Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
04011281419134
BETA 2014
Analisis Masalah
1. Mrs. Melinda, a pregnant woman ( 34 years old ) come to public health center with
complains malaise and dizzy.
a. Apa saja penyebab malaise dan dizzy pada kasus ? 2,3,4
Jawab:
Keluhan malaise dan pusing pada kasus ini terjadi karena asupan nutrisi yang
tidak adekuat pada Ny Melinda yang berdampak pada timbulnya tanda-tanda
anemia. Frekuensi ibu hamil dengan anemia di Indonesia masih relatif tinggi yaitu
63,5%. Defisiensi zat Besi adalah penyebab anemia yang sering terjadi pada
wanita usia subur dan hamil (51%) diseluruh dunia. Adapun penyebab defisiensi
zat besi pada ibu hamil diantaranya:
1. Kurangnya asupan makanan bergizi, padahal pada kehamilan terjadi
peningkatan metabolisme energi guna pertumbuhan dan perkembangan janin.
2. Pada kehamilan terjadi peningkatan volume darah sehingga menyebabkan
anemia fisiologis.
3. Adanya defisiensi besi sehingga menyebabkan gangguan pembentukan
hemoglobin yang akibatnya berdampak pada gangguan perfusi darah
b. Bagaimana mekanisme malaise dan dizzy pada kasus ? 3,4,5
Jawab: Pada kehamilan, fetus menggunakan sel darah merah ibu untuk
pertumbuhan dan perkembangan terutama pada tiga bulan terakhir kehamilan.
Bila ibu telah mempunyai banyak cadangan zat besi dalam sumsum tulang
sebelum hamil maka pada waktu kehamilan dapat digunakan untuk kebutuhan
bayinya.
Akan tetapi bila pembentukan sel-sel darah kurang dibandingkan dengan
bertambahnya plasma sehingga terjadi pengenceran darah yang menyebabkan
konsentrasi atau kadar hemoglobin tidak dapat mencapai normal sehingga akan
terjadi anemia. Keadaan ini dapat terjadi mulai sejak umur kehamilan 10 minggu
She is G6P4A1 and 32 weeks gestational age. In this pregnancy, she experience poor
dietary intake.
a. Apa makna klinis dari G6P4A1 pada kasus ? 4,5,6
Jawab:
G (gravida) 6 jumlah kehamilan keenam
P (partus) 4 jumlah persalinan yang mencapai viable (janin yang dilahirkan
terkuras untuk keperluan janin yang dikandungnya. Wanita memerlukan zat besi
lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi menstruasi dengan perdarahan banyak. Di
samping itu,kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan
jumlah sel darah merah dan membentuk sel darah merah janin dan plasenta. Jika
persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan menguras
persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan.
3. She is a housewife and his husband only a welder. They are very poor family. The
youngest child age is 2 years old.
a. Bagaimana hubungan status ekonomi dengan penyebab keluhan pada kasus ?
8,9,10
b. Apa pengaruh jarak kehamilan dekat dengan kejadian munculnya keluhan pada
kasus ? 9,10,1
4. In the examination findings:
Upon admission,
Height : 155 cm; Weight: 48 kg
Sense: Compos mentis
BP : 100/60 mmHg; HR : 96xmnt, RR: 20x/mnt
Palpebral conjunctival looked pale.
a. Bagaimana adaptasi maternal normal pada kehamilan trimester III? 1,2,3
Jawab:
a) Uterus
Uterus akan membesar pada bulan-bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan
progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan
oleh hipertrofi otot polos uterus; di samping itu, serabut-serabut kolagen yang
adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus
dapat mengikuti pertumbuhan janin. Bila ada kehamiln ektopik, uteru akan
membesar pula, karena pengaruh hormon-hormon itu. Begitu pula endometrium
menjadi desidua. Berat uterus normal lebih kurang 30 gram; pada akhir kehamilan
(40 minggu) berat uterus menjadi 1000 gram dengan panjang 20 cm dan dinding
2,5 cm. Pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk uterus seperti buah alpukat
agak gepeng. Pada kehamilan 16 minggu, uterus berbentuk bulat. Selanjutnya
pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti telur.
Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting
diketahui antara lain untuk membentuk diagnosis, apakah wanita tersebut hamil
fisiologik, hamil ganda atau menderita penyakit seperti mola hidatidosa dan
sebagainya. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengadakan hipertrofi
seperti korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama membuat ismus
menjadi panjang dan lebih lunak. Hal ini dikenal dalam obstetric sebagai tanda
hegar.
b) Serviks Uteri
Serviks uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Akibat kadar estrogen yang meningkat dan dengan adanya
hipervaskularisasi, maka konsistensi serviks menjadi lunak. Serviks uteri lebih
banyak mengandung jaringan ikat yang terdiri atas kolagen. Karena servik terdiri
atas jaringan ikat dan hanya sedikit mengandung jaringan otot, maka serviks tidak
mempunyai fungsi sebagai spinkter, sehingga pada saat partus serviks akan
membuka saja mengikuti tarikan-tarikan corpus uteri keatas dan tekanan bagian
bawah janin kebawah. Sesudah partus, serviks akan tampak berlipat-lipat dan
tidak menutup seperti spinkter. Perubahan-perubahan pada serviks perlu diketahui
sedini mungkin pada kehamilan, akan tetapi yang memeriksa hendaknya berhatihati dan tidak dibenarkan melakukannya dengan kasar, sehingga dapat
mengganggu kehamilan. Kelenjar-kelenjar di serviks akan berfungsi lebih dan
akan mengeluarkan sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang
hamil mengeluh mengeluarkan cairan pervaginam lebih banyak. Pada keadaan ini
sampai batas tertentu masih merupakan keadaan fisiologik.
