Vous êtes sur la page 1sur 7

BAB I

PENDAHULUAN
Administrsi Pembangunan sebagai suatu disiplin ilmiah merupakan orientasi baru dalam Ilmu
Administrasi. Dikatakan demikian karena sampai sekarang Administrsi Pembangunan belum
secara universil diakui sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan.
Meskipun demikian perkembangan Administrsi Pembangunan menunjukkan bahwa sudah
semakin banyak para ahli yang menaruh perhatian terhadap Administrasi Pembangunan itu.
Sukses tidaknya suatu bangsa untuk membangun sebagian besar ditentukan oleh kapasitas
administratif daripada pelaksana pembangunan itu. Karenanya peningkatan kaasitas administratif
yang dihubungkan dari berbagai aspek merupakan hal yang sangat penting bagi berhasilnya
usaha-usaha pembangunan.

BAB II
PEMBAHASAN
1. A. Pengertian Aspek
Dalam kamus ilmiah polpuler kata aspek berarti letak, segi, sudut pandang, dan tanda. Dalam
kaitannya administrasi pembangunan di sini aspek berarti hal-hal yang dilihat dari berbagai sudut
pandang.
(Akhmad, Maulana, 2003:32)
1. B. Pengertian Administrasi Pembangunan
Administrsai Pembangunan adalah seluruh usaha yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk
memperbaiki tata kehidupannya sebagai suatu bangsa dalam berbagai aspek kehidupan bangsa
tersebut dalam rangka usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan.
(Sondang P, 1981: 3).
Administarasi plembangunan merupakan proses pengendalian usaha (administarasi) oleh negara
atau pemerintah untuk merealisir pertumbuhan yang direncanakan ke arah suatu keadaan yang
diangap lebih baik dan kemajuan di dalam berbagai aspek kehidupan bangsa.
( Bintoro Tjokroamidjojo)
1. C. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Administrasi Pembangunan
Ada berbagai aspek yang saling mempengaruhi dalam Administrasi Pembangunan, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Aspek Politik
Pendekatan administrsi pembangunan terkait erat, saling berhubungan dan saling mempengaruhi
keadaan dan proses perkembangan politik, ekonomi, sosial dan lain-lain. Hubungan itu dapat
saling bertentangan, hubungan yang netral ataupun hubungan yang saling mendukung. Berbagai
aspek politik yang mempunyai pengaruh timbal balik dengan administrasi pembangunan adalah
sebagai berikut:
1. Filsafat hidup bangsa atau filsafat politik kemasyarakatan dari suatu negara tertentu. Hal
ini juga berhubungan dengan interdepensi antara sistem politik yang dianut dengan
administrasi pembangunan.

