Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada bagian Ilmu
Psikiatri Fakultas kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar,
Juni 2016
Pembimbing:
LAPORAN KASUS
I.
RIWAYAT PSIKIATRI
Tanggal Pemeriksaan : 14-06-2016
I.1.
Data Identifikasi
Nama
: Tn. Ikbal
Umur
: 27 Tahun
TTL
: 16 Oktober 1989
Jenis Kelamin
: laki-laki ()
Pekerjaan
: wiraswasta
Alamat
:Jl.Tinumbu
149,
RT/RW
001/001,
kel.
I.2.
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Status Pernikahan
: Sudah menikah
Keluhan Utama
Cemas
I.3.
Hendaya sosial
: (+)
Hendaya pekerjaan
: (+)
: (+)
I.4.
(-)
Infeksi
(+)
Kejang
(-)
Alkohol
(+)
I.6.
memiliki
banyak
teman
dan
memiliki
hubungan
Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah seorang pekerja wiraswasta
Riwayat Perkawinan
Sudah menikah dan memiliki anak
Riwayat Militer
Tidak ada
Riwayat Pendidikan
Pendidikan terakhir SMA
Riwayat Keagamaan
Pasien beragama Islam dan tidak rutin melaksanakan ibadah
keagamaannya
Riwayat Hukum
Tidak ada
Riwayat Psikoseksual
Pasien sering bergonta-ganti pasangan
Riwayat Keluarga
Merupakan anak ke I dari 8 bersaudara ((),,,,,,,)
Hubungan dengan keluarga baik
Tidak ada keluarga yang memiliki gangguan yang sama
sakit
karena
takut
istri
dan
anaknya
pergi
meninggalkannya.
II.
Gambaran Umum
Penampilan
Seorang laki-laki memakai baju berwarna merah, celana jeans
berwarna hitam, Pakaian rapi dan warna pakaian tampak serasi.
Pasien tampak lemas. Dahi berkeringat. Wajah sesuai umur.
Perawatan diri baik.
Kesadaran
Tidak Terganggu
Kooperatif
II.2.
Keadaan afektif
Mood
: Eutimia
Afek
: Sesuai cemas
Keserasian
: Serasi
Empati
: Dapat dirabarasakan
II.3.
Verbalisasi
II.4.
Tempat
Orang
: Baik
: Baik
: Baik
3) Daya ingat
Jangka Panjang
: Baik
Jangka Sedang
: Baik
Jangka Pendek
: Baik
: Baik
5) Pikiran Abstrak
: Baik
6) Bakat Kreatif
: Sepak bola
Gangguan Persepsi
1)
Halusinasi
: Tidak ada
2)
Ilusi
3)
Depersonalisasi
: Tidak ada
4)
Derealisasi
: Tidak ada
: Tidak ada
II.6.
Pikiran
1) Bentuk pikir
: Realistik
2) Arus pikir
: Relevan
3) Isi pikir
: Preokupasi
II.7.
II.8.
Norma sosial
: Baik
: Baik
Tilikan
Keluhan Utama
: Batuk
Tanda Vital :
Tekanan darah
: 100/80 mmHg
Nadi
: 100 x/menit
Pernafasan
: 26 x/ menit
Suhu
: 37 C
Pemeriksaan Fisik :
Kepala
Thorax
Cor
Abdomen
Extremitas
Status Neurologis
IV.
Keluhan cemas
pasien ini tidak berhubungan dengan tempat atau keadaan tertentu. Pasien
juga tidak punya ketakutan pada suatu objek atau situasi tertentu. Pasien
menyangkal adanya trauma berat yang menyebabkan keluhan cemas ini
muncul, tapi menurut Pasien perasaan cemas ini dirasakan sejak 1 minggu
yang lalu setelah pasien mengetahui tentang penyakit HIV-AIDS yang
dideritanya, pasien juga mengatakan takut ditinggal oleh istrinya dan
dipisahkan dari anaknya. Pasien juga cenderung sering marah dan emosinya
tidak terkontrol. Pasien menyangkal pernah mengalami keluhan seperti ini
sebelumnya dan belum pernah mendapat terapi anti cemas. Pasien mengakui
: (+)
Hendaya pekerjaan
: (+)
: (+)
hitam, Pakaian rapi dan warna pakaian tampak serasi. Pasien tampak lemas.
Dahi berkeringat. Wajah sesuai umur. Perawatan diri baik.
Kesadaran tidak terganggu. Pasien tampak tenang dan kooperatif saat
autoanamnesis.
Keadaan afektif pasien dalam hal ini mood eutimia, afek sesuai cemas,
keserasian serasi, empati dapat dirabarasakan. Gaya bicara spontan dan logis.
