Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SKIZOFRENIS PARANOID
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik
Ilmu Kedokteran Jiwa RSUD Dr TjitroWardojo Purworejo
Disusun Oleh:
Eka Fitri Maharani
20100310070
Diajukan Kepada :
dr Y. Kristianta, Sp.KJ
SMF ILMU KEDOKTERAN JIWA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UMY
RSUD Dr TJITROWARDOJO PURWOREJO
2015
Halaman Pengesahan
Telah diajukan dan disahkan, presentasi kasus dengan judul
Disusun Oleh:
Nama
NIM
: 20100310070
Telah diajukan
Hari/ Tanggal
: 16 Oktober 2015
Disahkan Oleh:
Dosen Pembimbing,
dr Y. Kristianta, Sp.KJ
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan
BAB I
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS
Nama
: Tn. SW
Usia
: 31 tahun
No.RM
: 0018 ** 67
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Banyuurip
Pekerjaan
: Polisi
Agama
: Islam
St. Pernikahan
: Menikah
Pendidikan
: Secaba
Tanggal periksa
: 12 November 2015
B. ANAMNESIS
Data didapatkan melalui autoanamnesis dan alloanamnesis dengan suami yang menemani
dan mengantarkan pasien saat periksa. Wawancara dilakukan pada hari Kamis, 8 Oktober
2015 pada pukul 13. 10 WIB.
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Alamat
Ny S
54 tahun
Perempuan
Desa Trimulyo, Grabag
Tn S
58 tahun
Laki-laki
Desa Trimulyo, Grabag
Pekerjaan
Agama
St. Pernikahan
Pendidikan
Hubungan dg pasien
Petani
Islam
Menikah
SD
Istri
Petani
Islam
Menikah
SMA
Suami
1. Keluhan utama
: Takut
tidak berguna, selalu bertanya-tanya akan sakitnya. Tetangga menyarankan untuk periksa
ke dokter spesialis kejiwaan, akhirnya pasien pun berobat ke RSUD Saras Husada
Purworejo. Menurut suami, dokter spesialis jiwa mengatakan pasien terlalu banyak
memikirkan sesuatu hal sehingga timbul keluhan-keluhan yang sering dialami. Pasien
mendapat obat yang harus diminum secara rutin.
Pada tahun 1996-2000
Pasien tidak ada keluhan lagi. Pasien sudah bisa tidur seperti biasa dan sudah
tidak bingung.Menurut pasien dan suami, pasien sudah kembali normal seperti sebelum
tahun 1992. Pasien memutuskan berhenti minum obat sendiri tanpa seizin dokter.
Pada tahun 2001
Pasien melahirkan anak ke 4 berjenis kelamin laki-laki. Tidak ada masalah dan
keluhan saat itu.Pasien merasa senang atas kelahiran anak laki-lakinya. Karena kehadiran
anak laki-laki sangat diharapkan pasien.
Pada tahun 2001-2012
Keluhan muncul kembali seperti susah tidur, nyeri perut berat, dan sering bingung
(seperti sepanjang tahun 1995). Sejak tahun 1996 pasien tidak minum obat dikarenakan
sudah merasa tidak ada keluhan. Dan akhirnya pasien berobat kembali ke dokter jiwa
karena merasa cocok dengan pengobatannya.
