Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
dibentuk pada retina (makula lutea atau bintik kuning). Pada kelainan
refraksi terjadi ketidak seimbangan sistem optik pada mata sehingga
menghasilkan bayangan yang kabur. Pada mata normal kornea dan lensa
membelokkan sinar pada titik fokus yang tepat pada sentral retina.
Keadaan ini memerlukan susunan kornea dan lensa yang sesuai dengan
panjangnya bola mata. Pada kelainan refraksi sinar tidak dibiaskan tepat
pada bintik kuning, akan tetapi dapat di depan atau di belakang bintik
kuning dan malahan tidak terletak pada satu titik yang tajam. Kelainan
refraksi dikenal dalam bentuk miopia, hipermetropia, astigmat, dan
presbiopi.
Miopia
disebut
sebagai
rabun
jauh
akibat
berkurangnya
kemampuan untuk melihat jauh akan tetapi dapat melihat dekat dengan
lebih baik. Hipermetropia juga dikenal dengan istilah hyperopia atau
rabun dekat. Pasien dengan hipermetropia mendapat kesukaran untuk
melihat dekat akibat sukarnya berakomodasi. Keluhan akan bertambah
dengan bertambahnya umur yang diakibatkan melemahnya otot siliar
untuk akomodasi dan berkurangnya kekenyalan lensa.Astigmat adalah
terdapatnya variasi kurvatura atau kelengkungan kornea atau lensa pada
meridian yang berbeda yang akan mengakibatkan sinar tidak terfokus
pada satu titik. Presbiopi adalah perkembangan normal yang berhubungan
dengan usia, dimana akomodasi yang diperlukan untuk melihat dekat
perlahan-lahan berkurang.
Referat ini akan membahas tentang miopia atau rabun jauh yang
merupakan gangguan refraksi yang cukup banyak ditemui, terutama di
kalangan mahasiswa.
Astigmatisma
(Sumber: http://www.gezondheid.be/picts/astigmatisme-2.jpg)
(Sumber: http://www.sonotica.com.br/imagem/presbiop.jpg)
Satu mata ditutup biasanya mulai dengan menutup mata kiri untuk
menguji mata kanan dahulu
Penglihatan
tidak
tambah
baik
yang
berarti
pasien
tidak
hipermetropia
-
bila
penglihatannya
bertambah
baik
berarti
(Sumber:http://www.utoronto.ca/neuronotes/NeuroExam/images/content/cn2_snellen
&near.gif)
Titik fokus sinar yang datang dari benda yang jauh terletak di depan
retina. Titik jauh (pungtum remotum) terletak lebih dekat atau sinar
datang tidak sejajar.
Berdasarkan penyebabnya, miopia dapat dibedakan menjadi miopia
aksialis dan refraktif.
Miopia aksialis
Terjadi karena jarak antara anterior dan posterior terlalu panjang.
Normal jarak ini 23 mm. Pada miopia 3 D : 24 mm, miopia IOD = 27 mm.
Dapat merupakan kelainan kongenital maupun didapat, serta ada pula
faktor herediter. Yang kongenital didapatkan pada makroftalmus. Sedang
yang didapat terjadi karena :
Anak membaca terlalu dekat
Bila anak membaca terlalu dekat, maka ia harus berkonvergensi
berlebihan. M rektus internusberkontraksi berlebihan, bola mata
terjepit oleh otot-otot mata luar sehingga polus posterior mata,
yang merupakan tempat terlemah dari bola mata memanjang.
Wajah yang lebar
Menyebabkan terjadinya konvergensi yang berlebihan bila hendak
melakukan pekerjaan dekat sehingga mengakibatkan hal yang sama
seperti di atas.
Bendungan, peradangan atau kelemahan dari lapisan yang
mengelilingi bola mata, disertai dengan tekanan yang tinggi,
disebabkan penuhnya vena dari kepala akibat membungkuk, dapat
menyebabkan pula tekanan pada bola mata, sehingga polus
posterior memanjang.
Pada orang dengan miopia 6 D, pungtum remotumnya 100/6 = 15 cm.
Jadi harus membaca pada jarak yang dekat sekali, 15 cm, jika tidak
dikoreksi,
sehingga
ia
harus
mengadakanb
konvergensi
yang
: sampai dengan 1 D
Miopia ringan
: 1-3 D
Miopia sedang
: 3-6 D
Miopia tinggi
: 6-10 D
: lebih dari 10 D
mencoba
menutup
sebagian
kelopak
matanya,
untuk
mencobanya lagi,
dengan
mengakibatkan
(Sumber:hcd2.bupa.co.uk)
Ablasi retina, lubang pada makula sering terjadi pada miopia tinggi.
REFERENSI
Riordan-Eva P et al: Optik dan refraksi. Dalam: Oftalmologi Umum, edisi
ke-14. Vaughan DG et al (editors). Widya Medika, 2000.
Taravella, M: Myopia. 2005. Available in www.emedicine.com
hcd2.bupa.co.uk
Wijana N: Ilmu Penyakit Mata.
http://www.gezondheid.be/picts/astigmatisme-2.jpg
http://www.sonotica.com.br/imagem/presbiop.jpg
http://www.utoronto.ca/neuronotes/NeuroExam/images/content/cn2_sn
ellen&near.gif