Vous êtes sur la page 1sur 50

BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN

2.1 Geografis, Topografis dan Geohidrologi


Aceh Tenggara adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Aceh
yang merupakan daerah cagar alam nasional terbesar yang terdapat di
Aceh. Pada dasarnya wilayah Kabupaten Aceh Tenggara kaya akan
potensi alam, salah satu diantaranya adalah Sungai Alas. Secara umum
ditinjau dari potensi pengembangan ekonomi, wilayah ini termasuk zona
pertanian. Potensi ekonomi daerah berhawa sejuk ini adalah kopi dan
hasil hutan. Dalam bidang Pertambangan, Aceh Tenggara memiliki
deposit bahan galian golonganC yang sangat beragam dan potensial
dalam jumlah cadangannya.
2.1.1 Geografi
Kabupaten Aceh Tenggara merupakan bagian dari Provinsi Aceh
dengan luasan wilayah seluas 4.165,63 km 2. Kecamatan yang terluas
adalah Kecamatan Darul Hasanah 1.347,25 km2, sedangkan wilayah yang
terkecil adalah Kecamatan Babussalam 9,42 km2. Dari jumlah luasan ini
diperkirakan dua pertiganya masuk kedalam kawasan Taman Nasional
Gunung Leuser (TNGL).
Kabupaten Aceh Tenggara terdiri dari 16 Kecamatan dan 386
Desa serta 51 mukim. Kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara antara
lain Kecamatan Lawe Alas, Babul Rahmah, Tanoh Alas, Lawe Sigala,

17
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Babul Makmur, Semadam, Leuser, Bambel, Bukit Tusam, Lawe Sumur,


Babussalam, Lawe Bulan, Badar, Darul Hasanah, Ketambe, dan Deleng
Pokhison, yang mempunyai jumlah luas keseluruhan 4.165,63 Km.
Ditinjau dari aspek fisiografi kawasan, wilayah Kabupaten Aceh
Tenggara memiliki 2 karakteristik kawasan yaitu kawasan dataran dan
kawasan

pegunungan.

Dua

karakteristik

topologi

kawasan

ini

mengindikasikan adanya 2 kegiatan budidaya utama yaitu wilayah dataran


yang memberikan peluang sebagai sentra pengembangan komoditi
tanaman pangan berupa padi, palawija, tanaman hortikultura seperti buahbuahan, sayuran dan tanaman hias juga berpeluang dikembangkan untuk
sektor peternakan dan perikanan darat. Wilayah pedalaman yang memiliki
topografi berbukit diprioritaskan pengembangannya sebagai kawasan
perkebunan rakyat maupun perkebunan besar.
2.1.2 Topografis
Daerah Kabupaten Aceh Tenggara terletak diketinggian 200 2000 m diatas permukaan laut yang merupakan daerah perbukitan dan
pegunungan. Sebagian kawasannya merupakan daerah suaka alam
Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Peta topografi adalah peta ketinggian titik atau kawasan yang
dinyatakan dalam bentuk angka ketinggian atau kontur ketinggian yang
diukur terhadap permukaan laut rata-rata. Berikut peta topografi
Kabupaten Aceh Tenggara disajikan dalam perbedaan warna ketinggian :

18
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Sumber : Bappeda

Gambar 2.1.
Peta Ketinggian Tempat Kab. Aceh Tenggara

Kemiringan lereng di Kabupaten Aceh Tenggara bervariasi dari


0% sampai dengan kemiringan lebih dari 40%. Berdasarkan kelas
kemiringan lereng, wilayah Kabupaten Aceh Tenggara dapat dibagi
menjadi 4 bagian, yaitu :
Kelas kemiringan 0 8 %
Kelas Kemiringan 8 15 %
Kelas Kemiringan 15 40 %
Kelas Kemiringan lebih dari 40 %
Wilayah datar dengan kelas kemiringan 0 - 8% ini tersebar di
wilayah Kutacane dan Bambel. Pada kelas kemiringan 8 15% ditandai
dengan Daerah yang bergelombang sampai agak berbukit. Wilayah ini

19
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

tersebar di pinggir Lembah Alas bagian selatan Kabupaten. Wilayah agak


berbukit sampai berbukit dengan kemiringan 15 40 % tersebar merata di
Kabupaten Aceh Tenggara, terutama di wilayah Kecamatan Badar dan di
sebelah selatan Kecamatan Lawe Alas. Untuk wilayah dengan kelas
kemiringan lebih dari 40% ini hampir meliputi sebagian besar wilayah
Kabupaten Aceh Tenggara. Daerah ini ditandai dengan Daerah yang
berbukit sampai bergunung. Berikut peta dan tabel yang menggambarkan
kemiringan lereng Kabupaten Aceh Tenggara :

Sumber : Bappeda

Gambar 2.2.
Peta Kemiringan Lereng Kab. Aceh Tenggara
Tabel
2.1. Bentuk
Wilayah
dan Kelas
Lereng
Bentuk
Wilayah
dan Kelas
Lereng

No

Relief
1
2
3
4
5
6
7

Datar
Berombak/agak landai
Bergelombang/ melandai
Berbukit
Bergunung
Bergunung curam
Bergunung sangat curam

Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

Lereng (%)
<3
3-8
8-15
15-30
30-40
40-60
>60

20
PPSP
Aceh
Tenggara

2.1.3 Geohidrologi
Potensi hidrologi Kabupaten Aceh Tenggara sangat baik, ini
terlihat dengan banyaknya sungai dan hutan sebagai jaminan komunitas
air. Hingga saat ini potensi ini dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari
sehingga dirasakan cukup. Sumber air permukaan di Kabupaten Aceh
Tenggara barasal dari beberapa mata air, sungai dan gunung.
Di wilayah Kabupaten Aceh Tenggara terdapat dua buah sungai
besar dan beberapa sungai kecil, yaitu sungai Lawe Alas, yang
panjangnya 200 km dengan kedalaman rata-rata 3 meter dan lebar ratarata 30 meter, dan sungai Lawe Bulan. Aliran sungai Lawe Alas melalui
Kecamatan Darul Hasanah, Badar, Babussalam, Bambel, Lawe Alas,
Babul Rahmah, dan Babul Makmur. Pada bagian hilir, sungai ini masuk ke
dalam wilayah Kabupaten Aceh Singkil. Sedangkan Lawe Bulan melintasi
wilayah Kecamatan Badar, Deleng Perkison, dan Bambel serta bermuara
di Sungai Alas dalam wilayah Kecamatan Bambel. Selain kedua sungai
besar ini, seluruh wilayah Aceh Tenggara dilintasi banyak sungai kecil.
Sungai-sungai ini berperan besar dalam pemenuhan kebutuhan air
masyarakat, baik sebagai sumber air bersih (untuk kebutuhan rumah
tangga, seperti untuk mandi, mencuci, dan air minum), pengairan
persawahan dan lahan pertanian lainnya, serta untuk budidaya ikan.
Di samping mempunyai pengaruh positif, keberadaan sungai
dimaksud juga memberikan pengaruh negatif, terutama pada saat curah
hujan meningkat, sehingga mengakibatkan banjir di sekitar DAS (Daerah

21
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Aliran Sungai). Selama ini sering terjadi banjir dan pengikisan area di
sepanjang DAS yang umumnya berupa lahan pertanian dan perkebunan,
serta pemukiman penduduk. Hal ini sangat merugikan masyarakat yang
mendiami DAS tersebut. Daerah Aliran Sungai secara rinci dapat dilihat
pada peta berikut :

Sumber : Bappeda

Gambar 2.3.
Peta Daerah Aliran Sungai Kab. Aceh Tenggara

Ditunjang oleh keadaan topografi di Kabupaten Aceh Tenggara


yang sebagian besar berbukit dan bergunung mengakibatkan banyak
sungai-sungai di wilayah ini mempunyai aliran air yang cukup deras.
Hidrologi di Kabupaten Aceh Tenggara dicirikan oleh sungai panjang,
yaitu Sungai Lawe Alas dan anak-anak sungai (ratusan jumlahnya) yang
berhulu dari banyak gunung, diantaranya Gunung Leuser, Gunung Kemiri,

22
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Gunung Bendahara dan Gunung Perkison. Umumnya anak-anak sungai


tersebut selalu berair sepanjang tahun. Kondisi topografi menyebabkan air
sungai mengalir melalui celah-celah bukit dan lereng yang terjal terkadang
dapat juga membentuk kantong-kantong air/embun kecil di perbukitan
yang diakibatkan oleh penyumbatan pada aliran sungai.

Sumber : RTRW Kutacane

Sumber : RTRW Kutacane


Sungai Lawe Alas

Gambar 2.4.
Sungai Lawe Alas dan Kali Bulan Kab. Aceh Tenggara

Kawasan tangkapan air di Kabupaten Aceh Tenggara antara lain


di Gunung Perkison dan Bendahara yang merupakan sumber air bagi
sungai-sungai yang mengalir ke pantai Timur. Selain untuk pengairan dan
fasilitas perhubungan, sungai-sungai yang ada dipakai pula untuk saluran
pembuangan air kotor dan air hujan. Keadaan sungai-sungai di Kabupaten
Aceh Tenggara dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 2.2.
Sungai-sungai Utama di Kab. Aceh Tenggara
No.
1
2
3
4
5
6
7
8

Nama Sungai
Lawe Alas
Lawe Mamas
Lawe Pungga
Lawe Geger
Lawe Natam
Lawe Sikap
Lawe Buuk
Lawe Bulan

9
10
11
12
13

Lawe Kinga
Lawe Kisam
Lawe Pangkat
Lawe Rutung
Lawe Sempilang

Hulu
Gn. Leuser
Gn. Leuser
Gn. Leuser
Gn. Perkison
Gn. Perkison
Gn. Perkison
-

Muara
Singkil
Lawe Alas
Lawe Alas
P.Cingkam
Lawe Alas
Gulo
Tanjung
Terutung Payung,
Lawe Alas
Lawe Alas
Tanjung lama
Kutacane lama
Kutacane Lama

Keterangan
Arus deras dan banyak ikan.
Arus deras dan besar.
Arus tidak deras
Arus sedang
-

Sumber : RTRW Kutacane

23
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Berdasarkan aspek geologi dan struktur tanah di wilayah