Pada tahun 2013-2014
Pasien masih dalam pengobatan dan kontrol rutin. Pasien masih mengeluh nyeri
perut dan sekarang disertai keluhan nyeri pinggang. Keluhan susah tidur dan
seringbingung masih dirasakan pasien.Suami pasien mengaku keadaaan pasien semakin
parah dibanding tahun 1992 dan 1995. Nyeri perut semakin hebat, pasien semakin
menarik diri, makin sering sulit tidur, dan tidak bersemangat melakukan hal apapun.Pada
awal tahun 2013 suami pasien mengalami bangkrut/collapsdan mengalami kehilangan
uang dalam jumlah banyak. Selain itu, pasien juga memikirkan kedua anaknya yang
merantau. Pasien terlalu khawatir bila anaknya tidak memberi kabar. Keadaan ini
membuat pasien menjadi selalu kepikiran. Ketika sedang memikirkan hal itu, pasien juga
merasakan nyeri perut dan nyeri pinggang yang hebat. Suami pasien mencoba memeriksa
pasien ke dokter penyakit dalam. Disana pasien mendapat beberapa obat untuk
mengurangi nyeri perut dan nyeri pinggangnya. Dokter mengatakan tidak ada masalah
6|Presentasi Kasus Ilmu Kedokteran Jiwa
kesehatan fisik yang serius yang dialami pasien. Suami menguatkan pasien dan
mengatakan jangan menjadi beban pikiran atas masalah yang sedang dihadapi keluarga
karena ditakutkan akan berakibat ke fisik pasien. Namun, pasien tidak mempercayai
keluhan fisik pasien berhubungan dengan masalah yang dihadapi.
Pada tahun 2015
Saat dilakukan autoanamnesa dan alloanamnesa pada pasien, pasien tampak
tenang. Pasien mengeluhkan tidak bisa tidur dan bingung. Nyeri perut kadang-kadang
masih timbul. Pasien masih bisa beraktivitas. Namun pasien masih kontrol rutin ke dokter
spesialis jiwa.
:Penurunan Fungsi
: Gejala
10
3. Riwayat Keluarga
a) Pola Asuh Keluarga
Pasien merupakan anak ketiga dari 9 bersaudara. Pasien diasuh oleh kedua
orang tuanya di Aceh. Namun, pada usia 1 tahun pasien dibawa orang tuanya ke
Desa Trimulyo dan diasuh oleh neneknya. Kedua orang tua kembali ke Aceh.
Neneknya selalu memanjakan dan tidak pernah marah atau memukul.
b) Riwayat Penyakit Keluarga
Pada keluarga tidak memiliki keluhan seperti pasien. Riwayat keluarga
dengan gangguan jiwa disangkal.
c) Hubungan Keluarga
Hubungan pasien dengan kedua orang tua, nenek, kakak dan adik sangat
baik, saling berkomunikasi, saling membantu, dan saling menyanyi. Bila ada
suatu masalah diselesaikan dengen kekeluargaan.
d) Silsilah Keluarga
Keluarga Ny Sarimpi
8 Oktober 2015
Tn. S
Ny. S
58 thn
54thn
Pasien
Perempuan
Meninggal
Laki-laki
Gangguan Jiwa
4. Riwayat Pribadi
a) Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak yang diharapkan kedua orangtuanya. Sewaktu
hamil, ibu pasien dalam keadaan sehat, ibu tidak mengkonsumsi alkohol dan tidak
merokok. Tidak ada penyulit dan komplikasi selama hamil, persalinan, maupun
masa nifas.
b) Riwayat 0 3 tahun (masa kanak awal)
Pasien diasuh oleh kedua orang tua hingga usia 1 tahun. ASI diberikan
selama
1tahunusia
pasien.
Selebihnya
menggunakan
minuman/makanan
5. Dewasa
a) Riwayat Pendidikan
Pasien hanya bersekolah sampai kelas 6 SD. Pasien tidak melanjutkan
pendidikan ke SMP. Hal tersebut dikarenakan lingkungan rumah yang selalu
banjir, jauh dari perkotaan, dan tidak memiliki kendaraan.
b) Riwayat Pekerjaan
Setelah lulus SD pasien tidak bekerja hanya membantu nenek dan
orangtuanya di rumah.
c) Riwayat Pernikahan
Menikah pada tahun 1987 dan memiliki empat orang anak. Selama
menikah tidak memiliki masalah yang serius dan selalu diselesaikan secara
musyawarah.
d) Riwayat Militer
Tidak ada riwayat kegiatan kemiliteran
e) Aktivitas Keagamaan
Pasien beragama islam dan masih percaya akan mitos dan orang-orang
pintar.
