Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
HOME
S 76F
CERITA RAKYAT
WISATA
KULINER
REVIEW
Search...
LOMBA BLOG
Home CERITA RAKYAT SAMBAS CERITA RAKYAT SAMBAS: Legenda Batu Belah Batu Betangkup
ABOUT ME
Radit Mananta
Follow
by Radit Mananta -
oleh beberapa penduduk setempat benarbenar terjadi, tetapi tidak dianggap suci
atau sakral yang juga membedakannya dengan mite. Dalam KBBI 2005, legenda
adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa
sejarah. Menurut Emeis, legenda adalah cerita kuno yang setengah berdasarkan
Bascom, legenda adalah cerita yang mempunyai ciriciri yang mirip dengan mite,
yaitu dianggap benarbenar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas,
legenda
adalah
dongeng
tentang
halhal
yang
berdasarkan
sejarah
RECENT
yang
POPULAR
COMMEN
mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian
Kisah Batu Belah Batu Bertangkup sudah sering saya dengar sejak saya masih kecil,
dan cerita ini merupakan sebuah kisah lagenda yang terkenal buat masyarakat
Melayu yang berarti batu yang bisa terbuka dan tertutup (terbelah dan kemudian
bersatu kembali). Batu Belah Batu Bertangkup mendapat nama sempena sebuah
bongkah batu besar yang pada lagendanya mempunyai ruang mulut yang ternganga
dan terbuka seperti sebuah gua atau batu terbelah dua, namun mengeluarkan suara
Cerita rakyat ini tidak hanya ada dalam masyarakat Melayu Sambas tetapi juga mempunyai cerita / versi masingmasing berdasarkan
keadaan disekitarnya, seperti di Riau, Bangka Barat, Aceh, bahkan Malaysia yang terletak di Kampung Batu Belah, Kapar, Klang.
Berikut adalah cerita rakyat Melayu Sambas 'Batu Belah Batu Betangkup', saya tulis berdasarkan apa yang saya ketahui tanpa
merubah alur cerita aslinya, AYO simak baikbaik dan Selamat Membaca.
Pemangkat), masih banyak terdapat pepohonan nan rimbun dan berlatar belakang Gunung Gajah yang menambah keindahan
panoramanya. Di cakrawala awan biru berarak perlahanlahan, kicauan burung terdengar bercanda lincah di pepohonan, sang
ombak pun menambah gemuruh suasana di kawasan Tanjung Batu yang kita kenal sekarang.
Mata pencarian masyarakatnya pada masa itu dominan menangkap ikan di laut. Tampak seorang ibu setengah baya bernama 'Mak
Masnah' sedang menggendong kayu api yang didapatnya dari hutan, pekerjaan Mak Masnah seharihari adalah mencari kayu api di
hutan kemudian ia jual di pasar dan berladang untuk menghidupi keluarga kecilnya.
Mak Minah menjadi tulang punggung keluarga sejak ditinggalkan oleh sang suami melaut yang tidak pernah kunjung pulang. Dari
suaminya, ia dikaruniai 2 (dua) anak yang mempunyai paras cantik dan tampan bernama Yanti (putri sulung) berumur 12 tahun
dan Zoel (putra bungsu) berumur 3 tahun.
Demi 2 (dua) buah hati kesayangannya, Mak Masnah harus membanting tulang setiap harinya agar kedua anaknya tidak
kelaparan. Meskipun sudah bekerja dengan sangat keras, terkadang Mak Masnah tidak mendapatkan kayu api sesuai keinginan,
akan tetapi ia tidak mengeluh karena selalu mengingat anakanaknya. Ia tidak berani untuk berkeluh kesah yang tiada gunanya
karena tidak tahan melihat bayangan anakanaknya yang kelaparan dibenaknya.
Hingga pada suatu hari, Mak Masnah pulang dari hutan untuk mencari kayu api dan hasilnya tidak seperti yang ia bayangkan, dan
BLOG ARCHIVE
2016 (111)
December (10)
November (13)
October (16)
September (2)
August (5)
July (6)
June (15)
kalau dijual tidak mencukupi untuk makannya pada hari itu. Mak Masnah pun pergi ke tepi laut yang banyak berhamparan
June (15)
bebatuan menjorok ke laut. Disana banyak ikan tembakul, dan Mak Masnah pun mencari kesana kemari mencari ikan tembakul
May (5)
yang biasa berjalan di pantai yang penuh lumpur dengan sirip dan ekornya. Ikan tembakul hidup di 2 (dua) alam seperti katak,
April (4)
bentuknya mirip ikan gabus mempunyai mata yang besar menjorok ke luar mirip mata iguana. Orang setempat menyebutnya
ikan Tembakul untuk berukuran besar dan Ikan Nengok untuk yang berukuran kecil (biasa hidup di air payau berlumpur).
March (8)
February (14)
Dua jam Mak Masnah mencari ikan tembakul, badannya penuh lumpur dan merasa cukup untuk tangkapannya hari ini, ia pun
January (13)
CERITA RAKYAT SAMBAS: Kisah 3 Bajak
Dan Asal ...
langsung pulang kerumahnya karena ia sudah sangat lapar, dan tidak sabar mau memasak ikan dan telur tembakul untuk kedua
anaknya.
