Vous êtes sur la page 1sur 3

Nama

Kelas
Tugas

: Tegar Ilhana Putra


: 8A
: AGAMA , Melestarikan Lingkungan

PENGERTIAN LINGKUNGAN
Pengertian lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang
memengaruhi perkembangan kehidupan manusia baik langsung maupun tidak langsung.
Lingkungan bisa dibedakan menjadi lingkungan biotik dan abiotik. Jika kalian berada di
sekolah, lingkungan biotiknya berupa teman-teman sekolah, bapak ibu guru serta

karyawan, dan semua orang yang ada di sekolah, juga berbagai jenis tumbuhan yang ada
di kebun sekolah serta hewan-hewan yang ada di sekitarnya. Adapun lingkungan abiotik
berupa udara, meja kursi, papan tulis, gedung sekolah, dan berbagai macam benda mati
yang ada di sekitar.
Seringkali lingkungan yang terdiri dari sesama manusia disebut juga sebagai lingkungan
sosial. Lingkungan sosial inilah yang membentuk sistem pergaulan yang besar
peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang.

UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP


Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi
dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja,
melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang
harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai
dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat
besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita
kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia
secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de.
AYAT DAN HADITS TENTANG LINGKUNGAN HIDUP
Berbagai konsepsi dalam akidah Islam dibangun dengan menjadikan alam semesta
sebagai fokus dan orientasinya.Tauhid rububiyah yang dikembangkan dari surat alFatihan ayat 2 (alhamdulillahi rabbil alamin) mengaitkan ketuhanan Allah dengan
penciptaan, pemeliharaan dan pengendalian alam semesta.
Risalah Muhammad yang secara eksplisit disebut dalam surat al-Anbiya (QS :21/107)
juga ditujukan semata-mata untuk menjadi rahmat bagi alam semesta. Dapat dikatakan
bahwa alam semesta (baca: lingkungan hidup) menempati posisi sentral dalam ajaran
dasar agama, meskipun selama ini positioning yang demikian masih belum menjadi
mainstream dalam alam pemikiran akidah Islam.
Tak terhitung ayat-ayat yang mengajak manusia memperhatikan dan memikirkan alam
semesta. Dari tafakkur dan tadabbur alam itu manusia dapat memperkuat keimanan (QS
al-Anbiya/21:30),menjadikannya bahan pelajaran (QS.al-Araf/7:57), hingga menjadi
hamba dan khalifah Allah yang saleh yang berhak menjadi pewaris bumi (QS alAnbiya/21:105), dan mempersiapkan diri untuk dibangkitkan setelah mati (QS azZukhruf/43:11). Tadabbur alam juga menjadikan manusia bersyukur atas karunia Allah

(QS an-Nahl/16:14), karena Allah telah menyediakan semua kemurahan alam untuk
dijadikan bahan makanan yang dikonsumsi manusia dan binatang (QS Abasa/80: 24-32).
Sebaliknya, membuat kerusakan di muka bumi yang mengakibatkan kesengsaraan umat
manusia dianggap sama dengan membunuh seluruh umat manusia, sehingga pada mereka
dapat dikenakan hukuman yang sangat berat, mulai dihukum mati hingga dipenjara dan
diasingkan dari muka bumi (QS al-Maidah/5:32-33).Merusak alam juga menjadi tandatanda orang munafik. Secara jelas disebutkan bahwa di antara tanda kemunafikan adalah
ketika seseorang/ sekelompok orang melakukan tindakan merusak alam, meski atas
nama pembangunan. Ia merasa membangun, padahal hakikatnya merusak (QS alBaqarah/2: 11-12). Perilaku nifaq yang bisa dilakukan perseorangan, korporasi, dan
pemerintah ini adalah pintu pembuka kerusakan di laut dan di bumi yang kemudian
mengundang bencana.Jika sudah demikian, Allah menjadikan bencana agar manusia
merasakan dampak perbuatannya, dan kemudian kembali menjalani kehidupan yang
serasi, selaras dan seimbang dengan alam semesta (QS ar-Rum/30:41)
Gambaran tentang berakhirnya bumi dan kebangkitan manusia di hari kiamat juga identik
dengan kerusakan dan kehancuran alam; matahari tergulung, bintang berjatuhan, laut
memanas, gunung hancur, gempa dahsyat, dan sebagainya. Surat at-Takwir, al-Infithar,
al-Insyiqaq, al-Waqiah, al-Qariah, az-Zalzalah adalah beberapa yang menggambarkan
dengan jelas hal ini. Semua teori hancurnya dunia terkonfirmasi dalam ayat-ayat Alquran,
dan saat ini sudah mulai terasa dekatnya masa kehancuran bumi.
Setelah kebangkitan, keindahan surga dalam Alquran juga sarat dengan paparan tentang
lingkungan hidup yang asri, nyaman dan lestari.Surga secara fisikal digambarkan
dipenuhi pepohonan yang rindang, sungai-sungai yang mengalir abadi di bawahnya,
buah-buahan yang selalu berbeda meski tampak mirip bentuknya (QS.al-Baqarah/2:25).
Ada sungai dari air yang tidak payau, dari air susu, anggur yang tidak memabukkan, dan
madu murni(QS Muhammad/47: 15).
Tauhid, risalah, ayat-ayat kauniyah dan eskatologi Islam yang tak terpisahkan dari alam
semesta ini sudah semestinya menjadikan setiap muslimmenyadari bahwa menjaga,
melestarikan, dan tidak merusak lingkungan hidup, sekalipun atas nama pembangunan,
adalah kewajiban agama yang dititahkan langsung oleh Allah swt., Sang Pencipta alam
semesta.

Vous aimerez peut-être aussi