Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Kesehatan jiwa merupakan suatu kebutuhan tiap individu yang sangat penting. Oleh
karena itu kesehatan jiwa harus juga diperhatikan. Selain hal ini merupakan peran petugas
kesehatan, tetapi merupakan hal yang menuntut adanya keselarasan dan kerja sama dari
berbagai pihak selain individu itu sendiri, keluarga maupun lingkungan.
Dari berbagai masalah kesehatan jiwa, gangguan konsep diri dengan harga diri rendah
banyak mengiringi penyakit-penyakit gangguan jiwa. Bila hal ini terjadi, terkadang dapat
menimbulkan dampak yang buruk pada diri pasien sendiri maupun orang lain di sekitarnya.
Oleh karena itu kami mencoba untuk melakukan Asuhan Keperawatan Pada Ny. Y Dengan
Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah agar mengalami perubahan yang di harapkan
B.
TUJUAN PENULISAN
a)
Tujuan Umum
Tujuan utama dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mampu untuk
melakukan Asuhan keperawatan pada Klien Dengan Gangguan konsep diri Harga diri
rendah pada NY. Y di Wisma dahlia RS Jiwa Prof HB Saanin Padang.
b)
Tujuan khusus
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian pada Ny Y dengan gangguan konsep diri
Harga diri rendah.
Mahasiswa mampu merumuskan masalah keperawatan untuk menentukan Diagnosa
Keperawatan Pda Ny Y dengan Gangguan konsep diro Hrga diri rendah.
Mahasiswa ammpu merencanakan tindakan keperawatan pada Ny Y dengan gangguan
konsep diri H arga diri Rendah.
Mahasiwa mampu melaksanakan Tindaka keperawatan Pada Ny Y dengan Gangguan
Konsep diri Harga Diri rendah.
Mahasiswa mampu melakukan Evaluasi Pada Ny Y dengan GangguaN Konsep diri
Harga diri rendah.
1 | Page
C.
METODE PENULISAN
b. Observasi
2 | Page
BAB II
KONSEP DASAR
A.
MASALAH UTAMA
Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
B.
Pengertian
Harga diri adalah Perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri, dan harga
diri, merasa gagal mencapai keinginan ( Keliat, dalam fitria, 2009 )
Harga diri rendah adalah Perasaan seseorang bahwa dirinya tidak diterima lingkungan
dan gambaran gambaran negatif tentang dirinya ( Barry, dalam yosep,2009 )
Harga diri rendah adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak dapat
bertanggung jawab atas kehidupan sendiri, gagal menyesuaikan tingkah laku dancita
cita. (Fk.UNDIP , 2001 )
Kesimpulan harga diri rendah adalah perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilang
percayaan diri, harga diri serta menolak dirinya. Tidak dapat bertanggung jawab atas
kehidupan sendiri serta gagal dalam menyesuaikan tingkah laku dan cita-cita.
2.
3 | Page
3.
Faktor-faktor
a. Faktor predisposisi
1. Penolakan orang tua
2. Harapan orang tua yang tidak realistis
3. Kegagalan yang berulang kali
4. Kurang mempunyai tanggung jawab personal
5. Ketergantungan kepada orang lain
6. Ideal diri tidak realistis
b. Faktor presipitasi
1. Citra tubuh yang tidak sesuai
2. Keluhan fisik
3. Ketegangan peran yang dirasakan
4. Perasaan tidak mampu
5. Penolakan terhadap kemampuan personal
6. Perasaan negatif mengenai tubuhnya sendiri
C.
POHON MASALAH
Bunuh diri
Resiko bunuh diri
Gang guan konsep diri = Harga
diri rendah
Koping individu tidak efektif
D.
MASALAH KEPERAWATAN
1.
4 | Page
Masalah Utama
E.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Gangguan konsep diri : Harga diri rendah berhubungan dengan koping individu tidak
efektif
F.