Perencanaan Kota Kutacane, sifat batuan yang terkandung dalam struktur
geologi tersebut memiliki beberapa bagian yang mengandung sumber air
cukup tinggi karena di dalam lapisan batuan tersebut terdapat lapisan
pasir, kerikil yang pada umumnya merupakan lapisan produktif. Keadaan
hidrologi di Kota Kutacane terdiri dari air tanah, air sumur dan air sungai.
Air tanah yang mengalir di wilayah perencanaan Kota Kutacane
berasal dari daerah pegunungan lipatan sebelah utara sebagai hasil
peresapan air hujan atau air permukaan yang mengalir ke bawah
permukaan tanah sehingga membentuk suatu aliran air bawah tanah.
Di daerah Kota Kutacane dan daerah sekitarnya disamping
terdapat sumber air tanah, juga terdapat sumber air lainnya, yaitu berupa
air sumur, air sungai dan air hujan. Air ini sangat membantu mencukupi
sebagian besar penduduk kota untuk dimanfaatkan untuk kebutuhan
sehari-harinya terutama bagi penduduk yang belum mendapatkan
pelayanan dari perusahaan Air Minum Tirta Agara. Hampir semua air
sumur di wilayah Perencanaan Kota Kutacane dapat dipergunakan untuk
kebutuhan sehari-hari. Kedalaman sumur rata-rata berkisar antara 3
sampai 6 meter. Air sumur di wilayah perencanaan Kota Kutacane
mengalami kekeringan pada musim kemarau terutama di Kecamatan
Badar.
Di wilayah Kota Kutacane terdapat beberapa buah sungai yang
mengalir dari Utara ke Selatan. Sungai-sungai tersebut adalah Sungai

24
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Lawe Alas yang merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Lawe
Alas dan merupakan sungai besar yang memiliki lebar antara 50 m
sampai 100 m yang berlokasi disebelah Barat dari wilayah perencanaan.
Sungai-sungai lainnya merupakan anak-anak sungai dari sungai
Lawe Alas yaitu Sungai Lawe Kisam, Lawe Rutung, Lawe Bulan dan
Kemijin, sungai-sungai tersebut bersatu dengan Sungai Lawe Kisam di
daerah Kecamatan Bambel dan kemudian bermuara di Sungai Lawe Alas.
Sebagian besar penduduk yang tinggal di sekitar sungai mempergunakan
air sungai tersebut untuk mandi dan mencuci.

2.2

Administratif
Batas-batas wilayah Kabupaten Aceh Tenggara disebelah Timur

berbatasan dengan Provinsi Sumatera Utara, Sebelah Barat berbatasan


dengan Kabupaten Aceh Selatan, di sebelah Utara berbatasan dengan
Kabupaten Gayo Lues dan di sebelah Selatan berbatasan dengan Kota
Subulussalam dan Provinsi Sumatera Utara.

Aceh Tenggara berjarak 900 km dari pusat


pemerintahaan Provinsi Aceh

Gambar 2.5. Peta Orientasi Kab. Aceh Tenggara

25
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Kabupaten Aceh Tenggara terdiri dari beberapa Kecamatan


dengan pembagian tiap Kecamatan seperti ditunjukan pada peta berikut :

Sumber : Bappeda

Gambar 2.6.
Peta Administratif Kab. Aceh Tenggara

Tabel berikut memberikan informasi mengenai luas wilayah


beserta prosentasenya untuk setiap Kecamatan di Kabupaten Aceh
Tenggara. Kecamatan Darul Hasanah adalah Kecamatan terluas dengan
luas wilayah 1.347.25 Km. Sedangkan Kecamatan dengan luas wilayah
terkecil adalah Kecamatan Babussalam dengan luas wilayah 9.42 Km.

26
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Tabel 2.3.
Luas Kecamatan, Jumlah Desa, Kelurahan dan Mukim

Luas Kecamatan, Jumlah Desa, Kelurahan dan Mukim


di Kabupaten Aceh Tenggara 2010
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Luas Wilayah
Jumlah
%
(Km2)
Desa Kelurahan Kemukiman
Lawe Alas
1026.93 25%
28
4
Babul Rahmah
852.40 20%
27
3
Tanoh Alas
38.92
1%
14
3
Lawe Sigala
71.72
2%
35
4
Babul Makmur
83.19
2%
21
3
Semadam
42.39
1%
19
3
Leuser
139.59
3%
23
3
Bambel
23.09
1%
33
4
Bukit Tusam
41.17
1%
23
3
Lawe Sumur
36.81
1%
18
3
Babussalam
9.42
0%
28
3
Lawe Bulan
37.21
1%
24
3
Badar
93.42
2%
18
3
Darul Hasanah
1347.25 32%
28
3
Ketambe
249.93
6%
25
3
Deleng Pokhisen
72.19
2%
22
3
Jumlah
4165.63 100%
386
0
51
Kecamatan

Sumber : Aceh Tenggara dalam angka 2010 dan BKM

Sumber : Dalam angka 2010

Grafik 2.1.
Proporsi Luas Kecamatan di Kab. Aceh Tenggara

27
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Kawasan perkotaan (urban) adalah wilayah yang mempunyai


kegiatan utama bukan pertanian dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tempat permukiman perkotaan, pemusatan dan distribusi pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Semua wilayah
perkotaan di Kabupayen Aceh Tenggara merupakan bagian dari studi
buku putih. Berikut dijelaskan kawasan perkotaan, miskin dan daerah
bantaran sungai yang dijadikan sebagai wilayah studi buku putih
antaralain Kecamatan Babussalam, Badar, Lawe Bulan, Bambel, Lawe
Sumur, Bukit Tusam, Semadam, Tanoh Alas, Lawe Sigala-gala dan Darul
Hasanah yang dapat dilihat pada peta berikut :

Sumber : Bappeda

Gambar 2.7.
Peta Daerah Studi Buku Putih

28
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

2.3

Kependudukan

2.3.1 Jumlah dan Distribusi Penduduk


Penduduk Kabupaten Aceh Tenggara terdiri dari beberapa suku,
antara lain suku Alas, Gayo, singkil, Jawa, Karo dan Batak. Berdasarkan
data penduduk Tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Aceh Tenggara
berjumlah 207.390 jiwa yang terdiri dari laki-laki 104.488 jiwa dan
perempuan sejumlah 102.902 jiwa. Jika dilihat perkembangannya dari
Tahun 2008 sampai 2010 jumlah penduduk di Kabupaten Aceh Tenggara
terus meningkat. Dari 198.573 jiwa di Tahun 2008 naik menjadi 207.390
jiwa di Tahun 2010. Dilihat dari Kecamatan, jumlah penduduk terbesar
pada Tahun 2010 ada di Kecamatan Babussalam yaitu sebesar 25.976
jiwa (12.53% dari total penduduk). Sementara itu, Kecamatan dengan
jumlah penduduk terendah ada di Kecamatan Tanoh Alas dengan jumlah
4.661 jiwa (2.25 % dari total penduduk). Pada tahun 2010 penduduk
miskin di Kabupaten Aceh Tenggara tercatat sebesar 30.039 jiwa naik
sekitar 2.174 dari tahun 2009 yang hanya sekitar 27.865 jiwa.
2.3.2 Kepadatan Penduduk
Pada Tahun 2010 kepadatan penduduk di Kabupaten Aceh
Tenggara sejumlah 49.79 jiwa/km2. Jika dilihat distribusinya kepadatan
tertinggi di Kecamatan Babussalam 2.758 jiwa/km2. Kepadatan yang
tinggi

di

Kecamatan

ini

dikarenakan tingginya

jumlah

penduduk

Kecamatan Babussalam, disisi lain luas area Kecamatan Babussalam


relatif sempit, hanya 9.42 km2. Akibatnya tingkat kepadatan di Kecamatan

29
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

ini menjadi tinggi. Sedangkan kepadatan terendah di Kecamatan Darul


Hasanah yaitu 9.96 jiwa/km2 dan Kecamatan Babul Rahmah yaitu 10.28
jiwa/km2. Penyebaran Kepadatan Penduduk dapat dilihat pada peta
berikut :

Sumber : Bappeda

Gambar 2.8.
Peta Kepadatan Penduduk

Jumlah rumah tangga berdasarkan hasil SP2010 adalah 41.889


rumah tangga. Ini berarti bahwa banyaknya penduduk yang menempati
satu rumah tangga dari hasil SP2010 ratarata sebanyak 4,27 orang. Rata
rata anggota rumah tangga di setiap Kecamatan berkisar antara 3,83
orang sampai dengan 4,56 orang. Berikut tabel yang menjelaskan ratarata anggota rumah tangga menurut Kecamatan di Kabupaten Aceh
Tenggara :

30
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Tabel 2.4.
Rata-rata Rumah Tangga Menurut Kecamatan
Jumlah Rumah Tangga

Jumlah Penduduk

Ratarata Anggota
Rumah Tangga

Lawe Alas

2.882

13.028

4,52

Babul Rahmah

1.841

7.426

4,03

Tanoh Alas

798

3.570

4,47

Lawe Sigala

4.252

17.440

4,10

Babul Makmur

3.096

12.504

4,04

Semadam

2.634

10.649

4,04

Leuser

1.266

4.844

3,83

Bambel

3.326

15.134

4,55

Bukit Tusam

2.182

9.225

4,23

Lawe Sumur

1.554

6.686

4,30

Babussalam

5.757

25.092

4,36

Lawe Bulan

3.233

13.418

4,15

Badar

2.786

12.112

4,35

Darul Hasanah

2.506

11.429

4,56

Ketambe

2.134

9.258

4,34

Deleng Pokhisen

1.642

7.037

4,29

Aceh Tenggara

41.889

178.852

4,27

Kecamatan

31
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Tabel 2.5.
Jumlah Penduduk, Jumlah KK, dan Pertumbuhan Penduduk Kab. Aceh Tenggara Tahun 2008-2010
JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH KK, KEPADATAN DAN PERTUMBUHAN PENDUDUK KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2010
Penduduk

Jumlah KK
No.

