, reflek babinski
ada, tidak tampak lesi.
L. Terapi
1. Oral
Tidak ada
2. Parenteral
Tidak ada
3. Lain lain
Injeksi Ceftadizim 150 mg
Injeksi Indexon 0,5 mg
Injeksi Aminofucin 25 cc/hr
Nilai Normal
L : 15-18 mg/dl
3500-10000/cmm
L : 4,5 6,5 juta/cmm
L 40-54 %
150.000-450.000
< 0,25 mg/dl
0,75 mg/dl
63-115 mg/dl
, 6 mg/l
Mahasiswa,
ANALISA DATA
Tanggal
18-10-2016
18-10-2016
No
1.
2.
Data Fokus
DO :
pasien sesak
menggunakan O2
nasal
menggunakan
otot bantu nafas
retraksi dada
ringan
sianosis saat
datang
RR : 56
kali/menit
DO :
wajah khas
sindrom down
(mongoloid)
lidah lebih besar
leher lebih lebar
dan nampak
pendek
terdapat crkungan
di kornea mata
diagnosa sindrom
down
Refleks Moro
18-10-2016
3.
Etiologi
Kesalahan
pemisahan
kromosom 21
dan 15
Sindrom down
imaturitas
neurologis
Ketidakefektifa
n pola napas
Disintegrasi
perilaku bayi
Faktor penyebab
sindrom down
Sindrom down
Perilaku
fisiologis dan
neurologis bayi
buruk
Disintegrasi
perilaku bayi
(+)
Babinski (+)
Palmar graps
(+)
Rooting (-)
Sucking (-)
Problem
Ketidakefektifa
n pola napas
ansietasi
Sindrom down
Defisiensi
pengetahuan
orang tua
ibu nampak
cemas
Ibu cemas
ansietas
Paraf
Tanggal
Muncul
18-10-2016
No
1.
18-10-2016
2.
18-10-2016
3.
Diagnosa
Paraf
Diagnosa
Ketidakefektifan pola napas
berhubungan dengan imaturitas
neutologis
NOC
Penyapihan ventilasi mekanik
Kepatenan jalan napas
Kriteria hasil : tidak terjadi
kelelahan napas
2.
Adaptasi bayi
Kriteria hasil :
Keberhasilan menyusui
Kordinasi pergerakan baik
3.
Tingkat kecemasan
Kriteria hasil
Kecemasan menurun
Koping adaptif
TTV normal
1.
2.
3.
4.
5.
NIC
Monitor pernapasan
kaji TTV
atur posisi
beri bantuan ventilasi
Monitor TTV
1. Monitor TTV
2. Monitor status
neurologi
3. Monitor pernafasan
4. Latih pemberian ASI
tanpa bantuan
5. Motivasi ibu dalam
pemberian ASI
6. Motivasi orang tua
untuk mengajak
berbicara pada bayi
1. Ajarkan teknik
relaksasi
2. Berikan Konseling
3. Berikan dukungan
emosional
4. Monitor tanda-tanda
vital
5. Monitor kecemasan
TINDAKAN KEPERAWATAN
No
1
Jam
Tindakan Keperawatan
18/10/2016, 15.00 1. Mengkaji TTV
N : 130, S : 36,8, RR : 56
2. Mengatur posisi bayi dengan posisi kepala
ekstensi
18.00
3. Menganjurkan orang tua bayi untuk mengajak
Paraf
bicara bayi
4. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
kepada ibu bayi
5. Mengkaji kecemasan ibu
19/10/2016, 14.00 1. Mengkaji TTV
N : 132, S : 37,0, RR : 48
18.00
2. Mengatur posisi bayi dengan posisi kepala
ekstensi
3. Menganjurkan orang tua bayi untuk mengajak
bicara bayi
4. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
kepada ibu bayi
5. Mengkaji kecemasan ibu
20/10/2016, 14.00 1. Mengkaji TTV
N : 135, S : 36,8, RR : 58
2. Mengatur posisi bayi dengan posisi kepala
ekstensi
3. Menganjurkan orang tua bayi untuk mengajak
bicara bayi
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI
secara langsung
5. Mengajarkan teknik relaksasi napas dalam
kepada ibu bayi
6. Mengkaji kecemasan ibu
EVALUASI
18 Oktober 2016
No
1.
Diagnosa
Ketidakefektifan pola napas berhubungan
dengan imaturitas neutologis
2.
Evaluasi
S:O:
Retraksi dada (+)
Nasal kanul (+)
Sianosis (-)
N : 130, S : 36,8 0C,
RR : 56
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
S:O:
Reflek sucking (-)
Reflek rooting (-)
N : 130, S : 36,8 0C,
RR : 56
Paraf
3.
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
S : Ibu mengatakan
masih cemas
O : ibu masih nampak
cemas
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
19 Oktober 2016
No
1.
Diagnosa
Ketidakefektifan pola napas berhubungan
dengan imaturitas neutologis
2.
3.
Evaluasi
S:O:
Retraksi dada (+)
Nasal kanul (+)
Sianosis (-)
N : 132, S : 37,0 0C,
RR : 48
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
S:O:
Reflek sucking (-)
Reflek rooting (-)
N : 132, S : 37,0 0C,
RR : 48
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
S : Ibu mengatakan
masig cemas
O : ibu masih nampak
cemas
A : masalah belum
teratasi
P : lanjutkan intervensi
Paraf
20 Oktober 2016
No
1.
Diagnosa
Ketidakefektifan pola napas berhubungan
dengan imaturitas neutologis
2.
3.
Evaluasi
S:O:
Retraksi dada (-)
Nasal kanul (+)
Sianosis (-)
N : 135, S : 37,0 0C,
RR : 58
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
S:O:
Reflek sucking (+)
Reflek rooting (+)
N : 135, S : 37,0 0C,
RR : 58
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
S : Ibu mengatakan
cemasnya berkurang
O : ibu masih nampak
cemas
A : masalah teratasi
sebagian
P : lanjutkan intervensi
Paraf