Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PRAKTIKUM FARMAKOLOGI
DIABETES MELLITUS
DISUSUN
OLEH :
15002 FC
15005 FC
15008 FC
15012 FC
15014 FC
TUJUAN
Mengetahui efek diabetes mellitus suatu sediaan farmasi
DASAR TEORI
Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang
terjadi
akibat
adanya
gangguan
pada
metabolisme
dari
kelenjar
sel-sel
pankreas
beta.Insulin
sangat
yang
dihasilkan
penting
untuk
oleh
menjaga
tersebut
akan
terganggu,dan
dengan
berhubungan
hiperglikemia
dengan
dan
glukosuria
abnormalitas
yang
metabolisme
pankreas
baik
absolut
pulau Langerhans
maupun
(Herman,1993,Adam,2000,Sukandar,2008).
Kelainan metabolisme yang paling
kelainan
metabolisme
karbohidrat.Oleh
relatif
utama
karena
ialah
itu
ditandai
dengan
meningkatnya
kadar
gula
efek
insulin,atau
keduanya.Diabetes
etiologi
adalah
kerusakan
atau
gangguan
kabur,dan
berat
kekurangan
badan,pandangan
insulin
sampai
pada
dan
kekurangan
insulin
dan
penderita
lainnya
tidak
selalu
sama.Gejala
yang
kemungkinan adanya
2.
3.
ibu
hamil
sering
mengalami
gangguan
atau
paling
umum
adalah
terjadinya
diabetes
fundamental:pengajaran
diambil
pasien
dari
tentang
faktor
penyakit,latihan
Acu Check
Spuit injeksi
Pisau scalpel
BAHAN :
Glucosa 20 % : 2 gr / kg BB
Glibenklamid : 5 mg % : 0,45 mg /kg BB
Herbal sambiloto 4 % : 400 mg /kg BB
CMC Na 0,5 %
IV.
CARA KERJA
Larutan Larutan
CMC Na CMC
0,5%Na 0,5 %
CMC
+ Herbal
Na 0,5Sambiloto
%+Larutan
4%
Glibenklamid 5 mg
%,0,45 mg /kg BB
Analisa ANOVA
V.
HASIL
Volume pemberian glukosa da herbal sambiloto
Obat dan Stock
Dosis
Volume
Pemberian
Tikus I
Glukosa 20%
2 g / kg BB
2,6 ml
258,2 g
Sambiloto 4%
400 mg / kg BB
2,6 ml
Tikus II
Glukosa 20%
2 g / kg BB
2,3 ml
234,3 g
Sambiloto 4%
400 mg / kg BB
2,3 ml
Tikus III
Glukosa 20%
2 g / kg BB
1,7 ml
165,7 g
Sambiloto 4%
400 mg / kg BB
1,7 ml
Tikus IV
Glukosa 20%
2 g / kg BB
2,2 ml
221,7 g
Sambiloto 4%
400 mg / kg BB
2,2 ml
CMC Na 0,5 ml
GLIBENCLAMID
E
5mg %
0,45mg/kgBB
EKSTRAK
SAMBILOTO 4%
400mg/kg BB
RE
P
0-30
30 - 60
60 - 90
90-120
217
318
173
159
867
116
415
210
200
941
130
239
245
230
844
132
482
132
240
986
148,75
363,5
190
207,25
909.5
114
93
115
119
441
112
107
103
108
430
101
130
114
115
460
104
130
126
130
490
107,75
115
114,5
118
455,2
5
169
203
469
367
1208
130
506
453
440
1529
237
161
325
325
1058
152
217
291
257
917
172
271,75
387
347,25
1178
CMC Na 0,5 ml
GLIBENCLAMID
E
5mg %
0,45mg/kgBB
EKSTRAK
SAMBILOTO 4%
400mg/kg BB
RE
P
AUC
0-30
AUC
30 - 60
AUC
60 - 90
% DH
AUC
0 - 120
8025
7365
4980
20370
7965
9375
6150
23490
5535
7260
7125
19920
9210
9210
5580
24000
7683,75
8302,5
5958,75
21945
3105
3120
3510