Kecamatan

LAWE ALAS

LAWE SIGALA-GALA

71.72

BAMBEL

23.09

BABUSSALAM

BADAR

BABUL MAKMUR

83.19

DARUL HASANAH

1347.25

LAWE BULAN

37.21

BUKIT TUSAM

41.17

10 SEMADAM

1026.93

9.42
93.42

42.39

11 BABUL RAHMAH

852.40

12 KETAMBE

249.93

13 DELENG POKHKISEN

72.19

14 LAWE SUMUR

36.81

15 TANOH ALAS

38.92

16 LEUSER

Tahun 2010

Luas (km2)

139.59

4,165.63

2008

2009

2010

3,890
4,802
4,101
6,071
3,123
3,637
3,059
3,577
2,482
2,693
2,215
2,334
1,683
1,950
1,051
1,725
48,393

3,937
5,020
4,391
6,313
3,227
3,718
3,132
3,917
2,756
2,920
2,258
2,484
1,773
1,985
1,088
1,749
50,668

3,694
5,097
4,252
6,501
3,373
3,865
3,238
4,043
2,619
2,965
2,051
2,594
1,835
2,085
1,126
1,761
51,099

Tahun 2008 Tahun 2009


15,227
20,578
16,467
23,982
12,680
14,658
12,349
14,755
10,336
11,394
9,374
9,746
8,159
7,610
4,314
6,944
198,573

Sumber : DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN ACEH TENGGARA

15,853
21,842
16,954
25,344
13,088
14,906
12,918
15,502
10,950
11,845
9,425
10,246
8,346
7,836
4,359
7,066
206,480

Laki-laki Perempuan
7,724
10,535
8,309
13,019
6,924
7,961
6,828
7,899
5,156
6,092
4,392
5,421
3,832
4,192
2,404
3,800
104,488

Total

7,741 15,465
7.46
10,562 21,097 10.17
8,270 16,579
7.99
12,957 25,976 12.53
6,853 13,777
6.64
7,890 15,851
7.64
6,592 13,420
6.47
7,783 15,682
7.56
5,131 10,287
4.96
6,022 12,114
5.84
4,372
8,764
4.23
4,995 10,416
5.02
3,815
7,647
3.69
4,188
8,380
4.04
2,257
4,661
2.25
3,474
7,274
3.51
102,902 207,390 100.00

Rasio
Kepadatan
Jenis
Penduduk
Kelamin (Jiwa/km2)
99.78
99.74
100.47
100.48
101.04
100.90
103.58
101.49
100.49
101.16
100.46
108.53
100.45
100.10
106.51
109.38
101.54

15.06
294.16
718.02
2,757.54
147.47
190.54
9.96
421.45
249.87
285.77
10.28
41.68
105.93
227.66
119.76
52.11
49.79

Grafik 2.2.
Perkembangan Jumlah Penduduk dan KK Kab. Aceh Tenggara Tahun 2008-2010

Grafik 2.3.
Perkembangan Kepadatan Penduduk Kab. Aceh Tenggara Tahun 2008-2010 (Jiwa/Km)

2.3.3 Pertumbuhan Penduduk


Pertumbuhan rata-rata penduduk di Kabupaten Aceh Tenggara
Tahun

2008-2010,

sebesar

2.21%.

Pada

periode

2008-2009,

pertumbuhan penduduk menurun cukup tajam, dari 3.98% pada Tahun


2008-2009, menjadi 0,44% pada Tahun 2008-2009. Pada periode
selanjutnya, pertumbuhan penduduk terus naik , tetapi kenaikannya hanya
sedikit. Rendahnya pertumbuhan penduduk di Kabupaten Aceh Tenggara

33
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

dikarenakan banyak penduduk yang pindah ke daerah lain untuk bekerja,


sekolah dan lainnya. Keadaan ini terjadi karena kurangnya fasilitas
pendidikan dan lapangan kerja yang disediakan di Kabupaten Aceh
Tanggara. Berikut grafik Pertumbuhan Penduduk Kabupaten Aceh
Tenggara tahun 2008-2010 (%) :

Grafik 2.4.
Pertumbuhan Penduduk Kab. Aceh Tenggara Tahun 2008-2010 (%)

2.3.4 Struktur Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin


Dari data struktur penduduk menurut jenis kelamin, terlihat bahwa
jumlah penduduk laki-laki pada Tahun 2010 yang berjumlah 104.488 jiwa,
sedikit lebih banyak dari pada penduduk perempuan yang berjumlah
102.902 jiwa. Jika dilihat rasionya antara laki-laki dan perempuan pada
Tahun 2010 adalah sebesar 101,54%. Rasio penduduk ini, lebih tinggi
dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

34
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

2.4

Pendidikan
Berdasarkan UU Nomor 2, Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pendidikan diperuntukkan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan


salah satu tujuannya adalah meningkatkan kecerdasan dan kesejahteraan
penduduk secara maksimal. Dengan demikian, penduduk baik sebagai
perorangan maupun sebagai kelompok masyarakat merupakan sasaran
kegiatan

pembangunan

pendidikan.

Oleh

karena

itu,

aspek-aspek

kependudukan, dinamika penduduk dan masalah yang ditemui dalam


masyarakat akan sangat mempengaruhi pendidikan. Dengan demikian,
aspek

kependudukan

perlu

dipertimbangkan

dalam

pengembangan

pendidikan.
Kemajuan pendidikan di Kabuppaten Aceh Tenggara cukup
menggembirakan. Pelaksanaan program pembangunan pendidikan di
daerah ini telah menyebabkan makin berkembangnya suasana belajar
mengajar diberbagai jenis dan jenjang pendidikan. Dengan dilaksanakan
program pembangunan, pelayanan pendidikan telah dapat menjangkau
daerah terpencil, daerah dengan penduduk miskin, dan daerah jarang
dengan dibangunnya sekolah di daerah-daerah tersebut. Secara rinci,
pembangunan disetiap jenjang pendidikan tidak sama , oleh karena itu, akan
dijelaskan tentang keadaan TK+RA, tingkat SD, tingkat SMP, dan tingkat
SM.

35
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

2.4.1 Taman Kanak-kanak


(BA/RA)

(TK) dan

Raudlatul/Bustanul

Athfal

Berdasarkan data yang ada pada tahun 2010/2011, jumlah TK


dan RA/BA sebanyak 62, dengan rincian negeri sebesar 7 dan swasta
sebesar 55. Hal ini disebabkan karena TK dan RA/BA lebih banyak
dibangun oleh yayasan swasta. Jumlah siswa TK dan RA/BA sebesar
1.667 orang dengan rincian di negeri sebesar 251 orang dan swasta 1.416
orang. Bila dirinci menurut kelompok maka siswa kelompok A sebesar 815
orang, dan kelompok B sebesar 852 orang Berdasarkan jenis kelamin,
siswa laki-laki sebesar 816 orang (48,95 persen) dan perempuan sebesar
851 orang (51,05 persen) dan lulusan TK dan RA/BA sebesar 986 orang.
Sedangkan guru TK dan RA/BA sebesar 191 orang. Untuk menampung
sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas TK dan RA/BA sebanyak
75, dengan rincian 66 Memiliki kondisi baik, 2 kondisi rusak ringan, dan 7
kondisi rusak berat dengan jumlah kelas sebesar 78 sehingga terdapat
shift sebesar 4%. Guru yang mengajar di TK dan RA/BA sebanyak 191
orang di antaranya yaitu sebanyak 7 orang (3,66 persen) adalah lakilaki dan 184 orang (96,34 persen) adalah perempuan. Untuk menunjang
kegiatan

belajar

mengajar

di

TK

dan

RA/BA

terdapat

fasilitas

perpustakaan sebesar 3 ruang, toilet sebesar 20 ruang, air bersih sebesar


8 sekolah dan listrik sebesar 7 sekolah .
Bila dilihat menurut TK dan RA/BA maka jumlah sekolah TK
sebesar 40 sekolah lebih banyak daripada RA/BA sebesar 22 sekolah. Hal
ini mengakibatkan jumlah siswa TK sebesar 1.667 Juga lebih banyak dari

36
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

pada siswa RA/BA sebesar 420 Jumlah guru TK sebesar 191 dengan
ruang kelas TK sebesar 44 Sedangkan fasilitas sekolah TK adalah
perpustakaan sebesar 3, toilet sebesar 20, air bersih sebesar 8 Dan listrik
sebesar 8 sekolah.
Tabel 2.6.
Data TK dan RA/BA Tahun Pelajaran 2010/2011
No.
1.

2.

3.
4.

5.

6.

7.

Komponen
Sekolah
a. Negeri
b. Swasta
Siswa
a. Negeri
b. Swasta
c. Kelompok A
d. Kelompok B
e. Laki-laki
f. Perempuan
Lulusan
a. Laki-laki
b. Perempuan
Kelas
Ruang Kelas
a. Baik
b. Rusak ringan
c. Rusak berat
Guru
a. Laki-laki
b. Perempuan
Fasilitas Sekolah
a. Perpustakaan
b. Toilet
c. Air Bersih
d. Listrik

TK

RA/BA

TK+RA/BA

40
7
33
1.667
251
1.416
815
852
816
851
986
496
490
78
75
66
2
7
191
7
184

100,00%
17,50%
82,50%
100,00%
15,06%
84,94%
48,89%
51,11%
48,95%
51,05%
100,00%
50,30%
49,70%
104,00%
100,00%
88,00%
2,67%
9,33%
100,00%
3,66%
96,34%

22
0
22
420
0
420
420
0
200
220
170
65
105
22
22
22
0
0
44
0
44

100,00%
0,00%
100,00%
100,00%
0,00%
100,00%
100,00%
0,00%
47,62%
52,38%
100,00%
38,24%
61,76%
100,00%
100,00%
100,00%
0,00%
0,00%
100,00%
0,00%
100,00%

3
20
8
8

7,50%
50,00%
20,00%
20,00%

0
0
7
8

0,00%
0,00%
31,82%
36,36%

62
7
55
2.087
251
1.836
1.235
852
1.016
1.071
1.156
561
595
100
97
88
2
7
235
7
228
3
20
15
16

Sumber: Padatiweb 2010 Kab. Aceh Tenggara & Analisis Data Profil Pendidikan
2010
2.4.2

Tingkat SD (SD dan MI)

Berdasarkan data yang ada pada tahun 2010/2011, jumlah SD


dan MI sebanyak 182, dengan rincian negeri sebesar 151 sekolah dan
swasta sebesar 31 sekolah. Hal ini disebabkan karena banyaknya SD
Negeri yang dibangun melalui program Inpres SD. Jumlah siswa baru

37
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

tingkat I SD dan MI sebesar 4.969 orang dengan rincian dari TK/RA/BA


sebesar 1.492 orang dan dari rumah tangga sebesar 3.477. Jumlah siswa
SD dan MI seluruhnya sebesar 29.346 orang, dengan rincian negeri
sebesar 25.359 orang dan swasta sebesar 3.987 orang. Berdasarkan
jenis kelamin maka jumlah laki-laki sebesar 15.082 orang dan perempuan
sebesar 14.264 orang. Bila dirinci menurut usia makan usia <7 tahun
sebesar 4.275 orang, 7-12 tahun sebesar 24.826 orang dan >12 tahun
sebesar 245 orang Jumlah kelas SD dan MI sebesar 1.175. Rata-rata
UASBN SD dan MI adalah 5,55 sedangkan lulusan sebesar 4.274 orang.
Guru yang mengajar di SD dan MI sebanyak 2.829 orang di antaranya
yaitu sebanyak 2.249 orang (79.50 persen) adalah berijazah di bawah S1
dan 580 orang (20,50 persen) adalah S1 ke atas. Kepala sekolah SD dan
MI yang bersertifikat sebesar 38 orang dan belum bersertifikat sebesar
144 orang Untuk menampung sejumlah siswa SD dan MI tersebut,
tersedia ruang kelas sebanyak 1.167, dengan rincian 694 memiliki kondisi
baik, 342 kondisi rusak ringan, dan 131 kondisi rusak berat dengan jumlah
kelas sebesar 1.175 sehingga terdapat shift sebesar 1,01. Untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar di SD dan MI terdapat fasilitas
perpustakaan sebesar 99, lapangan olahraga sebesar 41

ruang UKS

sebesar 1, tempat ibadah sebesar 39, toilet sebesar 372 air bersih 159
dan listrik sebesar 158. (Tabel 2.7).