RENCANA KEPERAWATAN
1. Isolasi sosial : Menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
Tujuan umum
Klien tidak menarik diri dan mampu berhubungan dengan orang lain secara optimal
Tujuan khusus
TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya
o
Kriteria hasil
Ekspresi wajah bersahabat, tidak acuh, ada kontak mata, mau berjabat tangan, mau
menyebutkan nama, mau bercakap-cakap dan mengutarakan masalah yang dihadapi
Intervensi
Bina hubungan saling percaya dengan mengungkapkan prinsip hubungan
therapeutik
1. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal
2. Perkenalkan diri dengan sopan
5 | Page
3. Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien
Kriteria hasil
Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
Intervensi
1. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien
2. Bantu klien mengekspresikan dan menggambarkan perasaan serta pikirannya
3. Tekankan bahwa kekuatan untuk berubah tergantung pada klien sendiri
4. Identifikasi stresor yang relevan dan penilaian klien terhadap stresor tersebut
5. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang efektif
6. Utamakan memberi pujian therapeutik
7. Tingkatkan keterlibatan keluarga dan kelompok untuk memberikan dukungan
untuk mempertahankan kemajuan dan perkembangan klien
Kriteria hasil
Klien menilai kemampuan yang digunakan
Intervensi
1. Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan
2. Dukung kekuatan, ketrampilan dan respon koping yang adaptif
3. Utamakan memberi pujian therapeutik
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
Kriteria hasil
Klien melakukan kegiatan sesuai dengan kondisi dan kemampuannya
Intervensi
1. Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah direncanakan
2. Beri pujian atas keberhasilan klien
3. Beri dukungan yang sesuai dan positif untuk mempertahankan kemajuan dan
pertumbuhannya
4. Libatkan keluarga dalam perawatan klien
Kriteria hasil
Klien memanfaatkan sistem pendukung yang ada
Intervensi
1. Berikan pendidikan kesehatan kepada keluarga tentang cara merawat klien
dengan harga diri rendah
2. Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah sesuai dengan keadaan klien
Orientasi :
- Salam terapeutik : Assalamualaikum,
- Validasi : bagaimana keadaan Ny. Y, hari ini? Ny.Y terlihat segar
- Kontrak :
7 | Page
Kerja :
Ny. Y, apa saja cara membina hubungan saling percaya Ny.? Bagus, apa lagi? Apa saja
yang Ny. Lakukan selain itu yang biasa Ny.Y lakukan? Bagaimana dengan berjabat
tangan? Menanyakan nama? Menanyakan alamat..dst.. Wah, bagus sekali ada
lima cara untuk membina hubungan saling percaya yang NyY. lakukan.
Ny. Y, dari lima cara ini, yang mana yang Ny.Y bisa lakukan di rumah sakit? Coba kita
lihat, yang pertama bisakah, yang keduasampai yang kelima (misalnya masih tiga
yang masih bisa dilakukan). Bagus sekali masih ada tiga cara yang masih bisa lakukan
di rumah sakit ini.
Sekarang, coba Ny. Y pilih satu cara yang bisa dilakukan di rumah sakit ini. O, ya
nomor satu,berjabat tangan? Kalau begitu, bagaimana kalau sekarang kita berlatih
berjabat tangan Ny.Y. Mari kita lakukan dengan saya Ny. Y. coba, sudah bisa kan
berjabat tangan / memperkenalkan diri?
Nah kalau kita mau berjabat tangan, mari kita dekati orang yang ingin Ny.Y ingin
berjabat tangan dan memperkenalkan diri. Bagus! Sekarang duduk berdampingan, ya
Bagus! Nah sekarang kita ucap salam, ya Bagus! Sekarang kita sebut nama dan alamat.
ya bagus!.
Ny. Y sudah bisa berjabat tangan dan memperkenalkan diri dengan baik sekali.
Sekarang bedakan dengan sebelum Ny.Y mengenalinya? Bagus!
3.
Terminasi :
- Evaluasi Subjektif
Bagaimana perasaan Ny. Y setelah bercakap-cakap dan berjabat tangan /
memperkenalkan diri? Yah, Ny.Y ternyata banyak yang dapat dilakukan di rumah sakit
ini. Salah satuny memperkenalkan diri, yang sudah Ny.Y praktekan dengan sekali.
- Evaluasi Objektif
Klien mampu duduk berdampingan,menjawab salam, danmenyebutkan nama.
- Rencana tindakan lanjut
8 | Page
Bagaimana kalau kegiatan itu Ny.Y lakukan selama disini dan nanti kegiatan
tersebut tetap Ny.Y lakukan dirumah, kalau begitu kita buat jadwalnya saja ya Ny.Y?
biar Ny.Y. tidak lupa.
- Kontrak
Topik : Besok kita akan membicarakan tentang kemampuan dan aspek positif yang
Ny.Y miliki.
Tempat : Ny.Y mau kita berbincang bincang dimana.?
