Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Injeksi 50 mg/ml
MEREK / NAMA DAGANG ASAM TRANEKSAMAT (TRANEXAMIC ACID):
Asamnex
Clonex
Ditranex
Intermic
Kalnex
Lunex
Pytramic
Ronex
Theranex
Tranexid
Transamin
Tranxa
NAMA GENERIK:
Asam Traneksamat
NAMA GENERIK:
Asam Traneksamat
PENGGUNAAN /INDIKASI ASAM TRANEKSAMAT (TRANEXAMIC ACID)
(KOTRIMOKSAZOL)
Asam traneksamat adalah obat antifibrinolitik yang menghambat pemutusan benang fibrin.
Asam traneksamat digunakan untuk profilaksis dan pengobatan pendarahan yang disebabkan
fibrinolysis yang berlebihan dan angiodema hereditas.
Untuk digunakan pada pasien dengan hemofilia untuk penggunaan jangka pendek (2-8 hari)
untuk mengurangi atau mencegah perdarahan dan mengurangi kebutuhan untuk terapi
penggantian selama dan setelah pencabutan gigi. Hal ini juga dapat digunakan untuk
perdarahan yang berlebihan dalam kasus menstruasi, operasi, atau trauma.
DOSIS DAN ADMINISTRASI ASAM TRANEKSAMAT (TRANEXAMIC ACID) :
ADMINISTRASI
Administrasi secara oral, injeksi IV atau IV infusion.
DOSIS
Dosis oral : 1-1.5 gram (atau 15-25 mg/kg) 2 sampai 4 kali sehari.
Dosis injeksi intravena perlahan : 0.5 -1 g (atau 10 mg/kg) 3 kali sehari.
Dosis infus kontinyu : 25-50 mg/kg setiap hari.
Dosis anak : 25 kg/mg melalui oral atau 10 mg/kg melalui intra vena setiap 2 atau 3 kali
sehari.
PERHATIAN
KONTRAINDIKASI
Pasien tromboembolik
PERINGATAN / PENCEGAHAN
Peringatan
Kurangi dosis pada gangguan ginjal pada pengobatan jangka panjang secara teratur lakukan
pemeriksaan mata regular dan uji fungsi hati.
LAKTASI
Tidak diketahui
DISTRIBUSI
Kecepatan
9 to 12 Liter
METABOLISME
Hanya sebagian kecil dari obat dimetabolisme (kurang dari 5%)
ELIMINASI
Rute Eliminasi
Ekskresi melalui Urin merupakan rute utama eliminasi filtrasi glomerulus
Populasi Khusus
Pasien dengan gangguan fungsi ginjal: Half-life baik sulfametoksazol dan trimetoprim
mungkin diperpanjang.
Klirens
110 116 mL/min
tradisional untuk epistaksis akut salah satunya adalah menggunakan anterior nasal
packing, dan bila tindakan ini gagal dapat dilakukan cara lainnya seperti balon
kompresi atau posterior packing. Bila masih tidak bisa diatasi dapat dilakukan ligasi
arterial atau embolisasi untuk membendung perdarahan.
Salah satu terapi yang sering diberikan adalah anterior nasal packing, yang
sebenarnya memiliki keterbatasan, termasuk perlunya antibiotik profilaksis dan
analgesik, serta anterior nasal packing harus terus ditahan di bagian yang berdarah
untuk
sementara
waktu.
Sebuah penelitian dilakukan melibatkan 216 pasien dengan epistaksis. Para pasien
ini diberikan kapas yang sebelumnya telah direndam di dalam tranexamic acid yang
sudah direndam dengan tranexamic acid (500 mg dalam 5 mL) dan dimasukkan ke
dalam lubang hidung penderita yang berdarah. Hasil pengamatan para ahli adalah
bahwa pemberian tranexamic acid injeksi ini menghentikan darah lebih baik
dibandingkan dengan terapi standara menggunakan anterior nasal packing plus
salep tetrasiklin. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dalam 10 menit terapi,
perdarahan berhenti pada 71% pasien dalam kelompok terapi tranexamic acid
dibandingkan dengan kelompok pasien dengan anterior nasal packing, 31,2% (odds
ratio, 2,28, p<0,001). Sebagai tambahan, 95,3% dari pasien dalam kelompok
tranexamic acid pulang setelah dirawat dalam 2 jam atau kurang, dibandingkan
dengan kelompok anterior nasal packing yang pulang dalam waktu 2 jam atau
kurang hanya 6,4% pasien (p<0,001). Walau tidak berbeda secara bermakna,
perdarahan berulang dalam 24 jam pertama setelah terapi terjadi lebih sedikit dalam
kelompok tranexamic acid dibandingkan dengan kelompok anterior nasal packing
(4,7% vs 11%, p=0,128). Para pasien juga menyatakan bahwa lebih senang dengan
terapi menggunakan tranexamic acid ini dibandingkan dengan anterior nasal packing
(8,5 1,7 vs 4,4 1,8, P < 0,001).
Para ahli mengatakan bahwa pemberian tranexamic acid injeksi yang diberikan
secara topikal ini mempercepat hentinya perdarahan, memperpendek masa rawat
inap, menurunkan kasus perdarahan berulang, meningkatkan kenyamanan pasien
dan mempermudah para ahli kesehatan dalam memberikan perawatan