Fungsi intelektual baik.
Gangguan persepsi pasien tidak ada. Bentuk pikir realistik, Arus pikir
relevan. Gangguan Isi pikir berupa preokupasi. Norma sosial, uji daya nilai
dan penilaian realitas baik. Pasien menyadari sepenuhnya tentang situasi
dirinya disertai motivasi untuk mencapai perbaikan. Taraf dapat dipercaya.
V.
baru yaitu harus menderita penyakit yang berat dan harus kehilangan istri dan
anaknya, tapi berdasarkan criteria cemas yang dialami onsetnya terjadi dalam
1 bulan setelah terjadinya kejadian stressful, sedangkan pasien sudah
mengalami keluhan ini sesaat setelah mengetahui diagnosa serta sikap istrinya
terhadapnya, sehingga gangguan ini juga dapat disingkirkan.
Pada kasus ini, cemas dialami sepanjang hari, dan tidak terbatas pada
situasi tertentu (free floating), disertai oleh khawatir akan nasib buruk, takut
kehilangan, overaktivitas otonom dimana jantung berdebar, serta keringat
dingin. Oleh karena keluhan cemas sangat mendominan sehingga berdasarkan
PPDGJ III, didiagnosis sebagai Gangguan Cemas Menyeluruh (F41.1)
AKSIS II
Paru
AKSIS IV
DIAGNOSIS BANDING
1) Gangguan cemas akibat zat
2) Gangguan panik
3) Gangguan anxietas fobik
4) Gangguan obsesif kompulsif
5) Gangguan stress pasca trauma
6) Gangguan penyesuaian dengan cemas
7) Gangguan campuran anxietas dan depresi
11
VII.
PROGNOSIS
Dubia ad malam
Gangguan cemas menyeluruh merupakan gangguan yang bersifat kronis.
Sekitar 25% pasien akan mengalami gangguan panik.
2) Psikoterapi
DISKUSI
Aspek Psikiatri Pada ODHA
a. Demensia Terkait HIV (F02.4)
Diagnosis demensia akibat penyakit HIV apabila terdapat
demensia yang dianggap merupakan konsekuensi patofisiologi
langsung penyakit HIV. Meski demensia yang disebabkan HIV
ditemukan pada sebagian besar pasien yang terinfeksi HIV harus
12
terdapat
Aids
Demensia
Complex,
satu
kondisi
yang
13
15
hiperaktivitas
tersebut
mereda.
Sedangkan
golongan
non
Benzodiazepine
17
DM
DM
: Ikbal dok
DM
DM
DM
: Kalo boleh saya tahu, apa ada faktor yang menyebabkan bapak menjadi
cemas ?
P
: Iya dok, sejak 1 minggu yang lalu saya didiagnosa HIV-AIDS, disitu saya
merasa sangat kaget, takut, sedih semuanya campur aduk dok. Ditambah lagi saya
kepikiran sama istri saya dok. Itu yang membuat saya semakin cemas
DM
: hal apa yang membuat bapak semakin cemas? Dan apa yang bapak pikirkan
: Saya cemas saja dok, saya tidak menyangka akan seperti ini, istriku juga
katanya akan meninggalkan saya dan memisahkan saya dari anak saya, jadi saya takut
untuk kehilangan dok.
DM
: Kadang kalau cemas saya datang dok, jantung saya menjadi berdebar-debar
DM
: Kalau tidur agak kurang dok, karena saya kepikiran terus, biasanya saya
lama bolak-balik di tempat tidur baru bisa tertidur sebentar. Kalau nafsu makan baik
dok.
DM
: kalau orang tua dan saudara yang lainnya pasrahji dok dan tetap mendukung.
18
DM
: iya dok, dulu saya sangat kuat merokok, terkadang sampai 3 bungkus dalam
sehari
DM
: lumayan banyak yah pak, klo pakai obat-obat terlarang pernah pak? Seperti
: tidak pernah saya pakai yang begituan dok, apalagi yang disuntikkan, karena
: Iya dok, dulu selalu saya minum, dan saya juga nakal perempuan dok
DM
DM
: oh iya pak, Tapi pernah tidak bapak berpikir pesimis terhadap hidup bapak
: Tidak dok, saya bisa terimaji penyakitku seperti ini, tapi iniji yang bikin saya
: Iya pak, yang sabar. Sebisa mungkin bapak harus kuat dan bisa menjelaskan
kepada istri bapak. kalau begitu terima kasih banyak atas waktunya. Semoga bapak
cepat sembuh
P
: Iya dok
19