Vous êtes sur la page 1sur 29

BAB I

PENDAHULUAN

A.

LATAR BELAKANG

Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat penting. Oleh
karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini merupakan peran petugas
kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut adanya keselarasan dan kerja sama dari
berbagai pihak selain individu itu sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan harga diri rendah
banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila hal ini terjadi, terkadang dapat
menimbulkan dampak yang buruk pada diri pasien sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
Oleh karena itu kami mencoba untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Ny. Y Dengan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah agar mengalami perubahan yang di harapkan
B.

TUJUAN PENULISAN

a)

Tujuan Umum
Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu untuk
melakukan Asuhan keperawatan pada Klien Dengan Gangguan konsep diri Harga diri
rendah pada NY. Y di Wisma dahlia RS Jiwa Prof HB Saanin Padang.

b)

Tujuan khusus
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ny Y dengan gangguan konsep diri
Harga diri rendah.
Mahasiswa mampu merumuskan masalah keperawatan untuk menentukan Diagnosa
Keperawatan Pda Ny Y dengan Gangguan konsep diro Hrga diri rendah.
Mahasiswa ammpu merencanakan tindakan keperawatan pada Ny Y dengan gangguan
konsep diri H arga diri Rendah.
Mahasiwa mampu melaksanakan Tindaka keperawatan Pada Ny Y dengan Gangguan
Konsep diri Harga Diri rendah.
Mahasiswa mampu melakukan Evaluasi Pada Ny Y dengan GangguaN Konsep diri
Harga diri rendah.

1 | Page

C.

METODE PENULISAN

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan ini adalah


a. Wawancara

: Dilakukan pada pada klien, keluarga klien dan perawat ruangan

b. Observasi

: Pengamatan pasien selama proses keperawatan

c. Perpustakaan : Catatan medis dan mata kuliah keperawatan jiwa

2 | Page

BAB II
KONSEP DASAR
A.

MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah

B.

PROSES TERJADINYA MASALAH


1.

Pengertian
Harga diri adalah Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri, dan harga
diri, merasa gagal mencapai keinginan ( Keliat, dalam fitria, 2009 )
Harga diri rendah adalah Perasaan seseorang bahwa dirinya tidak diterima lingkungan
dan gambaran gambaran negatif tentang dirinya ( Barry, dalam yosep,2009 )
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat
bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal menyesuaikan tingkah laku dancita
cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang
percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat bertanggung jawab atas
kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.

2.

Tanda-tanda klien dengan harga diri rendah adalah :


a. Perasaan malu terhadap diri sendiri adalah akibat penyakit dan akibat tindakan
terhadap penyakit.
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial seperti menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri
(Stuart dan Sudden ; 1998, hal 230)

3 | Page

3.

Faktor-faktor
a. Faktor predisposisi
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua yang tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan kepada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi
1. Citra tubuh yang tidak sesuai
2. Keluhan fisik
3. Ketegangan peran yang dirasakan
4. Perasaan tidak mampu
5. Penolakan terhadap kemampuan personal
6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri

C.

POHON MASALAH
Bunuh diri
Resiko bunuh diri
Gang guan konsep diri = Harga
diri rendah
Koping individu tidak efektif

D.

MASALAH KEPERAWATAN
1.

Resiko bunuh diri


Data :
a. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
b. Komunikasi verbal menurun atau tidak ada.

4 | Page

Masalah Utama

c. Mengisolasi diri (menyendiri)


d. Tidak atau kurang sadar dengan lingkungan sekitarnya
e. Menolak hubungan dengan orang lain
f. Aktifitas menurun
g. Harga diri rendah
2.

Gangguan konsep diri : Harga diri rendah


Data :
a. Malu terhadap diri sendiri akibat penyakit
b. Rasa bersalah terhadap diri sendiri
c. Merendahkan martabat
d. Gangguan hubungan sosial : menarik diri
e. Percaya diri kurang
f. Menciderai diri

E.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak

efektif
F.

