Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I. Identitas Klien
Nama
: Ny. W
Umur
: 48 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMK
Alamat
No. RM
Pekerjaan
Status Perkawinan
Tanggal MRS
Tanggal
Pengkajian
Sumber Informasi
: 58936
: Ibu Rumah Tangga
: Kawin
: 16 -01-2017
: 16 -01-2017
: keluarga, klien dan
rekam medik
Ny.S
Keterangan:
: laki-laki
: saudara kandung
: perempuan
: klien
: garis perkawinan
: cerai
: garis keturunan
: satu rumah
: meninggal
III. Pengkajian Keperawatan
1. Persepsi kesehatan & pemeliharaan kesehatan
Sebelum sakit: klien merupakan seorang ibu rumah tangga yang dulunya
pernah menjadi seorang penjahit. Klien jarang sekali melakukan olahraga
rutin setiap harinya. Biasanya klien tidak pernah untuk memeriksakan
kesehatannya ke rumah sakit atau pelayanan kesehatan lainnya karena
menurut klien jika tubuhnya masih dapat melakukan aktivitas cukup untuk
hanya diobati di rumah saja, karena menurun klien jika sakit tidak dirasakan
dan dibuat untuk melakukan aktivitas maka sakitnya tidak terasa dan hilang.
Saat sakit: Klien mengatakan saat di rawat di rumah sakit klien mulai
merasakan badannya terasa sakit dan nyeri pada bagian perut. Klien juga
merasakan badannya tambah lemas selain itu klien sering demam. Keluarga
klien biasanya menggosok pada bagian tubuh yang sakit.
Interpretasi : keluarga klien menyadari pentingnya menjaga kesehatan
dengan menghindari hal yang memperburuk kesehatan.
2. Pola nutrisi/ metabolik (ABCD)
- Antropometeri
a. IMT : BB
TB2
43
1,542
: 18,1
Interpretasi :
Kurus :17,0 18,4
indeks massa tubuh klien dalam kategori kurus
- Sebelum sakit BB klien 48 kg, namun semenjak sakit hingga tanggal
pengkajian BB klien menurun menjadi 43 kg, terjadi penurunan <10%.
Terdapat masalah terkait nutrisi klien karena IMT klien masih
termasuk dalam kategori kurus dan terjadi penurunan berat badan
selama sakit. Klien mengatakan bahwa intake makanannya saat dir
rumah sakit hanya dari cairan karena klien masih dipuasakan.
Biomedical sign :
Hemoglobin
: 11,4 gr/dL
Hematokrit
: 34,2 %
SGOT
: 55 U/L
SGPT
: 3,5 U/L
- Interpretasi :
Terjadi penurunan pada nilai Hb dan hematokrit pasien
Clinical Sign : Anemis (+), sclera ikterik (-), bibir dan mukosa
lembab, rambut tidak rontok dan berwarna hitam
Interpretasi : Terjadi penurunan nilai Hb pada pasien
No
1.
Sebelum MRS
4 kali/hari yaitu pukul
7.00, 12.00, 16.00 dan
Setelah MRS
Klien masih dipuasakan
Porsi makan
Varian makanan
4
5
Nafsu makan
Cairan
Lain-lain
Baik
Minum 3-4 gelas air
putih /hari (600-800 ml),
klien
kurang
membiasakan diri untuk
mengkonsusmsi
air
sesuai
dengan
kebutuhan tubuh
-
- piring namun
terkadang juga masih
ada sisa
Sesuai diit makanan
yang diberikan di rumah
sakit
(nasi,
sayursayuran, daging, telur,
dan lainnya)
cukup baik
Air mineral 700 ml,
ditambah cairan infus,
D5 & RL 1500
ml/hari.
.