52,21%
9735
3285
3150
3165
59,13%
9600
3465
3660
3435
46,99%
10560
3510
3840
3840
53,38%
11190
3341,25
3442,5
3487,5
52,93%
10271,2
5
5490
10080
12540
-38,00%
28110
9540
14385
13395
-58,88%
37320
5970
7440
9900
-17,02%
23310
5535
7620
8220
10,94%
21375
6633,75
9881,25
11013,75
-25,74%
27528,7
5
1
a. AUC0-30= 2 x(217+318)x30 =8025
1
b. AUC30-60= 2 x(318+173)x30=7365
1
c. AUC60-90= 2 x(173+159)x30=4980
Jumlah : 8025+7365+4980= 20370
Replikasi 2
1
a. AUC0-30= 2 x(116+415)x30 =7965
1
b. AUC30-60= 2 x(415+210)x30=9375
1
c. AUC60-90= 2 x(210+200)x30=6150
Jumlah : 7965+9375+6150= 23490
Replikasi 3
1
a. AUC0-30= 2 x(130+239)x30=5535
1
b. AUC30-60= 2 x(239+245)x30=7260
1
c. AUC60-90= 2 x(245+230)x30=7125
Jumlah : 5535+7260+7125= 19920
Replikasi 4
1
a. AUC0-30= 2 x(132+482)x30=9210
1
b. AUC30-60= 2 x(482+132)x30=9210
1
c. AUC60-90= 2 x(132+240)x30=5580
Jumlah : 9210+9210+5580= 24000
Glibenclamid
Replikasi 1
1
a. AUC0-30= 2 x(114+93)x30=3105
1
b. AUC30-60= 2 x(93+115)x30=3120
1
c. AUC60-90= 2 x(115+119)x30=3510
Jumlah : 3105+3120+3510= 9735
Replikasi 2
1
a. AUC0-30= 2 x(112+107)x30=3285
1
b. AUC30-60= 2 x(107+103)x30=3150
1
c. AUC30-60= 2 x(103+108)x30=3165
Jumlah : 3285+3150+3165= 9600
Replikasi 3
1
a. AUC0-30= 2 x(101+130)x30=3465
1
b. AUC30-60= 2 x(130+114)x30=3660
1
c. AUC60-90= 2 x(114+115)x30=3435
Jumlah : 3465+3660+3435= 10560
Replikasi 4
1
a. AUC0-30= 2 x(104+130)x30=3510
1
b. AUC30-60= 2 x(130+126)x30=3840
1
c. AUC30-60= 2 x(126+130)x30=3840
Jumlah : 3510+3840+3840= 11190
Sambiloto
Replikasi 1
1
a. AUC0-30= 2 x(169+203)x30=5490
1
b. AUC30-60= 2 x(203+469)x30=10080
1
c. AUC60-90= 2 x(469+367)x30=12540
Jumlah : 5490+10080+12540= 28110
Replikasi 2
1
a. AUC0-30= 2 x(130+506)x30=9540
1
b. AUC30-60= 2 x(506+453)x30=14385
1
c. AUC60-90= 2 x(453+440)x30=13395
Jumlah : 9540+14385+13395= 37320
Replikasi 3
1
a. AUC0-30= 2 x(237+161)x30=5970
1
b. AUC30-60= 2 x(161+335)x30=7440
1
c. AUC60-90= 2 x(335+325)x30=9900
Jumlah : 5970+7440+9900= 23310
Replikasi 4
1
a. AUC0-30= 2 x(152+217)x30=5535
1
b. AUC30-60= 2 x(217+291)x30=7620
1
c. AUC60-90= 2 x(291+257)x30=8220
Jumlah : 5535+7620+8220= 21375
Perhitungan %DH
Rumus %DH = AUC kontrol-AUC perlakuan x 100%
AUC kontrol
Glibenclamid
Replikasi 1
%DH = 20370-9735 x 100% = 52,21%
20370
Replikasi 2
%DH
Replikasi 3
%DH
Replikasi 4
%DH
Rata-rata
X = 52,21%+59,13%+46,99%+53,38% = 52,93%
4
Sambiloto
Replikasi 1
%DH = 20370-28110 x 100% = - 38,00%
20370
Replikasi 2
%DH = 23490-37320 x 100% = - 58,88%
23490
Replikasi 3
%DH = 19920-23310 x 100% = - 17,02%
19920
Replikasi 4
%DH
Rata-rata
X= -38,00% + -58,88% + -17,02% + 10,94%
4
VI.
