Vous êtes sur la page 1sur 23

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tablet adalah sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa
pengisi. (Depkes RI ,1995).
Tablet adalah sediaan padat kompak ,dibuat secara kempa,dicetak dalam
bentuk

tabung

pipih

atau

sirkuler,kedua

permukaannya

rata

atau

cembung,mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
(Depkes RI,1979).
Zat berkhasiat yang dapat digunakan sebagai penurun demam adalah
asetosal.Asam asetil salisilat atau asetosal banyak dijumpai dalam berbagai nama
paten,berguna untuk mengurangi rasa sakit.Misalnya sakit kepala,nyeri otot,nyeri
tulang dan nyeri haid.Dapat juga berfungsi untuk menurunkan demam dan sebagai
anti radang.
Asetosal dapat mengencerkan darah ,karena asetosal bekerja secara cukup
kuat pada pasien COX-1 yang mengkatalisi pembentukkan trombosit dari
platelet,suatu keping darah yang terlibat dalam pembekuan darah.Sehingga
asetosal digunakan sebagai obat pengencer darah bagi pasien-pasien pasca stroke
untuk mencegah serangan stroke akibat tersumbatnya pembuluh darah.
Karena memiliki efek pengencer darah ,maka tentu tidak tepat digunakan
sebagai obat penurun panas terlebih pada penderita demam berdarah.Karena pada
demam berdarah sudah ada resiko pendarahan akibat berkurangnya trombosit.
Pada percobaan ini akan dilakukan pembuatan tablet asetosal yang dilakukan
secara kempa langsung.Kempa langsung dipilih untuk zat yang memiliki daya alir
yang baik sehingga tidak memerlukan proses granulasi.Pencampuran harus benar-

benar homogen.Karena apabila tidak homogen,maka akan mengakibatkan tidak


meratanya kandungan zat aktif pada granul dari tablet yang dihasilkan.
B. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui bagaimana cara membuat tablet serta tahap-tahap evaluasi
granul dan tablet.
C. Manfaat Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami cara pembuatan tablet asetosal serta tahaptahap evaluasi granul dan tablet dengan menggunakan metode kempa.
D. Prinsip Percobaan
Pembuatan tablet asetosal dengan cara pembuatan granul.Dimana selanjutnya
granul tersebut dievaluasi menggunakan beberapa cara lalu dikempa,selanjutnya
akan dilakukan evaluasi tablet.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV,tablet adalah sediaan padat berisi
bahan obat dengan atau tanpa bahan pengisi.Tablet yang berbentuk kapsul
umumnya disebut kaplet.Bolus adalah tablet besar yang digunakan untuk hewan
besar.Bentuk tablet umumnya berbentuk cakram/pipih/gepeng,bundar, segitiga,
lonjong

dan

sebagainya.Bentuk

khusus

ini

dimaksudkan

untuk

menghindari,mencegah atau mempersulit pemalsuandan agar mudah dikenal


orang.Warna tablet umumnya berwarna putih.Tablet yang berwarna kemungkinan
zat aktifnya memang berwarna,tetapi ada juga tablet yang sengaja diberi warna

agar tampak lebih menarik,mencegah pemalsuan dan untuk membedakan tablet


yang satu dengan lainnya.
Tablet cetak dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi yang umumnya
mengandung laktosa dan serbuk sukrosa dalam perbandingan.Massa serbuk
dibasahi dengan etanol dengan presentase tinggi.Kadar etanol tergantung dari
kelarutan zat aktif dan bahan pengisi dalam sistem peluru,serta derajat kekerasan
tablet yang diinginkan.Massa serbuk yang lembab ditekan dengan tekanan rendah
kedalam lubang cetakan.Kemudian dikeluarkan dan dibiarkan kering.Tablet cetak
agak

rapuh

,sehingga

harus

hati-hati

dalam

pengemasan

dan

pendistribusiannya.Kepadatan tablet tergantung dari ikatan kristal - kristal yang