f) Aktivitas Sosial
Pasien tidak pernah mengikuti kegiatan organisasi selama di sekolah
maupun di lingkungan rumah.Pasien juga jarang menghadiri acara-acara di
lingkungan rumah karena merasa malu.
g) Riwayat Hukum
Pasien tidak pernah terlibat masalah hukum dengan siapapun.
h) Situasi Kehidupan Sekarang
Pasien saat ini tinggal bersama suami dan anak bungsunya. Hubungan
dengan semua anggota keluarganya dekat dan harmonis.Kedua anak yang lainnya
merantau untuk bekerja. Komunikasi baik dan anak pulang dari rantauan bila ada
libur. Sumber keuangan berasal dari suami yang bekerja sebagai petani. Keadaan
ekonomi keluarga saat ini sedang menurun. Pasien merasa nyaman tinggal di
rumahnya saat ini, namun bila hujan rumah terkena banjir dan harus mengungsi.
6. Riwayat Psikoseksual
Pasien mulai memiliki ketertarikan dengan lawan jenis sejak berumur 14
tahun.
7. Persepsi Pasien tentang Diri dan Kehidupan
10 | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
Pasien merasa bingung dan seperti ada yang dipikirkan. Pasien merasa
khawatir dan kepikiran bila anaknya tidak mengangkat telfon atau membalas
pesan singkatnya. Pasien merasa tidak berguna dengan keadaannya yang selalu
merasa sakit-sakitan dan merasa malu bila bertemu orang-orang. Pasien
menyadari
mengeluh
adalah
perbuatan tidak
baik
Seorang perempuan berusia 54 tahun, menikah, ibu rumah tangga, tinggal bersama suami
dan anak bungsunya. Pasien merupakan anak ketiga dari 9 bersaudara. Pendidikan terakhir
fisik dengan konflik kehidupan yang sedang dialami. Didapatkan gejala-gejala depresi.
Faktor predisposisi :kepribadian intovert, pola asuh yang permisif, perekonomian yang
rendah, kematian anak kedua di dalam kandungan, kedua anak yang sedang merantau.
Faktor presipitasi : Kekhawatiran terhadap anak yang merantau
D. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Tekanan darah
Nadi
Pernafasan
Suhu
Objektif
No
Pemeriksaan
Hasil
11 | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
Keterangan
Kesan umum
Kesadaran
Pembicaraan
berkomunikasi
Pembicaraan pasien
baik, mudah
dimengerti
Pasien dapat diajak
kerjasama dengan
baik.
psikomotor
Mood : Bingung (+), rasa khawatir (+),
rasa bersalah (+), rasa tidak berguna
(+), rasa putus asa (+)
Afek
Kualitatif : Serasi
Berpikir
Kuantitatif : normal
Bentuk pikir :realistic
Isi Pikir :
Waham curiga(-)
Waham kejar (-)
Waham kebesaran (-)
Waham bersalah (-)
Waham cemburu (-)
Siar pikir (-)
Sedot pikir (-)
Kendali pikir (-)
Persepsi
mendengar suara
12 | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
intelektual
mengetahui diri
pemeriksa. Dapat
membedakan tempat,
hari, tanggal, dan
pasien dapat bersikap
sesuai situasi.
Saat bercerita pasien
focus kepada
Daya Nilai
Baik
pemeriksa
Pasien menyadari
bahwa memilki
masalah dalam waktu
tidurnya dan selalu
bingung.Pasien tidak
memiliki waham mau
10
Hubungan Jiwa
Baik
halusinasi.
