Vous êtes sur la page 1sur 14

BAB I

PENDAHULUAN

Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di rongga antara lapisan parietal
dan viseral tunika vaginalis (cavum vaginalis). Dalam keadaan normal, terdapat produksi
cairan di cavum vaginalis yang diimbangi oleh reabsorbsi sistem limfatik sekitarnya. Sekitar
10 % bayi baru lahir mengalami hidrokel, dan umumnya akan hilang sendiri dalam tahun
pertama kehidupan. Biasanya tidak terasa nyeri dan jarang membahayakan sehingga tidak
membutuhkan pengobatan segera. Pada orang dewasa, hidrokel dapat terjadi pada proses
radang atau cedera pada skrotum. Radang yang terjadi bisa berupa epididmitis(radang
epididimis) atau orchitis(radang testis). Hidrokel juga bisa disebabkan oleh tumor testis.
Hidrokel dapat dikosongkan dengan pungsi, tetapi sering kambuh kembali. Pada
operasi, sebagian besar dinding dikeluarkan. Kadang ditemukan hidrokel terbatas di funikulus
spermatikus yang berasal dari sisa tunika vaginalis di dalam funikulus; benjolan tersebut jelas
terbatas dan bersifat diafan pada transiluminasi. Pada pungsi didapatkan cairan jernih. Jarang
sekali ditemukan benjolan diafan di funikulus yang dapat dihilangkan dengan tekanan,
sedangkan memberikan kesan terbatas jelas di sebelah kranial. Bila demikian, terdapat tunika
vaginalis yang berhubungan melalui saluran sempit dengan rongga perut dan berisi cairan
rongga perut.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI DAN EMBRIOGENESIS TESTIS


Testis adalah organ genitalia pria yang terletak di skrotum. Ukuran testis pada orang
dewasa adalah 432,5 cm dengan volume 15-25 ml berbentuk ovoid kedua buah testis
terbungkus oleh jaringan tunika albuginea yang melekat pada testis. Di sebelah luar tunika
albuginea terdapat tunika vaginalis yang terdiri atas lapisan viseralis dan parietalis, serta
tunika dartos. Otot kremaster yang berada disekitar testis memungkinkan testis dapat
digerakan mendekati rongga abdomen untuk mempertahankan temperatur testis agar tetap
stabil.1
Vaskularisasi testis berasal dari arteri dan vena. Testis mendapatkan darah dari
beberapa cabang arteri, yaitu arteri spermatika interna yang merupakan cabang dari aorta,
arteri deferensialis cabang dari arteri vesikalis inferior, dan arteri kremasterika yang
merupakan cabang arteri epigastrika. Pembuluh vena yang meninggalkan testis berkumpul
membentuk pleksus Pampiniformis. Plesksus ini pada beberapa orang mengalami dilatasi dan
dikenal sebagai varikokel.1

Gambar 1. Anatomi Testis

2
Antara minggu ke 7 kehamilan testis turun menuju scrotum karena memendeknya
gubernakulum. Testis melalui kanalis inguinalis ke dinding abdomen anterior. Setelah minggu
ke 8 kehamilan, peritoneum mengalami evaginasi dan prosesus vaginalis membentuk anterior
dari gubernakulum. Processus vaginalis membentuk kanalis inguinalis dengan pushing out
socklike extensions (eksistensi seperti membuka kaus kaki) dari fascia transversalis,
muskulus obliqus internus dan muskulus obliqus eksternus. Kanalis inguinalis memanjang
dari dasar fascia transversalis yang terbalik (deep ring) menuju dasar muskulus obliqus
eksternus yang eversi (superficial ring). Setelah prosesus vaginalis mengalami evaginasi
menuju skrotum, gubernakulum memendek dan mendorong gonad melalui kanal. Gonad
selalu tetap dengan taraf fascia subserosa yang dihubungkan dengan dinding posterior dari
prosesus vaginalis. Dengan berakhirnya kehamilan, testis sudah sempurna memasuki kantung
skrotum. Gubernakulum yang direduksi oleh pita ligamentum yang menempel ke sudut
inferior dari testis menuju dasar skrotum.2
Dalam tahun pertama setelah kelahiran bagian superior (atas) dari processus vaginalis
biasanya mengalami obliterasi meninggalkan sisa kantung distal, tunika vaginalis, yang
terletak anterior dari testis. Lumen ini normalnya kolaps tetapi kadang-kadang mungkin diisi
dengan cairan serosa membentuk hidrokel testis.2

