Vous êtes sur la page 1sur 5

Pengertian Air Susu Ibu (ASI) :

suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang sekresi oleh
kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya.
Sedangkan ASI Ekslusif adalah perilaku dimana hanya memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja
kepada bayi sampai umur 6 bulan tanpa makanan dan ataupun minuman lain
KEBAIKAN ASI DAN MENYUSUI
1. ASI merupakan makanan alamiah yang baik untuk bayi, praktis, ekonomis, mudah
dicerna untuk memiliki komposisi, zat gizi yang ideal sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan pencernaan bayi.
2. ASI mengadung laktosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan susu Formula. Didalam
usus laktosa akan dipermentasi menjadi asam laktat. yang bermanfaat untuk Menghambat
pertumbuhan bakteri yang bersifat patogen.
3. ASI mengandung zat pelindung (antibodi) yang dapat melindungi bayi selama 5-6 bulan
pertama, seperti: Immunoglobin, Lysozyme, Complemen C 3 dan C4, Antistapiloccocus,
lactobacillus, Bifidus, Lactoferrin.
4. ASI tidak mengandung beta-lactoglobulin yang dapat menyebabkan alergi pada bayi.
5. Proses pemberian ASI dapat menjalin hubungan psikologis antara ibu dan bayi.
Selain memberikan kebaikan bagi bayi, menyusui dengan bayi juga dapat memberikan
keuntungan bagi ibu, yaitu:
1. Suatu rasa kebanggaan dari ibu, bahwa ia dapat memberikan kehidupan kepada
bayinya.
2. Hubungan yang lebih erat karena secara alamiah terjadi kontak kulit yang erat, bagi
perkembangan psikis dan emosional antara ibu dan anak.
3. Dengan menyusui bagi rahim ibu akan berkontraksi yang dapat menyebabkan
pengembalian keukuran sebelum hamil
4. Mempercepat berhentinya pendarahan setelah melahirkan.
5. Dengan menyusui maka kesuburan ibu menjadi berkurang untuk beberpa bulan
(menjarangkan kehamilan)
6. Mengurangi kemungkinan kanker payudara pada masa yang akan datang.
Mitos dan Fakta Tentang ASI
Mitos
Fakta

: Menyusui menyebabkan payudara kendur.


: Payudara kendur disebabkan oleh bertambahnya usia dan kehamilan.

Mitos
Fakta
susu.

: Payudara yang berukuran kecil, tidak dapat menghasilkan banyak susu.


: Payudara kecil maupun besar sama-sama dapat menghasilkan banyak

Mitos
: Payudara dengan puting terbenam tidak dapat menyusui.
Fakta
: Puting terbenam tidak berarti tidak dapat menyusui, karena bayi
menyusu pada payudara, bukan pada puting.
Mitos
Fakta

:
:

ASI pertama (yang berwarna kekuningan) tidak baik bagi bayi.


ASI pertama (kolostrum) adalah zat terbaik bagi bayi.

Mitos
Fakta

:
Pisang
dapat
menyembuhkan
diare
pada
bayi.
: Makanan padat tidak dapat diolah oleh usus bayi hingga usia 6 bulan.

Cara Memerah ASI dengan tangan.


Sebelum mulai memerah ASI, kompres payudara Ibu dengan air hangat agar otot-otonya
melunak. Jangan lupa untuk selalu mencuci tangan sebelum memerah ASI. Persiapkan
peralatan yang diperlukan seperti baskom bersih untuk tempat ASI perahan dan kain bersih
untuk lap. Selanjutnya segeralah memerah ASI dengan cara :

Pegang payudara Ibu dengan sebelah tangan lalu lakukan pemijatan dari bagian atas
payudara menuju puting. Pijat menyeluruh, termasuk bagian bawah payudara.

Langkah berikutnya, tekan perlahan-lahan pada area di belakang areola (kulit berwarnya
gelap diseputaran puting susu) dengan ibu jari dan telunjuk.

Tekan kedua jari bersamaan, lalu tekan ke arah pucuk puting agar mengeluarkan ASI Ibu.
Berhati-hatilah ketika menekannya, ASI bisa dapat memancar ke segala arah.

Imunisasi merupakan investasi kesehatan masa depan karena pencegahan penyakit melalui
imunisasi merupakan cara perlindungan terhadap infeksi yang paling efektif dan jauh lebih
murah dibanding mengobati seseorang apabila telah jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit.

Dengan imunisasi, anak akan terhindar dari penyakit infeksi berbahaya, maka mereka memiliki
kesempatan beraktifitas, bermain, belajar tanpa terganggu masalah kesehatan. Namun demikian,
sampai saat ini masih terdapat masalah-masalah dalam pemberian imunisasi, antara lain
pemahaman orang tua yang masih kurang pada sebagian masyarakat, mitos salah tentang
imunisasi, sampai jadwal imunisasi yang terlambat.

