Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
STATUS PASIEN
1.1 IDENTITAS PASIEN
Nama
:
Usia
:
Jenis Kelamin
:
Alamat
:
Agama
:
Pekerjaan
:
An. JF
14 tahun
Laki-laki
Cianjur
Islam
Pelajar
1.2 ANAMNESIS
Dilakukan Autoanamensis dengan pasien pada tanggal 22 Desember 2016
Pukul 10.22 WIB
1. Keluhan Utama
Gatal-gatal pada tangan, punggung dan perut.
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ditemani orang tuanya, dengan keluhan gatal-gatal pada
sela-sela jari, pergelangan tangan, punggung dan perut sejak 6 bulan
yang lalu. Menurut pasien awalnya muncul bintik-bintik kecil yang
sangat gatal di sela jari, kemudian meluas ke pergelangan tangan dan
lengan atas, kemudian sekarang dirasakan pada punggung dan perut
pasien. Pasien mengaku sering menggaruk dengan keras terutama pada
bagian sela jari dan pergelangan tangan. Pasien mengatakan pada
malam hari sering sulit tidur karena dirasakan gatal semakin memberat
dan ingin mengaruk terus menerus. Saat ini pasien tinggal di asrama,
yang berisikan 3 orang, dan 2 orang lainnya mengalami hal yang sama
namun keluhan yang dirasakan oleh temannya sudah terlebih dahulu
dibandingkan pasien.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya.
Pasien tidak memilik riwayat atopi seperti asma, dermatitis atopik,
rhinitis, dll.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami seperti ini
sebelumnya.
Baik
Kesadaran
Compos Mentis
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Pernafasan
:
:
:
:
tidak dilakukan
89 x / menit
36.7 C
18 x / menit
Berat Badan
Tinggi Badan
: 30 kg
: tidak dilakukan
Tanda Vital
Status Gizi
-
ketombe (-)
Mata
Ikterik (-/-)
Hidung
Telinga
:
:
(-)
Mulut
:
:
:
:
:
:
(-/-)
Perkusi
Auskultasi
:
:
Wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
:
:
:
:
:
:
:
Hiperemis (-)
- Kulit Kepala
- Kulit Wajah
2. Leher
- Pembesaran KGB
- Pembesaran Tiroid
Tiroid
- Kulit Leher
3. Thoraks
- Paru
Inspeksi
Palpasi
(-)
- Kulit
4. Abdomen
- Inspeksi
-
dermatologi
Auskultasi
Perkusi
Palpasi
(-)
- Kulit
5. Ekstremitas
(-/-),
Atas
Deformitas (-/-)
Bawah
Deformitas (-/-)
Kulit
Regional
Interdigitalis 1,2,3,4 Manus Dextra et Sinistra, Volar Manus
Dextra et Sinistra, Dorsum Manus Dextra et Sinistra, Abdomen,
Lesi
Punggung
Lesi multiple, Sebagian Difus, Sebagian Sirkumskripta, ukuran
lesi diameter terkecil 3 mm dan diameter terbesar 1.5 cm,
bentuk sebagian bulat dan sebagian tidak beraturan, lesi bilateral,
Efloresensi
Pustul,
Vesikel,
Makula
eritematosa,
hiperpigmentasi
Sekunder :
Erosi, Eskoriasi, Krusta
1.6 DOKUMENTASI
(Terlampir)
1.7 PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tidak dilakukan
1.8 RESUME
Laki-laki, 14 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin RSUD Cianjur
ditemani oleh orang tuanya. Gatal-gatal pada sela-sela jari, pergelangan
tangan, punggung dan perut sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya muncul bintikbintik kecil yang sangat gatal di sela jari, kemudian meluas ke pergelangan
tangan dan lengan atas, kemudian sekarang dirasakan pada punggung dan
perut pasien. Pruritus nocturna (+) pasien sering menggaruk tempat gatal.
Saat ini pasien tinggal di asrama, yang berisikan 3 orang, dan 2 orang lainnya
4
Makula
sebagian basah.
