Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun oleh :
Ahmad Saepulloh
Anita Nida Sari
Iqbal Muhammad
Munifah Azzahra
Novalda Salsabila Khairunnisa
Shofiyah Izzatun Nissa
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah Nya kami dapat menyelesaikan
laporan tentang Keanekaragaman Jenis Alga ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya Dan juga kami berterima kasih pada SMAIT Miftahul
Khoir selaku penyelenggara Nature Research 2016 yang telah memberikan tugas
ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai alga, dan juga bagaimana cara
mengawetkan alga dengan teknik herbarium. Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna.
Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
laporan yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan laporan ini di waktu yang akan
datang.
Bandung, 21 Oktober 2016
Penyusun,
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULAN
1.1
1.2
1.3
1.4
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
Waktu dan Lokasi penelitian
Alat
Bahan
Cara Kerja
Hasil
Pembahasan
Kesimpulan
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
mengawetkan salah satu alga yang ditemukan dengan teknik herbarium agar
bisa menjadi kenangan untuk kami.
1.2 Rumusan Masalah
a. Bagaimana keanekaragaman jenis alga di Pantai Barat dan Pantai
Timur?
b. Bagaimana perbandingan lingkungan alga di Pantai Barat dan Pantai
Timur?
c. Bagaimana jumlah populasi alga di Pantai Barat dan Pantai Timur?
(jika memungkinkan dilakukan)
d. Bagaimana cara mengawetkan salah satu jenis alga?
1.3 Tujuan
a. Mengetahui keanekaragaman jenis alga di Pantai Barat dan Pantai
Timur.
b. Mengetahui perbandingan lingkungan alga di Pantai Barat dan Pantai
Timur.
c. Mengetahui jumlah populasi alga di Pantai Barat dan Pantai Timur.
(jika memungkinkan dilakukan
d. Mengetahui cara mengawetkan salah satu jenis alga.
1.4 Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu :
Lokasi : Cagar Alam Pananjung, Kabupaten Pangandaran
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Cagar Alam Pananjung
Pananjung Pangandaran merupakan sebuah semenanjung indah yang
dikelilingi oleh cagar alam dan dijadikan sebuah objek wisata di Pangandaran.
Pangandaran terletak di Desa Panajung, Kabupaten Pangandaran Provinsi
Jawa Barat. Dari informasi yang didapatkan, kawasan Cagar Alam Pananjung
luasnya sekitar 532 hektar, yang terdiri dari hutan wisata 37, 70 hektar dan
cagar alam kawasan lautnya 470 hektar. Selain berfungsi sebagai taman
nasional, Pananjung Pangandaran juga berfungsi sebagai pantai dan laut. Di
2.3 Herbarium
Herbarium merupakan istilah yang pertama kali digunakan oleh Turnefor
(1700) untuk tumbuhan obat yang dikeringkan sebagai koleksi. Luca Ghini
(1490-1550) seorang Professor Botani di Universitas Bologna, Italia adalah
orang pertama yang mengeringkan tumbuhan di bawah tekanan dan
melekatkannya di atas kertas serta mencatatnya sebagai koleksi ilmiah (Arber,
1938). Pada awalnya banyak spesimen herbarium disimpan di dalam buku
sebagai koleksi pribadi tetapi pada abad ke-17 Ramadhanil dan Gradstein
Herbarium Celebense 39 praktek ini telah berkembang dan menyebar di Eropa
(Ramadhanil, 2003). Herbarium merupakan suatu bukti autentik perjalanan
BAB 3
METODE PENELITIAN
b. Rebus sebentar agar bagian tanaman yang masih kaku menjadi lebih
lentur.
c. Kemudian pada seluruh bagian tanaman dioleskan dengan alkohol agar
higienis dari bakteri yang dapat mempercepat pembusukan
d. Setelah selesai atur posisi tanaman pada lembaran koran hinggat rata,
lapisi lagi dengan beberapa lebaran koran, jepit dengan tripleks atau
kardus pada kedua sisinya lalu ikat dengan kencang sehingga tanaman
tertekan dengan kuat. Ganti koran dengan yang kering tiap kali koran
pembungkus tanaman basah. Lakukan berulang-ulang hingga tanaman
benar-benar kering.
e. Tanaman dikatakan kering jika sudah cukup kaku dan tidak terasa
dingin.
f. Tanaman yang akan dibuat herbarium sebaiknya memiliki bagianbagian yang lengkap.
g. Lengkapi keterangan tanamannya, lalu pasang.