RENCANA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain secara optimal
Tujuan khusus
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
o

Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau
menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan mengutarakan masalah yang dihadapi

Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip hubungan
therapeutik
1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2. Perkenalkan diri dengan sopan

5 | Page

3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien

4. Jelaskan tujuan pertemuan


5. Jujur dan menepati janji
6. Selalu kontak mata selama interaksi
7. Tunjukan sikap empati dan penuh perhatian pada klien
TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
o

Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki

Intervensi
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta pikirannya
3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap stresor tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan dukungan
untuk mempertahankan kemajuan dan perkembangan klien

TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang digunakan


o

Kriteria hasil
Klien menilai kemampuan yang digunakan

Intervensi
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan
2. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif
3. Utamakan memberi pujian therapeutik
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan harian


1. Dukung klien untuk merencanakan kegiatan harian
2. Rencanakan kegiatan bersama klien, aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan (kegiatan sendiri, kegiatan dengan bantuan sebagian, kegiatan
dengan bantuan total)
6 | Page

3. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien


4. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang boleh dilakukan
5. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya
o

Kriteria hasil
Klien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya

Intervensi
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan kemajuan dan
pertumbuhannya
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien

TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada


o

Kriteria hasil
Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada

Intervensi
1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara merawat klien
dengan harga diri rendah
2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan keadaan klien

STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN


Pertemuan : Ke-I (satu)
Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien, membantu pasien menilai
kemampuan yang masih dapat digunakan membantu pasien memilih atau menetapkan
kemampuan yang akan dilatih, melatih kemampuan yang telah dipilih dan menyusun jadwal
pelaksanaan kemampuan yang telah dilatih dalam rencana harian.
1.

Orientasi :
- Salam terapeutik : Assalamualaikum,
- Validasi : bagaimana keadaan Ny. Y, hari ini? Ny.Y terlihat segar
- Kontrak :

7 | Page

Topik :Bagaimana, kalau kita bercakap-cakap tentang bagaimana cara membina


hubungan saling percaya? Ny.Y. Bisa menyebutkannya.?nanti setelah itu kita lakukan
bersama.
Tempat :Ny.Y. mau kita bicara dimana? Bagaimana kalau di ruang tamu? Berapa
lama?
Waktu : Bagaimana kalau 15 menit?
2.

Kerja :
Ny. Y, apa saja cara membina hubungan saling percaya Ny.? Bagus, apa lagi? Apa saja
yang Ny. Lakukan selain itu yang biasa Ny.Y lakukan? Bagaimana dengan berjabat
tangan? Menanyakan nama? Menanyakan alamat..dst.. Wah, bagus sekali ada
lima cara untuk membina hubungan saling percaya yang NyY. lakukan.
Ny. Y, dari lima cara ini, yang mana yang Ny.Y bisa lakukan di rumah sakit? Coba kita
lihat, yang pertama bisakah, yang keduasampai yang kelima (misalnya masih tiga
yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali masih ada tiga cara yang masih bisa lakukan
di rumah sakit ini.
Sekarang, coba Ny. Y pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah sakit ini. O, ya
nomor satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita berlatih
berjabat tangan Ny.Y. Mari kita lakukan dengan saya Ny. Y. coba, sudah bisa kan
berjabat tangan / memperkenalkan diri?
Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin Ny.Y ingin
berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang duduk berdampingan, ya
Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus! Sekarang kita sebut nama dan alamat.
ya bagus!.
Ny. Y sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik sekali.
Sekarang bedakan dengan sebelum Ny.Y mengenalinya? Bagus!

3.