Waktu : Mau berapa lama Ny.Y?bagaimana kalu 15 menit?setuju? sampai jumpa
ya
STRATEGI PELAKSANAAN KEPERAWATAN
Pertemuan : Ke-2 (Dua)
Melatih pasien melakukan kegiatan lain yang sesuai dengan kemampuan pasien
1. Orientasi :
- Salam theraupetik : Assalammuaalaikum,
- Validasi : Bagaimana perasaan Ny. Y pagi ini? Apakah masih ingat tentang apa
Topik :Sekarang kita akan lakukan kegiatan kedua. Masih ingat apa kegiatan itu
Ny.Y?
Ya banar, kita akan membicarakan kemampuan dan aspek positif yang Ny. miliki.
Tempat :Bagaimana kalau kita bicara ditaman?.
Waktu :Bagaimana kalu 15 menit?.
2. Kerja :
Ny. Y, tadi telah mengungkapkan hal hal yang dapat Ny.Y lakukan?, masih ada yang
lain? Sekarang kita coba pilih kemampuan yang dapat Ny.Y lakukan disini..
3. Terminasi :
- Validasi Subjekti :
Bagaimana perasaan Ny.Y setelah tahu dan mencoba kegiatan yang dapat Ny.Y.
lakukan disini? Bagus!
- Validasi Objektif :
9 | Page
10 | P a g e
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. Y DENGAN
GANGGUAN KONSEP DIRI HARGA DIRI RENDAH
DI WISMA DAHLIA RSJ PROF HB SAANIN
PADANG
Tanggal Pengkajian
Tanggal Masuk
Ruang
I.
PENGKAJIAN
A. Identitas Klien
Nama
Umur
Alamat
Status Perkawinan
Agama
Suku/Bangsa
Pendidika
Pekerjaan
No. MR
: 15 Desember 2016
: 9 Desember 2016
: Wisma Dahlia
: Ny. Y
: 36 Tahun
: Lubuk kilangan padang
: Janda
: Islam
: Minang / Indonesia
: SMA
: IRT
: 000702
B. Penanggung Jawab
Nama
Hubungan dengan Klien
Alamat
: Ny. S
: Kakak Kandung
: Lubuk kilangan padang
KELUHAN UTAMA
Klien sering menyendiri dikamar, bicara sedikit, sulit komunikasi,
Klien melakukan percobaan bunuh diri dengan menyayat pergelangan tangannya dengan
pisau silet.
II.
ALASAN MASUK
1 hari sebelum masuk RSJ klien putus obat, keluarga klien mengatakan klien sering
mondar mandir tanpa arah, sering menyendiri, bicara sedikit, sulit kominikasi, bicara
sendiri dan sulit tidur.
III.
FAKTOR PREDISPOSISI
a. Pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu
11 | P a g e
Klien pernah mengalami gangguan jiwa 1 tahun yang lalu, pernah dirawat satu
kali di RS Jiwa Jambi,dan sekarang dirawat yang kedua kalinya.
b. Pengobatan sebelumnya di RSJ Jambi dinyatakan berhasil,klien pulang atas izin
dokter,klien di anjurkan kontrol rutin.
c. Riwayat Aniaya
Aniaya Fisik
Klien tidak pernah menyaksikan aniaya fisik,sebagai korban, tetapi klien
PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda tanda vital
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
Suhu
: 36,5 C
Pernafasan
: 26 x/menit
B. Ukuran
Tinggi badan
: 155 cm
Berat badan
: 48 Kg
C. Keluhan Fisik
Klien mengatakan tidak ada keluhan dan kelainan secara fisik.
Masalah keeperawatan : Tidak ada
12 | P a g e
V.
PSIKOSOSIAL
a. Genogram
P
Ket :
: Laki - laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Tinggal serumah
Klien mengatakan anak ketiga dari empat bersaudara,klien tinggal serumah dengan
orang tua dan keluarga kakak perempuanya yang pertama. Masalah dalam keluarga
selalu di diskusikan terlebih dahulu dan keputusan dalam keluarga diambil oleh
ayah klien. Di rumah klien tidak ada gangguan dalam berkomunikasi,klien di asuh
dan dibesarkan oleh orang tua klien.
b.
Konsep diri
Citra Tubuh
Klien mengatakan menyukai seluruh tubuhnya dan tubuhnya tidak ada
kekurangan.
Identitas
Klien adalah anak perempuan dan klien mengatakan bahwa perempuan
mempunyai banyak beban,klien merasa kurang puas karena tidak bisa mengasuh
dan membesarkan anaknya dengan penuh kasih sayang karena klien sudah
berpisah dengan suaminya dan sekarang klien mengalami gangguan jiwa.