3. Pola eliminasi:
BAK
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pola eliminasi
Frekuensi
Jumlah
Warna
Bau
Karakter
Bj
Alat bantu
Kemandirian
Lain-lain
Sebelum MRS
2-3 kali/hari
500-900 ml
Kuning pekat
Bau khas urin : Amoniak
Mandiri
-
Setelah MRS
menggunakan DC
1000 ml
Kuning pekat
Bau khas urin : Amoniak
terpasang DC
terpasang DC
-
Pola eliminasi
Frekuensi
Jumlah
Konsistensi
Warna
Bau
Karakter
Bj
Alat bantu
Kemandirian
Sebelum MRS
1x/hari
lembek
Kuning kcoklatan
Bau khas feses
Mandiri
Setelah MRS
Belum BAB
-
BAB
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Lain-lain
2
V
V
V
V
V
V
Interpretasi : Pola aktivitas sehari klien selama di rumah sakit untuk toileting
dan berpakaian dibantu oleh keluarga. Klien terpasang DC sehingga
membatasi aktivitas klien. Klien mengatakan selama dirumah sakit klien
selalu di seka oleh keluarga. Klien dalam berpindah di tempat juga dibantu
oleh keluarga.
5. Pola tidur & istirahat
Keterangan
Durasi :
Sebelum
6 jam/hari
Gangguan tidur :
Tidak ada
Keadaan bangun
tidur :
Lain-lain :
Segar
Saat Sakit
6-8 jam
Klien mengatakan karena tidak dapat
berpindah di tempat tidur klien biasanya
hanya tidur saja di tempat tidur. Baik siang
ataupun malam hari. Terkadang malam hari
klien terbangun karena mendengar suarasuara pasien yang lain
lemas
Intepretasi: Pola tidur klien tidak teratur saat MRS biasanya saat sebelum
sakit klien tidur mulai pukul 23.00-04.00 saat di rumah sakit klien terkadang
tidur pukul 21.00 atau 23.00 dan terbagun pukul 03.00 atau pukul 05.00
ditambah tidur pagi hari sekitar pukul 09.00-10.00 wib
6. Pola kognitif & perceptual
Fungsi Kognitif dan Memori
Fungsi Kognitif: Klien dapat diajak komunikasi, dapat mengerti pertanyaan
dari perawat saat mengkaji keluhan dari pasien
Fungsi Memori: Klien dapat mengingat dengan jelas mengenai riwayat yang
pernah dialaminya di masa lampau.
Fungsi dan keadaan indera :
Penglihatan: klien mampu melihat dengan baik, tidak ada masalah penglihatan
Pendengaran: Klien berespon terhadap verbal
Perabaan: Klien berespon terhadap sentuhan
Penghidung/penciuman: klien mampu membedakan bau
Pengecap: klien mampu membedakan rasa
Interpretasi: Klien mengalami sedikit masalah pada sensai indera perabaan di
ektremitas bawah
7. Pola persepsi diri
Gambaran diri : Klien merasa bahwa kondisi tubuhnya terutama bagian
hatinya terasa sudah terganggu dengan adanya pengerasan
hati yang dialaminya
Identitas diri
Harga diri
Ideal Diri
Peran Diri
Interpretasi
B1 Breathing
Inspeksi: kepatenan jalan nafas baik, klien hanya merasa sedikit berat saat
bernafas, klien tidak menggunakan otot bantu nafas dan otot diafragma, tidak
menggunakan pernafasan cuping hidung, RR : 20 x/menit reguler.
Palpasi: vokal fremitus teraba pada kedua lapang paru
Perkusi: suara ketukan sonor
Auskultasi: suara paru vesikuler dengan suara tambahan ronchi pada kedua
lapang paru
2.
B2 Blood
Tidak terdapat sianosis, TD: 90/50 mmHg, HR: 82 x/menit, akral tangan
hangat, akral kaki hangat, CRT < 2 detik, tidak terdapat distensi vena
3.
4.
S
5555 5555
5555 5555
Inspeksi: Bentuk telinga simetris, bersih, tidak ada jejas, tidak ada serumen,
tidak terjadi penurunan fungsi pendengaran baik pada telinga kanan maupun
telinga kiri, dan tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada aurikel dan targus
4. Hidung
- Inspeksi: Hidung simetris, bersih, tidak ada benjolan, tidak ada jejas, tidak ada
pernapasan cuping hidung, tidak ada penumpukan sekret di hidung, septum
nasal tampak bersih tidak ada lesi.
- Palpasi: Tidak ada nyeri tekan pada hidung, tidak teraba massa, nostril
kembali saat ditekan.