38
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Tabel 2.7.
Data Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiayah Tahun 2010/1011
No.

1.

Komponen

SD

MI

SD+MI

Sekolah

155

27

182

a. Negeri

140

11

151

b. Swasta

15

16

31

c. Akreditasi A

d. Akreditasi B

36

42

e. Akreditasi C
2.

3.

70

17

87

Siswa Baru Tk. I

4.149

820

4.969

a. TK/RA

1.126

366

1.492

b. RT

3.023

454

3.477

Siswa

24.655

4.691

29.346

a. Negeri

22.536

2.823

25.359

b. Swasta

2.119

1.868

3.987

c. Laki-laki

12.724

2.358

15.082

d. Perempuan

11.931

2.333

14.264

e. <7 tahun

3.496

779

4.275

f. 7-12 tahun

20.954

3.872

24.826

g. >12 tahun

205

40

245

4.

Kelas

985

190

1.175

5.

Rata2 UASBN

5.68

5.41

5.55

6.

Lulusan

3.621

653

4.274

7.

Guru

2.203

626

2.829

a. Di bawah S1

1.841

408

2.249

362

218

580

b. S1 ke atas
c. Bersertifikat

97

32

129

1.951

567

2.518

Kepala Sekolah

155

27

182

a. Bersertifikat

30

38

b. Belum bersertifikat

125

19

144

Ruang Kelas

966

201

1.167

a. Baik

562

132

694

b. Rusak Ringan

308

34

342

c. Rusak Berat

96

35

131

a. Perpustakaan

93

99

b. Lapangan olahraga

32

40

c. UKS

d. Belum bersertifikat
8.

9.

10.

Sumber:

Fasilitas

d. Tempat Ibadah

32

39

e. Toilet

329

43

372

f. Air Bersih

140

19

159

g. Listrik

140

18

158

Padatiweb 2010 Kab. Aceh Tenggara & Analisis Data Profil Pendidikan 2010

39
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Bila dilihat SD dan MI dapat digambarkan pula bahwa jumlah SD


lebih besar jika dibandingkan dengan MI, hal ini terlihat di semua data
yang ada. Jumlah SD sebesar 155, dengan jumlah siswa sebanyak
24.655 dan ruang kelas sebesar 966 dan ditangani oleh guru sebanyak
2.203 Selain itu,

terdapat pula perpustakaan sebesar 93, lapangan

olahraga sebesar 32 ruang UKS sebesar 1, tempat ibadah sebesar 32,


toilet sebesar 329, air bersih sebesar 140 dan listrik sebesar 140.
Bila dilihat menurut status sekolah, jumlah sekolah negeri lebih
banyak di SD jika dibandingkan dengan MI. Sebaliknya, jumlah madrasah
swasta lebih banyak di MI jika dibandingkan dengan SD. Hal ini
disebabkan karena MI lebih banyak dibangun oleh yayasan swasta
sedangkan SD lebih banyak dibangun oleh pemerintah melalui program
bantuan pembangunan sekolah dasar yang lebih dikenal dengan SD
Inpres pada tahun 1973/1974 sampai tahun 1983/1984.
2.4.3 Tingkat SMP (SMP dan MTs)
Berdasarkan data yang ada pada Tahun 2010/2011, jumlah SMP
dan MTs sebanyak 67 dengan rincian negeri sebanyak 34 dan swasta
sebanyak 33. Dilihat dari akreditasi sekolah sebanyak 1 sekolah telah
terakreditasi A, 24 sekolah terakreditasi B, dan 15 sekolah terakreditasi C.
Jumlah siswa baru tingkat I SMP dan MTs sebesar 5.741 orang dengan
rincian laki-laki sebesar 3.531 orang dan perempuan sebesar 2.210 orang.
Jumlah siswa SMP dan MTS seluruhnya sebesar 14.534 orang dengan
rincian negeri sebesar 10.480 orang dan swasta sebesar 4.054 orang.

40
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Berdasarkan jenis kelamin maka terdapat siswa laki-laki sebesar 7.188


orang dan perempuan sebesar 7.346 orang. Bila dirinci menurut usia
sekolah maka siswa <13 tahun sebesar 4.247 orang (29,22 persen), 13-15
tahun sebesar 9.635 orang (66,29persen), dan >15 tahun sebesar 652
orang (4,49 persen.) Jumlah kelas sebesar 625 dan rata-rata UN SMP
dan MTS adalah 6,57 dan lulusan SMP dan MTs sebesar 3.234 orang.
Guru yang mengajar di SMP dan MTS sebanyak 1.300 orang di antaranya
yaitu 327 orang (25,15 persen) memiliki kualifikasi S1 ke atas dan 973
orang (74,85 persen) memiliki kualifikasi S1 ke bawah. Guru yang telah
memiliki sertifikat sebanyak 124 orang dan belum memiliki sertifikat
sebanyak 1.109 orang, sedangkan kepala sekolah yang telah memiliki
sertifikat sebanyak 16 orang dan yang belum memiliki sertifikat sebanyak
51 orang.
Untuk menampung sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas
sebanyak 530, dengan rincian 387 memiliki kondisi baik, 128 dengan
kondisi rusak ringan, dan 15 kondisi rusak berat dengan jumlah kelas
sebesar 625 sehingga terdapat shift sebesar 1,18. Untuk menunjang
kegiatan

belajar

mengajar

di

SMP

dan

MTS

terdapat

fasilitas

perpustakaan sebesar 25, lapangan olahraga sebesar 1, ruang UKS


sebesar 10 dan laboratorium sebesar 28, tempat ibadah sebesar 32, toilet
sebesar 312, air bersih 44, dan listrik 42.
Bila dilihat SMP dan MTs dapat digambarkan pula bahwa jumlah
SMP lebih besar jika dibandingkan dengan MTs. Jumlah SMP sebesar 49

41
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

sekolah, dengan jumlah siswa sebanyak 10.678 orang dan ruang kelas
sebesar 414 dan ditangani oleh guru sebanyak 947 orang. Selain itu,
terdapat pula perpustakaan sebesar 21, lapangan olahraga sebesar 1,
ruang UKS sebesar 9, laboratorium sebesar 27, tempat ibadah sebesar
22, toilet sebesar 236, air bersih sebesar 30 dan listrik sebesar 27.
Bila dilihat menurut status sekolah, jumlah sekolah negeri lebih
banyak di SMP jika dibandingkan dengan MTs. Sebaliknya, jumlah
madrasah swasta lebih banyak di MTs jika dibandingkan dengan SMP.
Hal ini disebabkan karena SMP lebih banyak dibangun dengan adanya
wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun.
Tabel 2.8.
Data Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah Tahun 2010/2011
No.

SMP

MTs

SMP+MTs

Sekolah

49

18

67

a. Negeri

30

34

b. Swasta

19

14

33

c. Akreditasi A

d. Akreditasi B

19

24

e. Akreditasi C

15

Siswa Baru Tk. I

4.747

994

5.741

a. Laki-laki

2.994

537

3.531

b. Perempuan

1.753

457

2.210

Siswa

10.678

3.856

14.534

a. Negeri

8.910

1.570

10.480

b. Swasta

1.768

2.286

4.054

c. Laki-laki

5.257

1.931

7.188

d. Perempuan

5.421

1.925

7.346

e. <13 tahun

2.336

1.911

4.247

f. 13-15 tahun

7.831

1.804

9.635

g. >15 tahun

511

141

652

4.

Kelas

532

93

625

5.

Rata2 UN

6.59

6.55

6.57

6.

Lulusan

2.476

758

3.234

7.

Guru

947

353

1.300

1.

2.

3.

Komponen

42
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

8.

9.

a. Di bawah S1

211

116

327

b. S1 ke atas

736

237

973

c. Bersertifikat

89

35

124

d. Belum bersertifikat

809

300

1.109

Kepala Sekolah

49

18

67

a. Bersertifikat

12

16

b. Belum bersertifikat

37

14

51

Ruang Kelas

414

116

530

a. Baik

305

82

387

b. Rusak Ringan

97

31

128

c. Rusak Berat

12

15

a. Perpustakaan

21

25

b. Lapangan olahraga

c. UKS

10

d. Laboratorium

27

28

e. Tempat Ibadah

22

10

32

f. Toilet

236

76

312

g. Air Bersih

30

14

44

h. Listrik

27

15

42

Fasilitas

10.

Sumber: Padatiweb 2010 Kab. Aceh Tenggara & Analisis Data Profil Pendidikan
2010

2.4.4 Tingkat SM (SM dan MA)


Berdasarkan data yang ada pada Tahun 2010/2011, jumlah SM
dan MA sebanyak 44 sekolah dengan rincian negeri sebanyak 18 sekolah
dan swasta sebanyak 26 sekolah. Dilihat dari akreditasi sekolah sebanyak
1 sekolah telah terakreditasi A, 16 sekolah terakreditasi B, dan 9 sekolah
terakreditasi C.
Tabel 2.9.
Data Sekolah Menengah Atas, Madrasah Aliyah,
dan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun 2010/2011
No
No
1.
.

2.

Komponen
Sekolah
a. Negeri
b. Swasta
c. Akreditasi A
d. Akreditasi B
e. Akreditasi C
Siswa Baru Tk. I
a. Laki-laki
b. Perempuan

SMA
22
12
10
1
10
4
2.826
1.349
1.477

MA
12
3
9
2
4
643
316
327

SMK
10
3
7
4
1
681
353
328

SM+MA
44
18
26
1
16
9
4.150
2.018
2.132

43
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

3.

4.
5.
6.
7.

8.

9.

10.

