Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I14110065
I14110066
I14110069
I14110075
I14110076
I14110078
I14110079
Asisten Praktikum:
Quratu Aini
Yunita Magdalena
Penanggung Jawab Praktikum:
Dr. Hadi Riyadi
Muka
Mata
Group 1
Lack of lusture.
Rambut terlihat kusam dan
kering
Thinnes and spareness. Rabut
menjadi tipis dan jarang
Straigtness. Rambut menjadi
lurus yang tidak wajar
Dyspigemtation of the hair.
Warna rambut berubah
(coklat/ merah kecoklatan)
Flag sign (biasanya pada
anak-anak yang kwarsiorkor)
Easy pluckabality Rambut
mudah rontok dan dicabut
Diffuse depigmentation.
Muka terlihat melebar kaibat
adanya perubahan warna kulit
Naso-labial dyssebacea.
Muka pucat, keabuan,
kekuningan pada bagian
lipatan naso-labial)
Moon face. Muka seperti
bulan (pipi menonjol keluar)
Pale conjuctiva. Mata pucat
(biasanya sebagai penunjuk
anemia)
Group 2
Group 3
Corneal
vascularisasi..
Invasi pada
seperempat atau
seluruh bagian
luar dari kornea
(bagian
pembuluh darah)
Conjunctival
injection dan
sirkumkorneal
injeksi
Pingueculae.
Terdapat titik
tebal berwarna
kuning/ putih
yang menutupi
conjunctiva.
Umumnya
terlatak di
bagian lateral
sklera dekat
corneal margin.
Pterygium.
Terjadi karena
adanya lipatan
tebal di
conjunctiva.
Pertumbuhanny
a cepat. Luka
menembus
kornea.
Penyebab tidak
diketahui.
Bibir
Keratomalacia. Berkurangnya
ketebalan dari kornea dan
berkurangnya kandungan/
prolapse iris. Proses
keratomalasia berlangsung
cepat. Struktur kornea hancur
menjadi masa yang kental dan
buram.
Angular palpebritis. Terdapat
luka yang ciri-cirinya terdapat
retakan pada bagian external
canthi dan berhubungan
dengan stomatitis yang kaku/
kering)
Angular stomatitis, Bibir
kering/ kaku
Conjunctival dan
sklera
pigmentation:
- Diffuse
conjunctiva
pigmantation
- Speckeld
area of
pigment
- Circumcorne
al pigment
ring
- Particles of
blue-black
choroidal
Cornea opacities
and scars.
Kornea tidak
bisa ditambus
cahaya dan
terdapat bekas
luka
Chronic
depigmentation
of the lower lip.
Biasanya
merupakan
penyembuhan
dari celiosis.
Kemunculan
berhubungan
dengan iritasi
yang
berkepanjngan.
Pannus. Infeksi
kornea karena
virus trakhoma
Lidah
Hiperaemic dan
hipertrofi papila
Fissure Lidah
terlihat terbelah
Geographic
tongue. Terjadi
atrofi epitelium
namun tidak
menimbulkan
rasa sakit dan
tanpa gejala
Pigmented
tongue. Warna
mukosa nampak
hitam-biru)
Caries. Gigi
keropos
Attrition.
Pemotongan gigi
seri dan geraham
untuk diratakan.
Berhubungan
dengan diet,
terutama untuk
makanan yang
keras dimana
membutuhkan
waktu yang lama
untuk
menguyahnya
Enamel
hypoplasia.
Kerusakan pada
bagian
permukaan gigi
Enamel erosion.
Istilah diman
enamel gigi telah
Gusi
Kelenjar
Thyroid enlargement.
Tingkatan pada gondok:
-Tingkat 1. Gondok dapat
diraba dan tidak dapat terlihat
dengan jelas ketika kepala
dalam posisi normal.
-Tingkat 2. Gondok terlihat
jelas pada posisi kepala
normal.
-Tingkat 3. Gondok yang
besar dan dapat terlihat dari
kejauhan.
Parotid enlargement. Positif
apabila kronis, dapat dilihat,
dan tidak sakit
Xerosis (kulit kering)
dipengaruhi juga oleh faktor
lingkungan.