Sesampai di gubuk tuanya, Mak Masnah langsung membersihkan ikan tembakul untuk di ambil telurnya dan setelah itu siap untuk
memasaknya. Akan tetapi, ia lupa kalau persediaan kunyit dan jahe sudah habis. Biasanya Mak Masnah untuk keperluan bumbu
dapur hanya tinggal mengambil di kebun belakang gubuk tuanya. Sembari mau mengambil kunyit dan jahe, Mak Masnah pun
"Yanti, cepat kemari. Ibu mau ke belakang rumah sebentar mau mengambil kunyit dan jahe. Tolong, lihat masakan Ibu di dapur",
"Adikmu tolong di jaga baikbaik, jangan biarkan bermain api dan tunggu sampai Ibu kembali ya nak. Rebusan telur tembakul
masih belum diberi rempah. Ingat, jangan di makan dulu dan tunggu sampai Ibu kembali", kata Mak Masnah sambil mengambil
tanggui (caping).
***
2014 (49)
2013 (79)
2012 (65)
Sejam kemudian, setelah si Ibu pergi, tibatiba adiknya menangis karena kelaparan. Yanti pun bingung harus berbuat apa,
sedangkan si Ibu sudah berpesan agar tidak menggangu telur tembakulnya. Tapi sang adik semakin lama semakin kuat suaranya.
#SWITCHABLEME
#UNAIRBLOGGERCOMPETITION
#HISDOMESTICHOLIDAY
Yanti pun dengan sangat terpaksa harus melanggar amanat orangtuanya karena sang adik yang terus menangis, semakin lama
semakin keras. Karena perut Yanti juga ikutan berbunyi yang menandakan lapar, ia pun ikut memakan telur tembakul. Tanpa
mereka sadari, telur tembakul hasil rebusan ibunya habis tanpa sisa. Waktu semakin sore, si Ibu pun masih belum kunjung
pulang, matahari sudah mulai tenggelam. Tak lama kemudian, terdengar orang membuka pintu rumahnya dan tidak lain tidak
bukan adalah Mak Masnah.
Dengan keringat bercucuran dan tubuh yang tampak letih dan lesu, ia sangat terkejut melihat telur tembakul yang ia masak tadi
sudah tidak bersisa. Betapa sedihnya Mak Masnah dengan kelakuan anaknya yang tidak bisa menjaga amanah orangtuanya.
Namun apa hendak dikata, nasi sudah menjadi bubur, penyesalan selalu datang kemudian, walau Yanti berusaha meminta maaf
tapi sakit hati ibunya masih belum hilang. Si ibu terus menangis karena ulah kedua anaknya, mau pergi ke pantai lagi pun hari
sudah gelap dan ibu merasa kemponan telur tembakul. Dengan derai air mata Mak Masnah menyudahkan segalanya.
Pada keesokan harinya Mak Masnah menyiapkan bubur seperiuk untuk anakanaknya. Setelah itu ia pergi meninggalkan anaknya
yang masih tertidur ke arah pantai dan mendekati sebuah batu keramat di kawasan Tanjung Batu sambil berbicara dan
menangis. Batu tersebut juga bisa membuka lalu menutup kembali, layaknya seekor kerang. Orangorang sering menyebutnya
dengan batu betangkup. Disisi lain, tak selang beberapa menit sang anak terbangun dan langsung menyantap hidangan yang
ditinggalkan ibunya. Tengah asyik makan, Yanti tersadar kalau ibunya akan meninggalkannya. Maka bergegaslah Yanti dan Zoel
menyusul ibunya.
Wahai Batu Belah Batu Batangkup, telanlah saya hingga leher. Saya kemponan telur tembakul, Saya tak sanggup lagi hidup
dengan kedua anak saya yang tidak patuh kepada orang tuanya, kata Mak Masnah. Batu betangkup pun kemudian menelan
tubuh Mak Masnah, hingga yang tertinggal dari tubuh Mak Minah sebagian rambutnya saja.
Anakanak Mak Masnah kebingungan mencari ibunya, hingga sampailah mereka di batu keramat dan mereka mereka menemukan
ujung rambut Mak Masnah yang terurai ditelan batu belah batu betangkup. Kedua anaknya spontan menangis histeris melihat
kenyataan kalau orangtuanya sudah meninggalkannya selamalamanya.
"Ibu.... ibu.... maafkan kami, pulang bu pulang, kasihan Izoel kelaparan susu kalau Ibu tidak pulang", ratapan Yanti sambil
membelai rambut ibunya.
Wahai Batu Belah Batu Batangkup, kami membutuhkan ibu kami. Tolong keluarkan ibu kami dari perutmu, ratap Yanti
kembali.
Tidak!!! Kalian sudah membuat hati ibu kalian sakit dan patah. Kalian tidak menyayangi dan menghormati ibumu, jawab Batu
Belah Batu Batangkup. Mereka terus meratap dan menangis.
Cerita Rakyat Melayu Sambas: Batu Belah Batu Betangkup ini berasal dari Kecamatan Pemangkat yang memberikan pesan moral
kepada anakanak khususnya, dan semua orang pada umumnya agar bisa selalu patuh akan perintah orang tua, pentingnya sebuah
janji dan berani bertanggung jawab atas apa yang dilakukan. Cerita ini memiliki nilai pesan moral yang cukup baik untuk anakanak
dan semua orang.
Tags :
CERITA RAKYAT
SHARE THIS
SAMBAS
Share it
Tweet
Share it
Share it
Pin it
#STAEDTLERPENSILTERBAIKUNTUKAN