Efloresensi: Primer: Papul, Pustul, Vesikel, Makula Eritema, Makula
Hiperpigmentas Sekunder: Erosi, Eskoriasi, Krusta
1.9 DIAGNOSIS
1. Diagnosis Banding
- Skabies dengan infeksi sekunder
- Pendikulosis Korporis
2. Diagnosis Kerja
Skabies dengan infeksi sekunder
1.10 USULAN PEMERIKSAAN
Mencari terowongan, kemudian pada ujung yang terlihat papul atau vesikel
dicongkel dengan jarum dan diletakkan di atas sebuah objek, lalu ditutup
dengan kaca penutup dan dilihat dengan mikroskop cahaya
1.11 PENATALAKSANAAN
1. Non Medikamentosa
- Menjelaskan kepada keluarga pasien mengenai penyakit yang
diderita oleh pasien, bagaimana penularan dari penyakit, dan cara
penggunaan obat yang diberikan.
serumah
sebaiknya
mendapatkan
:
:
:
Bonam
Dubia ad Bonam
Bonam
2.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 DEFINISI
Skabies merupakan penyakit kulit menular yang diakibatkan ektoparasit
Sarcoptes scabiei var hominis. Sinonimnya The itchm sky-bees, gudik,
budukan, gatal agogo.1
2.2 EPIDEMIOLOGI
Ada dugaan bahwa setiap siklus 30 tahun terjadi epidemic scabies, banyak
faktor yang menunjang perkembangan penyakit ini, antara lain sosial
ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk, hubungan seksual bersifat
promiskuitas, kesalahan diagnosis, dan perkembangan dermografik dan
ekologik. Penyakit ini dpat dimasukkann dalam I.M.S (Infeksi Menular
Seksual).1 Diperkirakan terjadi 3 juta kasus per tahun diseluruh dunia.2
Pada anak sering kali usia kurang dari 5 tahun, pada dewasa muda sering kali
didapatkan dari kontak badan, pada lansia dapat disebabkan oleh perawatan
diri yang buruk,
Cara Penularan (Transmisi)
1. Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan,
tidur bersama, dan hubungan seksual.
2. Kontak tak langsung (melalui benda) misalnya pakaian, handuk, sprei,
bantal, dan lain-lain.
Penularannya biasanya oleh Sarcoptes scabiei betina yang sudah dibuahi atau
kadang-kadang oleh bentuk dibuahai atau kadang-kadang oleh bentuk larva.
Dikenal juga Sarcoptess scabiei var. animalis yang kadang-kadang dapat
menulari mnusia, terutama pada mereka yang banyak memelihara binatang
peliharaan, misalnya anjing.1
2.3 ETIOLOGI
Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthropoda, kelas Arachnida, ordo
Ackarima, super famili Sarcoptes, penemunya adalh seorang ahli biologi
Diacinto Cestoni (1637-1718). Pada manusia disebut Sarcoptes scabiei var.
hominis. Selain itu, terdapat S. scabiei yang lain, misalnya pada kambing dan
babi.1
ekskoriasi papul dan nodul yang sering ditemukan di daerah sela-sela jari,
aspek volar pada pergelangan tangan dan lateral telapak tangan, siku,
aksilar, skrotum, penis, labia dan pada areola wanita. Bila ada infeksi
sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (pustul, ekskoriasi, dan lainlain).1
Erupsi eritematous dapat tersebar di badan sebagai reaksi
hipersensitivitas pada antigen tungau. Lesi yang patognomonik adalah
terowongan yang tipis dan kecil seperti benang, berstruktur linear kurang
lebih 1 hingga 10 mm, berwarna putih abu-abu, pada ujung terowongan
ditemukan papul atau vesikel yang merupakan hasil dari pergerakan
tungau di dalam stratum korneum. Terowongan ini terlihat jelas kelihatan
di sela-sela jari, pergelangan tangan dan daerah siku. Namun, terowongan
tersebut sukar ditemukan di awal infeksi karena aktivitas menggaruk
pasien yang hebat.1
4. Menemukan Sarcoptes scabiei
Apabila kita dapat menemukan
terowongan
yang
masih
utuh
10
1. Kerokan kulit
Papul atau kanalikuli yang utuh ditetesi dengan minyak mineral atau KOH
10% lalu dilakukan kerokan dengan meggunakan scalpel steril yang
bertujuan untuk mengangkat atap papula atau kanalikuli. Bahan
pemeriksaan diletakkan di gelas objek dan ditutup dengan kaca penutup
lalu diperiksa dibawah mikroskop.3
11
12
Dermatitis Atopik,
Animal
Scabies,
Pediculosis
Korporis,
metabolik.
Impetigo, ecthyma, furunkulosis.