5. Mulut
- Inspeksi: Mulut bersih, mukosa bibir lembab dan tidak sianosis, gigi bewarna
kekuningan dan tampak, lidah bersih, tidak ada stomatitis, terdapat gigi yang
berlubang pada gigi geraham, Tidak ada peradangan pada daerah tonsil,
pasien mampu menjulurkan lidah (saraf kranial XII normal), palatum normal.
5. Leher
- Inspeksi : Bentuk simetris, leher bersih, tidak ada jejas, tidak tampak
pembesaran kelenjar tiroid pada leher
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada leher, tidak ditemukan distensi vena
jugularis, dan pulsasi nadi carotis berirama normal, tidak terdapat pembesaran
kelenjar limfe, tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid.
- test ROM dan kekuatan otot: pasien mampu menundukkan kepala,
menengadah, menoleh kanan dan kiri, mengangkat pundak (saraf kranial XI
normal).
6. Dada
Inspeksi dada: tidak tampak lesi dan jejas pada dada, perkembangan dada
simetris kanan kiri, tidak tampak kelainan bentuk dada
a. Jantung
- Inspeksi : Bentuk simetris, tidak terlihat adanya ictus cordis
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, ictus cordis teraba,
- Perkusi : Pekak pada ics 4 hingga 6 daerah sinistra sternum.
- Auskultasi : S1 S2 tunggal, tidak ada suara jantung tambahan
b. Paru-paru
- Inspeksi :bentuk dada simetris, tidak ada kelainan bentuk dada, ekspansi
paru simetris, terjadi retraksi otot bantu pernapasan.
- Palpasi
: vocal fremitus teraba pada kedua lapang paru
- Perkusi
: sonor sampai batas ICS 5
-Auskultasi
7. Abdomen
-
D5
500 ml
Terapi
cairan
pengganti
selama
dehidrasi dan syok
Ketorolac
1x1
Penatalaksanaan
Mekanisme Obat
Hipersensitivitas
Menghambat
Rute
IV
IV
sintesa drip RL
Neurobion
1x1
prostaglandin
dengan
menghambat
kerja
isoenzim COX-1 & COX3.
Menghambat
sintesa
prostaglandin dengan cara
menghambat kerja enzym
cyclooxygenase
(COX),
COX-1 & COX-2 pada
jalur arachidonat tidak
melalui jalur opiat.
Efek
pada
darah
:
Menghambat
proses
agregasi platelet & dapat
memperpanjang
waktu
pendarahan. Konsentrasi
tromboxan B2 serum
reaksi alergi seperti gatal- drip RL
gatal, timbul biduran,
perdarahan, serta rasa
berdebar-debar dan nyeri
dada.
Mengatur
metabolisme saraf
terutama pada saraf
tepi,
membantu
proses pembentukan
energy,
memaksimalkan
kinerja,menjaga
kerja jantung dan
nafsu makan.
Hematokrit
Trombosit
Faal Hati
Direk
Bilirubin total
SGOT
SGPT
Faal Ginjal
Kreatinin
Serum
BUN
Urea
4,5-11,0 x 109
0-4/0-1/35/54-62/2533/2-6
41-53
453 x 109
/L
10,3
1/-/-/76/15/
8
%
/L
34,2
345
10-35
9-43
U/L
U/L
0,15
0,34
55
3,7
0,6-1,3
mg/dL
0,7
6-20
12-43
mg/dL
gr/24 jam
17
36
VII.Foto Rontgen
Hasil Foto Thorax
05 Januari 2017
Tumor paru sinistra
Hasil CT
Scan
09 Januari 2017
- Tampak masa tumor
pada costae 2 kanan
belakang dengan
destruksi pada corpus
vertebranya, prosesus
spinosus dan tampak
N
O
1.
ANALISA DATA
DATA PENUNJANG
ETIOLOGI
DS:
a. Pasien
mengatakan
badannya panas
b. Pasien
mengatakan
badannya
tiba-tiba
menggigil
DO:
a. Suhu 38,1 0 C
b. Td 90/50 mmHg
c. Nadi 82x/menit
d. RR 20x/menit
e. Akral hangat
f. Kulit klien tampak merah
g. Klien menggigil
Faktor pencetus
MASALAH
Hipertermi
2.
