Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
Sri Murdiningsih
Nim : 010602040
Gejala awal muncul seperti lecet yang kemudian terbuka menjadi lubang kecil
dan berair. Dalam 5 sampai 10 hari gejala hilang
Virus menetap dalam tubuh dan dapat timbul lagi pada bila-bila masa
Wanita kerap kali tidak sedar bahawa ia dijangkiti herpes karena lecet terjadi
di dalam vagina
C. Patofisiologi
Penyakit herpes disebabkan oleh virus, yaitu Herpes simplex tipe 1 (HSV1) atau Herpes simplex tipe 2 (HSV-2). Gejalanya yaitu berupa luka pada kulit
yang terkena virus, dan disertai dengan?rasa nyeri serta panas, kemudian diikuti
dengan lepuhan seperti luka bakar dan demam. Lepuhan-lepuhan kulit yang
menjadi ciri khas herpes akan mengelupas dengan atau tanpa pengobatan.
Terkadang penderita tetap merasa nyeri dan panas meskipun lepuhan-lepuhan itu
sudah kering dan mengelupas. Hal itu disebabkan karena virus herpes menyerang
bagian saraf (Info sehat, 2007).
Penularan herpes dapat terjadi melalui kontak kulit dengan penderita. Jika
seseorang mempunyai herpes di mulutnya kemudian ia mencium orang lain, maka
orang itu dapat terkena herpes pula. Jika ia melakukan oral seks, maka?herpes
3. Herpes Genitalis
parsial terhadap virus lainnya, sehingga gejala dari virus kedua tidak terlalu
berat (Mediacastroe, 2007).
E. Pathways
Herpes simplex tipe 1 & 2
Gangguan motorik
F. Penanganan Medis
Cara pengobatan herpes yaitu dengan memberikan obat antiviral. Obat itu
bertujuan untuk meringankan rasa sakit. Penderita biasanya juga mendapatkan
obat anti nyeri dan panas, serta obat luar seperti bedak dan salep, juga zat
pendukung seperti vitamin. Penyakit herpes tidak dapat disembuhkan. Pengobatan
hanya berperan agar virus tersebut ditekan sehingga tidak aktif kembali dan
membentuk semacam kristal di dalam tubuh, dan menunggu kesempatan untuk
muncul lagi. Infeksi herpes dapat kambuh? jika ada suatu faktor pendorong
(trigger factor). Infeksi herpes yang kambuh tersebut tidak separah seperti infeksi
herpes yang pertama, karena pada tubuh?penderita sudah terdapat antibodi (Info
Sehat, 2007).
1. Herpes Zoster
Pengobatan baku untuk HSV adalah asiklovir dalam bentuk pil sampai
lima kali sehari. Ada versi asiklovir lain dengan nama valasiklovir.
Valasiklovir dapat diminum dua kali sehari, tetapi harganya jauh lebih mahal
dibandingkan asiklovir. Famsiklovir adalah obat lain yang dipakai untuk
mengobati HSV. Obat baru sedang di uji coba. Uji coba fase II terhadap
ME609 dari Medivir untuk herpes mulut hampir selesai. PCL016 dari
Novactyl untuk herpes oral dan kelamin sedang dalam uji coba fase II.
Obat ini tidak menyembuhkan infeksi HSV hanya sedikit virus dapat
diberantas dari tubuh kita oleh obat. Namun obat ini dapat mengurangi lama
dan parahnya jangkitan yang terjadi. Dokter mungkin meresepkan terapi
rumatan terapi antiherpes harian untuk orang dengan HIV yang
mengalami HSV kambuhan. Terapi ini dapat mencegah sebagian besar
jangkitan kambuh. Penyakit herpes dapat menyebabkan rasa nyeri (sakit) yang
amat sangat. Rasa sakit ini harus ditangani dengan baik, dengan memakai
analgesik yang cukup untuk menawarkannya.
3. Herpes Genitalis
Saat ini, belum ada cara untuk meramalkan jangkitan herpes zoster.
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa dengan vaksinasi orang yang lebih
tua dengan vaksin cacar air yang lebih kuat daripada yang biasa dipakai untuk
anak dapat meningkatkan jenis kekebalan yang dianggap perlu untuk melawan
virus. Para peneliti berharap peningkatan kekebalan ini akan mengurangi
risiko herpes zoster pada kehidupan selanjutnya. Zostavaks, sebuah vaksin
terhadap herpes zoster, sudah disetujui di AS. Namun vaksin ini belum diuji
coba pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, termasuk Odha (FS
509 AIDS, 2006).
2. Herpes Simpleks
H. Pengkajian
1. Pemeriksaan fisik : Lesi berlangsung 1-2 minggu
2. Gambaran lesi : luka pada kulit yang terkena virus, dan disertai dengan?rasa
nyeri serta panas, kemudian diikuti dengan lepuhan seperti luka bakar dan
demam.
3. Kerokan kulit : pada pemeriksaan Zank dapat ditemukan sel datia berinti
banyak
4. Reaksi emosional : timbul lesi yang disertai rasa gatal dan nyeri dan jika virus
Kaji Intensitas, lokasi, skala nyeri serta hal yang memperingan serta
memperberat nyeri
Kolaburasi pemberian:
-
2. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan lesi akibat infeksi virus herpes
10
K. Daftar Pustaka
1. Info sehat, 2007. Herpes Dapat Juga Menyerang Mulut. Retrieved Oktober 2,
http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=514
3. Fs 509 AIDS, 2005. Herpes Simpleks. Retrieved September 1, 2006. from
http://spiritia.or.id/li/bacali.php?lino=514
4. Mediacstroe,
2007.
Herpes.
Retrieved
September
30,
2007.
from
http://www.medicastore.com/med/detail_pyk.php?id
5. Masyoer, Suprohaita, Wardhani, W.I., Setiowulan, W., 2000. Kapita Selekta
11