Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
pada 1901, dan disebutnya celioskopi. Ia mempergunakan spekulum vagina ke dalam rongga
perut melalui insisi. Cara memeriksa isi rongga perut ini diikuti oleh Kelling pada tahun yang
sama dengan menggunakan cystoskop.
Periode semiflexible tube endoscope antara 1932 1958. Oleh karena alat-alat endoskop
sebelum 1932 masih kaku dan masih banyak kesukaran dan bahayanya, maka Rudolf
Schindler Wolf membuat semiflexible gastroscope yang pertama kali pada 1932. Oleh karena itu
Rudolf Schindler diakui oleh kalangan gastroenterolog di dunia sebagai seorang pionir dalam
flexible endoskopi, Alat tersebut mempunyai lensa ganda dengan jarak sangat pendek. Kemudian
alat tersebut mengalami berbagai macam modifikasi, di antaranya Henning pada 1939 membuat
modifikasi lensanya, dan bagian yang kaku dibuat lebih kecil, sehingga memudahkan
pemeriksaan.
Pada tahun 1941 Eder Palmer membuat gastroskop dengan diameter 9 mm, diameter ini lebih
kecil dari pada yang dibuat oleh Schindler Pada 1948 oleh Benedict dibuat gastroskop yang
dilengkapi dengan alat biopsi. Yang melakukan pemotretan pertama kali ialah Henning dengan
memakai Schindler gastroskop, film yang dipakai hitam putih Kemudian 1948 dilakukan
pemotretan dengan film berwarna oleh Henning, Keilhack, Segal, dan Watskin. Pada 1950 oleh
Uji dibuat gastrokamera dengan mempergunakan mikrofilm yang dapat dimasukkan ke dalam
gastroskop.
Pada periode fiberoptic endoskop, yang dimulai sejak 1958. Periode ini dipelopori oleh
HIRSCHOWITZ dengan mendemonstrasikan untuk pertama kalinya gastroduodenal fiberskop
buatan ACMI. Berkas-berkas cahaya yang terdapat di dalam alat-alat tersebut dipantulkan oleh
fiberglass dengan diameter 0,0006 inch atau +/- 14 u. Di dalam satu bundel dengan diameter
0,25 inch terdapat 150.000 fiberglass. Dengan ditemukannya astroduodenal fiberskop
HIRSCHOWITZ ini, mulai terlihat kemajuan di bidang endoskopi, karena pemakaiannya tebih
mudah dan lebih aman. Kemudian Olympus Co. dari Jepang membuat gastrokamera yang
dikombinir dalam fiberskop, yang disebut GFT(1962), dan kemudian mengalami perbaikan dan
disebut GFTA(1965).
Sejak 1970 di Jepang telah dapat dilakukan pemeriksaan endoskopi di TV (Television endoskopy), maksudnya untuk memudahkan pendidikan. Sedang untuk pemeriksaan di kolon, yang
tadinya dipakai rektosigmoidoskop bentuk kaku, dengan ditemukannya fiberoptic endoskop,
sejak 1963 telah dibuat oleh ACMI fiber-sigmoidoskop yang panjangnya 50-60 cm. Kemudian
oleh Olympus Co. dibuat fiber-kolonoskop yang panjangnya 105 cm dapat untuk memeriksa
sampai kolon transversum, dan fiber-kolonoskop yang panjangnya185cm dapat untuk memeriksa
sampai daerah coecum. Alat ini diperkenalkan pertama kali pada 1968.
Demikian juga peritoneoskop mengalami banyak perubahan setelah ditemukannya fiberoptic
endoskop. Bahkan pada Waktu 5th Asian Pacific Congress of Gastroenterology di Singapura
pada akhir Mei 1976 telah dilaporkan dan di- pamerkan laparoskop kecil buatan Olympus, yang
dapat digunakan untuk memeriksa penderita di bangsal.
Endoskopi dinamakan bergantung pada bagian tubuh yang digunakan. Contohnya adalah:
Artroskop
Sitoskop
Laparoskop : digunakan untuk melihat secara langsung ovari, usus buntu dan organ
abdominal lainnya.