terbentuk selama proses pengeringan selanjutnya dan tidak bergantung pada
kekuatan tekanan yang diberikan.
Berdasarkan distribusi obat dalam tubuh,tablet dibedakan menjadi 2
kelompok,yaitu :
1. Bekerja lokal ; misalnya tablet hisap pada pengobatan rongga mulut ;ovula
untuk pengobatan infeksi vagina.
2. Bekerja sistemik ; peroral
Tablet yang bekerja sistemik dapat dibedakan menjadi 2,yaitu :
a. Yang bekerja short-acting (jangka pendek) ; dalam satu hari memerlukan
beberapa kali menelan obat.
b. Yang bekerja long-acting (jangka panjang) ; dalam satu hari cukup menelan
satu tablet.
Tablet jangka panjang dibagi lagi menjadi :
Delayed Action Tablet (DAT)
Dalam tablet ini terjadi penundaan pelepasan zat berkhasiat karena
pembuatannya sebagai berikut.
a) Kelompok pertama tidak apa-apakan.
b) Kelompok kedua disalut dengan penyalut yang akan pecah setelah
beberapa saat.

c) Kelompok ketiga disalut dengan bahan penyalut yang pecah lebih lama
dari kelompok kedua.
Demikian seterusnya ,tergantung pada macam penyalut dan lama kerja
obat yang dikehendaki.Granul-granul dari semua kelompok dicampurkan
kemudian dicetak.
Repeat Action Tablet (RAT)
Granul-granul yang paling lama pecahnya dicetak dulu menjadi tablet inti
(core tablet),kemudian granul-granul yang paling lama pecahnya
dimanfaatkan disekeliling kelompok pertama sehingga terbentuk tablet
baru.
B. Uraian Bahan
1. Asetosal (Farmakope Indonesia edisi III hal 43)
Nama Resmi
: Asam Asetil Salisilat
Nama Lain
: Asetosal
Pemerian
: Hablur putih, umumnya seperti jarum, tidak berbau atau
Rumus molekul
Bobot molekul
Penyimpanan
K/P
Dosis Maksimal

hampir tidak berbau, rasa asam


:C9H8O4
: 180,16
: Dalam wadah tertutup baik
: Zat aktif, analgetikum ,antipiretikum
: Sekali 1 gram
Sehari 8 gram

2. Magnesium sterarat (Excipient hal 404)


Nama Resmi

: Magnesii Stearas

Nama lain

: Magnesium Stearat

Rumus molekul

: C31H20M9O4

Berat molekul

: 597,24

Pemerian

: Sangat halus, bau dan rasa seperti asam stearat

Kelarutan

: Praktis tidak larut dalam etanol 95 % eter dan


mudah larut dalam benzene hangat dan methanol
hangat

Kegunaan

: Sebagai lubrikan

Penyimpanan

: Dalam Wadah Tertutup Baik

3. Avicel PH 102 (Excipient hal 129)


Nama Resmi
: Micro Cristalin Cellulose
Nama Lain
: Avicel
Rumus molekul : (C6H10O5)n
Pemerian
: Murni, sebagian putih, tidak berbau, tidak
berasa, serbuk hablur yang tersusun terserap atau
Berat molekul
Kelarutan

partikel penyerap
: Hingga 36.000
: Agak sukar larut dalam larutan NaOH 5 %,
praktis tidak larut dalam air, asam encer, dan

banyak pelarut organic


Khasiat
: Sebagai pengikat, pengisi
Penyimpanan
: Dalam wadah tertutup baik, sejuk

BAB III
METODE KERJA
A. Alat dan Bahan
Alat yang Digunakan
1. Batang pengaduk
2. Corong gelas
3. Desintegrator
4. Friabilator
5. Gelas ukur
6. Hardness tester
7. Jangka sorong
8. Kertas grafik
9. Kertas perkamen