2. Komitmen dari pada elite kekuasaan juga disebut dalam konteks lain sebagai elite
pemerintahan terhadap proses pembangunan, dan kesediaannya menerima pendekatan
yang sungguh-sungguh terhadap usaha yang saling berkait antara berbagai segi
kehidupan masyarakat.
3. Masalah yang berhubungan dengan kestabilan pollitik. Dengan adanya kestabilan politik
diharapkan proses pembangunan dapat berjalan lebih baik
4. Perkembangan bidang politik ke arah pemberian iklim politik yang lebih menunjang
usaha pembangunan
5. Hubungan antara proses politik dan proses administarasi serta antara kaum politik dengan
birokrasi
6. Aspek hubungan politik luar negeri atau bahkan perkembangan politik di luar negeri yang
sering merupakan aspek politik yang penting pengaruhnya terhadap administrasi
pembangunan.
Ideologi politik sangat perlu karena sebagai dasar berpijak pembentukan suatu negara, untuk
pembentukan suatu kesatuan politik bangsa tersebut dan usaha menuju pembinaan bangsa.
Banyak ilmuwan berpendapat bahwa adanya hubungan antara pola kekuasaan yang berlaku di
suatu negara yang tercermin dalam sistem politiknya, dengan pelaksanaan tugas pembangunan
negara. Hanya sebagai ilustrasi di sini dikemukakan pendapat dari Esman yang membagi pola
kekuasaan suatu negara dalam lima tipe yaitu:
1. Oligarki konservatif
2. Sistem kepartaian yang kompetitif dan berorientasi kepentingan golongan
3. Sistem partai massa yang dominan
4. Golongan militer pembangunan yang otoriter
5. Kekuasaan komunis totaliter
Dengan memberikan lima tipe itu dapat diperkirakan pengaruhnya terhadap berbagai variabel
dalam perkembangan masyarakat. Misal tipe ke 2 memberikan peluang yang tinggi untuk
artikulasi kepentingan masyarakat dan kegiatan dalam partisipasi politik masyarakat, tetapi
rendah dalam kemungkinan dikembangkannya prioritas yang sungguh-sungguh dalam
kebijaksanaan sosial dan ekonomi.
Aspek politik yang perlu mendapat perhatian adalah seberapa besar sistem maupun praktek
pemerintahan memberikan peluang bagi proses dministrasi hingga mampu memberikan
sumbangan dalam proses politik. Aspek politik luar negeri dan politik ekonomi suatu negara
berpengaruh pula atas seberapa besar terbuka atau tidak terbukanya serta arah hubungannya
negara tersebut dengan negara lain. Administrasi dapat berorientasi ke dalam atau ke luar
misalnya dalam bidang perdagangan luar negeri, penanaman modal hubungan perekonomian dan
lainnya.
1. Aspek Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi adalah salah satu bagian dari proses perkembangan sosial, politik,
psikologi, kebudayaan, administrasi dan ekonomi yang disebut pembangunan atau modernisasi.
Negara-negara yang baru berkembang pada umumnya memberikan prioritas yang tinggi terhadap
pembangunan ekonomi. Hal ini disebabkan karena perbedaan yang menyolok dalam tingkat
pertumbuhan antar negara adalah bidang ekonomi materiil. Demikian pula kebutuhan-kebutuhan
yang mendesak daripada negara-negara tersebut adalah meningkatkan kesejahteraan ekonomi.
Keadaan ekonomi yang meningkat, diharapkan akan memberikan keesmpatan yang lebih baik
untuk mencapai tujuan-tujuan pembangunan di bidang lain.

Jika kebijaksanaan dan program pembangunan ekonomi dapat dirumuskan (dengan peralatan
analisa ekonomi dan berdasarkan analisa ekonomi yang tepat) maka diperlukan suatu
administrasi pembangunan yang mampu merealisir tujuan dan kebijaksanaan tersebut menjadi
kenyataan. Di lain fihak pertumbuhan ekonomi yang sehat akan memberikan pengaruh yang baik
terhadap keadaan, pembinaan serta kemampuan administrasi pembangunan.
Aspek ekonomi lain yang penting perlu diberi perhatian dalam proses pembangunan adalah
adanya stabilitas ekonomi yang dinamis. Hal ini juga perlu diperhitungkan dalam administrasi
pembangunan. Administrasi yang mendukung pembangunan berarti pula usaha yang dapat
menciptakan serta menjaga suatu kondisi ekonomis yang relatif stabil untuk memungkinkan
pelaksanaan administasi pembangunan guna merealisir program pembangunan selanjutnya.
Dalam melakukan peranannya sebagai unsur penggerak pembangunan pemerintah dapat campur
tangan langsung dalam berbagai kegiatan ekonomi. Kecenderungan ini adalah bahwa pemerintah
mengurus, membina dan memiliki secara langsung berbagai usaha kegiatan ekonomi. Hal ini
dimaksudkan untuk dapat mempelopori kegiatan-kegiatan ekonomi dalam masyarakat. Antara
lain dengan penggunaan peranan dari perusahaan negara, bank pembangunan dan institusi
keuangan.
Aspek hubungan antara ekonomi dan administarsi pembangunan yang penting lainnya adalah
meningkatkan pengertian dan pengetahuan dari birokrasi pemerintah dalam sikap serta
pengambilan keputusannya terhadap hubungan ekonomi yang dasar dan yang penting bagi
pertumbuhan ekonomi.
Hubungan antara aspek ekonomi dan administrasi pembangunan terlihat secara jelas dalam
sistem perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang dianut oleh suatu negara.
1. Aspek Sosial-Budaya
Berbagai aspek sosial budaya perlu mendapatkan perhatian dalam administrasi pembangunan.
Seperti juga aspek kehidupan yang lain, proses pembangunan terjadi karena saling
menunjangnya pembinaan berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat atau bangsa. Bahkan
proses pembangunan yang sebenarnya haruslah merupakan perubahan sosial-budaya.
Pembangunan supaya menjadi suatu proses yang dapat bergerak maju sendiri tergantung kepada
manusia dan struktur sosialnya. Jadi bukan hanya yang dikonsespsikan sebagai usaha pemerintah
belaka. Pembangunan tergantung dari suatu proses emansipasi diri. Dan bahwa partisipasi kreatif
dalam proses pembangunan menjadi mungkin karena proses pendewasaan.
Aspek sosial budaya yang perlu mendapat perhatian dalam administrasi pembangunan adalah
sebagai berikut:
1. Hambatan kulturil apakah yang sesuai dengan basis kulturil tertentu sesuatu masyarakat
yang merupakan hambatan bagi suatu proses pembangunan atau usaha pembaharuan. Hal
ini merupakan dasar bagi para administrator yang berkepentingan untuk mengadakan
prubahan ke arah modernitas.
2. Motivasi apakah yang perlu untuk pembaharuan atau pembangunan yang perlu perhatian
dalam administrasi pembangunan.
3. Bagaimanakah sikap-sikap golongan dalam masyarakat terhadap usaha pembangunan.
4. Berbagai masalah sosial budaya yang menonjol dan memerlukan perhatian administrasi
pembangunan.
Sebagai hambatan kulturil dapat dikemukakan adanya tradisi tertentu, termasuk tradisi religius
(ini bukan berarti agama) . Dalam hal ini termasuk pula ciri, nilai manusia dan bahkan sikap
hidup masyarakat yang bersifat tradisionil dan tidak menunjang pembangunan. Tradisi religius
sedikit dijelaskan, bahwa pertama hal ini bukan menyangkut doktrin agama tetapi tradisi
kehidupan golongan manusia penganut suatu agama. Sebab seringkali dengan cara pemahaman
atau penonjolan kembali prinsip keagamaan tertentu dapat merubah tradisi religius menjadi
sesuatu yang memang penting bagi inovasi dan modernisasi. Menurut Dr. Sudjatmoko, ciri dan
nilai manusia atau masyarakat tradisionil dan usaha perubahan terhadap ciri manusia dan
masyarakat modern diberikan dalam suatu gambaran sebagai berikut:

Masyarakat Tradisionil memiliki ciri sebagai berrikut:


1)

Terikat pada tempat asal

2)

Orientasi pada status

3)

Hubungan pribadi

4)

Loyalitas primordial ( agama, golonagn, suku dan keluarga)

5)

Organisasi kecil-kecil

6)

Orientasi terhadap waktu lampau

7)

Berganrung pada nasib

8)

Hubungan dengan alam menyesuaikan

9)

Terhadap kekuasaan : hierarkis

10) Kebudayaan Ekspresif


Sedangkan masyarakat modern memiliki ciri sebagai berikut:
1)

Mobilitas

2)

Orientasi hasil prestasi

3)

Hubungan non pribadi, atas dasar masalah

4)

Loyalitas pelingkup ( negara, kedinasan, profesi)

5)

Organisasi non pribadi, ikatan kepentingan dan berorientasi pada tujuan

6)

Persoalan yang ditimbulkan manusia dapat diatasi oleh manusia

7)

Hubungan dengan alam menguasai, setidak-tidaknya mengatur

8)

Kebudayaan progresif

Pembangunan tergantung dari suatu proses emansipasi diri dalam lingkungan sosial. Dan bahwa
partisipasi kreatif dalam proses pembangunan menjadi mungkin karena proses pendewasaan.
Aspek lain yang dapat lebih menjamin administrsai pembangunan adalah pengetahuan dan
penggunaan berbagai faktor dan proses pendorong perubahan.
Di dalam administrasi pembangunan aspek sosial-budaya perlu diperhatikan, terutama hendak
melancarkan kebijaksanaan dan pelaksanaan program-program pembangunan yang bersifat baru,
misalnya dalam mengintrodusir tata cara pengolahan baru di bidang pertanian, tata cara
pengorganisaisan masyarakat desa, orientasi pendidikan, program keluarga berencana, adaptasi
terhadap teknologi dan sebagainya.
Administrasi pembangunan hendaknya dapat pula memberikan perhatian dan berusaha
menanggapi ke arah suatu konsiliasi keseimbangan dalam perkembangan masyarakat tersebut.
1. Aspek Perkembangan Ilmu, Teknologi dan Lingkungan Fisik
Administrasi pembangunan juga mempunyai kaitan yang erat dengan pengembangan ilmu dan
teknologi. Administrsi pembangunan perlu memberikan sarana administrasi yang memungkinkan
pertumbuhan ilmu dan teknologi. Seringkali administrsi pemerintah tidak memberikan cukup
perhatian dan penghargaan kepada tenaga-tenaga ilmu dan penelitian. Dalam rangka proses
pembangunan, maka perlu diusahakan berbagai pengetahuan dan teknologi dari dalam dan luar
negeri.