Siswa
a. Negeri
b. Swasta
c. Laki-laki
d. Perempuan
e. <16 tahun
f. 16-18 tahun
g. >18 tahun
Kelas
Rata2 UN
Lulusan
Guru
a. Di bawah S1
b. S1 ke atas
c. Bersertifikat
d. Belum bersertifikat
Kepala Sekolah
a. Bersertifikat
b. Belum bersertifikat
Ruang Kelas
a. Baik
b. Rusak Ringan
c. Rusak Berat
Fasilitas
a. Perpustakaan
b. Lapangan olahraga
c. UKS
d. Laboratorium
e. Keterampilan
f. BP
g. Serbaguna
h. Tempat Ibadah
f. Toilet
g. Air Bersih
h. Listrik

7.734
6.540
1.194
3.756
3.978
1.384
6.150
200
208
6.93.
2.158
481
74
407
80
401
22
12
10
218
195
21
2

1.976
1.331
645
971
1.005
544
1.319
113
59
7.32.
393
254
51
203
18
236
12
3
9
63
34
15
14

1.979
1.455
524
941
1.038
547
1.397
35
61
5.58.
337
173
56
117
14
159
10
2
8
68
55
11
2

8
22
8
5
5
13
72
18
20

2
1
4
2
1
3
6
48
9
8

3
11
1
2
5
7
29
8
10

11.689
9.326
2.363
5.668
6.021
2.475
8.866
348
328
6.61.
2.888
908
181
727
112
796
44
17
27
349
284
47
18
13
1
37
11
8
13
26
149
35
38

Sumber: Padatiweb 2010 Kab. Aceh Tenggara & Analisis Data Profil Pendidikan
2010

Jumlah siswa baru tingkat I SM dan MA sebesar 4.150 orang


dengan rincian laki-laki sebesar 2.018 orang dan perempuan sebesar
2.132 orang. Jumlah siswa SM dan MA seluruhnya sebesar 11.689 orang
dengan rincian negeri sebesar 9.326 orang dan swasta sebesar 2.363
orang. Berdasarkan jenis kelamin maka terdapat siswa laki-laki sebesar
5.668 orang dan perempuan sebesar 6.021 orang. Bila dirinci menurut
usia sekolah maka siswa <16 tahun sebesar 2.475 orang (21,17 persen),

44
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

16-18 tahun sebesar 8.866 orang (75,85 persen), dan >18 tahun sebesar
348 orang (2,98 persen). Jumlah kelas sebesar 328 dan rata-rata UN SM
dan MA adalah 6,61 dan lulusan SM dan MA sebesar 2.888 orang. Guru
yang mengajar di SM dan MA sebanyak 908 orang di antaranya yaitu
sebanyak 727 orang (80,07 persen) memiliki kualifikasi S1 ke atas 112
orang (19,93 persen) dan memiliki kualifikasi S1 ke bawah. Guru yang
telah memiliki sertifikat sebanyak 112 orang dan belum memiliki sertifikat
sebanyak 796 orang. Sedangkan kepala sekolah yang telah memiliki
sertifikat sebanyak 17 orang dan yang belum memiliki sertifikat sebanyak
27 orang.
Untuk menampung sejumlah siswa tersebut, tersedia ruang kelas
sebanyak 349 dengan rincian 284 memiliki kondisi baik, 47 dengan
kondisi rusak ringan, dan 18 kondisi rusak berat dengan jumlah kelas
sebesar 328 sehingga tidak terdapat shift dalam proses belajar mengajar.
Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di SM dan MA terdapat
fasilitas perpustakaan sebesar 13, lapangan olahraga sebesar 0 (Nol),
ruang UKS sebesar 1 dan laboratorium sebesar 37, tempat ibadah
sebesar 26, toilet sebesar 149, air bersih 35, dan listrik 38 (Tabel 2.11).
Bila dilihat SMA, SMK, dan MA dapat digambarkan pula bahwa
jumlah SMA lebih besar jika dibandingkan dengan MA dan SMK. Jumlah
SMA sebesar 22 sekolah, dengan jumlah siswa sebanyak 7.734 orang
dan ruang kelas sebesar 218 dan ditangani oleh guru sebanyak 481
orang. Selain itu, terdapat pula perpustakaan sebesar 8, laboratorium

45
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

sebesar 22, keterampilan sebesar 8, ruang BP sebesar 5, ruang serba


guna sebesar 5, tempat ibadah sebesar 13, toilet sebesar 72, air bersih
sebesar 18 dan listrik sebesar 20 sekolah.
Bila dilihat menurut status sekolah, jumlah sekolah negeri lebih
banyak di SMA jika dibandingkan dengan MA. Sebaliknya, jumlah
madrasah swasta lebih banyak di MA jika dibandingkan dengan SM.
2.4.5 Pendidikan Nonformal
Berdasarkan data yang ada pada tahun 2010/2011, jumlah
peserta didik PAUD sebesar 4.709. Dengan rincian Kelompok Bermain
sebesar 4.436, Taman penitipan anak sebesar 48, Pos PAUD sebesar 0
(Nihil), Satuan PAUD Sejenis sebesar 225. Dari kelima jenis PAUD yang
terbesar adalah Kelompok Bermain dan terkecil adalah Taman Penitipan
Anak sedangkan peserta didik laki-laki terbesar pada Kelompok Bermain
dan terkecil pada Taman Penitipan Anak.
Tabel 2.10.
Data Peserta Didik PAUD, Kesetaraan, dan Penduduk Buta Huruf Tahun 2010/2011
No.
1

Komponen

Laki-laki

Perempuan

a. Kelompok Bermain

1782

40.17

2654

59.83

4436

20

41.67

28

58.33

48

98

43.56

127

56.44

225

b. TPA

c. Pos PAUD
d. SPS
2

Jumlah

PAUD

e. TPQ

Kesetaraan

a. Paket A

b. Paket B

c. Paket C

Penduduk buta huruf 15-24


tahun : PNFI Dikpora Agara
Sumber

2010

46
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

2.5

Kesehatan

2.5.1 Fasilitas Kesehatan


Pelayanan kesehatan penduduk dilayani oleh 1 Rumah Sakit, 17
Puskesmas, 41 Puskesmas Pembantu, dan 17 Puskesmas Keliling. Jika
dilihat dari perkembangan, jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Aceh
Tenggara dari Tahun 2009 2010, tergolong tidak melihatkan peningkatan
yang signifikan jumlahnya. Untuk fasilitas Rumah Sakit, terletak di atas
areal yang luas tanahnya lebih kurang 5,8 ha dengan berbagai fasilitas
pelayanan yang tersedia dan telah memenuhi persyaratan minimal
sebagai Rumah Sakit Tipe C. Fasilitas yang tersedia antara lain : fasilitas
rawat jalan, fasilitas rawat inap, pelayanan spesialistik, fasilitas pelayanan
penunjang, pelayanan non medik dan penunjang lainnya. Berikut tabel
fasilitas kesehatan menurut Kecamatan Kabupaten Aceh Tenggara :
Tabel 2.11.
Fasilitas Kesehatan menurut Kecamatan Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2008-2009
FASILITAS KESEHATAN MENURUT KECAMATAN KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2008 & 2009
TAHUN 2008
No.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

KESEHATAN

LAWE ALAS
BABUL RAHMAH
LAWE SIGALA GALA
BABUL MAKMUR
SEMADAM
BAMBEL
BUKIT TUSAM
BABUSSALAM
LAWE BULAN
BADAR
DARUL HASANAH
KETAMBE
DELENG PERKISON
LAWE SUMUR
TANOH ALAS
LEUSER

TAHUN 2009

Rumah
Sakit

Puskesmas

Puskesmas
Pembantu

Puskesmas
Keliling

Rumah
Sakit

Puskesmas

Puskesmas
Pembantu

Puskesmas
Keliling

1
1

1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17

3
3
5
2
4
2
2
2
1
1
4
2
4
2
1
3
41

1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17

1
1

1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
18

3
3
5
2
4
2
2
2
1
1
4
2
4
2
1
3
41

1
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
17

Sumb er : Aceh Dalam Angka Tahun 2009, 2010, BPS

47
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

2.5.2 Tenaga Kesehatan


Tenaga kesehatan di Kabupaten Aceh Tenggara terdiri dari
tenaga dokter umum/PTT, dokter gigi/PTT, perawat dan bidan. Jika dilihat
dari persebarannya, tidak semua tenaga medis dan tenaga perawat/bidan
ada disemua Kecamatan. Tenaga kesehatan hanya ada di Kabupaten
Aceh Tenggara terdiri dari 32 tenaga dokter, 226 perawat, dan 440 bidan.
Dilihat dari perkembangannya, jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten
Aceh Tenggara sangat minim untuk melayani 16 Kecamatan di Kabupaten
Aceh Tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan di Aceh
Tenggara terus ditingkatkan.
Tabel 2.12.
Banyaknya Tenaga Medis dirinci Menurut Kecamatan
dalam Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2011
TAHUN 2011
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

KESEHATAN
LAWE ALAS
BABUL RAHMAH
LAWE SIGALA GALA
BABUL MAKMUR
SEMADAM
BAMBEL
BUKIT TUSAM
BABUSSALAM
LAWE BULAN
BADAR
DARUL HASANAH
KETAMBE
DELENG PERKISON
LAWE SUMUR
TANOH ALAS
LEUSER

Dokter
Umum/PTT

Perawat

1
1
2
4
1
2
2
4
2
2
1
1
2
4
2
1
32

13
7
11
17
15
21
18
27
16
22
5
8
14
18
11
3
226

Bidan
PTT
8
10
20
20
11
21
9
10
20
12
23
12
21
11
11
21
240

PNS
8
10
14
18
15
18
18
21
18
14
9
7
16
9
5
200

48
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

2.6

Sosial Masyarakat
Adat istiadat yang sampai sekarang hidup dikalangan masyarakat

dapat digambarkan sebagai berikut :


-

Acara peradatan dalam perkawinan

Acara peradatan dalam khitanan

Berikut gambaran keadaan keagamaan dapat dilihat pada tabel di bawah


ini :
Tabel 2.13.
Keadaan Keagamaan Tahun 2010

No.
Variabel
1 Penduduk
a. Islam
b. Protestan
c. Katolik
d. Hindu
e. Budha
f. Khonghucu

Jumlah
157,709
12,203
7,112
0
0
0

No.
Variabel
2 Tempat ibadah
a. Mesjid/ Mushola
b. Gereja kristen
c. Gereja katolik
d. Pura
e. Vihara
f. Klenteng

Jumlah
275
118
12
0
0
0

Sumber : Profil Pendidikan

Gambaran keadaan keagamaan dapat diuraikan bahwa jumlah


penduduk beragama islam sebanyak 159.709 orang (89,09%), Protestan
sebanyak 12.203 orang (6,89%), Katolik 7.112 orang (4,02%). Untuk
mengamalkan ibadahnya pemeluk agama tersebut didukung oleh 275
masjid/mushola, 130 gereja.