DEFINISI
Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara lapisan
parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam
rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh
sistem limfatik di sekitarnya.3

EPIDEMIOLOGI
Di Amerika Serikat, insidensi hidrokel adalah sekitar 10-20 per 1000 kelahiran hidup
dan lebih sering terjadi pada bayi premature. Lokasi tersering adalah di sebelah kanan, dan
hanya 10% yang terjadi secara bilateral. Risiko hidrokel lebih tinggi pada bayi premature
dengan berat badan lahir kurang dari 1500 gram dibandingkan dengan bayi aterm. Kelainan
ini ditemukan pada 80-90% bayi laki-laki, 90 -95% di antaranya akan menghilang spontan
sebelum usia 2 tahun. Hanya sekitar 6% kasus hidrokel memiliki gejala klinis. Hidrokel juga
ditemukan pada satu dari seratus laki-laki dewasa, biasanya terjadi setelah dekade kedua
kehidupan.1,4

3
ETIOLOGI
1. Kongenital
2. Aquisita (dapatan):
Idiopatik : paling sering, penyebab tidak diketahui
Trauma: terdapat riwayat trauma biasanya tendangan di scrotum yang menyebabkan
pembuluh darah pada tunica vaginalis pecah dan terjadi hematocele. Hematocele yang
diserab akan menjadikan cairan berwarna kekuningan sehingga terjadi hidrocele
Infeksi akut atau kronik: infeksi akut misalnya oleh kuman gonorea atau E. Coli
mengakibatkan peningkatan sekresi endotel dan obstruksi sehingga terjadi hidrokel.
Keganasan: pada keganasan dapat terjadi dua macam mekanisme yaitu tekanan pada
sistem limfatik serta vena tumor ganas testis dan scrotum sehingga merangsang tunica
vaginalis sehingga terjadi timbunan cairan serohemoragik
Parasit terutama filarial: cacing ini akan menyebabkan reaksi alergi dan terbentuknya
jaringan ikat dan kolagen pada pembuluh limfe sehingga terjadi obstruksi baik itu
partial maupun total. Obstruksi ini akan menyebabkan proses absorbsi terganggu
sehingga terjadi hidrokel

KLASIFIKASI
Berdasarkan strukturnya hidrokel diklasifikasikan menjadi 3 antara lain3 :
1. Hidrokel komunikans (congenital), terdapat hubungan antara procesus vaginalis
dengan rongga peritoneum. Processus vaginalis yang paten ini menyebabkan
mengalirnya cairan peritoneal menuju ke skrotum. Patofisiologi terjadinya kelainan
ini adalah belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis, sehingga terjadi aliran
cairan peritoneum ke cavum vaginalis, disertai dengan proses reabsorbsi oleh sistem
limfatik di daerah tersebut yang kurang adekuat. Pada anamnesis kantong hidrokel
besarnya dapat berubah-ubah yaitu bertambah pada saat anak menangis. Pada palpasi
kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan kedalam rongga abdomen.
Hernia inguinalis lateralis (indirek) dihubungkan dengan hidrokel tipe ini.
2. Hidrokel non-komunikans (hidrokel testis), kelainan yang didapat pada testis atau
epididimis menyebabkan terjadinya akumulasi cairan yang berlebihan pada cavum
vaginalis. Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat
diraba. Etiologi hidrokel jenis ini antara lain: tumor, infeksi, atau trauma pada
testis/epididimis, dan merupakan penyebab hidrokel pada penderita dewasa. Pada
anamnesis, besarnya kantong hidrokel tidak dapat berubah sepanjang hari.

4
3. Hidrokel funikulus, ada defek/hubungan pada penutupan tunika vaginalis. Ujung
distal dari processus vaginalis menutup dengan baik, tetapi pada bagian tengah dari
processus tetap paten. Ujung proksimal processus vaginalis mungkin terbuka atau
tertutup pada hidrokel jenis ini. Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di
sebelah cranial dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada diluar
kantong hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.