Salah satu hal yang penting dalam rangka hubungan perkembangan ilmu dan teknologi dengan
administrasi pembangunan adalah bagaimana caranya ilmu dan teknologi dapat merupakan
sumber yang penting dalam proses perumusan kebijaksanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Dengan demikan kebijaksanaan negara atau pemerintah memberi perhatian terhadap prospek
masa depan, berdasar perkembangan ilmu dan teknologi. Perumusan kebijakan dengan demikian
didasarkan juga atas sumbangan dari disiplin ilmu.
Administrasi pembangunan juga perlu memberikan perhatian terhadap pengembangan sumbersumber alam, pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan hidup. Pembangunan pada dasarnya
adalah usaha yang akan mempengaruhi dan merubah potensi sumber-sumber dan keadaan
lingkungan hidup. Masalah lingkungan hidup yang utama bagi banyak negara-negara baru
berkembang adalah justru ketiadaan pembangunan, tekanan-tekanan penduduk dan kesempatan
kerja, serta masih dapat dimanfaatkannya berbagai potensi sumber-sumber pembangunan. Tetapi
dalam menghubungkan segala sesuatu itu perlu diberikan perhatian kepada efek-efek negatif
dalam pelaksanaan dan pengolahannya. Demikian pula kelestarian dan usaha pemeliharaan
sumber-sumber alam dan lingkungan hidup serta pemanfaatan yang dapat dirasakan untuk
generasi yang mendatang.
1. Aspek Institusionil
Aspek institusionil berkaitan erat dengan aspek-aspek yang diuraikan di atas. Karena pembinaan
dan pengembangan aspek institusionil yang perlu diperhatikan dalam administrasi pembangunan
meliputi pembinaan institusi politik, institusi ekonomi, institusi sosial, pendidikan dan lain-lain.
Proses pembaharuan dan pembangunan juga merupakan suatu proses pembinaan institusi di
dalam masyarakat yang baru dan bahkan mungkin penghapusan institusi masyarakat yang lama.
Pengembangan institusi merupakan bagian dari proses pengembangan sosial yang lebih luas.
Proses itu bukan saja akan terbina atau terhapusnya suatu institusi, tetapi jika sering terjadi
perubahan dari pada unsur institusi misalnya saja di bidang institusi keluarga besar menjadi
keluarga inti. Ekonomi uang sebagai suatu institusi juga bertambah meluas, sehingga ekonomi
serba dua menjadi masa lampau.
Perhatian administrasi pembangunan terhadap aspek institusionil ini adalah dalam pembinaan
institusi baru untuk dapat lebih mendukung proses pembaharuan dan pembangunan. Dalam
proses pembangunan sebagai suatu proses perubahan sosial secara menyeluruh, dirasakan
penting sekali peranan organisai tertentu yang mampu mengintrodusir, memelihara, bahkan
mempertahankan pembaharuan sosial maupun fisik. Dengan itu berarti kemampuan organisasi
tersebut untuk mendapatkan dukungan dan hubungan dengan lingkungannya bagi penyebaran
pembaharuan tersebut kepada lingkungan masyarakat lainnya. Oleh karena itu timbullah
pemikiran para ahli untuk mengembangkan dan membangun institusi seperti itu. Pembangunan
institusi ini dimaksud sebagai perencanaan, penyusunan institusi suatu organisasi baru atau yang
diperbaharui, yang meliputi perubahan nilai, fungsi, teknologi fisik dan sosialnya. Demikian pula
untuk membina dan mengembangkan hubungan yang diperlukan dari lingkungannya.
Pembangunan institusi ini dijadikan alat untuk mendorong perubahan ke arah kemajuan yang
lebih dikehendaki.
Metodologi yang dikembangkan utnuk pembangunan institusi dilakukan melaui pengembangan
dan berfungsinya variabel-variabel dari institusi tersebut. Variabel-variabel itu adalah
kepemimpinan, doktrin, program, sumber-sumber dan struktur intern. Pengembangan variabel
tersebut diterapkan dalam rangka hubungan institusi tersebut dengan lingkungannya. Perhatian
terhadap wilayah analisa administrasi yang dikembangkan terutama oleh Milton Esman ini
mendapatkan gema yang meningkat akhir-akhir ini.
(Bintoro Tjokroamidjojo, 1985: 69)
D. Aspek-aspek Administrasi Daripada Proses Pembangunan
Dikatakan bahwa sukses tidaknya proses pembangunan itu berlangsung sangat tergantung atas
kemampuan administratifnya. Pembangunan administrasi merupakan sine qua non daripada
pembangunan nasional. Tanpa pembangunan administrasi, administrasi pembangunan akan
kacau balau.

