Vous êtes sur la page 1sur 6

Hasil Telaah jurnal dengan judul :

Pengaruh Kemiskinan Keluarga Pada Kejadian Pneumonia Balita Di Indonesia.


I. Pendahuluan
1. Metode pencarian literatur
a. Data base yang di gunakkan : http://www.jurnalkesmas.org/files/KESMAS VOL
4.pdf.
b. Kata Kunci Pencarian Literatur : Jurnal Epidemiologi
c. Jumlah literatur yang di dapat : 26.000 hasil (0.31 detik)
d. Proses seleksi literatur (kriteria inklusi dan eklusi) berdasarkan literatur yang
paling lengkap yang di inginkan penelaah.
2. Abstrak
a. sistematika penulisan sudah tepat yaitu menggunakan IMRAD (introduction,
method, result, analyze, discussion)
b. bahasa yang digunakkan sudah memenuhi tata bahasa Indonesia yang benar yaitu
di susun secara singkat, padat dan jelas.
II. Deskrpsi jurnal
1. Deskrpsi umum
a. Judul : pengaruh kemiskinan keluarga pada kejadian pneumonia balita di
indonesia
b. Penulis : Rizanda Machmud
c. Publikasi : Kesmas (Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional ) volume 4 no 1,
2009 ISSSN 1907-7505 dan http://www.jurnalkesmas.org/files/KESMAS VOL 4
NO 1.pdf.
d. Penelaah : Enung Kartini
e. Tanggal Telaah : 8 Mei 2013
2. Deskripsi Konten/Isi
a. Masalah : pneumonia merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut yang
menjadi penyebab utama kematian balita.
b. Tujuan penelitian : mengetahui faktor sosio-ekonomi yang paling berpengaruh
terhadap pneumonia pada balita.
c. Hasil penelitian : di dapatkannya hal yang paling berpengaruh terhadap kejadian
pneumonia pada keluarga miskin di Indonesia
d. Kesimpulan penelitian : sebagai hasil akhir dari penelitiaan dan telaahan.
III.

Telaah Jurnal

1. Fokus penelitian : pada keluarga miskin di Indonesia berdasarkan hasil kerjasama


dengan menggunakan sumber data sekunder Benefit Evaluation Study (BES) II oleh
pusat penelitian Kesehatan Universitas Indonesia bekerja sama dengan Proyek
Intensifikasi pemberantasan Penyakit Menular, Departemen Kesehatan.
Pada penelitian ini telah cukup terpokus di mana peneliti menilai pengaruh
kemiskinan dengan kejadian pneumoni di Indonesia.
2. Gaya dan sistematika penulisan : menggunakan sistem IMRAD (introduction,
method, result, analyze, discussion)
Dimana masalah secara umum di gambarkan dari awal dan makin menjurus ke
hal yang mau di bahas yaitu kejadian pneumoni pada keluarga miskin di
Indonesia.
3. Penulis : Rizanda Machmud
Penulisan nama penulis telah sesuai dengan kaidah yaitu ditulis di catatan kaki di
halaman pertama.
4. Judul penelitian Pengaruh Kemiskinan Pada Kejadian Pneumonia Balita Di
Indonesia.
Telah memenuhi kaidah penulisan jurnal yaitu ditulis dengan tidak melebihi 150
karakter termasuk huruf dan spasi, dalam judul tersebut penulis hanya
menuliskan 14 karakter termasuk huruf dan spasi.
5. Abstrak : abstrak ada dan di tulis dalam 2 bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa
Inggris, sistematika penulisan sudah baik yaitu menggunakan kata-kata yang singkat
padat dan jelas dan mampu menggambarkan masalah, tujuan, metode, hasil dan
kesimpulan dengan cukup jelas. Selain itu telah memenuhi kaidah dalam penulisan
abstraction yaitu tidak melebihi 200 kata, dalam abstrak di atas penulis menggunakan
197 kata. Abstrak di tulis dalam 1 alinea.
6. Masalah Penelitian : di Indonesia insiden pneumonia memperlihatkan kecenderu
ngan yang meningkat tajam dari tahun 1990 (5 per 10.000 penduduk) menjadi tahun
1998 (212.6 per 10.000 penduduk).