Terminasi :
- Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Ny. Y setelah bercakap-cakap dan berjabat tangan /
memperkenalkan diri? Yah, Ny.Y ternyata banyak yang dapat dilakukan di rumah sakit
ini. Salah satuny memperkenalkan diri, yang sudah Ny.Y praktekan dengan sekali.
- Evaluasi Objektif
Klien mampu duduk berdampingan,menjawab salam, danmenyebutkan nama.
- Rencana tindakan lanjut

8 | Page

Bagaimana kalau kegiatan itu Ny.Y lakukan selama disini dan nanti kegiatan
tersebut tetap Ny.Y lakukan dirumah, kalau begitu kita buat jadwalnya saja ya Ny.Y?
biar Ny.Y. tidak lupa.
- Kontrak
Topik : Besok kita akan membicarakan tentang kemampuan dan aspek positif yang
Ny.Y miliki.
Tempat : Ny.Y mau kita berbincang bincang dimana.?
Waktu : Mau berapa lama Ny.Y?bagaimana kalu 15 menit?setuju? sampai jumpa
ya
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Ke-2 (Dua)
Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien
1. Orientasi :
- Salam theraupetik : Assalammuaalaikum,
- Validasi : Bagaimana perasaan Ny. Y pagi ini? Apakah masih ingat tentang apa

yang kita lakukan kemarin?Bagus! Coba diulang lagi? Bagus sekali!


- Kontrak :

Topik :Sekarang kita akan lakukan kegiatan kedua. Masih ingat apa kegiatan itu
Ny.Y?
Ya banar, kita akan membicarakan kemampuan dan aspek positif yang Ny. miliki.
Tempat :Bagaimana kalau kita bicara ditaman?.
Waktu :Bagaimana kalu 15 menit?.
2. Kerja :
Ny. Y, tadi telah mengungkapkan hal hal yang dapat Ny.Y lakukan?, masih ada yang
lain? Sekarang kita coba pilih kemampuan yang dapat Ny.Y lakukan disini..
3. Terminasi :
- Validasi Subjekti :
Bagaimana perasaan Ny.Y setelah tahu dan mencoba kegiatan yang dapat Ny.Y.
lakukan disini? Bagus!
- Validasi Objektif :
9 | Page

Klien sudah mampu melakukan beberpa aspek positif yang dimiliki


- Rencana tindakan lanjut :
Saya harap Ny.Y mau mencoba melakukan kegiatan selama disini.
- Kontrak :
Topik :Ny.Y pertemuan ini sampai disini dulu, besok kita mengobrol lagi dengan
keluarga apabila datang.
Tempat : Bagaimana kalau diruang tamu saja?
Waktu :Biasanya keluarga Ny.Y jenguk jam berapa? Baiklah kita diskusikan nanti ya.
Sampai jumpa.

10 | P a g e

BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DENGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI HARGA DIRI RENDAH
DI WISMA DAHLIA RSJ PROF HB SAANIN
PADANG

Tanggal Pengkajian
Tanggal Masuk
Ruang
I.

PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama
Umur
Alamat
Status Perkawinan
Agama
Suku/Bangsa
Pendidika
Pekerjaan
No. MR

: 15 Desember 2016
: 9 Desember 2016
: Wisma Dahlia

: Ny. Y
: 36 Tahun
: Lubuk kilangan padang
: Janda
: Islam
: Minang / Indonesia
: SMA
: IRT
: 000702

B. Penanggung Jawab
Nama
Hubungan dengan Klien
Alamat

: Ny. S
: Kakak Kandung
: Lubuk kilangan padang

KELUHAN UTAMA
Klien sering menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi,
Klien melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya dengan
pisau silet.
II.

ALASAN MASUK
1 hari sebelum masuk RSJ klien putus obat, keluarga klien mengatakan klien sering
mondar mandir tanpa arah, sering menyendiri, bicara sedikit, sulit kominikasi, bicara
sendiri dan sulit tidur.

III.

FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu

11 | P a g e

Klien pernah mengalami gangguan jiwa 1 tahun yang lalu, pernah dirawat satu
kali di RS Jiwa Jambi,dan sekarang dirawat yang kedua kalinya.
b. Pengobatan sebelumnya di RSJ Jambi dinyatakan berhasil,klien pulang atas izin
dokter,klien di anjurkan kontrol rutin.
c. Riwayat Aniaya
Aniaya Fisik
Klien tidak pernah menyaksikan aniaya fisik,sebagai korban, tetapi klien

melakukan aniaya terhadap dirinya sendiri dengan percobaan bunuh diri.