Empat aspek administratif yang merupakan kewajiban fihak eksekutif untuk merealisasikannya
adalah sebagai berikut:
1. Rencana Pembangunan Nasional
Suatu rencana adalah suatu keputusan tentang apa yang akan dikerjakan di kemudian hari.
Keputusan membangun dibuat oleh seluruh masyarakat melalui waki-wakilnya berlandaskan
hukum yang ada. Akan tetapi tugas untuk merumuskan keputusan politik itu dalam suatu rencana
pembangunan nasional sudah merupakan tugas badan eksekutif, dan sudah bersifat administratif.

1. Perumusan Program Kerja


Perumusan program kerja merupakan perincian daripada suatu rencana. Dalam hubungannya
dengan pembangunan nasional program kerja itu berwujud berbagai macam bentuk dan kegiatan.
Dalam program kerja itu telah ditentukan prioritas kegiatan, sumber pembiayaan, lokasi proyek
yang hendak direalisasi, prosedur kerja, koordinasi, sistem pelaporan, tenaga kerja, hasil yang
diharapkan, target waktu, prasarana yang diperlukan.
1. Pelaksanaan
Jika suatu rencana yang realistis, praktis, dan pragmatis telah disusun, dan jika program kerja
telah dirumuskan, maka kini tinggallah pelaksanaannya. Seperti dikatakan di atas, ujian terakhir
bagi baik buruknya keputusan politik serta rencana yang telah dibuat akan terlihat dalam proses
pelaksanaannya. Demikian juga halnya dengan pembangunan.
1. Penilaian hasil-hasil yang dicapai
Jika hal tersebut di atas telah dilaksanakan, maka untuk membandingkan dan mengukur hasil
yang sesungguhnya dicapai dengan hasil yang nyatanya dicapai perlu diadakan penilaian. Tujuan
penilaian itu ialah untuk menemukan:
1. Berapa lebar jurang pemisah antara hasil yang nyata dicapai dengan hasil yang
seharusnya dicapai.
2. Jauh lebih penting daripada sekedar menemukan jurang itu adalah untuk menemukan
sebab-sebab timbulnya jurang tersebut.
3. Cara-cara menghilangkan sebab-sebab itu perlu dicari dan diterapkan.
Dengan demikian kiranya semakin menjadi jelas bahwa aspek administratif daripada
pembangunan nasional tidak kalah pentingnya dari aspek politik, ekonomi, dan sosial bidaya.
Tanpa kemampuan administratif yang meningkat, kegiatan-kegiatan pembangunan akan merosot.
(Sondang P, 1990: 116)

BAB III
KESIMPULAN
Dalam kamus ilmiah polpuler kata aspek berarti letak, segi, sudut pandang, dan tanda. Dalam
kaitannya administrasi pembangunan di sini aspek berarti hal-hal yang dilihat dari berbagai sudut
pandang.
Administrsai Pembangunan adalah seluruh usaha yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk
memperbaiki tata kehidupannya sebagai suatu bangsa dalam berbagai aspek kehidupan bangsa
tersebut dalam rangka usaha pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Ada berbagai aspek yang saling mempengaruhi dalam Administrasi Pembangunan, diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Aspek Politik
2. Aspek Ekonomi
3. Aspek Sosial-Budaya
4. Aspek Perkembangan Ilmu, Teknologi, dan Lingkungan Fisik
5. Aspek Institusionil
Selain aspek di atas, Aspek-aspek administratif daripada proses pembangunan antara lain:
1. Rencana Pembangunan Nasional
2. Perumusan Program Kerja
3. Pelaksanaan
4. Penilaian hasil-hasil yang dicapai

Vous aimerez peut-être aussi