Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASAM NUKLEAT
OLEH:
KELOMPOK IV
Muhammad Afif
Nelly Takaliuang
Marliana Pasedan
Katriani Sallata
Sarni Mangese
Zulfaidah Rahma
Nurul Huda
Megawati
Maslinda
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena
dalam
menyelesaikan
makalah
ini.
Penulis
menyadari
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2.
Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Asam Nukleat
Ada dua macam asam nukleat yaitu DNA dan RNA. DNA
terutama dijumpai dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode
genetik dan dapat mereproduksiatau mereplikasi dirinya dengan tujuan
membentuk sel-sel baru untuk reproduksi organisme itu, dalam sebagian
besar organisme, DNA suatu sel mengarahkan sintesis molekul RNA. Satu
tipe RNA yakni RNA pesuruh (mRNA) meninggalkan inti sel dan
mengarahkan biosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu
sesuai
dengan
kode
DNAnya.
Asam
nukleat
juga
merupakan
makromolekul pertama yang berhasil diisolasi dari dalam inti sel. Asam
nukleat berbentuk rantai linier yang merupakan gabungan monomer
nukleotida sebagai unit pembangunnya.
dengan
anilina
asetat
atau
warna
kuning
dengan
p-
yang bervariasi antara 25.000 /1.000.000 s/d 1milyar. Asam nukleat baik
DNA maupun RNA tersusun dari monomer nukleotida. Nukleotida
tersusun dari gugus fosfat, basa nitrogen dan gula pentosa. Basa nitrogen
berasal dari kolompok purin dan pirimidin. Purin utama asam nukleat
adalah adenin dan guanin, sedangkan pirimidinnya adalah sitosin, timin
dan dapat diberi nama trivial. Nukleotida terdiri dari purin atau primidin
yaitu senyawa basa yang mengandung N, gula pentose (ribosaatau
deoksiribosa), dan fosfat. Kebanyakan nukleotida merupakan bahan
pembentuk asam nukleat. ADP(adenosine difosfat) dan ATP (adenosine
trifosfat) adalah modifikasi nukleotida tertentu yang penting dalam
mobilisasi energy dalam sel. ATP dibuat dari ADP melalui penambahan
gugus fosfat yang berenergi tinggi. Nukleotida dalam spiral ganda molekul
asam nukleat terikat di antara dua basa tersebut tetapi ikatan itu hanya di
antara adenine dan timin (pada DNA) atau di antara adenine dan urasil
(pada RNA) dan di antara guanine dan sitosin.
Nukleosida terbentuk dari basa purin atau pirimidin dengan ribose atau
deoksiribosa. Basa purin atau pirimidin terikat pada pentosa oleh ikatan
glikosidik, yaitu pada atom karbon nomor 1. Guanosin adalah suatu
nukleosida yang terbentuk dari guanin dengan ribosa. Pada pengikatan
glikosidik ini sebuah molekul air yang dihasilkan terjadi dari atom
hidrogen pada atom N-9 dari basa purin dengan gugus OH pada atom C-1
dari pentosa. Untuk basa pirimidin, gugus OH pada atom C-1 berikatan
dengan atom H pada atom N-1.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1.
Struktur Molekul
Ada
deoksiribonukleat
dua
atau
macam
asam
deoxyribonucleic
nukleat,
acid (DNA)
yaitu
asam
dan
asam
metil pada posisi nomor 5 sehingga timin dapat juga dikatakan sebagai 5metilurasil.
basa pirimidin melalui ikatan glikosidik atau glikosilik. Selain ikatan glikosidik
yang menghubungkan gula pentosa dengan basa N, pada asam nukleat terdapat pula
ikatan kovalen melalui gugus fosfat yang menghubungkan antara gugus hidroksil (OH)
pada posisi 5 gula pentosa dan gugus hidroksil pada posisi 3 gula pentosa
nukleotida berikutnya. Ikatan ini dinamakan ikatan fosfodiester karena secara kimia
gugus fosfat berada dalam bentuk diester. Oleh karena ikatan fosfodiester
menghubungkan gula pada suatu nukleotida dengan gula pada nukleotida berikutnya,
maka ikatan ini sekaligus menghubungkan kedua nukleotida yang berurutan tersebut.