49
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

2.7

Perekonomian

2.7.1 Struktur Ekonomi


Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan data makro
yang disusun untuk mengetahui kondisi dan prilaku ekonomi suatu
wilayah. Dilihat dari sisi lapangan usaha (sektoral) PDRB merupakan
penjumlahan seluruh nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit
produksi dalam suatu wilayah tertentu. Berdasarkan data dari masingmasing sektor dapat dilihat peranan atau sumbangan terhadap jumlah
pendapatan secara keseluruhan.
Struktur perekonomian Kabupaten Aceh Tenggara pada Tahun
2009 didominasi oleh kelompok primer yang dimotori oleh sektor
pertanian. Pada Tahun 2009 kelompok primer ini menyumbang 52,98 %
dari total PDRB Kabupaten Aceh Tenggara.
Besar sumbangan kelompok ini disebabkan oleh sektor pertanian
yang memberikan sumbangan terbesar mencapai 52,80 % pada Tahun
2009. Kontribusi yang diberikan sektor ini cenderung stabil dalam periode
2007-2009.
Sektor-sektor

yang

tergabung

dalam

kelompok

tersier

memberikan kontribusi 35,58 % pada Tahun 2009. Besarnya nilai pada


kelompok ini disumbangkan sebagian besar oleh sektor jasa-jasa yang
mencapai 23,30 % dan sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar
8,65 %. Sedangkan sektor pengangkutan dan komunikasi serta sektor

50
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

keuangan, real estate dan jasa perusahaan memberikan kontribusi


masing-masing sekitar 1,53 % dan 2,10 % pada Tahun 2009.
Sementara itu sektor-sektor pada kelompok sekunder yaitu sektor
industri pengolahan, sektor listrik dan air bersih, serta sektor kontruksi
pada Tahun 2009 memberikan kontribusi masing-masing sekitar 1,53 %
dan 2,10 % pada Tahun 2009.
Sementara itu sektor-sektor pada kelompok sekunder yaitu sektor
industri pengolahan, sektor listrik dan air bersih, serta sektor kontruksi
pada Tahun 2009 memberikan kontribusi masing-masing sebesar 2,68 %
1,17 % dan 7,59 %.
Dominasi sektor pertanian membuat sektor-sektor lain kurang
peranannya, hal ini menyebabpan peranan sektor lain kecuali sektor jasajasa berada di bawah 10 % pada pembentukan PDRB Kabupaten Aceh
Tenggara.
Tabel 2.14.

51
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Secara umum struktur ekonomi Aceh Tenggara masih didominasi


oleh sektorsektor pada kelompok primer selama satu dasawarsa
belakangan ini, khususnya untuk sektor pertanian walaupum mempunyai
kecenderungan

menurun

setiap

Tahunnya.

Sedangkan

kelompok

sekunder dan tersier mempunyai kecenderungan meningkat setiap


Tahunnya pada periode Tahun 2007-2009.
2.7.2 Pertumbuhan Ekonomi
Petumbuhan

ekonomi

menggambarkan

dampak

kebijakan

pembangunan yang dilaksanakan Pemerintah Aceh Tenggara khususnya


dalam

bidang

ekonomi.

Pertumbuhan

tersebut

merupakan

laju

pertumbuhan yang dibentuk oleh berbagai macam sektor ekonomi yang


secara tidak langsung menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang
terjadi di Kabupaten Aceh Tenggara. Indikator ini penting untuk
mengetahui keberhasilan pembangunan yang telah dicapai dan berguna
untuk menentukan arah pembangunan dimasa mendatang.
Tahun 2009 Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto
atas dasar harga konstan sebesar 5,34 %. Persentase terbesar disektor
kontruksi/ bangunan sedangkan sektor industri pengolahan mempunyai
laju pertumbuhan yang terendah dibandingkan dengan sektor ekonomi
lainnya. Laju pertumbuhan PDRB ADHK 2000 Aceh Tenggara Tahun
2008-2009 dapat dilihat pada Tabel 2.11. berikut.

52
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Tabel 2.15.
Laju Pertumbuhan PDRB ADHK 2000 Kab. Aceh Tenggara Tahun 2008-2009

2.8

Visi dan Misi Kabupaten

2.8.1 Visi Kabupaten


Sebagaimana ditetapkan dalam Qanun Nomor 3 Tahun 2007
Tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh

Tenggara (RPJMD) 2007-2012 maka visi pembangunan Kabupaten Aceh


Tenggara Tahun 2007-2012, adalah Terwujudnya Aceh Tenggara
yang Maju dan Bermartabat
2.8.2 Misi Kabupaten
Berdasarkan visi buku Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Aceh Tenggara (RPJMD) 2007-2012 yang telah
diuraikan maka Misi Pembangunan Kabupaten Aceh Tenggara, adalah :
a. Mewujudkan aparat birokrasi yang bersih

53
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

b. Mengembangkan perekonomian masyarakat


c. Meningkatkan pembangunan infrastruktur
d. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
e. Meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat
f. Mewujudkan kehidupan beragama yang lebih harmonis
Misi ketiga Pemeritah Kabupaten Aceh Tenggara merupakan Misi
yang terkait dengan pengembangan infrastruktur sanitasi yang merupakan
target pencapaian dari Pemerintah Kabupaten untuk meningkatkan derajat
kesehatan lingkungan dan masyarakat yang sehat dan bersih serta
Meningkatkan

kualitas

lingkungan

permukiman,

perumahan

dan

penyediaan sarana air bersih.

2.9

Institusi dan Organisasi Pemda


Berdasarkan Qanun Kabupaten Aceh Tenggara Nomor 1 Tahun

2008, telah ditetapkan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Tenggara dari unit-unit yang
bertanggungjawab kepada Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan,
yang terdiri dari Sekretariat Daerah Kabupaten, Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Kabupaten, Dinas Daerah Kabupaten, Lembaga
Teknis Daerah Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan yang dibentuk
sesuai dengan kebutuhan Daerah.
SKPK yang terkait dengan program sanitasi di Kabupaten Aceh
Tenggara antaralain : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas

54
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Kesehatan, Dinas Bina Marga dan Cipta Karya, Badan Lingkungan Hidup
dan Kebersihan, dan RSU Sahuddin Kutacane.
2.9.1 Sekretariat Daerah
Sekretariat

Daerah

merupakan

unsur

staf

Bupati

dalam

merumuskan kebijakan penyelenggaraan Pemerintahan, pembangunan,


dan pembinaan masyarakat. Tugas pokok Sekretariat Daerah adalah
membantu Bupati dalam menyusun kebijakan dan mengkoordinasikan
Dinas dan lembaga teknis daerah.
Fungsi dari Sekretariat Daerah ini mencakup: (1) Penyusunan
kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara, (2) Pengkoordinasian
pelaksanaan tugas Dinas dan lembaga teknis Daerah, (3) Pemantauan
dan evaluasi pelaksanaan kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh
Tenggara, dan (4) Pelaksanaan dan tugas-tugas kedinasan lainnya yang
diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Susunan organisasi Sekretariat Daerah terdiri dari Sekretaris
Daerah, Asisten Daerah dan bagian-bagian. Asisten terdiri dari Asisten
Pemerintahan

(Asisten

I)

(yang

membawahi

bagi

Bagian

Tata

Pemerintahan, Bagian Hukum dan Bagian Pemberdayaan Perempuan


dan Keluarga Berencana), Asisten Ekonomian dan Pembangunan
(Asisten

II)

(yang

membawahi

Bagian

Perekonomian,

Bagian

Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat, dan Asisten Administrasi Umum


(Asisten III) (yang membawahi Bagian Organisasi, Hubungan Masyarakat
dan Keprotokolan, dan Umum).

55
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

2.9.2 Sekretariat DPRK


Sekretariat DPRK merupakan unsur pelayanan DPRK dalam
rangka menyelenggarakan tugas dan kewajibannya. Sekretariat DPRK
dipimpin oleh seorang Sekretaris DPRK yang berada dibawah dan
bertanggungjawab kepada pimpinan DPRK dan secara administratif
bertanggungjawab

kepada

Bupati

melalui

SEKDA.

Tugas

pokok

Sekretariat DPRK adalah menyelenggarakan administrasi kesekretariatan,


keuangan,

mendukung

pelaksanaan

tugas

dan

fungsi

DPRK,

menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh


DPRK sesuai dengan kemampuan keuangan Daerah.
Fungsi dari Sekretariat DPRK ini mencakup: (1) Penyelenggaraan
administrasi kesekretariatan DPRK, (2) Penyelenggaraan administrasi
keuangan DPRK, (3) Penyelenggaraan rapat-rapat DPRK, (4) Penyediaan
dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRK, (5)
Penyiapan fasilitasi kebutuan DPRK, (6) Pelaksanaan urusan rumah
tangga dan perjalanan Dinas DPRK, dan (7) Pelaksanaan tugas-tugas
kedinasan lainnya yang diberikan oleh pimpinan DPRK sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
2.9.3 Dinas Daerah
Dinas Daerah merupakan unsur pelaksana otonomi Daerah yang
dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Dinas
Daerah ini melaksanakan tugas melaksanakan urusan Pemerintahan

56
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Daerah berdasarkan asas otonomi, penyelenggaraan keistimewaan dan


kekhususan serta tugas pembantuan. Fungsi dari Dinas Daerah yaitu (1)
Perumusan kebijakan teknik sesuai dengan lingkup tugasnya, (2)
Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum sesuai
dengan lingkup tugasnya (3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai
dengan lingkup tugasnya, dan (4) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan
lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Pada Dinas Daerah dapat dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas untuk
melaksanakan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan
teknis penunjang yang mempunyai wilayah kerja satu atau beberapa
Kecamatan dan Gampong.
2.9.4 Lembaga Teknis Daerah
Lembaga Teknis Daerah merupakan badan/kantor yang dikepalai
oleh seorang Kepala Badan/Kepala Kantor sebagai unsur penunjang yang
membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah untuk
bidang-bidang tertentu. Kepala Badan/Kepala Kantor berada di bawah
dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Lembaga Teknis Daerah ini melaksanakan tugas melaksanakan tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah yang
bersifat spesifik. Fungsi dari Lembaga Teknis Daerah yaitu (1) Perumusan
kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya, (2) pemberian
dukungan atas penyelanggaraan Pemerintahan Daerah sesuai dengan
lingkup tugasnya (3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan

57
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

lingkup tugasnya, dan (4) Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya


yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2.9.5 Pemerintah Kecamatan
Kecamatan merupakan perangkat Daerah yang dipimpin oleh
seorang Camat yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah. Organisasi Kecamatan terdiri dari
Camat, Sekretariat, dan Seksi. Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh
Tenggara hingga Tahun 2011 berjumlah 16 Kecamatan.
2.9.6 Desa
Desa adalah Pemerintahan yang dipimpin oleh Seorang Kepala
Desa, yang bertagung jawab kepada Camat di wilayah kerjanya masingmasing. Desa di Kabupaten Aceh Tenggara hingga Tahun 2011 berjumlah
386.