10. Moisture balance


11. Mesin kempa tablet
12. Penggaris
13. Piknometer
14. Oven
15. Piknometer
16. Pipet tetes
17. Sensok tanduk
18. Stopwatch
19. Timbangan analitik
Bahan yang Digunakan
1. Asetosal
2. Avicel PH 102
3. Mg stearat
4. Talk
B. Perhitungan Bahan
Asetosal
= 0,325 g x 100 tab
=32,5 g
Mg stearat
= 0,75% x (400 mg X 100 tab) = 0,3 g
Avicel PH 102
= 18 % x (400 mg X 100 tab) = 7,3 g
C. Cara Kerja
a. Pembuatan Granul
1. Ditimbang bahan-bahan sesuai kebutuhan.
2. Dicampurkan magnesium stearat dengan avicel pH 102 sedikit demi
sedikithingga homogen,lalu tambahkan asetosal sedikit demi sedikit.Diaduk
hingga homogen (5 menit).
3. Dilakukan evaluasi pada granul.
4. Granul dikempa dengan menggunakan punch 6-8 mm yang sesuai dengan
bobot tablet yang telah ditentukan.
5. Dilakukan evaluasi terhadap tablet yang diperoleh.
b. Evaluasi Granul
Uji Sudut Diam
1. Disiapkan gnaul yang akan diuji,kertas grafik,corong gelas dan penggaris.
2. Ditimbang granul yang akan diuji.
3. Dimasukkan kedalamcorong gelas / hopper yang telah disiapkan
sebelumnya.
4. Dijatuhkan granul diatas kerta grafik pada ketinggian 10 cm dari permukaan
kertas,lalu dihitung sudut kemiringannya.
Angle of Repose (Derajat) A

<

2
25 30
*
30 40
> 40

a t
b
Baik
Agak baik
Sangat kurang

Uji BJ Sebenarnya
1. Disiapkan granul yang akan diuji,parrafin cair dan piknometer 25 ml.
2. Ditimbang piknometer kosong beserta tutupnya yang telah bersih dan
kering.
3. Diisi piknometer dengan parrafin cair hingga penuh (bila ditutup cairan
akan keluar,tidak boleh ada gelembung udara ).,lalu tutup bersihkan dan
timbang.
4. Dimasukkan granul sebanyak 1 g kedalam piknometer yang berisi paraffin
cair,lalu cukupkan volumenya hingga penuh.lalu tutup kemudian timbang.
5. Dihitung bobot sebenarnya.
Uji BJ Nyata
1. Digunakan gelas ukur yang sesuai dengan bobot granul yang yang diuji
2. Ditimbang granul yang akan diuji,dimasukkan kedalam gelas ukur dan catat
volume awalnya (V0 )
3. Dilakukkan pengetukkan gelas ukur tersebut pada permukaan kayu dengan
ketinggian 1 inchi dengan interval waktu 2 detik.Dicatat volume
pengetukkan setelah pengetukkan yang ke 2,4,6,8,10,12,15,20,dan 50 (V50).
4. Ditimbang BJ sebelumnya pengetukkan (fluff density) dan BJ nyatanya.

Uji Kecepan Alir


1. Ditimbang granul yang akan diuji tanpa pelincir.
2. Dimasukkan granul tanpa pelincir kedalam corong /hopper kemudian
alirkan dengan waktu yang telah ditentukan dengan menggunakan
stopwatch.

3.

Ditimbang granul yang jatuh lalu tambahkan pelincir yang sesuai , lalu
masukkan kedalang hopper kemudian alirkan dengan waktu yang telah

ditentukan dengan menggunakan stopwatch.


4. Ditimbang granul yang jatuh.
5. Dihitung faktor kecepatan alir granul.
c. Pengujian Tablet
Keseragaman Ukuran
1. Dilakukan dengan mengukur diameter dan ketebalan tablet dengan
menggunakan jangka sorong.
2. Syarat : Diameter tablet tidak boleh kurang dari 1 1/3 tablet dan tidak boleh
lebih dari 3x tebal tablet.
Keseraman Bobot
1. Ditimbang 10 tab ,dihitung bobot rata-ratanya.
2. Ditimbang tablet satu persatu dari 10 tablet sebelumnya.
3. Tidak boleh lebih dari 2 tablet yang menyimpang dari bobot rata-rata dari
kolom A dan tidak ada satupun tablet yang menyimpang bobotnya dari
kolom B.
Bobot rata-rata

Penyimpangan bobot rata-rata dalam %


A

25 mg atauu kurang
26 mg sampai
1
dengan 150 mg
151 mg sampai

5 3
10
7,5
5

0
20
15
10

dengan 300 mg
Lebih dari 300 mg

Kekerasan
1. Digunakan alat penguji kekerasan hardness tester.
2. Tablet yang bagus memiliki kekerasan antara 4-8 kg/cm2
3. Tablet diletakkan pada pegal penekan,kemudian alat dihidupkan (hardness
tester).