Aniaya Sexual
Klien mengatakan tidak pernah melakukan ,menyaksikan atau sebagai

korban aniaya sexual.


Penolakan
Klien mengatakan tidak ada penolakan dari keluarga maupun dari

lingkungan sekitar meskipun klien pernah di rawat di RS Jiwa.


Kekerasa dalam keluarga
Klien mengatakan tidak ada tindakan kekerasan dalam keluarga,baik fisik

maupun cara berkomunikasi.


Tindakan kriminal
Klien mengatakan tidak pernah melakukan, sebagai saksi atau sebagai
korban prilaku kriminal.
Masalah keperawatan : Resiko Bunuh diri

d. Riwayat kesehatan Keluarga


Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan
kejiwaan.
Masalah keperawatan : Tidak ada
e. Pengalaman Masa lalu yang tidak menyenangkan
Klien mempunyai pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu klien
berpisah dengan suaminya kurang lebih 2 Th yang lalu.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
IV.

PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda tanda vital
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Pernafasan
: 26 x/menit
B. Ukuran
Tinggi badan
: 155 cm
Berat badan
: 48 Kg
C. Keluhan Fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan dan kelainan secara fisik.
Masalah keeperawatan : Tidak ada

12 | P a g e

V.

PSIKOSOSIAL
a. Genogram

P
Ket :

: Laki - laki

: Perempuan

: Klien

: Meninggal

: Tinggal serumah
Klien mengatakan anak ketiga dari empat bersaudara,klien tinggal serumah dengan
orang tua dan keluarga kakak perempuanya yang pertama. Masalah dalam keluarga
selalu di diskusikan terlebih dahulu dan keputusan dalam keluarga diambil oleh
ayah klien. Di rumah klien tidak ada gangguan dalam berkomunikasi,klien di asuh
dan dibesarkan oleh orang tua klien.
b.

Konsep diri
Citra Tubuh
Klien mengatakan menyukai seluruh tubuhnya dan tubuhnya tidak ada
kekurangan.

Identitas
Klien adalah anak perempuan dan klien mengatakan bahwa perempuan
mempunyai banyak beban,klien merasa kurang puas karena tidak bisa mengasuh
dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang karena klien sudah
berpisah dengan suaminya dan sekarang klien mengalami gangguan jiwa.

Peran diri
Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah sebagai anak, dan sebagai
oang tua dari anaknya,klien merasa dirinya tidak berguna karena tidak bisa
menjalankan peranya sebagai anak dan orang tua.

Ideal diri

13 | P a g e

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, merasa bosan dan ingin
berkumpul kembali bersama keluarganya.

Harga diri
Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain ibu dan
adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada diantara orang lain.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah

c.

Hubungan Sosial
Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang dekat dengan klien adalah ibu dan kakak
perempuanya yang kedua, karena jika ada permasalahan dalam dirinya klien
mengadu pada orang tua dan kakak perempuanya yang kedua.

Peran serta kelompok / masyarakat


Sebelum klien sakit sering mengikuti kegiatan di daerah setempat,tetapi selama
dirinya sakit klien merasa malu.Selama di rumah sakit klien selalu mengikuti
kegiatan
kelompok
yang
ada
di
RS
Jiwa
seperti
TAK,SenamPagi,TAK,SenamPagi,Penyuluhan,serta jalan pagi keliling rumah
sakit

