Vous êtes sur la page 1sur 7

1.

Pengkajian
I.
Data diri klien
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Status perkawinan
Agama
Suku
Pendidikan
Tanggal pengkajian
Sumber informasi
II.

: Tn X
: 40 tahun
: Laki-laki
: Jl. Merdeka Barat No 56, Semarang
: Kawin
: Islam
: Jawa
: SMA
: 3 Maret 2016
: Klien dan keluarga

Riwayat penyakit
1. Keluhan utama saat masuk rumah sakit
Nyeri dada.
2. Riwayat penyakit sekarang
Pasien di bawa ke IGD karena mengeluh nyeri dada
3. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita seperti ini.
4. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga menyebutkan bahwa klien pernah menderita Hipertensi selama 5
tahun dan penyakit diabetes mellitus selama 10 tahun.

2. Pengelompokan Data
I.
Data Subjektif (DS)
Pasien X (40 tahun) datang ke IGD dengan keluhan nyeri dada. Setelah 2
hari perawatan, pasien masih lemah dan mengeluh sebelah kiri. Pasien
nampak gelisah dengan ekspresi wajah nampak kesakitan dengan skala
nyeri 7 dan banyak mengeluarkan keringat. Keluarga menyampaikan
bahwa klien mempunyai riwayat hipertensi selama 5 tahun dan diabetes
mellitus selama 10 tahun.
II.

Data Objektif (DO)


Klien diperiksa hasil tekanan darah 180/100 mmHg
Denyut nadi klien 120x/menit
Frekuensi napas klien 24x/menit
Suhu tubuh klien 37,30 C
Hasil pemriksaan fisik menunjukan koonjungtiva anemis, wajah sedikit
pucat
JVP 5+4 cm
Ada pelebaran batas jantung kiri bawah ke arah lateral
Capillary refill timenya >2 detik
Hasil EKG menunjukan adanya infark bagian inferior jantung
Hasil echo cardiografi menunjukan nilai ejeksi fraksi 39%

3. Analisa Data
No
1.

2.

Tanggal dan
Data fokus
jam
3 Maret 2016 ; DS:
a.Pasien mengeluh nyeri
11.35 WIB
dada.
DO:
a. Frekuensi napas
24x/menit
b. Denyut nadi
120x/menit
c. Wajah sedikit pucat
4 Maret 2016 ; DS :
a. Pasien mengeluh
10.00 WIB
nyeri sebelah kiri.
b. Pasien nampak
gelisah dengan
ekspresi wajah
nampak kesakitan
dengan skala nyeri 7
c. Pasien banyak
mengeluarkan
keringat
d. Keluarga
menyampaikan
bahwa klien
mempunyai riwayat
hipertensi selama 5
tahun
e. Keluarga
menyampaikan
bahwa klien
mempunyai riwayat
diabetes mellitus
selama 10 tahun
DO :
a. TD 180/100 mmHg
b. Denyut nadi
120x/menit
c. Frekuensi napas
24x/menit
d. Suhu tubuh 37,30 C

Problem

Etiologi

Ketidakefektifan - Nyeri
- Hiperventilasi
pola napas

Gangguan fungsi - Hipertensi


kardiovaskuler - Diabetes
mellitus

e. Hasil pemeriksaan
fisik menunjukan
koonjungtiva
anemis, wajah
sedikit pucat
f. JVP 5+4 cm
g. Ada pelebaran batas
jantung kiri bawah
ke arah lateral
h. Capillary refill
timenya >2 detik
Hasil pemeriksaan
penunjang
a. Hasil EKG
menunjukan adanya
infark bagian
inferior jantung
b. Hasil echo
cardiografi
menunjukan nilai
ejeksi fraksi 39%
4. Prioritas Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan nyeri dan frekuensi pernapasan
b. Gangguan fungsi kardiovaskuler berhubungan dengan hipertensi dan diabetes
mellitus

5. Rencana Tindakan Keperawatan


N
o
1.

Tanggal Diagnosa
dan Jam
Kep.
3 Maret Ketidak2016;
efektifan
13.00
pola napas
WIB

Tujuan dan
Intervensi
Rasional
Kriteria Hasil
Keperawatan
Setelah dilakukan Manajemen
1.Memposisi-kan
tindakan
pernapasan
pasien dapat
Mandiri:
keperawatan
melakukan
selama 4x24 jam 1. Memonitoring
ventilasi
tanda-tanda
diharapkan klien
secara
vital
dapat
maksimal,
2. Memposisikan
mengefektifkan
agar pasien
pasien
dapat
pola napas.
tidak sesak
melakukan
Dengan kriteria
napas
ventilasi
2.Memonitor-ing
hasil:
secara
1. Frekuensi napas
tanda vital
maksimal
normal (12-20x/
pasien,
3. Mengevaluasi

menit)
2. Denyut nadi
normal (60100x/menit)
3. Nyeri dada
berkurang
4. Warna kulit
normal

2.