2.10

Tata Ruang Wilayah


Berdasarkan Qanun Nomor 1 Tahun 2010 tentang Revisi Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Aceh Tenggara maka pengembangan struktur


tata ruang yang dituju pada akhir Tahun perencanaan adalah adanya
keseimbangan fungsi kota-kota dan pemerataan pembangunan di wilayah
Kabupaten Aceh Tenggara.
Waktu pelaksanaan indikasi program secara umum adalah dua
puluh Tahun, sesuai dengan ketentuan Undang-undang Nomor 26 Tahun
2007. Meskipun begitu, periode pelaksanaan dari setiap program per

58
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

sektor belum tentu dua puluh Tahun. Beberapa program ada yang cukup
dilaksanakan dalam waktu dua atau tiga Tahun, tapi ada juga programprogram yang sifatnya kontinyu atau harus dilaksanakan terus menerus
dan berkesinambungan. Akan tetapi, sifat semua periode pelaksanaan per
sektor ini sama, yaitu terdiri dari empat tahapan, yaitu :
1. Konsep rencana dan konsep teknis implementasi rencana, serta
mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk implementasi
program tersebut;
2. Tahap pelaksanaan, yaitu periode pengimplementasian program
pengembangan sektor tersebut;
3. Tahap pematangan atau pemantapan, yaitu periode dimana suatu
program sudah mapan berjalan dan dapat mulai terlihat hasil atau
dampaknya;
4. Tahap evaluasi, yaitu periode mengevaluasi keberjalanan atau kinerja
dan dampak pelaksanaan program. Evaluasi ini diperlukan untuk
dijadikan masukan dalam penyusunan rencana selanjutnya.
Pelaksanaan indikasi-indikasi program dibawah ini dapat berbeda
panjang periode per tahapannya dan perbedaan waktu pentahapan ini
dapat digunakan oleh Pemda dalam menentukan prioritas pengalokasian
dana APBK untuk pelaksanaan program-program tersebut. Sebagai
contoh, pada Tahun pertama hampir semua program sudah mulai bisa
dilaksanakan, akan tetapi, ada beberapa program yang jangka waktunya
pendek sehingga otomatis pentahapannya juga lebih singkat dibanding

59
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

program-program yang jangka waktu pelaksanaannya lebih panjang.


Program-program jangka pendek ini bisa diprioritaskan pada Tahun
pertama, sementara program-program jangka panjangnya cukup diinisiasi.
Setelah program-program jangka pendek mencapai tahap pematangan
atau evaluasi, prioritas alokasi dana bisa mulai dialihkan ke programprogram jangka panjang yang pada saat itu diharapkan sudah selesai
diinisiasi dan siap untuk diimplementasikan secara penuh, demikian
seterusnya.
Perlu juga diperhatikan perbedaan antara program-program yang
sifatnya jangka panjang dengan program-program yang bersifat kontinyu
atau harus terus menerus dilakukan, seperti misalnya program penegakan
hukum atau pelestarian hutan lindung. Program-program semacam ini
perlu dilakukan secara berkesinambungan dan relatif stabil dalam
keperluan pendanaannya.
Pada

bagian

berikut

ini

akan

diuraikan

indikasi

program

pembangunan untuk satu wilayah Kabupaten yang diklasifikasikan


menurut rencana struktur ruang, pola ruang dan kawasan strategis.
2.10.1 Indikasi

Program

Perwujudan

Rencana

Struktur

Ruang

Wilayah Kabupaten Aceh Tenggara


Program perwujudan rencana struktur wilayah Kabupaten Aceh
Tenggara terdiri dari rencana pengembangan sistem permukiman atau
sistem kota-kota dan rencana pengembangan sistem jaringan transportasi

60
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

dan sistem prasarana. Adapun rencana struktur wilayah Kabupaten


disajikan dalam peta sebagai berikut :

Gambar 2.9.
Peta Rencana Struktur Ruang Wilayah Kab. Aceh Tenggara

Untuk rencana pengembangan sistem permukiman atau sistem


kota-kota, program ini diarahkan untuk mendukung peningkatan peran
dan fungsi kota-kota pusat pertumbuhan dalam lingkup provinsi maupun
antar Kabupaten serta antar pusat-pusat pertumbuhan dengan wilayah
belakang. Program ini dalam bentuk nyata berupa program penataan dan
peningkatan
pemeliharaan

fasilitas
dan

perkotaan

dan

sistem

pembangunan/peningkatan

prasarana
jalan

antar

berupa
pusat

pertumbuhan maupun dengan wilayah belakang.


Sedangkan untuk program rencana pengembangan sistem jaringan
transportasi dan sistem prasarana, diarahkan pada pengaturan sistem
aktifitas, sistem pola aliran barang dan jasa, serta sistem pengembangan

61
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

jaringan jalan. Peningkatan sistem prasarana dan penunjang diarahkan


pada peningkatan daya dukung listrik, prasarana air bersih, telepon dan
pusat-pusat pertumbuhan lainnya.
2.10.2 Indikasi Program Perwujudan Rencana Pola Ruang Wilayah
Kabupaten Aceh Tenggara
Program ini diarahkan untuk mendukung keseimbangan lingkungan
atau untuk menjaga kestabilan antara kawasan lindung dan budidaya
yang dipakai sebagai lokasi berbagai sektor. Agar lebih dapat memahami
indikasi program perwujudan rencana pola ruang wilayah Kabupaten Aceh
Tenggara dapat dilihat pada peta dibawah ini :

Gambar 2.10.
Peta Rencana Pola Ruang Wilayah Kab. Aceh Tenggara

Peta rencana pola ruang wilayah Kabupaten Aceh Tenggara di atas


dapat menjelaskan tentang pembagian pola ruang Kabupaten Aceh

62
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Tenggara secara jelas berdasarkan wilayah. Program pembangunan


cenderung diarahkan pada peningkatan fungsi instansi atau lembaga
terkait dengan masalah keseimbangan lingkungan, misalnya: pencegahan
kerusakan lingkungan (kawasan hutan lindung, dan lingkungan binaan),
inventarisasi terhadap kawasan lindung, pengalihan fungsi kawasan dan
sebagainya.
2.10.3 Indikasi Program Perwujudan Kawasan Strategis Wilayah
Kabupaten Aceh Tenggara
Indikasi program perwujudan kawasan strategis merupakan
rencana kawasan yang dianggap perlu diprioritaskan pengembangan atau
penanganannya serta memerlukan dukungan rencana rinci dan program
sebagai upaya mewujudkan Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan
Ruang. Kawasan-kawasan tersebut bisa berbentuk antara lain :
Kawasan

yang

memiliki

nilai

strategis

terhadap

pertumbuhan

Kabupaten;
Kawasan terbelakang/terisolasi;
Kawasan kritis/rawan bencana;
Kawasan perbatasan antar negara;
Kawasan lindung.
Untuk lebih jelasnya berikut peta kawasan strategis wilayah
Kabupaten Aceh Tenggara :

63
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Gambar 2.11.
Peta Kawasan Strategis Wilayah Kab. Aceh Tenggara

Arahan indikasi prioritas pengembangan kawasan ini didasarkan


pada besarnya potensi yang masih belum optimal digali untuk
peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara.
Dengan demikian, peranan kawasan strategis diharapkan dapat secara
signifikan untuk memberi pengaruh positif bagi wilayah pengaruhnya.
Untuk lebih jelasnya indikasi program Kabupaten Aceh Tenggara dapat
dilihat pada Tabel 2.16.

64
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Tabel 2.16.
Indikasi Program Penyusunan RTRW Kab. Aceh Tenggara Tahun 2009-2029
Tabel 6.1

Indikasi Program Penyusunan RTRW Kabupaten Aceh Tenggara Tahun 2009 - 2029
Waktu Pelaksanaan
No

Program Utama

Perwujudan Struktur Ruang

Perwujudan Pusat Kegiatan

Lokasi

Sumber Dana

Instansi
Pelaksana

* Pengembangan PKL

Kutacane

APBD KAB.

BAPPEDA

* Pengembangan PPK

Kec. Babussalam, Bambel, Lawe Sigala


Kec. Babul Makmur, Semadam, Bukit Tusam,

APBD KAB.

BAPPEDA

APBD KAB.

BAPPEDA

* Pengembangan PPL

Lawe Bulan, Ketambe, Darul Hasanah, Lawe Alas,


Babul Rahman, Deleng Pokhisen, Lawe Sumur,

PJM-1
(20092014)

PJM-1
(20142019)

PJM-1
(20192024)

PJM-1
(20242029)

Leuser, Badar, Tanoh Alas


2 Perwujudan Sistem Sarana

* Pembuatan Peta Tematik (pertanian,perkebunan,peternakan,


perikanan,pendidikan, kesehatan,agama,budaya dan wisata, ekonomi,
Jaringan Jalan,irigasi dan transportasi darat serta sungai)

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPPEDA

* Penyusunan Master plan pembangunan ekonomi daerah

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPPEDA

* Penyusunan Master plan pengembangan ekonomi masyarakat

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPPEDA

* Penyusunan master plan penanggulangan kemiskinan

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPPEDA

* Koordinasi penyusunan masterplan pendidikan

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPPEDA

* Koordinasi penyusunan masterplan kesehatan

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPPEDA

* Koordinasi perencanaan dan pemberdayaan pembangunan pesantren


dan dayah

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPPEDA

* Pembuatan DED pengembangan kampus PTGL

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPPEDA

* Pembuatan DED pengembangan kampus STAISES

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPPEDA

* Pembuatan DED pengembangan Darul Aitami

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPPEDA

* Pembuatan DED pembangunan gedung terpadu (MPU, Syariat Islam dan


Kab. Aceh Tenggara
DEPAG)

APBD KAB.

BAPPEDA

* Perencanaan umum dan pembuatan DED sarana Ibadah

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPPEDA

* Perbaikan jalan menuju lokasi pertanian

Semua Kecamatan

APBD KAB.

PU

* Membangun jalan ke sentra-sentra produksi

Semua Kecamatan

APBD KAB.

PU

* Peningkatan kualitas jaringan jalan ke pusat-pusat kegiatan

Semua Kecamatan

APBD KAB.

PU

* Pelebaran/peningkatan kualitas jalan menuju Bandara

APBN

PU

* Pengaspalan Jalan Lokal

Lawe Alas
Semua Kecamatan

APBD KAB.

* Pembangunan jalan lingkungan

Semua Kecamatan

APBD KAB.

