Vous êtes sur la page 1sur 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebijakan pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini
sudah terfokus pada rencana strategi Kementerian Kesehatan 2010-2014,
rencana strategi merupakan penjabaran dari sistem perencanaan pembangunan
nasional (UU no.25 tahun 2004). Rencana Kementerian Kesehatan merupakan
dokumen perencanaan yang bersifat indikatif dan memuat berbagai program
pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan langsung oleh Kementerian
Kesehatan untuk kurun waktu tahun 2010-2014, dengan penekanan pada
pencapaian sasaran Prioritas Nasional, Standar Pelayanan Minimal (SPM),
dan Millenium Development Goals (MDGs). Pembangunan kesehatan
diarahkan guna mewujudkan Visi Kementerian Kesehatan Masyarakat
Sehat Yang Mandiri Dan Berkeadilan(Depkes, 2010).
Keperawatan komunitas adalah suatu bidang dalam keperawatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta aktif masyarakat serta mengutamakan pelayanan
promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan
pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu. Sasaran
keperawatan komunitas ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh melalui proses keperawatan,
untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga dapat
mandiri dalam kesehatanya (Mubarak, 2010).
Praktek keperawatan komunitas yang didasarkan atas sintesa dari
praktek kesehatan komunitas bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat dengan menekankan pada peningkatan peran serta
1

masyarakat

dalam

melakukan

upaya

pencegahan,

peningkatan

dan

mempertahankan kesehatan.
Tujuan praktek keperawatan komunitas dapat dicapai melalui proses
keperawatan yang merupakan serangkaian tindakan untuk menetapkan,
merencanakan, dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka
membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya secara
optimal.

Fokus

praktek

pelayanan

keperawatan

komunitas

adalah

meningkatkan kesehatan komunitas (upaya promotif) dan mencegah


terjadinya masalah kesehatan komunitas (upaya preventif) (Stanhope &
Lancaster, 2012).
Upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat membutuhkan peran
serta masyarakat yang bertujuan meningkatkan dukungan masyarakat dalam
berbagai upaya kesehatan serta mendorong kemandirian dalam memecahkan
masalah kesehatan. Peran serta masyarakat tersebut merupakan keikutsertaan
seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan
yang terjadi di dalam masyarakat itu sendiri (Stanhope & Lancaster, 2012).
Peran serta masyarakat dapat diwujudkan melalui pemberdayaan
masyarakat.

Pemberdayaan

masyarakat

dilaksanakan

melalui

upaya

menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan dalam memelihara dan


meningkatkan kesehatan sehingga masyarakat memiliki kemandirian untuk
hidup sehat (Stanhope & Lancaster, 2012).
Wujud

peran

serta

masyarakat

dapat

berupa

terbentuknya

institusi/lembaga/organisasi kemasyarakatan, seperti Posyandu,Posbindu,

TOGA, LSM bidang kesehatan, dana seperti dana sehat, dan Kelompok Kerja
Kesehatan Masyarakat (POKJAKES).
POKJAKES merupakan suatu wadah yang dibentuk berdasarkan azas
gotong royong dengan prinsip dari oleh dan untuk masyarakat untuk
memfasilitasi masyarakat secara mandiri dalam menyelesaikan masalah
kesehatan diwilayahnya. Terbentuknya POKJAKES ini dapat memaksimalkan
potensi sumber daya manusia di masyarakat. Adapun tujuan dibentuknya
POKJAKES adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
derajat kesehatan masyarakat. POKJAKES yang telah dibentuk terlibat secara
aktif dalam pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas mulai dari tahap
pengkajian (pengumpulan data), merumuskan diagnosa, menyusun intervensi
keperawatan, implementasi dan tahap evaluasi.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan mahasiswa dengan wali
Korong terdapat 155 KK, dan pada tanggal 14 sampai 16 November 2016
dilakukan pendataan dan pengisian kuesioner terdapat 141 KK, dimana 14 KK
lagi tidak ada dirumah/pindah kedaerah lain. Kegiatan mahasiswa dimulai dari
tanggal 14 November sampai dengan 26 November 2016.
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1

Tujuan Umum
Setelah melakukan praktek profesi keperawatan komunitas diharapkan
mahasiswa mampu melakukan Asuhan Keperawatan Komunitas di
Korong Kampung Dalam Nagari Gadur Kecamatan Enam Lingkung
Kabupaten Padang Pariaman.

1.2.2

Tujuan Khusus
a) Melaksanakan pengkajian yang meliputi pengumpulan data, tabulasi
data dan mempresentasikan data yang diperoleh di lapangan.
b) Merumuskan masalah kesehatan dan memberikan gambaran analisa
data sesuai dengan masalah kesehatan yang telah disusun.
c) Menyusun rencana tindakan yang akan dilakukan dengan masalah
kesehatan yang akan ditemukan dan diprioritaskan.
d) Mengimplementasi tindakan sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
e) Mengevaluasi hasil pelaksanaan kegiatan dan penyusunan rencana
tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
optimal.

1.3 Manfaat Penulisan


1. Untuk masyarakat (POKJAKES) diharapkan laporan hasil kegiatan ini
dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk
mengatasi masalah kesehatan di Korong Kampung Dalam Nagari Gadur
Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.
2. Untuk pihak yang terkait baik lintas program maupun lintas sektoral
diharapkan laporan hasil kegiatan ini dapat dijadikan bahan maupun data
untuk menyusun kebijakan dan program kerja dibidang kesehatan di masa
yang akan datang.
3. Untuk institusi pendidikan diharapkan laporan hasil kegiatan ini menjadi
bahan perbandingan untuk profesi berikutnya dan menjadi bahan evaluasi

terhadap program atau kurikulum keperawatan komunitas yang telah


ditetapkan.
1.4 Sistematika Penulisan
Adapaun sistematika penulisan laporan akhir praktek profesi keperawatan
komunitas adalah sebagai berikut :
BAB I

PENDAHULUAN

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

BAB III

APLIKASI

BAB IV

PEMBAHASAN

BAB V

PENUTUP

Vous aimerez peut-être aussi