Peran diri
Klien mengatakan di dalam keluarganya atau dirumah sebagai anak, dan sebagai
oang tua dari anaknya,klien merasa dirinya tidak berguna karena tidak bisa
menjalankan peranya sebagai anak dan orang tua.
Ideal diri
13 | P a g e
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang, merasa bosan dan ingin
berkumpul kembali bersama keluarganya.
Harga diri
Klien mengatakan malu berhadapan langsung dengan orang lain selain ibu dan
adiknya,klien merasa tidak pantas jika berada diantara orang lain.
Masalah Keperawatan : harga diri rendah
c.
Hubungan Sosial
Orang yang berarti
Klien mengatakan orang yang dekat dengan klien adalah ibu dan kakak
perempuanya yang kedua, karena jika ada permasalahan dalam dirinya klien
mengadu pada orang tua dan kakak perempuanya yang kedua.
d. Spiritual
Nilai dan Keyakinan
Klien mengatakan bahwa kondisinya saat ini adalah karena takdir dari tuhan .
Kegiatan Ibadah
Klien mengatakan saat di rumah klien solat lima waktu, tetepi di RS Klien jarang
sholat karena peralatan sholat tidak bawa dari rumah.
Masalah keperawatan : Gangguan spiritual
VI. STATUS MENTAL
a. Penampilan
Penampilan klien rapi,Mandi teratur, rambut tampak bersih, ada disisir, kuku tidak
panjang,klien mengganti baju 1 kali sehari, menggunakan baju yang disediakan di
sesuai dengan fungsinya.
Masalah keperawatan : Tidak ada
b. Pembicaraan
14 | P a g e
e. Afek
Saat Berinteraksi dengan klien efek klien tampak datar karena saat diajak bircanda
klien hanya diam saja dan ketika klien mengatakan sedih klien menampakan wajah
sedih.S
Masalah keperawatan : Hambatan komunikasi Verbal
f.
g. Persepsi
Saat ditanya klien mengatakan tidak ada tampak bayangan2,suara2 ataupun hal hal
yang mempengaruhinya.
Masalah keperawatan : Tidak ada
h.
Pola Fikir
Saat berinteraksi klien mampu berbicara sesuai dengan topik yang di bicarakan,
namun kadang jika diberi pertanyaan klien lama menjawab.
Masalah keperawatan : Tidak ada
i. Isi pikir
Pada saat di ajak interksi klien tidak merasa ada keyakinan yang berlebihan, tidak ada
perasaan curiga denag perawat.
Masalah keperawatan : Tidak ada
j.
Tingkat kesadaran
Klien sadar hari, tanggal dan waktu saat pengkajian, hari kamis tanggal 15 desember
2016 jam 16.00 WIB,hari berikutnya juga klien sadar hari jumat tanggal 16 desember
2016.
Masalah keperawatan : Tidak ada
k. Memori
15 | P a g e
Klien tampak tidak mengalami gangguan daya ingat jangka pendek seperti klien
dapat menyebutkan kejadian yang baru terjadi, dan klien tidak mengalami gangguan
daya ingat jangka panjang seperti klien mampu untuk mengingat kejadian di masa
lalu seperti klien bercerita tentang keluarganya.
Masalah keperawatan : Tidak ada
l. Tingkat konsentrasi dan berhitung
Saat berinterksi klien bisa berkonsentrasi dengan baik,klien mampu berhitung
dengan tepat,jumlah hari rawatan,berhiting contoh 20 15 = 5.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
m. Kemampuan Penilaian
Klien dapat mengambil keputusan tanpa bantuan orang lain seperti klien tanpa
disuruh makan di meja makan tidak semabrangan tempat.
Masalah keperawatan : Tidak ada
n. Daya Tilik Diri
Klien tahu dan sadar bahwa dirinya dirumah sakit jiwa.