Gambar 2. Klasifikasi hidrokel

PATOFISIOLOGI
Pada kehidupan fetal, prosesus vaginalis dapat berbentuk kantong yang mencapai
skrotum. Hidrokel disebabkan oleh kelainan kongenital (bawaan sejak lahir) ataupun
ketidaksempurnaan dari procesus vaginalis tersebut menyebabkan tidak menutupnya rongga
peritoneum dengan procesus vaginalis. Sehingga terbentuklah rongga antara tunika vaginalis
dengan cavum peritoneal dan menyebabkan terakumulasinya cairan yang berasal dari sistem
limfatik disekitar. Cairan yang seharusnya seimbang antara produksi dan reabsorbsi oleh
sistem limfatik di sekitarnya. Tetapi, pada penyakit ini , telah terjadi gangguan sistem sekresi
atau reabsorbsi cairan limfa. Dan terjadilah penimbunan di tunika vaginalis tersebut. Akibat
dari tekanan yang terus menerus, mengakibatkan obstruksi aliran limfe atau vena di dalam
funikulus spermatikus. Dan terjadilah atrofi testis diakibatkan dari tekanan pembuluh darah
yang ada di daerah sekitar testis tersebut pada ujung proksimal dan tengah sehingga bagian
distal yang mengelilingi testis tetap terbuka, maka terjadi hidrokel testikularis.5
Hidrokel dapat ditemukan dimana saja sepanjang funikulus spermatikus, juga dapat
ditemukan di sekitar testis yang terdapat dalam rongga perut pada undensensus testis.
Hidrokel infantilis biasanya akan menghilang dalam tahun pertama, umumnya tidak

5
memerlukan pengobatan, jika secara klinis tidak disertai hernia inguinalis. Hidrokel testis
dapat meluas ke atas atau berupa beberapa kantong yang saling berhubungan sepanjang
processus vaginalis peritonei. Hidrokel akan tampak lebih besar dan kencang pada sore hari
karena banyak cairan yang masuk dalam kantong sewaktu anak dalam posisi tegak, tapi
kemudian akan mengecil pada esok paginya setelah anak tidur semalaman.5
Pada orang dewasa hidrokel dapat terjadi secara idiopatik (primer) dan sekunder.
Penyebab sekunder terjadi karena didapatkan kelainan pada testis atau epididimis yang
menyebabkan terganggunya sistem sekresi atau reabsorpsi cairan di kantong hidrokel.
Kelainan tersebut mungkin suatu tumor, infeksi atau trauma pada testis atau epididimis.
Dalam keadaan normal cairan yang berada di dalam rongga tunika vaginalis berada dalam
keseimbangan antara produksi dan reabsorpsi dalam sistem limfatik.6
Hidrokel pada dewasa biasanya sekunder (late-onset). Hidrokel sekunder mungkin
akut dari trauma local, infeksi, mungkin juga kronik dari penumpukan cairan yang bertahap.
Pada trauma di daerah skrotum, dapat menyebabkan perdarahan dalam rongga tunika
vaginalis, selanjutnya darah direabsorbsi sehingga terjadi cairan hidrokel. Sedangkan pada
infeksi, karena infeksi tunika vaginalis sehingga terjadi sekresi yang berlebihan melebihi
reabsorbsinya. Sementara sel sel ganas juga dapat merangsang tunika vaginalis sehingga
terjadi sekresi yang berlebihan. Parasit juga dapat menimbulkan limfangitis ( radang pada
saluran limfe) funikulus spermatikus yang menyebabkan bendungan limfe yang
menyebabkan absorbsi berkurang. Selain itu sumbatan pada sistem vena dan limfe, misal
pada fibrosis funikulus spermatikus atau tumor pada pelvis juga dapat menyebabkan
penurunan reabsorbsi.6
Cairan hidrokel bersifat netral, serous, bening dan tidak berbau, mempunyai berat
jenis 1.010-1.025. Secara mikroskopis terdiri dari air, sel (epitel, endhotel, limfosit), protein,
elektrolit, Kristal cholestrin dan fibrinogen. Secara spesifik apabila penyebab hidrokel adalah
infeksi maka cairan akan berubah menjadi keruh, berat jenis akan meningkat dan tunika
vaginalis akan menebal. Bila penyebabnya adalah trauma maka akan ditemukan cairan
berwarna merah kecoklatan dan terdapat hubungan dengan tubulus seminiferus sehingga
dapat ditemukan sperma.6