Kulit
Folicular hyperkeratosis
Dibagi menjadi:
-Tipe I. Terdapat
hyperkeratosis pada folikel
rambut di sekitar mulut dan
membentuk plak menyerupai
tulang belakang.
-Tipe II. Mirip seperti tipe I
tetapi folikel rambut di sekitar
mulut berdarah
Petachiae. Terdapat
haemorrhagic spot di kulit/
mukus membran.
Pellagrous
dermatosis.Terdapat luka di
terkikis
Recession of
gums. Akibat
berhentinya
pertumbuhan
pada gusi.
Gynaecomastia.
Pembesaran
puting dan
jaringan kelenjar
payudara
subareolar pada
pria yang
bilateral.
Mosaic
dermatosis.
Terdapat plak
yang besar, keras
di bagian tengah
dan kulitnya
cederung
mengelupas.
Thickening and
pigmentation of
pressure points
Terdapat
penebalan kulit
pada siku, lutut
dan pergelangan
kaki. Area yang
terkena penyakit
ini akan
mengkerut atau
keriput.
Intertriginous
lesions.Kulit
merah dan kasar.
Pyorrhoea.
Margin gusi
bernanah,
berwarna merah
serta mudah
berdarah.
Kuku
Jaringan
Subkutan
Otot dan
Sistem
Tulang
Sistem
Pencernaa
n
Blood pressure
Lips
Tounge
Muscula
r and
skeletal
system
Internal
system
Niacin
Vitamin C
Vitamin D
Iron
Folic acid
and
vitamin
B12
Iodine
Fluor
Gums
Subcutaneous
Glands Skin Nails
tissue
Sign
Organ
Skin
Subcutaneous tissue
Muscular and skeletal
system
Dyspigmentation of the
hair
Thin sparse hair
Straight hair
Easy pluckability of the
hair
Flakypaint dermatosis
Diffusse depigmentation
of the skin
Oedeme
Muscle wasting
Psycomotor change
Hepatomegaly
Bitot Spot
Conjungtival xerosis
Corneal xerosis
Keratomalacia
Dyssebaceae
Angular palpebratis
Hair
Protein
Internal system
Vitamin A
Eyes
Riboflavin
Face
Eyes
Lips
Tounge
Skin
Thiamine
Niacin
Internal system
Tounge
Skin
Gums
Vitamin C
Skin
Muscular and skeletal
system
Vitamin D
Iron
Eyes
Tounge
Nails
Eyes
Iodine
Glands
Fluor
Gums
Cornea vascularization
Angular stomatitis
Cheilosis
Magenta tounge
Atropic papillae
Scrotal dermatosis
Tachycardia
Cardiac enlargement
Loss of ankle jerk
Loss of knee jerk
Motor weakness
Calf-muscle tenderness
Sensory loss
Scarlet & raw tongue
Tongue fissuring
Atropic papillae
Pellagrous dermatosis
Spongy and bleeding
gums
Petechiae
Follicular hyperkeratosis
Intramuscular or
subperiosteal haematoma
Epiphyseal enlargement
Epiphyseal enlargement
Beading of ribs
Persistently open anterior
fontanelle
Craniotabes
Muscular hypotonia
Frontal or parietal
bossing
Knock-knees or bow legs
Deformities of the thorax
Pale conjunctiva
Atrophic lingual papillae
Koilonychia
Pale conjunctiva
Enlargement of the
thyroid
Enamel hypoplasia
Penjelasan
Indices (Indeks)
Indicator (Indikator)
dengan malagizi.
Faktor yang mempengaruhi status gizi
individu atau populasi, termasuk
diantaranya sosioekonomi dan data
demografi.
Kombinasi hasil pengukuran dari
keempat metode (metode diet, metode
laboratorium, metode antropometri, dan
metode klinis). Misalnya, kombinasi
tinggi badan terhadap umur, indeks
massa tubuh, densitas zat gizi, dan ratarata volume sel.
Indeks dan refernsi yang terkait batas
(cutoff).
Studi Objektif
Akurasi
Kesalahan acak
Kerancuan
Sensitivitas
Spesifisitas
Prevalensi
Nilai prediktif
Masalah etika
Faktor tambahan
Distribusi referensi