Masalah penelitian cara penulisannya telah cukup baik dimana menganut konsep
segitiga terbalik yaitu dari penemuan secara global menuju ke arah yang lebih
khusus.
7. Tujuan Penelitian : mengetahui faktor sosio-ekonomi yang paling berpengaruh
terhadap pneumonia pada balita.
Tujuan telah cukup baik dimana di susun secara ringkas terhadap harapan penulis
mengenai di lakukannya penelitian ini.
8. Manfaat Penelitian : mengetahui sejauh mana faktor sosio-ekonomi berkontribusi
dalam kejadian pneumonia pada balita di Indonesia.
Dan menjawab secara ringkas dan tegas terhadap penemuan kejadian pneumonia
di Indonesia.
9. Tinjauan Pustaka : rujukan sesuai aturan Vancouver, urut sesuai dengan pemunculan
dalam keseluruhan teks, di batasi 25 rujukan dan 80% merupakan periode publikasi
10 tahun terakhir. Cantumkan nama belakang penulis dan inisial nama depan,
maksimal 6 orang dan selebihnya diikuti dkk (et all). Huruf pertama judul di tulis
dengan huruf besar, selebihnya dengan huruf kecil, kecuali penamaan orang, tempat
dan waktu. Judul tidak boleh di garis bawah dan ditebalkan hurupnya.
10. Kerangka konsep : dengan menggunakan acuan sebab-akibat terjadinya kasus
pneumonia di Indonesia.
11. Desain penelitian : dengan desain krosseksional penelitian menggunakan metode
survai rumah tangga yang mengukur berbagai faktor pada level rumah tangga dan
level individu serta survai institusi yang mengukur faktor kinerja program pada level
kabupaten.
Sesuai dengan kaidah penulisan jurnal yaitu di tulis secara rinci dari mulai teknik
pengumpulan data dan proses data sampai data tersebut jadi dan matang.
12. Populasi : lokasi penelitian adalah 27 kabupaten yang meliputi 7 provinsi di
Indonesia. Di Sumatra Selatan (Ogan Komering Ulu, Muara Enim, dan Musi), di
Bangka Belitung (kabupaten Bangka), Jawa Barat (Tasikmalaya, sukabumi,
Majalengka, Bandung dan Ciamis), Jawa Tengah (Indramayu, Wonosobo, Jepara,
Kebumen, Banjarnegara), Kalimantan Selatan (Banjarmasin, Tanah Laut, Hulu

Sungai Tengah, Kotabaru Tapin), Sulawesi Tengah (Banggai, Toli-Toli, Donggala),


Nusa Tenggara Timur (Sumba Barat, Flores Timur, Sumba Timur, Timor Timur
Selatan).
Telah cukup mewakili jumlah populasi di seluruh indonesia di mana penulis telah
mengambil populasi dari penduduk beda pulau dan dari pulau yang padat
penduduk hingga ke pulau yang penduduknya masih jarang.
13. Sample : Populasi target adalah seluruh anak balita yang tinggal di area penelitian.
Besar sampel di hitung menggunakan rumus perhitungan sampel untuk penelitian.
Perkiraan ukuran sampel dan survai BES II, berdasarkan pada metodologi Multistage
Cluster dengan Probabilitas proportionate to the size (PPS) dari populasi tiap cluster,
95% confidence interval di terapkan. Penghitungan ukuran sampel berdasarkan pada
estimasi tingkat prevalensi pneumonia pada anak di bawah lima tahun. Batas
ketepatan harus di putuskan berdasarkan estimasi tingkat prevalensi. Estimasi
prevalensi pneumonia pada anak-anak di bawah 5 tahun di dalam provinsi IPPM
(ICDC) 2001 berkisar antara 4,0% sampai 6,2%, confidece interval, +0,01% batas
presisi diterapkan dan di kalikan dengan efek desai 2, sehingga hasil sampel
minimum 2,952 balita. Besar sampel yang di dapatkan pada BES II sebagai sampel
penelitian ini melebihi sampel minimal yaitu 7170 balita pada 10.900 rumah tangga
di 27 kabupaten pada 7 provinsi pada tahun 2004-2005, seluruhnya di ambil sebagai
sampel, ukuran populasi ini secara acak di alokasikan ke dalam 30 cluster di tiap
provinsi, dan The Primary Sampling Units (PSUs) atau clusters adalah desa-desa.
Metode pngumpulan data telah di tulis secara terperinci dan sangat jelas.
14. Variabel : variabel yang diukur berupa faktor resiko individu (faktor anak meliputi
status gizi, umur, jenis kelamin), faktor resiko kontekstual yang meliputi faktor
resiko rumah tangga (faktor ibu meliputi pendidikan, pengetahuan, faktor
lingkungan, faktor sosio-ekonomi) dan faktor resiko tingkat kabupaten (indeks
kinerja program, fasilitas kesehatan kabupaten, SDM kesehatan kabupaten, faktor