Mudah membina
hubungan dengan
11
Insight
Baik
pemeriksa
Merasa sakit dan
harus minum obat dan
kontrol rutin
G. DIAGNOSIS BANDING
- Gangguan nyeri somatoform menetap (F 45.4)
- Episode depresif berat tanpa gejala psikotik (F32.2)
- Gangguan somatisasi (F45.0)
H. PEDOMAN DIAGNOSIS
Gangguan Somatoform(F45)
No
Kriteria Diagnosis
Keterangan
Ciri utama gangguan ini adalah adanya keluhan- Terpenuhi
keluhan gejala fisik yang berulang-ulang disertai
dengan
permintaan
pemeriksaan
medis,
sudah
dengan
problem
atau
konflik
dalam
14 | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
Kriteria Diagnosis
Keterangan
Keluhan utama adalah nyeri berat, menyiksa dan Terpenuhi
menetap, yang tidak dapat dijelaskan sepenuhnya atas
dasar proses fisiologik maupun adanya gangguan
fisik
Nyeri timbul dalam hubungan dengan adanya konflik Terpenuhi
emosional atau problem psikososial yang cukup
untuk dapat dijadikan alasan dalam mempengaruhi
terjadinya gangguan tersebut
Dampaknya adalah meningkatnya perhatian dan Terpenuhi
dukungan, baik personal maupun medis, untuk yang
bersangkutan.
Kriteria Diagnosis
Keterangan
Semua 3 gejala utama depresi harus ada
Terpenuhi
Ditambah sekurang-kurangnya 4 dari gejala lainnya, Terpenuhi
dan beberapa diantaranya harus berintensitas berat
Bila ada gejala penting (misalnya agitasi atau retardai Tidak terpenuhi
psikomotor) yang mencolok, maka pasien mungkin
tidak mau atau tidak mampu untuk melaporkan
banyak gejala secara rinci.
Dalam hal demikian, penilaian secara menyeluruh
terhadap episode depresif berat masih dibenarkan.
Episode depresif biasanya harus berlangsung Tidak terpenuhi
sekurang-kurangnya 2 minggu, akan tetapi jika gejala
amat berat dan beronset sangat cepat, maka masih
dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam kurun
waktu dari 2 minggu
15 | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
Sangat
tidak
mungkin
pasien
akan
Kriteria Diagnosis
Diagnosis pasti memerlukan semua hal berikut :
a. Adanya banyak keluhan-keluhan fisikyang
Keterangan
Terpenuhi
fisikyang
dapat
menjelaskan
keluhan-keluhannya;
c. Terdapat disabilitas dalam masyarakat dan
keluarga,
yang
berkaitan
keluhan-keluhannya
dan
dengan
sifat
dampak
dari
perilakunya
I. DIAGNOSIS
Axis I
: Gangguan nyeri somatoform menetap (F 45.5)
Insomnia
Axis II
: Tipe kepribadian introvert
Axis III
: Tidak ditemukan
Axis IV
: Masalah primary support group (keluarga) (Komunikasi yang kurang
dengan anak yang merantau)
Masalah ekonomi (pemenuhan kebutuhan sehari-hari terbatas)
Axis V
J. PENATALAKSANAAN
16 | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a
Farmakologi
-
Clobazam 1x10 mg
Fluoxetin 1x20 mg (Pagi)
Psikoterapi
-
Edukasi
-
anjuran
Edukasi keluarga tentang pentingnya dukungan terhadap pasien
K. PROGNOSIS
No
1
2
3
4
5
6
7
No
1
2
3
4
5
6
Indikator Premorbid
Faktor keturunan
Pola asuh anak
Tipe kepribadian
Riwayat pendidikan
Status pernikahan
Faktor presipitasi
Sosial Ekonomi
Indikator Morbid
Onset
Kronologi perjalanan penyakit
Percobaan bunuh diri
Respon terapi
Aktivitas sosial
Dukungan keluarga
Pada pasien
Tidak ada
Permisif
Introvert
SD
Menikah
Jelas
Rendah
Pada pasien
Dewasa
Kronis
Tidak ada
Baik
Menarik diri
Semua
keluarga
mendukung
Prognosis
Baik
Jelek
Jelek
Jelek
Baik
Baik
Jelek
Prognosis
Jelek
Jelek
Baik
Baik
Jelek
Baik
18 | P r e s e n t a s i K a s u s I l m u K e d o k t e r a n J i w a