4. Jarum penunjuk tekanan akan bergerak sesuaitekanan yang diberikan pada


tablet.
5. Saat tablet retak atau pecah,jarum akan berhenti pada suatu angka sebagai
petunuk.
Keregasan
1. Tablet dibebas bedukan lalu sampel ditimbang dan dicatat beratnya.
2. Sampel kemudian dimasukkan dalam alat uji dan diputar dengan kecepatan
25 rpm selama 4 menit.
3. Sampel kemudian dibebas debukan dan ditimbang kembali beratnya dan
dihitung penyimpangan yang terjadi.
Uji Waktu Hancur
1. Dimasukkan masing-masing 1 tablet pada tabung keranjang.
2. Dimasukkan satu cakram pelerap tabung dan dijalankan.
3. Digunakan air bersuhu 37 0C (sebagai media,kecuali dinyakan lain pada
monografi).
4. Semua tablet harus hancur sempurna.
5. Bila tidak ada tablet yang hancur,diulang dengan menggunakan 20 tablet.
6. Tidak kurang dari 16 dan 18 tablet harus hancur sempurna.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Pembuatan Tablet
N a m a
A

O b a t K e g u n a a n
o

Z a t

A k t i f

Magnesium Stearat

L u b r i k a n

Avicel

Ph

10 2

Obat yang Jadi

60 Tablet

Evaluasi Granul
Jenis

Data yang

pengujian

diamati

hasil

Data

Kesimpula

pembanding

No.
1.

Uji
sudutdiam(an

h= 2cm
d1=9,5 cm
d2=9,7 cm

22.6

<25=sgt

16

baik
baik
25-30=baik
30-40= agak

gle of repose)

Sangat

baik
>40=sgt
kurang
2.

Uji BJ

Berat pikno

sebenarnya(se kosong(A)
jati)

=15,81 g
Berat

1,40
64
g/ml

pikno+paraf
fin(B)=36,5
7g
Berat
pikno+paraf
fin+obat (c)
3.

Uji BJ nyata

= 36,98 g
Berat gelas 18,3

% aliran
5-15=sgt

ukur kosong 68
(A) =15,81 %
Berat gelas
ukur+ obat
=93,53 gr
V0=4g

baik
12-16=baik
18-21= agak
baik
23-35=
kurang

Agak baik

4.

Uji porositas

V2=46,5
V4=45
V6=43,9
V8=43
V10=42,9
V12=42,2
V15=41,5
V30=41
V50=40
BJ nyata = 46,3

33-38=sgt

0,754 g/ml
BJ

9%

kurang
>40

praktis

sgt

kurang
Range 2-10

sebenarnya
=
5.

1,4064

g/ml
Uji kecepatan Tanpa
alir

pelincir

0,99
=

t=2 detik
Bobot
=
38,53 g
Dengan
pelincir
t= 1,6 detik
bobot
=
38,82 g
Evaluasi Tablet
a. Uji keseragaman ukuran
Tablet
1-10

Diameter

Ketebalan

Data

(cm)
0,6

pembanding
Diameter
tablet

>

1/ 3

tebal

tablet dan <


3x

tebal

tablet
b. Uji kekerasan
tabel

Kekerasan

Data

Kesimpulan

pembanding
1

4,5

Memenuhi
syarat

3,5

Tidak
Memenuhi

3,5

4-8 kg/ cm

syarat
Tidak
Memenuhi

syarat
Memenuhi

4,5

syarat
5

3,5

Tidak
Memenuhi

syarat
Tidak
Memenuhi
syarat

3.5

c. Uji keregasan
Berat awal (g)

% bobot yang
hilang

Data
pembanding

kesimpulan

6,234 g

<1%

d. Uji keseragaman bobot


tabel Bobot
Bobot
rata rata tiap
tablet (g) tiap
tablet
(g)
1
0,556
2
0,585
3
0,568
4
0,559
5
0,556
6
0,559
7
0,560
8
0,574
9
0,561 g
0,554
10
0,550
11
0,563
12
0,552
13
0,556
14
0,560
15
0,580
16
0,554
17
0,560
18
0,550
19
0,579
20
0,558