PU

* Peningkatan sarana dan prasarana jalan

Kota Kecamatan

APBN

Dishub

* Pengadaan rambu-rambu lalu lintas

Kota Kecamatan

APBD KAB.

Dishub

* Pengadaan marka jalan/zebra cross

Kota Kecamatan

APBD KAB.

Dishub

* Pengadaan rambu penunjuk arah

Semua Kecamatan

APBD KAB.

Dishub

* Pengadaan pengujian kendaraan bermotor

Semua Kecamatan

APBD KAB.

Dishub

* Pembuatan traffic light

Semua Kecamatan

APBD KAB.

Dishub

* Pembanguan gedung inspeksi/ pengujian kedaraan bermotor

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dishub

* Pembangunan Terminal barang

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dishub

* Pembanguan Terminal Sungai muara situlen

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dishub

* Pembangunan terminal angkutan pedesaan

APBD KAB.

Dishub

* Perluasan RUN WAY

Kab. Aceh Tenggara


Alas leuser, Bukit Tusam

APBD KAB.

Dishub

Pembangunan tower banadra Alas Leuser

Alas leuser, Bukit Tusam

APBD KAB.

Dishub

* Rehabilitasi dan pemeliharaan terminal terpadu dan pajak pagi

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dishub

* Rehabilitasi dan pemeliharaan Terminal Sungai muara situlen

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dishub

* Rehabilitasi dan pemeliharaan bandara Alas Leuser

Alas leuser, Bukit Tusam

APBD KAB.

Dishub

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dishub

APBD KAB.

BAPPEDA
Dishub

Perwujudan Sistem Prasarana

* Rehabilitasi dan pemeliharaan terminal Lawe Pakam dan Terminal


Ngkeran
* Studi Kelayakan pembangunan listrik pedesaan melalui pemanfaatan
SDA skala mikro hidro (PLTMH)

Semua Kecamatan

PU

* Kajian & studi yang berkaitan dengan manajemen lalu lintas

Semua Kecamatan

APBD KAB.

* Pembuatan warning light

Kutacane

APBD KAB.

Dishub

* Studi Kelayakan Infrastruktur

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPPEDA

* Pembangunan Gedung Unit Sekolah Baru

Kab. Aceh Tenggara

* Pembangunan Perpustakaan Sekolah

Kab. Aceh Tenggara

* Pengadaan buku siswa

Kab. Aceh Tenggara

* Pengadaan Alat Laboratorium/Alat Praktek/Peraga

Kab. Aceh Tenggara

* Pembuatan Profil Pendidikan/ pendataan pendidikan

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dinas Pendidikan

Kec. Lawe Alas, Babul Rahmah, Tanoh Alas, Lawe

APBD KAB.

PU

APBD KAB.

PU

APBD KAB.

PU

APBD KAB.

PU

APBD KAB.

PU

APBD KAB.

PU

APBN/ APBD
KAB.
APBN/ APBD
KAB.
APBN/ APBD
KAB.
APBN/ APBD
KAB.

Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan

Sumberdaya Air
Sigala, Babul Makmur, Semadam, Bambel, Bukit
* Revitalisasi jaringan irigasi untuk pengairan lahan pertanian

Tusam, Lawe Sumur, Babussalam, Lawe Bulan,


Badar, Darul Hasanah, Ketambe , Deleng
Pokhisen
Kec. Lawe Alas, Babul Rahmah, Tanoh Alas, Lawe

* Pembangunan/pemeliharaan sarana irigasi teknis pada kawasan


pertanian abadi

Sigala, Babul Makmur, Semadam, Bambel, Bukit


Tusam, Lawe Sumur, Babussalam, Lawe Bulan,
Badar, Darul Hasanah, Ketambe, Deleng Pokhisen

* Pembangunan/pemeliharaan drainase di kawasan perkotaan


* Pemeliharaan sumberdaya air
* Normalisasi sungai
* Pembuatan DED pembangunan sarana air bersih

Kec. Babussalam, Bambel, Lawe Sigala


Kec. Babussalam, Bambel, Semadam, Lawe Sigala,
Babul Makmur
Kec. Babussalam, Bambel, Semadam, Lawe Sigala,
Babul Makmur
Semua Kecamatan

* Konservasi sumber daya air dan pengendalian kerusakan sumber-sumber


air

65
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Jaringan Listrik
* Penambahan/ pembangunan Gardu Listrik

Semua Kecamatan

APBD KAB.

* Pemenuhan kebutuhan jaringan listrik diseluruh Kabupaten Aceh


Tenggara

Semua Kecamatan

APBD KAB.

* Rencana pengembangan jaringan terestrial

Semua Kecamatan

BUMN

PT.Telkom

* Pemasangan jaringan baru

Semua Kecamatan

BUMN

PT.Telkom

BUMN

PT.Telkom

* Penyediaan air bersih

Semua Kecamatan

APBD KAB.

PDAM

* Pengeloaan air limbah

Semua Kecamatan

APBD KAB.

PU

* Rencana pembangunan jalur pejalan kaki

Kutacane

APBD KAB.

PU

* Penyediaan prasarana pengelolaan sampah

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPEDALDA

* Pengkajian dampak lingkungan

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPEDALDA

APBD KAB.

BAPEDALDA

APBD KAB.

PU

APBD KAB.

Dishut

Jaringan Telekomunikasi

* Penambahan sambungan telepon untuk mendukung operasional bandara Kab. Aceh Tenggara
7

Prasarana Pengelolaan Lingkungan

* Pembangunan tempat pembuangan benda padat/cair yang menimbulkan


Kab. Aceh Tenggara
polusi
Kec. Darul Hasanah, Alas Lawe, Tanoh Alas,
* Jalur & tempat evakuasi bencana
Ketambe
Perwujudan Pola Ruang

Perwujudan Kawasan Lindung


Kec. Ketambe, Badar, Deleng Pokhisen, Lawe
* Reboisasi lahan di areal permukiman yang berada pada kawasan lindung

Bulan, Lawe Sumur, Bukit Tusam, Semadam,


Lawe Sigala, Babul Makmur, Leuser, Babul

* Pembangunan tapal batas kawasan lindung

Rahmah
Semua Kecamatan

APBD KAB.

* Pengembangan sistem pengawasan dan pengendalian lingkungan hidup

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

* Rehabilitasi hutan dan lahan

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

* Pengelolaan dan rehabilitasi pada lahan kritis

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPEDALDA

* Pengendalian kerusakan hutan dan lahan

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPEDALDA

* Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPEDALDA

* Penataan Ruang Terbuka Hijau

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPEDALDA

* Pengembangn taman rekreasi

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPEDALDA

* Pemetaan kawasan rawan kebakaran hutan

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

BAPEDALDA

* Pemeliharaan Kawasan Ekosistem Leuser

Kab. Aceh Tenggara

APBN

Dishut

* Pemeliharaan Taman Nasional Gunung Leuser

Kab. Aceh Tenggara

APBN

Dishut

* Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH)

Semua Kecamatan

APBD KAB.

Dinas Pertamanan

* Sosialisasi gempa dan efeknya kepada masyarakat secara terus menerus

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dishut
Dinas Lingk.
Hidup
Dinas Lingk.
Hidup

Perwujudan Kawasan Budidaya


Kec. Lawe Alas, Babul Rahmah, Tanoh Alas, Lawe
Sigala, Babul Makmur, Semadam, Bambel, Bukit
* Pembangunan tapal batas kawasan pertanian abadi

Tusam, Lawe Sumur, Babussalam, Lawe Bulan,

APBD KAB.

Dinas Pertanian

Badar, Darul Hasanah, Ketambe, Deleng


Pokhisen.

* Penyusunan perencanaan lahan pertanian berkelanjutan (inventarisasi,


identifikasi, penelitian)

Semua Kecamatan

APBD KAB.

Dinas Pertanian

* Intensifikasi lahan pertanian

Semua Kecamatan

APBD KAB.

Dinas Pertanian

* Penyusunan AMDAL kawasan peternakan

Semua Kecamatan

APBD KAB.

* Penyusunan AMDAL kawasan pertambangan

Semua Kecamatan

APBD KAB.

* Penyusunan Rencana Kawasan Pendidikan

Babussalam

* Membangun Pasar Regional

Kec. Babussalam, Bambel, Lawe Sigala

Dinas Lingk.
Hidup
Dinas Lingk.
Hidup
Dinas Pendidikan

APBD KAB.

Dinas Pasar

* Pemeliharaan kesehatan hewan dan pencegahan penyakit menular hewan Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dinas Peternakan

* Pengawasan perdagangan ternak antar daerah

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dinas Peternakan

* Pembangunan sarana dan prasaran pembibitan ternak

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dinas Peternakan

* Pengembangan agrobisnis peternakan

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dinas Peternakan

* Budi daya hijau makanan ternak

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dinas Peternakan

* Pembangunan pasar hewan

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dinas Peternakan

* Pengembangan bibit ikan unggul

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dinas Perikanan

* percontohan budidaya perikanan di keramba

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dinas Perikanan

* Pengembangan dan pembinaan kawasan budidaya terintegrasi

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dinas Perikanan

* Pembangunan saluran perkolaman rakyat

Kab. Aceh Tenggara

OTSUS

Dinas Perikanan

* Pemnagunan tangkahan perahu nelayan perairan umum

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dinas Perikanan

* Pembinaan lubuk larangan diperairan umum

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

Dinas Perikanan

* Pengumpulan data monografi kelurahan

Kota Kutacane

APBD KAB.

Lurah Kutacane

* Pembangunan TPA Regional

Kab. Aceh Tenggara

APBD KAB.

PU

* Pemeliharaan Wilayah Sungai Alas - Singkil

Kab. Aceh Tenggara

APBN

PU

* Pemeliharaan Taman Nasional Gunung Leuser

Kab. Aceh Tenggara

APBN

Dishut

* Pembangunan Islamic Centre

Ds. Lawe Pakam (Kec. Babul Makmur)

APBN

PU

* Pembangunan Pesantran Darul Amin

APBN

PU

* Pembangunan Masjid Agung At-Taqwa

Ds. Lawe Pakam (Kec. Babul Makmur)


Kab. Aceh Tenggara

APBN

PU

* Pembangunan dinding beton dikawasan rawan longsor

Kec. Badar

APBD KAB.

PU

* Normalisasi saluran drainase di kawasan rawan banjir

Kec. Babussalam

APBD KAB.

PU

Perwujudan Kawasan Strategis

Sumber : Hasil Rencana

66
Buku Putih Sanitasi (BPS)Kabupaten Aceh Tenggara 2011

PPSP
Aceh
Tenggara

Vous aimerez peut-être aussi