Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASAM AMINO
NAMA
: NINING SRIANA
NIM
: A201601032
KELAS
: A2 REGULER KHUSUS
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya serta taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini yang berjudul Metabolisme Asam Amino. Salawat dan salam tidak lupa penulis
kirimkan kepada baginda Rasulullah Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari
alam kebodohan menuju zaman yang serba modern dengan perkembangan ilmu pengetahuan
seperti saat sekarang ini.
Ucapan terima kasih kepada orang-orang yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Ucapan
terima kasih kepada Bapak/Ibu Dosen yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi tugas pada mata kuliah BIOKIMIA
Penulis menyadari tidak ada manusia yang sempurna. Penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan serta masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang mendukung dari para pembaca untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir
kata penulis mohon maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam tubuh mahluk hidup pasti dijumpai asam amino,asam-asam amino terdiri atas
pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh, digesti protein diet serta
sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga
adalah katabolisme asam amino menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai
proses pengolahan hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari
asam-asam amino
Peptida merupakan molekul yang terbentuk dari dua atau lebih asam amino. Jika jumlah asam
amino masih di bawah 50 molekul disebut peptida, namun jika lebih dari 50 molekul disebut
dengan protein.
B. Rumusan Masalah
1.Apa yang dimaksud dengan asam amino?
2.Bagaimana isomerisme dan polimerisasi pada asam amino?
3.Apa saja macam-macam dari asam amino
C.Tujuan
1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan asam amino
2.Untuk mengetahui isomerisme dan polimerisasi asam amino
BAB II
PEMBAHASAN
Asam amino
Asam amino adalah senyawa organik yang memiliki gugus fungsional karboksil
(-COOH) dan amina (biasanya -NH2). Dalam biokimia seringkali pengertiannya
dipersempit: keduanya terikat pada satu atom karbon (C) yang sama (disebut atom
C "alfa" atau ). Gugus karboksil memberikan sifat asam dan gugus amina
memberikan sifat basa. Dalam bentuk larutan, asam amino bersifat amfoterik:
cenderung menjadi asam pada larutan basa dan menjadi basa pada larutan asam.
Perilaku ini terjadi karena asam amino mampu menjadi zwitter-ion. Asam amino
termasuk golongan senyawa yang paling banyak dipelajari karena salah satu
fungsinya sangat penting dalam organisme, yaitu sebagai protein.
Struktur asam amino
Struktur asam -amino, dengan gugus amina di sebelah kiri dan gugus karboksil di
sebelah kanan.
Struktur asam amino secara umum adalah satu atom C yang mengikat empat
gugus: gugus amina (NH2), gugus karboksil (COOH), atom hidrogen (H), dan satu
gugus sisa (R, dari residue) atau disebut juga gugus atau rantai samping yang
membedakan satu asam amino dengan asam amino lainnya.
Atom C pusat tersebut dinamai atom C ("C-alfa") sesuai dengan penamaan
senyawa bergugus karboksil, yaitu atom C yang berikatan langsung dengan gugus
karboksil. Oleh karena gugus amina juga terikat pada atom C ini, senyawa
tersebut merupakan asam -amino.
Pada polimerisasi asam amino, gugus -OH yang merupakan bagian gugus
karboksil satu asam amino dan gugus -H yang merupakan bagian gugus amina
asam amino lainnya akan terlepas dan membentuk air. Oleh sebab itu, reaksi ini
termasuk dalam reaksi dehidrasi. Molekul asam amino yang telah melepaskan
molekul air dikatakan disebut dalam bentuk residu asam amino.
Zwitter-ion
Asam amino dalam bentuk tidak terion (kiri) dan dalam bentuk zwitter-ion.
Karena asam amino memiliki gugus aktif amina dan karboksil sekaligus, zat ini
dapat dianggap sebagai sekaligus asam dan basa (walaupun pH alaminya biasanya
dipengaruhi oleh gugus-R yang dimiliki). Pada pH tertentu yang disebut titik
isolistrik, gugus amina pada asam amino menjadi bermuatan positif (terprotonasi,
NH3+), sedangkan gugus karboksilnya menjadi bermuatan negatif (terdeprotonasi,
COO-). Titik isolistrik ini spesifik bergantung pada jenis asam aminonya. Dalam
keadaan demikian, asam amino tersebut dikatakan berbentuk zwitter-ion. Zwitterion dapat diekstrak dari larutan asam amino sebagai struktur kristal putih yang
bertitik lebur tinggi karena sifat dipolarnya. Kebanyakan asam amino bebas berada
dalam bentuk zwitter-ion pada pH netral maupun pH fisiologis yang dekat netral.
Karena mempunyai muatan negatif dan positif, asam amino dapat mengalami
reaksi terhadap asam maupun basa. [1]
Asam amino dasar (standar)
Protein tersusun dari berbagai asam amino yang masing-masing dihubungkan
dengan ikatan peptida. Meskipun demikian, pada awal pembentukannya protein
hanya tersusun dari 20 asam amino yang dikenal sebagai asam amino dasar atau
asam amino baku atau asam amino penyusun protein (proteinogenik). Asamasam amino inilah yang disandi oleh DNA/RNA sebagai kode genetik.
Berikut adalah ke-20 asam amino penyusun protein (singkatan dalam kurung
menunjukkan singkatan tiga huruf dan satu huruf yang sering digunakan dalam
kajian protein), dikelompokkan menurut sifat atau struktur kimiawinya:
Asam amino alifatik sederhana
Glisina (Gly, G)
Alanina (Ala, A)
Valina (Val, V)
Leusina (Leu, L)
Isoleusina (Ile, I)
Asam amino hidroksi-alifatik
Serina (Ser, S)
Treonina (Thr, T)
Asam amino dikarboksilat (asam)
Asam aspartat (Asp, D)
Asam glutamat (Glu, E)
Amida
Asparagina (Asn, N)
Glutamina (Gln, Q)
Asam amino basa
Lisina (Lys, K)
Arginina (Arg, R)
Histidina (His, H) (memiliki gugus siklik)
Asam amino dengan sulfur
Sisteina (Cys, C)
Metionina (Met, M)
Prolin
Prolina (Pro, P) (memiliki gugus siklik)
Asam amino alifatik sederhana
Glisina (Gly, G)
Alanina (Ala, A)
Valina (Val, V)
Leusina (Leu, L)
Isoleusina (Ile, I)
Asam amino hidroksi-alifatik
Serina (Ser, S)
Treonina (Thr, T)
Asam amino dikarboksilat (asam)
Asam aspartat (Asp, D)
Kelompok ini memiliki cincin benzena dan menjadi bahan baku metabolit
sekunder aromatik.
Fungsi biologi asam amino
KESIMPULAN
1. Asam amino adalah
senyawa organik yang memiliki gugus
fungsional karboksil (-COOH) dan amina (biasanya -NH2).
2. Isomerisme yaitu dua model molekul isomer optis asam amino
alanine. Polimerisasi yaitu Reaksi kondensasi dua asam amino
membentuk ikatan peptide
3.