Hambatan dalam hubungan dengan orang lain


Selama klien rawat jalan / berobat jalan temannya berkurang karena klien malu
berkomunikasi,Selama di RS klien tampak sering menyendiri dan jarang bergaul.
Masalah Kepeawatan : Isolasi Sosial

d. Spiritual
Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan bahwa kondisinya saat ini adalah karena takdir dari tuhan .
Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan saat di rumah klien solat lima waktu, tetepi di RS Klien jarang
sholat karena peralatan sholat tidak bawa dari rumah.
Masalah keperawatan : Gangguan spiritual
VI. STATUS MENTAL

a. Penampilan
Penampilan klien rapi,Mandi teratur, rambut tampak bersih, ada disisir, kuku tidak
panjang,klien mengganti baju 1 kali sehari, menggunakan baju yang disediakan di
sesuai dengan fungsinya.
Masalah keperawatan : Tidak ada
b. Pembicaraan

14 | P a g e

Klien kurang kooperatif saat berkomunikasi, berbicara lambat,nada rendah tetapi


dapat tercapai dan dapat dipahami.
Masalah Keperawatan : Hambatan komunikasi Verbal
c. Aktivitas Motorik
Klien mamapu beraktifitas dengan bantuan minimal seperti untuk merapikan tempat
tidur, menyapu, ngepel,dll.klien tampak sering duduk termenung sendirian.
Masalah keperawatan : Harga diri rendah
d. Alam perasaan
Klien mengatakan bosan diRSJ ingin cepat sembuh dan pulang, klien sedih belum
bisa bertemu keluarga
Masalah keperawatan : Tidak ada

e. Afek
Saat Berinteraksi dengan klien efek klien tampak datar karena saat diajak bircanda
klien hanya diam saja dan ketika klien mengatakan sedih klien menampakan wajah
sedih.S
Masalah keperawatan : Hambatan komunikasi Verbal
f.

Interaksi selama wawancara


Klien cukup kooperatif,kontak mata klien dengan perawat baik,klien dapat berinterksi
denag tenang,klien mau menjawab semua pertanyaan yang diberikan.
Masalah keperawatan : Tidak ada

g. Persepsi
Saat ditanya klien mengatakan tidak ada tampak bayangan2,suara2 ataupun hal hal
yang mempengaruhinya.
Masalah keperawatan : Tidak ada
h.

Pola Fikir
Saat berinteraksi klien mampu berbicara sesuai dengan topik yang di bicarakan,
namun kadang jika diberi pertanyaan klien lama menjawab.
Masalah keperawatan : Tidak ada

i. Isi pikir
Pada saat di ajak interksi klien tidak merasa ada keyakinan yang berlebihan, tidak ada
perasaan curiga denag perawat.
Masalah keperawatan : Tidak ada
j.

Tingkat kesadaran
Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat pengkajian, hari kamis tanggal 15 desember
2016 jam 16.00 WIB,hari berikutnya juga klien sadar hari jumat tanggal 16 desember
2016.
Masalah keperawatan : Tidak ada

k. Memori
15 | P a g e

Klien tampak tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek seperti klien
dapat menyebutkan kejadian yang baru terjadi, dan klien tidak mengalami gangguan
daya ingat jangka panjang seperti klien mampu untuk mengingat kejadian di masa
lalu seperti klien bercerita tentang keluarganya.
Masalah keperawatan : Tidak ada
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Saat berinterksi klien bisa berkonsentrasi dengan baik,klien mampu berhitung
dengan tepat,jumlah hari rawatan,berhiting contoh 20 15 = 5.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
m. Kemampuan Penilaian
Klien dapat mengambil keputusan tanpa bantuan orang lain seperti klien tanpa
disuruh makan di meja makan tidak semabrangan tempat.
Masalah keperawatan : Tidak ada
n. Daya Tilik Diri
Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit jiwa.
Masalah keperawatan : Tidak ada
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien mengatakan makan 3 x sehari yaitu pagi, siang, dan sore hari. Klien mampu
makan secara mandiri, nafsu makan baik, dan mampu untuk merapikan meja makan
setelah makan, klien tidak ada alergi dengan makanan tertentu dan tidak ada
pantangan untuk makanan yang ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
2. BAB / BAK
Klien mengatakan BAB/BAK secara mandiri, setelah selesai BAB/BAK klien
mampu untuk membersihkan WC yang siap dipakai, dan klien menggunakan fungsi
kamar mandi / WC dengan benar
Masalah Keperawatan : Tidak ada
3. Mandi
Klien mengatakan mandi setiap hari sebanyak 2 kali, klien mengetahui cara mandi
yang benar, klien selalu memotong kuku bila panjang
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
4. Berpakaian / berhias
Klien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri, klien selalu mengganti baju
dalam sehari dan menggunakan baju sesuai fungsinya, serta berdandan didepan
cermin setelah selesai mandi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
5. Istirahat dan Tidur