c) Vagina dan vulva
Sirkulasi Darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke
meningkatkan
volume
tidal
dan kecepatan
ventilasi,
sehingga
rendah. Pada kehamilan lanjut, kerangka iga bawah melebar keluar sedikit dan
mungkin tidak kembali pada keadaan sebelum hamil, sehingga menimbulkan
kekhawatiran bagi wanita yang memperhatikan penampilan badannya.
h) Traktus Digetivus
Di mulut, gusi menjadi lunak, mungkin terjadi karena retensi cairan
intraseluler yang disebabkan oleh progesteron. Spinkter esophagus bawah
relaksasi, sehingga dapat terjadi regorgitasi isilambung yang menyebabkan rasa
terbakar di dada (heathburn). Sekresi isilambungberkurang dan makanan lebih
lama berada di lambung. Otototot usus relaks dengan disertai penurunan motilitas.
Hal ini memungkinkan absorbsi zat nutrisi lebih banyak, tetapi dapat
menyebabkan konstipasi, yang memana merupakan salah satu keluhan
utamawanita hamil.
i)
Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus
yang mulai membesar, ehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan
makin tuanya kehamilan bila uterus gravidus keluar dari rongga panggul. Pada
akhir kehamilan, kepala janin mulai turun ke PAP, keluhan sering kencing dan
timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan kembali. Disamping itu,
terdapat pula poliuri. Poliuri disebabkan oleh adanya peningkatan sirkulasi darah
di ginjal pada kehamilan sehingga laju filtrasi glomerulus juga meningkat sampai
69%. Reabsorbsi tubulus tidak berubah, sehingga produkproduk eksresi seperti
urea, uric acid, glukosa, asam amino, asam folik lebih banyak yang dikeluarkan.
j)
Sistem Integumen
Perubahan
deposit
pigmen
dan
hiperpigmentasi
karena
pengaruh
kondisi kulit yang berubah terbalik dari keadaan semula, yang biasanya (pada saat
belum hamil) kulit kering, maka kini akan menjadi berminyak, begitu pula
sebaliknya. Hal ini terjadi karena adanya perubahan hormone didalam tubuh ibu
hamil. Rambut menjadi lebih kering atau berminyak karena adanya perubahan
k) Metabolisme dalam kehamilan
BMR meningkat hingga 15-20% yang umumnya ditemukan pada trimester
III. Kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh terutama dari pembakaran
karbohidrat, khususnya sesudah kehamilan 20 minggu ke atas. Akan tetapi bila
dibutuhkan, dipakailah lemak ibu untuk mendapatkan tambahan kalori dalam
pekerjaan sehari-hari. Dalam keadaan biasa wanita hamil cukup hemat dalam hal
pemakaian tenaganya. Janin membutuhkan 30-40 gr kalsium untuk pembentukan
tulangtulangnya dan hal ini terjadi terutama dalam trimester terakhir. Makanan
tiap harinya diperkirakan telah mengandung 1,5-2,5 gr kalsium. Diperkirakan 0,20,7 gr kalsium tertahan dalam badan untuk keperluan semasa hamil. Ini kiranya
telah cukup untuk pertumbuhan janin tanpa mengganggu kalsium ibu. Kadar
kalsium dalam serum memang lebih rendah, mungkin oleh karena adanya
hidremia, akan tetapi kadar kalsium tersebut masih cukup tinggi hingga dapat
menanggulangi kemungkinan terjadinya kejang tetani. Segera setelah haid
terlambat, kadar enzim diamino-oksidase (histamine) meningkat dari 3-6 satuan
dalam masa tidak hamil ke 200 satuan dalam masa hamil 16 minggu. Kadar ini
mencapai puncaknya sampai 400-500 satuan pada kehamilan 16 minggu dan
seterusnya sampai akhir kehamilan.Pinosinase adalah enzim yang dapat membuat
oksitosin tidak aktif. Pinositase ditemukan banyak sekali di dalam darah ibu pada
kehamilan 14-38 minggu. Berat badan wanita hamil akan naik kira-kira diantara
6,5-16,5 kg rata-rata 12,5 kg. Kenaikan berat badan ini terjadi terutama dalam
kehamilan 20 minggu terakhir. Kenaikan berat badan dalam kehamilan
disebabkan oleh hasil konsepsi, fetus placenta dan liquor (Wiknjosastro, 2005).
5. Obstetric Examination:
Hasil pemeriksaan
Nilai rujukan
Interpretasi
FHR
140x/menit
120-160x/menit
Normal
Hb
8.6g/dl
13-16g/dl
Abnormal
MCV
70fl
80-95fl
Mikrositik
MCH
23pg
27-32pg
Hipokrom
MCHC
29gr/dl
32-37g/dl
Hipokrom
Fe serum
260g/l
64-157ng/dl
Abnormal
TIBC
400 g/dl
251-346ng/dl
Abnormal
Ferritin
12ng/ml
10-150ng/ml
Normal
Persentasi normal:
Pada
inspeksi
pasien
posisi
litotomi
tidak
ditemukan
adanya
Jawab:
o Kontraksi Uterus
volume
plasma
seperti
laktogen
plasenta,
yang
dibawah kuku.
Gejala Khas Defisiensi Besi, gejala yang khas dijumpai pada defisiensi
besi, tetapi tidak dijumpai pada anemia jenis lain adalah koilonychia,
atropi papil lidah, stomatitis angularis, disfagia, atrofi mukosa gaster