Urtikaria pigmentosa (pada anak-anak), urtikaria papular (gigitan
serangga), Darrier Disease, Prurigo Nodularis, Sifilis Sekunder,
Skabies Berkrusta
Eritroderma
Fitzpatricks Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology. 6th edition.2
Differential Diagnosis of Scabies
Most Likely
Atopic dermatitis
Insect bites reaction
Contact Dermatitis
Dermatitis Herpetiformis
Dyshidrotic eczema
Consider
Psoriasis ; particulary in the crust variety
Bullous pemphigoid, when vesicles and bullas are present
Drug eruption
Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7th ed.4
2.9 PENATALAKSANAAN
Syarat obat yang ideal1 :
1. Harus efektif terhadap semua stadium tungau
2. Harus tidak menimbulkan iritasi dan tidak bersisik
3. Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau mewarnai pakaian
4. Mudah diperoleh dan harganya murah
Jenis obat topikal :
13
2.10
bersamaan
3. Menjaga kebersihan diri.
PENCEGAHAN
14
15
BAB III
ANALISIS KASUS
Temuan Kasus
Tinjauan Teori
Berdasarkan Anamnesis
Penyakit ini dapat mengenai semua usia, pada dewasa
Laki-laki, 14 tahun
Saat
ini
pasien
tinggal
asrama, yang berisikan 3 orang, sehingga dalam sebuah keluarga biasanya mengenai
dan 2 orang lainnya mengalami seluruh anggota keluarga. Begitu pula dalam sebuah
hal yang sama
Higienitas buruk
(Berdasarkan
psikososial)
16
Interdigitalis
jam.
Berdasarkan Pemeriksaan Fisik dan Status Dermatologikus
1,2,3,4 Manus Sarcoptes scabiei sangat menyukai bagian kulit yang
Dextra et Sinistra, Volar Manus memiliki stratum korneum yang relatif lebih longgar dan
Dextra
et
Manus
Dextra
Abdomen
dan
Sinistra,
Regio
Lateral
et
Punggung
Lesi multiple, Sebagian Difus, Lesi yang timbul berupa eritema, krusta, ekskoriasi papul
Sebagian Sirkumskripta, ukuran dan nodul yang sering ditemukan di tempat predileksi.
lesi diameter terkecil 3 mm Lesi yang patognomonik adalah terowongan yang tipis dan
dan diameter terbesar 1.5 cm, kecil seperti benang, berstruktur linear kurang lebih 1
bentuk
sebagian
bulat
sebagian tidak beraturan, lesi terowongan ditemukan papul atau vesikel yang merupakan
bilateral, lesi sebagian kering hasil dari pergerakan tungau di dalam stratum korneum.
sebagian basah.
Primer : Papul, Pustul, Vesikel, Lesi yang patognomonik adalah terowongan yang tipis dan
Makula
eritematosa,
hiperpigmentasi
17
BAB IV
KESIMPULAN
Penegakkan diagnosis dari scabies yaitu bila ditemukan 2 dari 4 kriteria
yaitu : 1) Pruritus Nokturna, 2) Mengenai Sekelompok Orang, 3) Ditemukan
terowongan, dan 4) Menemukan Sarcoptes scabiei. Berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan analisis kasus, bahwa ditemukan beberapa hal yang
mengarahkan diagnosis menuju scabies.
Selain dengan terapi medikamentosa, perlu dilakukan pula kiat-kiat yang
memutuskan transmisi dari Skabies itu sendiri, seperti menjaga higienitas diri dan
lingkungan serta upaya preventif untuk mencegah kekambuhan dari scabies ini
sendiri. Edukasi dan melakukan pengobatan kepada orang yang yang
berhubungan erat dengan pasien dapat dilakukan, untuk mencegah penyebaran
scabies.
18
DAFTAR PUSTAKA
1. Boediardja SA, Handoko RP. Skabies. In: Menaldi SLSW, Kusmarinah B,
Wresti I, editor. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi 7. Jakarta : FKUI ;
2015.p. 137-140.
2. Wolff, Klaus, Johnson, Richard A., Suurmond, Dick, 2007. In: Fitzpatricks
Color Atlas & Synopsis of Clinical Dermatology. 6th edition.McGrawHills.p.907-915
3. Boediardja, SA. Uji Diagnosis di Bidang Dermato-Venereologi. In: Menaldi
SLSW, Kusmarinah B, Wresti I, editor. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin.
Edisi 7. Jakarta : FKUI ; 2015.p. 57-63.
4. Stone SP, Goldfarb JN, Bacelieri RE. Scabies, Other Mites, and Pediculosis.
In : Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA, Paller AS, Leffell DJ,
editor. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine. 7th ed. New York:
McGraw-Hill: 2008.p2029-2032
19
LAMPIRAN
20
21
22
23