geografis, indeks pembangunan manusia) terhadap kejadian pneumonia. Variabel ini


di tuangkan dalam kuisoner pada tingkat anak dan ibu.
Pengambilan variabel telah mencakup hal intrinsik dan ekstrinsilk kejadian
pneumonie di Indonesia.
15. Hasil penelitian : Penelitian ini memperlihatkan bahwa faktor sosio-ekonomi rumah
tangga berperan secara bermakna terhadap kejadian penumonia balita, yang berarti
rumah tangga miskin akan lebih besar terkena pneumonia.
16. Pembahasan : hasil penelitian yang di dapatkan mendukung data-data penelitian
lainnya, bahwa kemiskinan merupakan masalah global di seluruh dunia.
Pembahasan mengurai secara tepat dan argumentatif hasil penelitian, temuan
dengan teori yang relevan, bahasa dialog yang logis, sistematika dan mengalir
jadi telah sesuai dengan kaidah penulisan jurnal.
17. Kesimpulan : analisis permodelan multi level terhadap pneumonia menunjukkan
sosio-ekonomi merupakan faktor yang turut berkontribusi. Hasil analisis multi level
lebih lanjut pada keluarga miskin menunjukkan bahwa pneumonia beresiko lebih
besar karena faktor kontekstual lingkungan yang buruk pencemaran dalam rumah
dari pada faktor compositional status gizi.
Telah menjawab masalah penelitian tidak melampaui batas temuan, pernyataan
tegas dan logis.sehingga sesuai dengan kaidah penulisan jurnal.
18. Saran : intervensi pneumonia pada keluarga miskin hendaknya lebih mengutamakan
intervensi pada faktor kontekstual, faktor lingkungan yang buruk pencemaran dalam
rumah tangga miskin yang beresiko lebih besar untuk menderita pneumonia dari pada
faktor anak.
Saran telah di tulis secara logis, tepat guna dan tidak mengada-ada, dan telah
sesuai dengan kaidah penulisan jurnal.
19. Referensi : jumlah literatur telah sesuai dengan kaidah yaitu tidak lebih dari 25,
dalam jurnal ini penulis hanya menggunakan 15 literatur. Dan peroide publikasi 10
tahun terakhir. Cara penulisan telah sesuai dengan kaidah penulisan referensi daftar
IV.

pustaka.
Penutup
1. Kesimpulan

Dari jurnal di atas saya sebagai penelaah mendapatkan suatu kesimpulan bahwa
kejadian pneumonia paling sring terjadi pada keluarga miskin yang di akibatkan
karena faktor sosio-ekonomi yang rendah, tingakt pendidikan yang rendah sehingga
pemahaman mereka untuk memelihara kesehatan menjadi sangat ,kurang karena
untuk mendapatkan penghidupan sehari-hari juga sudah susah apalagi dalam hal
mendapatkan pemeliharaan kesehatan.
2. Saran
- Memberikan penyuluhan tentang kebersihan rumah dan menerapkan rumah
-

sederhana tapi sehat.


Memberikan pengertian dan pengetahuan tentang deteksi dini penemuan penyakit
dan menganjurkan untuk segera membawanya ke fasilitas kesehatan tingkat

pertama yaitu Puskesmas.


Menggalakan kader kesehatan di lingkungan tersebut agar penemuan kasus dini

dapat segera tertangani.


Memberikan pendidikan dan penyuluhan tentang cara pengolahan makanan yang

murah dan sehat.


Menggerakkan sumber-sumber yang ada untuk mendukung upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit.

Vous aimerez peut-être aussi