penyimpanga
n

Data
pembandin
g

Kesimpula
n

Nbobot rata
rata (mg)
lebih dari
300 mg
Kolom A =
5%
Kolom B =
10 %

e. Uji waktu hancur


tablet

Waktu

hancur Data

Kesimpulan

(detik)
1
2
3
4
5
6

7,09
9,93
12,47
14,22
15,46
16,65

pembanding

<15 menit

Memenui syarat

Pada praktikum kali ini, kami membuat sediaan solid yaitu tablet dengan
bahan aktif asetosal pada pembuatan tablet, diperlukan penambahan bahan-bahan
tambahan. Pada praktikum kali ini kami memakai bahan pelincir yaitu magnesium
stearat serta bahan pensisi. Pengikat yaitu Avicel Ph 102 untuk jumlah bahan yang
dihitung berdasarkan pada berat normal tablet yaitu 325 mg dan untuk membuat
sebanyak 100 tablet. Tetapi pada saat pengempaan tablet yang jadi hanya 60 tablet
dan metode yang digunakan yaitu metode kempa langsung.
Sebelum dibuat menjadi tablet, pertama-tama harus dilakukan evaluasi granul,
asetosal ditimbang sebanyak 32,5 gram kemudian dicampur dengan avicel
sebanyak 7,2 gram. Alasan memilih avicel ph 102 yaitu karena bentuknya sudah
berbentuk granul, dilakukan evaluasi granul karena untuk menentukan daya
alirnya. Dan pengujian yang dilakukan adalah uji sudut diam (angel of repose).
Dilakukan untuk mengukur sudut kemiringan granul yang dijatuhkan dari corong
gelas. Hasil yang kami peroleh yaitu 22,616 0 yaitu sifat alirnya sangat baik.
Selanjutnya dilakukan pengujian BJ sebenarnya dilakukan dengan menggunakan
piknometer serta paraffin cair. Yaitu diperoleh hasil 1,4064 g/ml hasil ini dihitung
pada pengujian Bj nyata.

Pengujian BJ nyata dilakukan dengan pengetukan gelas ukur yang berisi


granul dan diamati perubahan volume granul yang terjadi. BJ fluff dan BJ nyata
digunakan untuk mengetahui rasio hausmer, hasil yang diperoleh yaitu 0,7465
artinya granul tersebut memiliki aliran yang cukup baik. Kemudian dihitung %
pemadatannya, diperoleh 16,67 % sehingga diperoleh agak baik, uji porositas
dihitung dari Bj nyata dan Bj sebenarnya hasil yang diperoleh yaitu 46,39 %.
dimana hasil diperoleh baik,sehingga tablet tidak mudah hancur. Disini dihitung
waktu granul tanpa pelincir yaitu 2 detik dan waktu granul dengan pelincir yaitu
magnesium stearate yaitu 1,6 detik berarti magnesium stearate ini dapat
memperbaiki aliran dari granul.
Setelah itu dilakukan pengempaan tablet. Pengempaan tersebut pada akhirnya
menghasilkan sebanyak 60 tablet.
Selanjutnya dilakukan evaluasi tablet. Dalam pengujian atau evaluasi tablet
pertama-tama dilakukan uji keseragaman bobot.Berat rata-rata tablet yang
diperoleh yaitu 0,6 g. Data pembanding untuk bobot > 300 mg kolom A 5 %
(tidak lebih dari 2 tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot kolom A) dan
kolom B 10 % (tidak ada stupun tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot
kolom B).Sehingga hasil yang diperoleh dinyatakan memenuhi syarat.Pengujian
keseragaman ukuran dilakukan dengan menggunakan jangka sorong,hasil yang
diperoleh memenuhi syarat.Untuk pengujian kekerasan tablet menggunakan
hardness tester. Tablet yang diujikan sebanyak 6 tablet hasil pengujian yang
diperoleh tidak memenuhi syarat karena tidak sesuai dengan syarat yang
ditetapkan yaitu 4 8 Kg/cm3.Selanjutnya uji keregasan menggunakan friability

tester sebanyak 6 tablet hasil yang diperoleh yaitu memenuhi syarat karena hasil
yang diperoleh tidak lebih dari 1% dan hasil yang diperoleh yaitu 0,44 %.

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, hasil pengempaan tablet yaitu 60
tablet.Pengujian granul dan pengujian tablet telah dilakukan.Semua hasil yang

diperoleh pada pengujian granul memenuhi syarat. Semua hasil evaluasi tablet
yang dilakukan tablet asetosal memenuhi syarat terkececuali untuk pengujian
keregasan dan waktu hancur, tidak memenuhi persyaratan.