DS:
a. Klien
mengatakan
kepalanya sakit
b. Klien
mengatakan
perutnya sakit
DO:
a. Klien
tampak
menyeringai
b. Pengkajian nyeri:
P: klien tidak mengetahi
penyebab nyerinya
Q: nyeri tumpul
R:nyeri dirasakan pada
daerah kepala dan perut
S: skala nyeri 5
T: nyeri dirasakan secara
tiba-tiba dan kapan saja
Faktor pencetus
Kelemahan pada hati
Sel-sel hati
mengalami kerusakan
Nekrosis jaringan
Pembentukan jaringan
ikat parut (fibrosis)
Sirosis hati
Infalamasi akut
Pelepasan mediator
nyeri
Merangsang
nosiseptor (reseptor
Nyeri akut
nyeti)
Dihantarkan ke
medulla spinalis
Hipotalamus dan
sistem limbik
Persepsi nyeri
3.
DS:
a. Klien
mengatakan
terkadang masih batuk
b. Klien
mengatakan
tenggorokannya masih
gatal
c. Klien
mengatakan
batuknya disertai dahak
DO:
a. Klien sering batuk
b. Terdengar suara ronchi
Nyeri akut
Faktor pencetus
Kelemahan pada hati
Bersihan
jalan
nafas tidak efektif
Sel-sel hati
mengalami kerusakan
Nekrosis jaringan
Pembentukan jaringan
ikat parut (fibrosis)
Sirosis hati
Kelainan jaringan
parenkim hati
Penumpukkan skret
4.
DS:
a. Pasien
menggatakan
badannya lemas
b. Pasien mengatakan tiak
bisa ke kamar mandi
sendiri
c. Pasien mengatakan kalau
berganti pakai harus ada
yang membantu
DO:
Ketidakefektifan
bersihan jalan nafas
Faktor pencetus
Kelemahan pada hati
Sel-sel hati
mengalami kerusakan
Nekrosis jaringan
Pembentukan jaringan
Intoleransi aktivitas
5.
DS:
- Klien mengatakan sering
tidak nafsu makan
- Klien mengatakan ketika
makan selalu mual
- Klien mengatakan hampir
satu
tahun mengalami
penurunan nafsu makan
- Klien mengatakan sejak di
rumah sakit masih puasa
DO:
- Klien tambak lemas
- Antropometeri
IMT : BB
TB2
43
1,542
: 18,14
Interpretasi :
Normal : 18,5 22,9
- Biomedical sign :
Inroleransi aktivitas
Faktor pencetus
Kelemahan pada hati
Sel-sel hati
mengalami kerusakan
Nekrosis jaringan
Pembentukan jaringan
ikat parut (fibrosis)
Sirosis hati
Fungsi hati terganggu
Gangguan
pemebntukan empedu
Lemak tidak dapat
diemulsikan dan
6.
Faktor pencetus
Risiko perdarahan
7.
DS:
a. Pasien
mengatakan
sakitnya sudah tidak
mungkin disembuhkan
Risiko perdarahan
Faktor pencetus
Kelemahan pada hati
Sel-sel hati
mengalami kerusakan
Nekrosis jaringan
Pembentukan jaringan
ikat parut (fibrosis)
Sirosis hati
Fungsi hati terganggu
persepsi negatif
mengenai gambaran
diri
8.
9.
DS:
- Pasien mengatakan tidak
tau
tentang
proses
penyakitnya
- Pasien mengatakan tidak
tau
tentang
diet
makanannya
- Pasien mengatakan tidak
tau tentang perawatan
pada penyakitnya.
- Pasien
menanyakan
tentang
bagaimana
keadaan penyakitnya
DO:
- Pasien sering bertanya
tentang kondisi dirinya
DS:
- Pasien
mengatakan
Defisiensi
pengetahuan
Ansietas
khawatir
akan
penyakitnya saat ini
- Pasien mengatakan ingin
segera
pulang
dan
berkumpul
dengan
keluarganya
DO:
- RR 28 x/mnt
-
N 86 x/mnt
TD 100/70 mmHg