16 | P a g e

Klien mengatakan tidak ada mengalami gangguan istirahat dan tidur malam nyenyak,
sesudah tidur klien selalu merapikan tempat tidur dan menyikat gigi serta mencuci
muka.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
6. Penggunaan obat
Klien minum obat secara mandiri dengan kontrol perawat dan teratur dalam minum
obat pagi dan sore hari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg, trihexiperidine 2x2 mg.
Masalah Kesehatan : Tidak ada
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien saat berada dirumah, klien selalu meminta obat untuk diminum karena ingin
cepat sembuh
Masalah Keperawatan : tidak ada
8. Kegiatan di Dalam Rumah
Klien saat sehat dirumah setelah bangun tidur selalu membersihkan kamar serta
tempat tidur sendiri, membantu mencuci pakaian sendiri, dan menyapu halaman
rumah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
VIII.

MEKANISME KOPING
A. Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
B. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
C. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang lain,lebih suka diam.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.

IX.

MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


A. Masalah berhubungan dengan lingkungan
: Klien menarik diri dari lingkungan
B. Masalah dengan kesehatan (-)
C. Masalah dengan perumahan
:Klien tinggal dengan kedua orang tua dan 2
saudaranya.
D. Masalah dengan Ekonomi
: Kebutuhan klien dipenuhi oleh ibunya.

X.

XI.

ASPEK MEDIK
A. Diagnosa Medis
Schizofrenia
B. Terapi
- Haloperidol 2x5 mg
- Trihexiperidine 2x2 mg
MASALAH KEPERAWATAN
A. Resiko Bunuh Diri
B. Harga Diri Rendah
C. Isolasi Sosial
D. Gangguan Spiritual
E. Hambatan Komunikasi Verbal
F. Koping Individu

17 | P a g e

XII.

POHON MASALAH
Bunuh Diri

_ _ _ _ ( Efek )

Resiko Bunuh Diri


_ _ _ _ ( Problem)
Harga diri rendah

Koping individu tidak efektif

_ _ _ _ ( Causa )

XIII. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Harga Diri Rendah
XIV.

ANALISA DATA
No
1

Koping Individu Tidak Efektif

Data

Etiologi

Problem

Ds : - Klien mengatakan hidupnya


tidak berguna.
- Klien mengatakan
telah melakukan
usaha bunuh diri

Harga diri rendah

Resiko bunuh diri

Koping Individu
Tidak Efektif

Harga Diri Rendah

Do : - Klien lebih banyak diam


- Aktifitas klien
menurun
- Dipergelangan klien
tampak bekas
sayatan.
1

Ds :
-

Do :
18 | P a g e

Klien mengatakan teman


berkurang semenjak sakit
Klien malu dengan teman
karena klien merasa tidak
pantas diantara mereka
Klien mengatakan merasa
tak berharga jika bergaul
dengan teman.