4 Maret;
16.00
WIB

Gangguan
Fungsi
Kardiovaskuler

Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan
selama 4x24 jam
diharapkan klien
dapat mengatasi
gangguan fungsi
kardiovaskuler.
Dengan kriteria
hasil:
1.Dapat
mentoleransi
aktivitas, tidak
nyeri dan gelisah
2.Tekanan Darah
menjadi normal
(120/80mmHg)
3.Frekuensi napas
menjadi normal

nyeri dada
4. Mengevaluasi
perubahan
frekuensi
napas

perawat dapat
mengetahui
keadaan
pasien,
meninjau
tanda vital
pasien
sehingga
dapat
memberikan
tindakan yang
tepat.
3.Mengevaluasi
nyeri dada,
agar dapat
mengurangi
nyeri dada
yang
dirasakan
pasien
4.Mengevaluasi
perubahan
frekuensi
napas, agar
frekuensi
napas
menjadi
normal
Perawatan
1.Mengevaluasi
kardiovaskuler
nyeri dada,
akut
agar dapat
Mandiri:
mengurangi
1.Mengevaluasi
nyeri dada
nyeri dada
yang
2.Mengevaluasi
dirasakan
perubahan
pasien
tekanan darah 2.Mengevaluasi
3.Mengevaluasi
perubahan
perubahan
tekanan
suhu tubuh
darah, agar
4.Memonitoring
pasien tidak
hasil EKG
sesak napas
5.Memonitoring 3.Mengevaluasi
hasil eco
perubahan
cardiografi
suhu tubuh,
agar
mendekati

(12-20x/menit)
4.Suhu tubuh normal
(36-36,5OC)
5.Warna kulit
normal
6. JVP normal (52cm)
7.CRT normal (<2 s)
8.Tidak ada infark
bagian inferor
jantung
9.Nilai ejeksi fraksi
normal (>60%)

rentang suhu
normal
4.Memonitor-ing
hasil EKG,
agar
mengetahui
kerja jantung
normal
5.Memonitor-ing
hasil eco
cardiografi,
agar
mengetahui
kondisi katup
jantung
normal

6. Pembahasan
a. Penanganan ketidakefektifan pola napas
Intervensi
Ketidakefektifan pola napas dapat dilakukan intervensi oleh perawat, antara lain:
memonitor pola napas, bradypnea, tachypnea, hiperventilasi. Memonitor
kecepatan, ritme, kedalaman pasien saat bernapas. Mempertahankan posisi pasien
agar berpotensi untuk ventilasi maksimal.
Diagnosa
Ketidakefektifan pola napas adalah inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak
memberi ventilasi yang adekuat. Penyebab dari ketidakefektifan pola napas,
antara lain: nyeri, hiperventilasi, keletihan otot pernapasan, posisi tubuh yang
menghambat ekspansi paru, ansietas, dan cedera medulla spinalis.
b. Penanganan gangguan fungsi kardiovaskuler
Intervensi
Gangguan fungsi kardiovaskuler dapat diatasi dengan melakukan intervensi oleh
perawat, antara lain: mengevaluasi nyeri dada, memonitor perubahan hasil eco
cardiografi, memonitor perubahan hasil EKG, memonitor perubahan suhu tubuh.
Menyediakan kondisi lingkungan yang kondusif untuk istirahat.
Diagnosa
Gangguan fungsi kardiovaskuler adalah suatu keadaan yang rentan terhadap
penyebab internal atau eksternal yang merusak satu atau lebih organ vital dan
system sirkulasinya. Penyebab dari gangguan fungsi kardiovaskuler adalah

hipertensi, diabetes mellitus, gaya hidup yang kurang gerak, memiliki riwayat
penyakit kardiovaskuler, dan merokok.

DAFTAR PUSTAKA
Herdman, T.H., Kamitsuru, S. (2015). Diagnosa Keperawatan definisi & klasifikasi
(edisi 10). Jakarta: EGC
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, L. M., Swanson, E. (2013). Nursing outcomes
classification (noc) measurement of health outcomes (edisi 5). United States of
America: Elsevier
Bulechek, M. G., Butcher, K. H., Dochterman, M. J., & Wagner, M. C.(2013).
Nursing interventions classification (nic) (edisi 6). United States of America:
Elsevier

Vous aimerez peut-être aussi