Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
tersebut. Ada hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam memandikan mayit yang
terkena kena penyakit rabies atau yang sejenisnya: Mayit hendaknya direndam dulu
dengan air yang dicampur rinso atau obat selama 2 jam. Setelah itu mayit disiram
dengan air bersih dan disabun selama kira-kira 10 menit lalu dibilas dengan air bersih.
Siramlah mayit dengan air yang dicampur dengan cairan obat seperti
B. lisol, karbol, atau yang sejenisnya. Ukurannya 100 cc (setengah gelas cairan obat)
dicampur air satu ember. Yang terakhir siramlah dengan air bersih kemudian dikeringkan.
Setelah itu dikafani dengan beberapa rangkap kain kafan. Kapas yang ditempelkan pada
persendian hendaknya dicelupkan ke cairan obat. Setelah itu masukkan ke peti dan
langsung dihadapkan ke arah kiblat. Tali-tali kain kafan tidak perlu dilepas dan dalam peti
ditaburi kaporit. Setelah peti ditutup mati lalu dishalatkan. Barang-barang bekas dipakai
mayit yang kena rabies hendaknya dimusnahkan (dibakar). Orang yang memandikan
mayit hendaknya memakai sarung tangan, mengenakan kacamata renang, memakai
sepatu laras panjang, dan setelah memandikan tangan dan kakinya dicuci dengan cairan
obat seperti lysol, dettol, dan sebagainya.
Sumber: http://kisahimuslim.blogspot.co.id/2014/08/tata-cara-memandikan-jenazahmenurut.html
microcyber2.blogspot.com
Air.
Kapas.
Shampo.
Kapur barus.
Daun bidara.
Minyak wangi.
fiqhindonesia.com
Disarankan ketika jenazah dimandikan, auratnya tertutup dan melepas
pakaiannya serta menutupinya dengan kain agar tidak terlihat oleh orang
banyak, karena untuk menjaga bagian dari jenazah yang tidak patut untuk
dilihat.
Diusahakan agar tempat pemandian agak miring ke arah kakinya, tujuannya
agar air dan semua yang keluar dari jasadnya bisa mengalir dengan mudah.
Memandikan Jenazah
fiqhindonesia.com
Pertama kali yang harus dilakukan oleh petugas yaitu melunakkan persendian
jasad tersebut terlebih dahulu. apabila kuku jenazah panjang, hendaklah
memotongnya, begitu juga dengan bulu ketiaknya, adapun bulu kelamin, maka
jangan mendekatinya, karena merupakan aurat besar.
Setelah itu kepala jenazah diangkat sampai setengah duduk dan mengurut
perutnya dengan perlahan hingga semua kotoran dalam perutnya keluar.
Petugas yang memandikan jenazah hendaknya memakai sarung tangan
maupun kain untuk membersihkan qubul dan dhuburnya tanpa harus melihat
maupun menyentuh auratnya.
Mewudhukan Jenazah
fiqhindonesia.com
Setelah jenazah dimandikan, kemudian petugas yang memandikan mewudhui
jenazah sebagaimana wudhu sebelum sholat. Dalam mewudhui jenazah tidak
perlu memasukkan air ke dalam hidung dan mulut jenazah,akan tetapi petugas cukup membasahi jari yang dibungkus dengan kain,
kemudian membersihkan bibir jenazah, menggosok gigi dan kedua lubang
hidungnya hingga bersih.
Selanjutnya disarankan untuk menyela jenggot dan mencuci rambut jenazah
menggunakan busa perasan daun bidara atau dengan menggunakan perasan
sabun, kemudian sisa perasan daun bidara tersebut digunakan untuk
membasuh sekujur tubuh jenazah.
fiqhindonesia.com
Membasuh jenazah dusunnahkan untuk mendahulukan anggota badan sebelah
kanan. Pertama membasuh tekuknya yang sebelah kanan, kemudian bahu dan
tangan kanannya, kemudian betis, paha dan telapak kaki sebelah kanannya.
Selanjutnya petugas membalikkan tubuhnya dengan posisi miring ke sebelah
kiri, kemudian membasuh belahan punggungnya sebelah kanan. Setelah
anggota tubuh sebelah kanan telah selesai, kemudian dengan cara yang sama
membasuh anggota badan yang sebelah kiri.
Peringatan-peringatan
fiqhindoa.com
Apabila jenazah sudah dimandikan sampai tujuh kali, akan tetapi masih
keluar kotoran tinja dan sebagainya, maka hendaklah dibersihkan dengan
menggunaka air dan menutupnya dengan kapas. akan tetapi jika
keluarnya setelah dikafani, maka dibiarkan saja, karena hal tersebut akan
merepotkan.
Janin yang gugur berusia empat bulan, maka wajib di urus sebagaimana
mestinya orang dewasa meninggal dan di beri nama.