Jadwal Pemberian Imunisasi Bayi


Jenis Vaksin
BCG
Hepatitis B
Polio
D PT
Campak
Hib
Pneumokokus
Influenza
Varisela
MMR
Tifoid
Hepatitis A

Umur Pemberian Vaksinasi


Bulan
Tahun
LHR 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3 5 6 7 10 12
18
1 Kali
1
2
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
6 (td)
7 (td)
1
5
1
2
3
4
1
2
3
4
Diberikan 1 kali dalam 1 tahun
1 kali
1
2
Setiap 3 tahun
2 kali - interval 6-12 bulan

H PV

3 kali

BCG
Berisi suspensi M.Bovis hidup yang sudah dilemahkan. Imunisasi ini tidak mencegah infeksi
Tuberkulosis (TB) tetapi mengurangi risiko terjadinya TB berat seperti meningitis TB dan TB milier.
Hepatitis B
Tersedia vaksin kombinasi HepB dan DTP yang berdasarkan hasil penelitian Biofarma dapat memberikan
respon antibodi lebih baik daripada diberikan secara terpisah.
Polio
Polio bisa menyebabkan penderitanya mengalami kelumpuhan dan susah bernafas. Vaksin polio
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu IPV (inactivated polio vaccine) yang berisi virus polio yang sudah
dimatikan. Vaksin ini diberikan dalam bentuk suntikan dan OPV (oral polio vaccine), yang mengandung
virus hidup yang sudah dilemahkan.
DPT
Terdapat jenis vaksin DtaP (pertusis aselular) atau yang pada orang awam dianggap sebagai vaksin DTP
yang tidak menimbulkan demam. Meskipun reaksi paska imunisasi DtaP baik lokal maupun sistemik
lebih rendah dibanding DTP biasa, namun vaksin tersebut masih dapat menimbulkan reaksi demam dan
pembengkakan seperti jenis vaksin lain.
Campak
Jika menjangkit anak-anak terutama anak dibawah lima tahun, campak bisa berefek fatal.
HIB
Tersedia vaksin kombinasi DTP dan HIB dengan daya imunogenitas yang tetap tinggi tanpa
mempengaruhi respon imun satu sama lainnya.
PCV
Bayi yang berisiko tinggi mengalami kolonisasi pneumokokus, yaitu bayi dengan infeksi saluran napas
atas, menjadi perokok pasif, bayi yang tidak mendapatkan ASI, dan bayi yang tinggal di negara 4 musim
(pada musim dingin).
ROTAVIRUS
Di Indonesia, diare menjadi 28% penyebab kematian pada balita. Tersedia vaksin monovalen (Rotarix)
dan pentavalen (Rotareq).
INFLUENZA
Rekomendasi IDAI, imunisasi influenza diberikan pada:
- Anak sehat yang berusia 6 bulan 2 tahun.
- Anak dengan penyakit jantung kronik, asma, diabetes, penyakit ginjal kronis dan HIV.
- Anak yang tinggal di tempat seperti asrama, panti asuhan, atau pesantren.
- Orang yang bisa menularkan virus flu pada orang yang berisiko tinggi, seperti pengasuh anak dan
petugas kesehatan.
VARISELA
Tidak boleh diberikan pada anak yang sedang demam tinggi, hitung limfosit yang rendah, alergi terhadap
neomisin, dan adanya defisiensi imun seluler.
MMR
Imunisasi MMR tetap diberikan meskipun anak memiliki riwayat infeksi campak, gondongan, maupun
rubela. Tidak ada efek imunisasi yang terjadi pada anak yang sebelumnya telah mendapat imunitas
terhadap salah satu atau lebih dari ketiga penyakit ini. Imunisasi ini juga tidak berhubungan dengan
autisme.
TIFOID
Tifoid atau yang lebih dikenal dengan thypus adalah penyakit akut yang disebabkan oleh bakteri
salmonella typhi. Bakteri ini sering ditemukan di air dan lingkungan tempat tinggal yang tidak dijaga
kebersihannya.
HEP A
Hepatitis A adalah penyakit peradangan pada liver (hati) yang tidak jarang pula menjangkit anak-anak.
HPV
Jadwal pemberian imunisasi HPV tergantung dari jenis vaksin yang akan digunakan. Imunisasi ini dapat
diberikan pada pasien sejak usia 10 tahun. Jika menggunakan vaksin HPV bivalen, diberikan 3 dosis.

Dosis kedua dilakukan sebulan setelah dosis pertama, dan dosis ketiga dilakukan 5 bulan kemudian.
Sedangkan vaksin HPV tetravalen, juga diberikan 3 dosis, namun dosis kedua diberikan 2 bulan setelah
dosis pertama, dan dosis ketiga diberikan 4 bulan kemudian.

Vous aimerez peut-être aussi