Vous êtes sur la page 1sur 18

ANGGARANDASAR

ANGGARAN RUMAH TANGGA


PERATT'RAN OBGANISASI
PURNA PASISIBBAKA INDONESIA
L_
E-{
r__
rr{
f
Er-a
r_:
r-{
L
L
E--a
E--a
L
rr-a
MUSYAITAR,AH NASIONAL VII

L
r-{
PURNA PASKItsR.AKA INDONESIA

L KEPUTUSAN

fr-{
rr{
Nomor : 05/M UNAS-vil/ppt/20L6

L TENTANG :
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

L
Ii{

r---a
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

L-
>1 MENIMBANG :
L
1. Bahwa Musyawarah Nasional adalah forum tertinggi yang berwenang
menetapkan kebijaksanaan dan aturan dasar purna paskibraka

L
F---a lndonesia;
2. Bahwa dinilai perlu diketuarkan surat keputusan Musyawarah
L
--1
)--
Nasional Vll tentang perubahan dan penyempurnaan Anggaran

fr--a MENGINGAT
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga purna paskibraka lndonesia.

: 1. Anggaran Dasar Purna paskibraka lndonesia;


l_:
---a
2. Anggaran Rumah Tangga purna paskibraka lndonesia;
L. 3. Peraturan Organisasi purna paskibraka lndonesia

L
rr-a
MEMPERHATIKAN : 1. Hasil musyawarah dalam sidang komisi A yang bertugas membahas
L
f--a

I--r
perubahan dan penyempurnaan Anggaran Dasar serta Anggaran Rumah
Tangga Purna Paskibraka lndonesia;
L 2. Hasil musyawarah dalam sidang pteno Musyawarah Nasional Vll yang
L
I--. dilaksanakan pada tanggal 03 April 2016

L
I--.
MEMUTUSKAN

L
f.--a
MENETAPKAN

L
fr-a

L
f--- Kesatu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah rangga purna paskibraka lndonesia
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak

L
f-a
terpisahkan dari keputusan ini;

L
f-.-

I--a
Kedua Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga purna paskibraka lndonesia

L
rr-r
yang ditetapkan ini wajib menjadi landasan pokok organisasi mulai dari pusat
Provinsi dan Kabupaten - Kota;

f
L
f--{

)---
Ketiga Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

L
H
L-
L
)1

)-1
I
L-
E--{
I
E---i
f
E--a
L-
E-J
L.
I--a
MUSYAWARAH NASIOI\IAL VII
PURNA PASKIBR.AKA INDONESIA
1-
I---a
L.
f
E--a
Ditetapkan di : Mataram

a
--{
Er4
Pada tanggal : 03 April 20L6

a_
E--a MUSYAWARAH NASIONAL VII

a-
F--a
PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

fE--t PIMPINAN SIDANG PLENO

f>-.
f_
E--{
Ketua, Sekretaris

L-
E-ra
I--
f
Fi.{

IEF LUBIS, S.Sos. M.lP

L
hr-a

l
Er-.

F--.
Anggota, Anggota, Anggota,

l
L-
-rir

l
Iirt
ARIA WIBISANA, SE. MOH. MAT SYAHRULLAH, ST. M.SC

f
Er{

E---a
L-
D--a
f
Er-a
r--
fr--{
Er-<

f
rr-a
L
rrra
[:
L
I--

r--t
L
L
H

H
I--
H
[_
F--.
1_
I
E--.

F,-.
t_
tsr-.
f_
f
-r--a MUSYAWARAH NASIONAL VII
PUR.NA PASKIBR.AKA IND ONESIA
I=
-r-r

f l,ampiran : KeputusanMUI{ASVII ppl

f
-r{

f
Fr-.
ANGGARAN DASAR

l
Fr{
PUR.NA PASKIBRAKA INDONESIA

tr
f PEMBUKAAN

tr
L-
Hakekat pembinaan generasi muda dalam Pembangunan Nasional

pembangunan
Bangsa Indonesia
usaha untuk menyjapkan kader penerus citacita perjuangan bangsa
dan
yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
sebagai Pandu Ibu Pertiwi.
adalah
manusia
berjiwa pancasila

f'
-r-.
Purna Pasukan Pengibar Bendera Pusaka yang bertugas di tingkat
Nasional, propinsi dan

tr
f
I(abupaten/Kota merupakan warga negara Indonesia yang selaiu terus

mempunyai wawasan yang luas, kokoh kepribadiannya, memiliki


membina'diri agar
memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, idealisme, patriotisme dan
harga diri serta
kesegaran jasmini dan daya
kreasi serta dapat mengembangkan kemandiriri,'krp.-impinan", ilmu,
L
Fr-.