Masalah keperawatan : Tidak ada
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1. Makan
Klien mengatakan makan 3 x sehari yaitu pagi, siang, dan sore hari. Klien mampu
makan secara mandiri, nafsu makan baik, dan mampu untuk merapikan meja makan
setelah makan, klien tidak ada alergi dengan makanan tertentu dan tidak ada
pantangan untuk makanan yang ada
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
2. BAB / BAK
Klien mengatakan BAB/BAK secara mandiri, setelah selesai BAB/BAK klien
mampu untuk membersihkan WC yang siap dipakai, dan klien menggunakan fungsi
kamar mandi / WC dengan benar
Masalah Keperawatan : Tidak ada
3. Mandi
Klien mengatakan mandi setiap hari sebanyak 2 kali, klien mengetahui cara mandi
yang benar, klien selalu memotong kuku bila panjang
Masalah Keperawatan : Tidak Ada
4. Berpakaian / berhias
Klien mampu berpakaian dan berhias secara mandiri, klien selalu mengganti baju
dalam sehari dan menggunakan baju sesuai fungsinya, serta berdandan didepan
cermin setelah selesai mandi.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
5. Istirahat dan Tidur
16 | P a g e
Klien mengatakan tidak ada mengalami gangguan istirahat dan tidur malam nyenyak,
sesudah tidur klien selalu merapikan tempat tidur dan menyikat gigi serta mencuci
muka.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
6. Penggunaan obat
Klien minum obat secara mandiri dengan kontrol perawat dan teratur dalam minum
obat pagi dan sore hari setelah makan. Haloperidol 2x5 mg, trihexiperidine 2x2 mg.
Masalah Kesehatan : Tidak ada
7. Pemeliharaan Kesehatan
Klien saat berada dirumah, klien selalu meminta obat untuk diminum karena ingin
cepat sembuh
Masalah Keperawatan : tidak ada
8. Kegiatan di Dalam Rumah
Klien saat sehat dirumah setelah bangun tidur selalu membersihkan kamar serta
tempat tidur sendiri, membantu mencuci pakaian sendiri, dan menyapu halaman
rumah.
Masalah Keperawatan : Tidak ada
VIII.
MEKANISME KOPING
A. Klien mampu berbicara dengan orang lain,terlihat malu
B. Klien mampu menjaga kebersihan diri sendiri
C. Klien mampu jika ada masalah tidak menceritakan kepada orang lain,lebih suka diam.
Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif.
IX.
X.
XI.
ASPEK MEDIK
A. Diagnosa Medis
Schizofrenia
B. Terapi
- Haloperidol 2x5 mg
- Trihexiperidine 2x2 mg
MASALAH KEPERAWATAN
A. Resiko Bunuh Diri
B. Harga Diri Rendah
C. Isolasi Sosial
D. Gangguan Spiritual
E. Hambatan Komunikasi Verbal
F. Koping Individu
17 | P a g e
XII.
POHON MASALAH
Bunuh Diri
_ _ _ _ ( Efek )
_ _ _ _ ( Causa )
ANALISA DATA
No
1
Data
Etiologi
Problem
Koping Individu
Tidak Efektif
Ds :
-
Do :
18 | P a g e
19 | P a g e
20 | P a g e
21 | P a g e
22 | P a g e
23 | P a g e
16 Desember
2016
24 | P a g e
Jam 11.00
17 Desember
2016
Jam 11.00
25 | P a g e
O:
18 Desember
2016
Minggu jam
10.00 wib
1.Salam terapeutik
2.Mengevaluasi kegiatan yang telah
diajarkan sebelumnya:
a.Menyapu
b.Mengepel
c.Melipat kain
3.Meminta klien untuk menyebutkan
cara membersihkan tempat tidur.
4.Melatih klien membersihkan tempat
tidur.
5.Memberikan reinforcement positif
kepada klien
6.Menganjurkan kepada klien untuk
melakukan kegiatan yang telah diajarkan.
A:
SP 4 HDR ( Cara
membersihkan dan merapikan
tempat tidur) sudah mandiri.
Klien sudah diizinkan oleh
26 | P a g e
27 | P a g e
BAB IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Setelah penulis melakukan pengkajian dan perawatan pada Ny.Y dengan gangguan
konsep diri : harga diri rendah di Ruang Dahlia RSJ.Hb Saanin Padang selama 1 minggu
penulis dapat menarik kesimpulan bahwa dalam malakukan perawatan jiwa sangat penting
sekali membina hubungan saling percaya dan juga membutuhkan kolaborasi yang baik
dengan tenaga medis (dokter dan perawata), keluarga dan juga lingkungan (tetangga dan
masarakat) terapeutik, agar semua maksud dan tujuan klien dirawat maupun perawat yang
merawat tercapai.
B.
SARAN
1.
Klien
-
2.
Keluarga
-
3.
Perawat
-
Memberi reinforcement
28 | P a g e
DAFTAR PUSATAKA
Stuart, G.W. dan Sudeen, S.J. (1995). Principles And Practice Of Psychiatric
Nursing. (6th ed). St. Louis : Mosby year book
Town send, M.C. (1998). Diagnosa Keperawatan Psikiatri : Pedoman untuk
pembuatan rencana keperawatan. Jakarta : EGC (terjemahan).
29 | P a g e