DIAGNOSIS
Anamnesis1

6
Pada anamnesis keluhan utama pasien adalah adanya benjolan di kantong skrotum
yang tidak nyeri. Biasanya pasien mengeluh benjolan yang berat dan besar di daerah skrotum.
Pasien kadang-kadang mengeluh rasa tidak nyaman yang menjalar sepanjang daerah inguinal
sampai bagian tengah dari punggung. Benjolan atau masa kistik yang lunak dan kecil pada
pagi hari dan membesar serta tegang pada malam hari. Tergantung pada jenis dari hidrokel
biasanya benjolan tersebut berubah ukuran atau volume sesuai waktu tertentu.
Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya kantong hidrokel tidak berubah
sepanjang hari. Pada hidrokel komunikan, kantong hidrokel besarnya dapat berubah ubah
yang bertambah besar pada saat anak menangis. Ukuran hidrokel mungkin berkurang dengan
berbaring atau bertambah pada posisi berdiri tegak. Pada riwayat penyakit dahulu, hidrokel
testis biasa disebabkan oleh penyakit seperti infeksi, riwayat trauma pada testis, olah raga,
penyakit genitourinarius, penyakit seksual atau penyakit sistemik.
Hidrokel biasanya tidak menimbulkan rasa sakit. Rasa sakit mungkin timbul akibat
adanya epididimitis akut. Gejala sistemik seperti demam, menggigil, mual atau muntah, juga
gejala genitourinarius tidak ada pada hidrokel tanpa komplikasi. Hidrokel sering
dihubungkan dengan hernia, terutama pada sisi kanan tubuh.
Pemeriksaan fisik7
Inspeksi
- Terlihat kantung skrotum yang membesar. Dilihat pembesaran kantung testisnya
bersifat unilateral atau bilateral. Dibandingkan letak tinggi kedua kantung testis.
Secara normal testis kiri harus lebih rendah dari testis kanan. Tidak ada kemerahan
atau perubahan warna dari skrotum kecuali ada Infeksi yang menyebabkan hidrokel
akut.
- Hidrokel terletak pada superior dan anterior terhadap testis (berlawanan dengan
spermatokel, yang berbaring superior dan posterior terhadap testis).
- Pasien biasanya afebris dengan tanda vital yang normal. Tidak ada distensi
abdominal.
Palpasi
- Konsistensi hidrokel adalah kistik, fluktuasi atau lunak karena berisi cairan.
- Ukuran, batas atas jelas(pada leher skrotum di palpasi dengan 2 jari dan dapat
ditentukan batas atas dari hidrokel) dan konsistensinya pada palpasi dari hidrokel
dapat bervariasi tergantung posisi. Hidrokel menjadi lebih kecil dan lembek/lunak
setelah berbaring, biasanya menjadi lebih besar dan tegang setelah berdiri lama.

7
- Hidrokel pada anak-anak dapat diraba adanya testis, pada dewasa(hidrokel testis)
testis tidak dapat teraba karena kemungkinan banyaknya cairan peritoneal yang
meliputi testis.
- Pada hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah
kranial dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di luar
kantong hidrokel. Pada anamnesis kantong hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
- Pada hidrokel komunikan terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga
peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum. Pada palpasi,
kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukkan ke dalam rongga abdomen.
Perkusi
Dilakukan untuk mengetahui konsistensi isi kantung skrotum dan biasanya pada
hernia akan terdengar bunyi timpani.
Auskultasi
Dilakukan untuk menyingkirkan diagnosa hernia. Bising usus tidak ada pada skrotum,
kecuali bila ada hubungannya dengan hernia yang berisi usus.
Tes transiluminasi
Langkah diagnostik yang paling penting, massa hidrokel dengan cahaya di dalam
ruang gelap. Sumber cahaya diletakkan pada sisi pembesaran skrotum. Struktur vaskuler,
tumor, darah, hernia, penebalan tunika vaginalis dan testis normal tidak dapat ditembusi sinar.
Transmisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan
serosa, seperti hidrokel. Hidrokel berisi cairan jernih, straw-colored dan mentransiluminasi
(meneruskan) berkas cahaya. Hidrokel biasanya menutupi seluruh bagian dari testis. Masa
kistik yang terpisah dan berada di pool atas testis dicurigai spermatokel.
Tes transiluminasi merupakan tes yang umum, tetapi tidak diagnostik untuk hidrokel.
Transiluminasi dapat juga positif pada hernia.