B. Saran
Untuk praktikum selanjutnya, diharapkan praktikan dapat melengkapi alatalat untuk praktikum serta tidak terlalu ribut dan teliti pada saat praktikum agar
hasil yang diperoleh juga baik

DAFTAR PUSTAKA
Depkes, RI. 1979 farmakope Indonesia edisi III : Jakarta
Depkes, RI. 1995 farmakope Indonesia edisi IV : Jakarta
Syamsuni, A. 2005. Ilmu Resep. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran
Tim Pengawas. 2016. Penuntun Praktikum Teknologi Sediaan Padar :
Makassar

Lampiran
Pengujian Granul
a. Uji sudut diam
h : 2 cm
r : 7,17 cm
Tg = 0,278
=
Ket :
25- 30
: baik
b. Uji Bj sebenarnya ( sejati )
A ( pikno kosong )
: 15,81 g
B ( pikno + paraffin )
: 36,57 g
C ( pikno paraffin + granul ) : 36,98 g
Bj paraffin
=
=
=
=
0,8296 g/ml
Bj sebenarnya =
=
=
=
1,449 g/ml

c. Uji Bj Nyata
Berat granul
Bj fluff
Bj nyata
% pemadatan

= 36,389
= = = 0,622 g/ml
= = = 0,7465 g/ml
= X 100 %
= X 100 %
=76,67 %

d. Uji porositas
Porositas
= X 100 %
= X 100 %
= - 94,10 %

e. Uji kecepatan alir (rate of flow faktor )


Waktu granul jatuh tanpa pelincir : 2 detik (38,53 g)
Waktu granul jatuh dengan pelincir : 1,6 detik
(38,82 g )
F
=
=
= 0,99
Evaluasi Tablet
a. Uji Keseraganan Ukuran
tablet
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Diameter
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1

Ketebalan (cm)
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6
0,6

b. Uji Keseragaman Bobot


tabel

Bobot rata rata


tablet (g)

Bobot tiap
tiap tablet
(g)

% penyimpangan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20

0,561 g

Perhitungan penyimpangan
a. x 100 %
= 0,1 %
b. x 100 %
= 2,4 %
c. x 100 %
= 2,4 %
d. x 100 %
= 1,9 %
e. x 100 %
= 2,6 %
f. x 100 %
= 0,3 %
g. x 100 %
= 0,3 %
h. x 100 %
= 1,9 %
i. x 100 %
= 3,8 %
j. x 100 %
= 1,5 %
k. x 100 %
= 0,5 %
l. x 100 %
= 0,5 %

0,556
0,585
0,568
0,559
0,556
0,559
0,560
0,574
0,554
0,550
0,563
0,552
0,556
0,560
0,580
0,554
0,560
0,550
0,579
0,558

m. x 100 %
= 1,2 %
n. x 100 %
= 0,5 %
o. x 100 %
= 0,8 %
p. x 100 %
= 0,1 %
q. x 100 %
= 1,7 %
r. x 100 %
= 0,6 %
s. x 100 %
= 5,3 %
t. x 100 %
= 3,0 %
c. Uji Kekerasan
Tablet

kekerasan

4,5

3,5

3,5

4,5

3,5

3.5

d. Waktu Hancur

Waktu hancur
Tablet
(detik)
1
2
3
4
5
6

7,09
9,93
12,47
14,22
15,46
16,65

e. Uji Keregasan
P e n g u j i a n

% b e r a t ya n g h i l a n g

a
,

s
4

l
%

Perhitungan :

Berat awal = 6,269 g


Berat akhir = 6,241g

x 100 %
x 100 %
= 0,44 %

LABORATORIUM TEKNOLOGI SEDIAAN PADAT


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

JURUSAN FARMASI

PEMBUATAN DAN EVALUASI TABLET ASETOSAL


SECARA KEMPA LANGSUNG

OLEH :

NAMA / NIM
KELOMPOK

: CI / 3

PEMBIMBING

: DJUNIASTI KARIM.,S.Si.,M.Si.,Apt

JURUSAN FARMASI
POLTEKKES KEMENKES RI MAKASSAR
2016

Vous aimerez peut-être aussi