Dengan demikian, akan terbentuk suatu rantai polinukleotida yang masing-masing
nukleoti dan yang satu sama lain dihubungkan oleh ikatan fosfodiester. Kecuali yang
berbentuk sirkuler, seperti halnya pada kromosom dan plasmid bakteri, rantai
polinukleotida memiliki dua ujung. Salah satu ujungnya berupa gugus
fosfat yang terikat pada posisi 5 gula pentosa. Olehkarena itu, ujung ini
dinamakan ujung P atau ujung 5. Ujung yang lainnya berupa gugus hidroksil yang
terikat pada posisi 3 gula pentosa sehingga ujung ini dinamakan ujung OH atau ujung
3. Adanya ujung-ujung tersebut menjadikan rantai polinukleotida linier mempunyai
arah tertentu. Pada pH netral adanya gugus fosfat akan menyebabkan asam nukleat
bermuatan negatif. Inilah alasan pemberian nama asam kepada molekul
polinukleotida meskipun di dalamnya juga terdapat
banyak basa N.
3.2
3.2.1.
(stacking
interactions)
antara
pasangan-
Pengaruh
alkali
terhadap
asam
nukleat
menuju
posisi
gradien
yang
sesuai
dengan
(equilibrium
density
gradient
3.2.2.
meliputi
absorpsi
sinar
UV,
hipokromisitas,
3.3.
Misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon. Senyawa gabungan
antara protein danasam nukleat disebut nucleoprotein. Molekul asam
nukleat merupakan polimer sepertiprotein tetapi unit penyusunnya adalah
nukleotida. Salah satu contoh nukleutida asam nukleat bebas adalah ATP
yang berfungsi sebagai pembawa energy.
3.3.1.
satu
sama
lain
sehingga
membentuk
rantai
fungsi
yang
berbeda-beda,
tetapi
3.3.2.
A. Sintesis DNA
Sintesis DNA disini dimaksud adalah replikasi DNA
yaitu proses perbanyakan bahan genetic. Pengkopian rangkaian
molekul bahan genetik( DNA atau RNA) sehingga dihasilkan
molekul anakan yang sangat identik. Model replikasi DNA
secara semikonservatif menunjukkan bahwa DNA anakan
terdiri atas pasangan untaian DNA induk dan untaian DNA
hasil sintesis baru. Model ini memberikan gambaran bahwa
untaian DNA induk berperanan sebagai cetakan (template)
bagi pembentukan untaian DNA baru. Model ini memberikan
gambaran bahwa untaian DNA induk berperanan sebagai
cetakan (template) bagi pembentukan untaian DNA baru.
Komponen utama Replikasi, adalah sebagai berikut:
DNA cetakan, yaitu molekul DNA atau RNA yang akan
direplikasi.
Molekul Deoksiribonukleotida yaitu dATP, dTTP,
dCTP, dan dGTp. Deoksiribonukleotida terdiri atas tiga
komponen yaitu: (i) basa purin atau pirimidin, (ii) gula
5-karbon (deoksiribosa) dan (iii) gugus fosfat.
dua
untaian
DNA cetakan
yang
orientasinya
rantai
ditranskripsi
antisense.
menjadi
Rentangan
molekul
RNA
DNA
yang
disebut
unit
berfungsi
sebagai
sinyal
terminasi
yang
3.4
BAB IV
PENUTUP
4.1.
KESIMPULAN
Ada
deoksiribonukleat
dua
atau
macam
asam
deoxyribonucleic
nukleat,
acid
(DNA)
yaitu
dan
asam
asam
menstransmisi,
dan
mentranslasi
informasi
genetik,
4.2.
Saran
pembaca dapat mengetahui lebih banyak lagi tentang Asam Nukleat guna
menambah wawasan untuk pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., Reece, J.B., Mitchel, L.G. 1999. Biologi jilid 1.Lestari
Rahayu. 2002. Jakarta: Erlangga.
Poedjiadi, Anna. 2005.Dasar-dasar Biokimia.UI press.Jakarta
Sudjadi, B dan Siti, L. 2007. Biologi 3. Yudhistira : Jakarta
Wirahadikusumah, M. 1981. Biokimia : Proteina, Enzima & Asam
Nukleat. ITB. Bandung.