Gambar 3. Tes Transiluminasi

8
Pemeriksaan penunjang
- Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa hitung jenis dari sel darah yang
mungkin menunjukkan adanya proses inflamasi. Urinalisis mungkin dapat mendeteksi
proteinuria atau pyuria.
- USG Inguinal-scrotal
Inguinal-Scrotal Imaging Ultrasound dapat menunjukkan diagnosis pasti, dapat
mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan membantu melihat adanya
hernia, kumpulan cairan (hidrokel atau spermatokel), vena abnormal (varikokel), dan
kemungkinan adanya tumor. Dalam konteks nyeri atau perdarahan testis setelah
trauma, tes ini dapat membedakan antara hidrokel dengan hernia inkarserata. Dapat
digunakan pada kasus yang dicurigai terdapat torsio testis atau perdarahan karena
trauma. Kurang lebih sekitar 86% dari hasil yang diberikan akurat.8

Gambar 4. Gambaran USG scrotum pada hidrokel

DIAGNOSIS BANDING1
Orchitis
Orchitis adalah suatu reaksi inflamasi akut dari testis infeksi sekunder. Banyak kasus
dihubungkan dengan infeksi virus dan bakteri.
Varikokel
Adalah varises dari vena pada pleksus pampiniformis akibat gangguan aliran darah
balik vena spermatika interna.
Torsio Testis

9
Adalah keadaan dimana funikulus spermatikus terpuntir (torsi akibat perkembangan
abnormal dari tunika vaginalis dan funikulus spermatikus dalam masa perkembangan
janin) sehingga terjadi gangguan vaskularisasi dari testis yang dapat berakibat terjadi
gangguan aliran darah daripada testis. Insersi abnormal yang tinggi dari tunika
vaginalis pada struktur funikulus akan mengakibatkan testis dapat bergerak seperti
anak genta, sehingga testis kurang melekat pada tunika vaginalis viseralis. Testis yang
demikian mudah memuntir dan memutar funikulus spermatikus. Kadang diakibatan
oleh cedera olahraga.
Hernia Scrotalis dan Hernia Ingunianlis Lateralis
Hernia adalah protrusi atau penonjolan isi rongga melalui defek atau bagian lemah
dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui
defek atau bagian lemah dari lapisan muskuloaponeurotik dinding perut. Hernia
terdiri dari 3 hal : kantong, cincin dan isi hernia. Biasanya terdapat benjolan di daerah
inguinal/skrotal yang hilang timbul. Timbul saat mengedan, batuk, atau menangis, dan
hilang bila pasien tidur.
Spermatokel
Spermatokel merupakan kista retensi dari tubulus rate testis atau kepala dari
epididimis melebar oleh karena cairan keruh yang berisi spermatozoa. Spermatokel
merupakan kista yang paling umum terjadi skrotum. Ukurannya dapat bervariasi dari
beberapa millimeter sampai sentimeter.
Epididimitis
Epididimitis adalah inflamasi atau infeksi dari epididimis, duktus yang berbelit yang
terletak pada permukaan posterior dari testis. Jika inflamasi atau infeksi meluas ke
testis yang terdekat bisa terjadi epididimo-orchitis. Penyebab yang paling umum
inflamasi intrascrotal (di dalam skrotum) adalah epididimitis.

Hematokel
Adalah penumpukan darah di dalam tunika vaginalis, biasanya didahului oleh trauma.
Tumor testis
Keganasan pada pria terbanyak usia antara 15-35 tahun. Terdapat keluhan adanya
pembesaran testis yang tidak nyeri. Terasa berat pada kantong skrotum
Pada pemeriksaan fisik teraba testis yang padat, keras, tidak nyeri pada palpasi dan
transiluminasi (-)

10
TATALAKSANA
Prinsip utama penatalaksanaan hidrokel adalah dengan mengatasi penyebab yang
mendasarinya. Terdapat beberapa indikasi dilakukannya intervensi: ukuran hidrokel yang
semakin membesar dan dapat menekan pembuluh darah, adanya tanda-tanda infeksi, adanya
keluhan tidak nyaman/nyeri dan juga indikasi kosmetik. Berbagai macam tindakan intervensi
digunakan untuk mengobati penyakit hidrokel, baik invasif maupun minimal invasif.
Salah satu metode minimal invasif pada terapi hidrokel yaitu metode aspirasi-
skleroterapi dengan bantuan sebuah jarum kemudian dilakukan aspirasi, disuntikkan zat
sklerotik tetrasiklin, natrium tetradesil sulfat atau urea. Hal ini menyebabkan terbentuknya
fibrin pada rongga tunika vaginalis sehingga tunika vaginalis saling melekat untuk
menyumbat/menutup lubang di kantong skrotum sehingga cairan tidak akan tertimbun
kembali. Metode ini mudah dan aman dilakukan, namun efektivitas dan kepuasan pasien
terhadap terapi lebih rendah dibandingkan tindakan pembedahan. Komplikasi pada metode
ini adalah infeksi dan dapat kambuh kembali.9
Hidrokelektomi merupakan tindakan gold standard pada hidrokel. Hidrokelektomi
dapat dilakukan dengan berbagai metode. Teknik hidrokeletomi memiliki berbagai macam
variasi dan nama, secara garis besar hidrokeletomi dibagi menjadi dua teknik yaitu dengan
teknik eksisi dan teknik dengan plikasi. Teknik-teknik hidrokelektomi tersebut yang populer
dilakukan adalah teknik Jaboulay (eksisi) dan teknik plikasi Lord.6
Pada teknik Jaboulay, dilakukan eksisi pada kantong hidrokel secara tipis dengan
meninggalkan sisa lapisan kantong yang cukup banyak sehingga dapat dijahit bersamaan
setelah dlakukan eversi kantong kebelakang testis dan funikulus spermatikus. Teknik ini
sangat berguna untuk kantong hidrokel yang lebar, berat dan tipis.10
Teknik plikasi Lord dapat digunakan pada dinding hidrokel yang tipis namun tidak
dianjurkan untuk digunakan pada kantong yang lebar, panjang dan tebal karena teknik ini
akan meninggalkan ikatan-ikatan lipatan dari jaringan yang diplikasi pada skrotum. Prinsip
teknik Lord dilakukan dengan membuka kantong hidrokel, mengeluarkan testis dari kantong,
menjahit tepi kantong hidrokel dan dengan menggunakan jahitan interrupted, secara radial
dijahit untuk plikasi kantong.10