19 | P a g e

Klien tampak malu saat


berbicara
Klien selalu menunduk saat
diajak bicara
Klien kalau bicara suaranya
pelan

20 | P a g e

21 | P a g e

22 | P a g e

23 | P a g e

XV. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN


Tanggal / Jam
Implementasi
Evaluasi
15 Desember 1. Bina hubungan saling percaya dengan :
11.20 wib
2016
S:
Menyapa klien dengan ramah
Jam 11.00
Klien menjawab salam dan
Mengidentifikasi kemampuan positif
mengatakan selamat pagi
yang dimiliki oleh klien.
Klien menyebutkan
a.Menyapu
b.Mengepel
kemampuan yang bisa
c.Memcuci baju
dilakukan klien
d.Melipat kain
Klien menyebutkan
e.Membersihkan tempat tidur.
kegiatan yang bisa
f.Membersihkan halaman
dilakukan di rumah sakit
g.Menyeterika baju
Klien menyebutkan alat
h.Memasak
alat yang dibutuhkn untuk
i.Menyiapkan makan
menyapu.
Klien memilih kegiatan yang bisa
O:
dilakukan di Rumah sakit:
Klien mau berjabat tangan
a.Menyapu
Klien mau duduk
b.Mengepel
berdampingan dengan
c.Melipat kain
perawat
d.Membersihkan tempat tidur.
Klien tampak tenang tapi
e.Menyiapkan makan
bicara dengan suara lambat
Melatih klien untuk kegiatan yang
Klien mampu melakukan
pertama yaitu menyapu.
kegiatan menyapu dengan
Menayakan kepada klien alat apa
mandiri.
saja yang dibutuhkan untuk
Klien mampu meyebutkan
menyapu
alat alat yang diperlukan
Menunjukan sikap empati, jujur dan
untuk menyapu.
menempati janji
Klien mampu melakukan
Menanyakan masalah yang dihadapi
kegiatan menyapu
Membuat kontrak untuk latihan
A : SP 1 tercapai
besok hari yaitu latihan kemampuan
P:
kedua yaitu mengepel
Lanjutkan SP 2 yaitu

16 Desember
2016
24 | P a g e

2. Bina hubungan terapeutik dengan


perawat dengan :

kemampuan yang kedua yaitu


mengepel lantai , adakan
kontrak waktu dan tempat
pertemuan berikutnya.
Pk :
Anjurkan klien untuk dapat
melakukan kegiatan yang
diajarkan dalam jadwal
kegiatan harian klien
16.00 wib

Jam 11.00

17 Desember
2016
Jam 11.00

25 | P a g e

Mengevaluasi kegitan yang diajarkan


kemarin.(menyapu )
Melatih kemampuan kedua yaitu
mengepel
Menanyakan kepada klien alat alat
yang dibutuhkan untuk mengepel
lantai:
a.Kain pel
b.Pembersih lantai
c.Ember
Menberikan kesempatan untuk
merespon kegiatan yang telah
dilakukan.
Menganjurkan kepada klien untuk
membuat dijadwal kegiatan harian
klien

Klien mau menjawab salam


perawat
Klien mau duduk
berdampingan dengan
perawat.

O:

Klien mampu berbincang


bincang dengan perawat
Klien menyebutkan
mampu melakukan
kegiatan yang
pertama(menyapu)
Klien mampu menyebutkan
alat alat yang dibutuhkan
untuk mengepel lantai
Klien mampu merespon
tindakan perawat.
Klien tidak bisa menulis di
jadwal kegiatan klien dan
minta perawat
menuliskannya.
A : SP 2 tercapai
P:
Lanjutkan SP 3 adakan kontrak
waktu pertemuan berikutnya.
Pk :
Anjurkan klien melakukan
kegiatan yang telah diajarkan
dan memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian klien.

1. Membina hubungan saling percaya


11.15 wib
dan salam terapeutik.
S:
a.Mengidentifikasi kemampuan dan
Klien menjawab salam
aspek positif yang dimiliki dengan :
perawat
Mengevaluasi kegiatan yang telah
Klien mengatakan telah
diajarkan kepada klien
melakukan kegiatan yang
Melatih kemampuan klien yang
diajarkan kemarin.
ke 3 yaitu : melipat kain
Klien dapat
Mempraktekkan cara melipat
mengungkapkan cara
kain dan memberikan
melipat kain dengan baik.
reinforcement yang positif pada
O:
klien.
Klien dapat menyebutkan
Membantu mengungkapkan
cara melipat kain yang
perasaannya tentang kegiatan
benar.
yang telah diajarakan kepada
Klien tampak senang
klien
melakukan kegiatan
Menganjurkan kepada klien
melipat kain.

untuk memasukkan dalam jadwal A : SP 3 tentang cara melipat kain


kegiatan harian klien
sudah mandiri
P:
lanjutkan SP 4: Melatih cara
membersihkan dan merapikan
tempat tidur.Adakan kontrak
waktu,tempat dan topiknya.