= - 25,74%
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan uji diabetes mellitus. Tujuan
praktikum kali ini adalah untuk mengetahui efek anti diabetes suatu sediaan
farmasi. Pada praktikum kali ini menggunakan hewan uji tikus jantan. Diabetes
mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena adanya kelainan sekresi insulin.
Diabetes mellitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula
normal. Peningkatan kadar gula darah ini akan memicu produksi horman insulin
g/kgBB secara per oral kemudian diberi CMC Na sebanyak 2 ml. CMC Na
digunakan sebagai kontrol.
Pengukuran kadar glukosa dilakukan dengan menyayat vena ekor tikus
kemudian dimasukkan ke dalam alat untuk mengukur kadar glukosa dalam darah
yaitu glukometer. Cara penggunaan glukometer yaitu penyiapan alat dan strip
glukotest kedalam bagian ujung glukometer, diteteskan darah pada tempat reagen
strip glukotest, kemudian dibaca kadar gula yang tertera pada layar glukometer.
Mekanisme kerja dari alat glukometer yaitu dalam strip terdapat enzim
glukooksigenase yang jika sampel darah mengenai strip maka akan langsung
terbaca oleh glukometer. Pada praktikum kali ini digunakan glukometer karena
merupakan alat yang otometik memudahkan dalam memperoleh hasil glukosa
darah. Pemeriksaan dengan menggunakan alat ini memerlukan waktu yang relatif
singkat, akurat, waktu tesnya minimal 30 detik. Akan tetapi glukometer juga
memiliki beberapa kelemahan yaitu hasil kurang akurat, bagian optik perlu
dibersihkan secara berkala selain itu jika baterai mulai habis tingkat keakuratan
dari alat ini juga mulai berkurang.
diberi perlakuan.
Kemudian hewan uji diberi glukosa 2 g/kgBB secara per oral kemudian diberi
CMC Na 0,5 % dan Glibenklamid 5mg% dosis 0,45 mg/kgBB. Glukosa
digunakan untuk meningkatkan kadar glukosa hewan uji sehingga mudah diuji
dengan obat-obat antidiabetes, dan dapat dilihat efek terapi dari obat-obat
antidiabetik oral yang digunakan. Glibenklamid merupakan obat diabetes
golongan Glinid. Kerja utama dengan sulfonilurea adalah meningkatkan
pengeluaran produksi insulin dari pankreas. Kerjanya meningkatkan reseptor
sulfonilurea di sel beta dan mendorong sekresi insulin. Mekanisme kerja obat
golongan sulfonilurea adalah menstimulasi pelepasan insulin yang tersimpan
( stored insulin ),menurunkan ambang sekresi insulin dan meningkatkan
sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa.
30 menit kemudian dilakukan pengukuran terhadap kadar glukosa pada hewan uji.
Pengukuran dilanjutkan hingga menit ke 90, dengan interval waktu pemengukuran
30 menit. Hasil pengukuran rata-rata kadar glukosa darah.
140
120
100
tikus 1
80
tikus 2
60
tikus 3
tikus 4
40
20
0
t0
t30
t60
t90
600
500
400
tikus 1
tikus 2
300
tikuis 3
tikus 4
200
100
0
t0
t30
t60
t90
600
500
400
tikus 1
tikus 2
300
tikus 3
tikus 4
200
100
0
t0
t30
t60
t90
40000
35000
30000
25000
20000
15000
10000
5000
0
Glibenclamid
CMC-Na
Sambolito
-38,00%; -58,88%;
VII.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
VIII.
DAFTAR PUSTAKA
dan
and
Monitoring
Of
Bina
Farmasi
Komunitas
dan
Klinik.
Jakarta.
Herman,F.1993.Penggunaan obat
hipoglikemik
oral
pada
Group Statistics
Perlakuan
AUC
Mean
Std. Deviation
Glibenclamid
10271.2500
745.12163
372.56082
Sambiloto
27528.7500
7115.07598
3557.53799
F
AU
Equal
variance
s
Sig.
5.66
df
-
tailed
Mean
Std. Error
Difference
Difference
.003
- 3576.9928
Lower
Upper
-
4 055 4.82
17257.5000
9 26010.0862 8504.9137
- 3576.9928
assumed
Equal
variance
s not
assumed
- 3.06
4.82
5
.016
17257.5000
0
9 28504.1202 6010.8797
2