11
Gambar 4. Teknik Jaboulay dan Teknik plikasi Lord

Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu hingga anak mencapai usia 12-24 bulan dengan
harapan prosesus vaginalis dapat menutup, dan hidrokel akan sembuh dengan sendirinya. Jika
hidrokel masih ada atau bertambah besar, disebut juga dengan hidrokel persisten, maka perlu
dipikirkan untuk dilakukan koreksi. Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal
karena seringkali hidrokel ini disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi
hidrokel, sekaligus melakukan herniorafi. Pada laki-laki yang didiagnosa dengan hidrokel,
dimana dicurigai adanya keganasan, sebaiknya dilakukan pembedahan dengan pendekatan
inguinal agar dapat mengendalikan funikulus spermatikus untuk persiapan kemungkinan
dilakukanorchiektomi.6

PROGNOSIS DAN KOMPLIKASI


Prognosis untuk hidrokel umumnya baik. Prognosis dari hidrokel sekarang tergantung
pada penyebab hidrokel itu. Hidrokel yang muncul pada saat dewasa biasanya dihubungkan
dengan keganasan yang mendasarinya. Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah
mengalami trauma dan hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke
testis sehingga menimbulkan atrofi testis.1
Komplikasi tersering pada operasi hidrokelektomi adalah hematoma. Komplikasi
pada hidrokeletomi terjadi pada 19% kasus. Komplikasi yang dapat terjadi selain hematoma
adalah infeksi, bengkak yang persisten, rekurensi dan nyeri kronik. Tindakan skleroterapi
dapat berdampak negatif fertilitas sehingga pemilihannya harus dihindari pada pasien yang
masih produktif secara seksual.1

BAB III
KESIMPULAN

12
Hidrokel adalah penumpukan cairan yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan
visceralis tunika vaginalis yang sebagian besar kasus ditemukan pada anak-anak usia 0-12
bulan dan jarang pada dewasa. Mekanisme terjadinya hidrokel pada anak yaitu belum
sempurnanya penutupan prosesus vaginalis dan belum sempurnanya sistem limfatik dalam
reabsorbsi, sedangkan pada dewasa disebabkan oleh factor idiopatik dan adanya kelainan
pada testis atau epididimis. Diagnosis Hidrokel ditegakkan melalui anamnesa, pemeriksaan
fisik, pemeriksaan penunjang berupa USG. Penatalaksanaan Hidrokel terbagi menjadi
observasi untuk anak usia 0-12 bulan, aspirasi dan tindakan operatif yang ditinjau dari factor
usia dan risiko terjadinya rekurensi. Hidrokel dapat menimbulkan komplikasi berupa
kompresi peredaran darah testis, atrofi testis, perdarahan, dan sekunder infeksi.

REFERAT
HIDROKEL

13
OLEH :

Meita Religia Putri


H1A 011 044

PEMBIMBING :
dr. Pandu Ishaq Nandana, Sp.U

DALAM RANGKA MENGIKUTI KEPANITERAAN KLINIK MADYA


BAGIAN/SMF ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MATARAM RSU PROVINSI NTB
2016

14

Vous aimerez peut-être aussi