18 Desember
2016
Minggu jam
10.00 wib

1.Salam terapeutik
2.Mengevaluasi kegiatan yang telah
diajarkan sebelumnya:
a.Menyapu
b.Mengepel
c.Melipat kain
3.Meminta klien untuk menyebutkan
cara membersihkan tempat tidur.
4.Melatih klien membersihkan tempat
tidur.
5.Memberikan reinforcement positif
kepada klien
6.Menganjurkan kepada klien untuk
melakukan kegiatan yang telah diajarkan.

Klien sudah diperbolehkan


pulang oleh dokter.
Anjurkan klien untuk
melakukan kegiatan yang
telah diaajarkan di rumah
sakit untuk dilakukan
dirumah
Anjurkan klien untuk
kontrol pengobatan rawat
jalan ke puskesmas atau
rumah sakit.
10.20 wib
S:
Klien mengatakan sudah
bisa melakukan kegiatan
yang diajarkan
( Membersihkan dan
merapikan tempat tidur)
Klien mengatakan senang
dengan kegiatan yang telah
dilakukan
O:

Klien tampak senang


dengan kegiatan yang telah
diajarkan.

Klien sudah merapikan dan


membersihkan tempat
tidur

Tempat tidur tampak bersih


dan rapi

A:
SP 4 HDR ( Cara
membersihkan dan merapikan
tempat tidur) sudah mandiri.
Klien sudah diizinkan oleh
26 | P a g e

dokter untuk pulang dengan


anjuran kontrol teratur ke
puskesmas atau poliklinik
RSJ.Hb.Saanin Padang.

P :Lanjutkan SP 4 HDR tentang


cara yang pilih selanjutnya
yaitu :Melatih cara menyiapkan
makan.
Pk : Anjurkan klien untuk
melakukan kegiatan yang telah
diaajarkan di rumah sakit untuk
dilakukan dirumah
Anjurkan klien untuk kontrol
pengobatan rawat jalan ke
puskesmas atau rumah sakit.

27 | P a g e

BAB IV
PENUTUP
A.

KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Ny.Y dengan gangguan
konsep diri : harga diri rendah di Ruang Dahlia RSJ.Hb Saanin Padang selama 1 minggu
penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting
sekali membina hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik
dengan tenaga medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga dan
masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat maupun perawat yang
merawat tercapai.

B.

SARAN
1.

Klien
-

Libatkan klien dalam aktivitas positif

Minum obat secara rutin dengan prinsip 5B

Memahami aspek positif dan kemampuan yang dimilikinya

Berlatih untuk berinteraksi dengan orang lain

2.

Keluarga
-

Mau dan mampu berperan serta dalam pemusatan kemajuan klien

Membantu klien dalam pemenuhan aktivitas positif

Menerima klien apa adanya

Hindari pemberian penilaian negatif

3.

Perawat
-

Lebih mengingatkan terapi theraupetik terhadap klien

Menyarankan keluarga untuk menyiapkan lingkungan dirumah

Meningkatkan pemenuhan kebutuhan dan perawatan klien

Memberi reinforcement

28 | P a g e

DAFTAR PUSATAKA
Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). Principles And Practice Of Psychiatric
Nursing. (6th ed). St. Louis : Mosby year book
Town send, M.C. (1998). Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk
pembuatan rencana keperawatan. Jakarta : EGC (terjemahan).

29 | P a g e

Vous aimerez peut-être aussi