F---
semangat kerja keras dan kepeloporan,
Bahwa dalam upaya rnewujudkan pembinaan tersebu! maka purna paskibraka
keterampilan,

l membentuk suatu wadah yang diberi nama Purna Paskibraka Indonesia.


Indonesia
Atas berkat rahmat
I
FE-f Allah Yang Maha Kuasa serta didorong oleh kebulatan tekad dan semangat
keinginan luhur, berkebudayaan dalam kesatuan dan persatuan, persaudaraan
yang ikhlas,
dan
t=
-r-.

F---
kekeluargaan antar sesama elemen bangsa yang tergabung dalam
sentosa, sejahtera dan dinamis serta harmonis rahii dan
satu kesatuan yang kokoh,

f
E--..
bathin, maka setiap warga negara
indonesia yang pernah dikukuhkan dan/atau bersama-sama mengemban
Kesatuan Republik Indonesia sebagai Pasukan Pengibar Bendera pusika
tugas negara
f atau Ibukota Provinsi dan lbukota Kabupaten
/Koti,
di Ibukota Negara
menuangkan kesadaran dan keinginan
Iuhur itu dalam Anggaran Dasar organisasi sebagai landasan berpijak
f
E--a
melaksanakan darma baktinya kepada . dalam guna
tanah tumpah darah Indonesia dengan berazaskan
L
D--{

Ii-{
Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar ti+5.

r__
L
Er-(, BAB I
NAMA, TEMPAT KEDUDUI(AN DAN WAKTU

L
I--a

r.-a
Fasal 1
1,. Organisasi ini bernama purna paskibraka
Indonesia yang disingkat ppl.

L
r--r
2. PURNA PASKIBMKA INDONESIA adalah satu-satunya
Purna Paskibraka
organisasi wadah berhimpun

f
L
I---

r--f
L
H
l_
)-1
I
L
--{
L-
I
EE..

EE.
L-
IE-{

L-
E--a
L-
f
Er-c
MUSYAWARAFI hIASIO hIAI, VII

f
E-.J PUR.NA P.ASKIBRAKA ND O NESIA
N

L
It-a

r-ra
3. Purna Paskibraka Indonesla didirikan di Cipayung, Bogor pada tanggal2l Desember
1989 melalui Musyawarah Nasional MUNAS I Purna PaskibrakaGdonesia, untuk

L-
I={
waktu yang tidak ditentukan. Purna Paskibraka Indonesia berkedudukan di wilayah
hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia,
L-
E--a
L-
E-{
BAB II
L-
D-{
AZAS, DASAR DAN SIFAT

L-
E--a
Pasal 2
AZAS-DASAR
1:
E--t
Purna Paskibraka Indonesia berazaskan Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia tahun lg4\.
f
r.rt
L
E--i 1. Purna Paskibraka
Pasal 3
SIFAT

L- kekeluargaan.
Indonesia adalah Organisasi Sosial Kemasyarakatan yang bersifat

L
ITJ

E--a
2. Purna Paskibraka Indonesia bukan merupakan
menjalankan kegiatan politik,
organisasi sosial politik dan tidak

L-
Erra BAB III
L-
TE.
TUJUAN DAN FUNGSI

L- Pasal 4
TUIUAN
L-
-r-a
I--a
Purna Paskibraka Indonesia mempunyai tujuan :
1. Menghimpun_ dan membina para ang1ota agar menjadi warga Negara Indonesia yang
I-_ beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancisila, setia arn putufr

f
-r-a
pada NegaraKesatuan Republik Indonesia dan menjadi Pandu Ibu pertiwi.
2. Mengamalkan dan mengamankan pancasila.
L-
-E--

r-{
3. Membina watak kemandirian dan profesionalisme, memelihara dan meningkatkan rasa
persaudaraan, kekeluargaan, persatuan dan kesahran, mewujudkan kerla sama yang

L] utuh serta jiwa pengabdian kepada bangsa dan negara, memupuk rasa tanggung
lawab
dan daya cipta yang dinamis serta kesadaran nasional di kalangan para anggota dan
L
rrri
keluarganya.
4- Membentuk manusia Indonesia yang memiliki ketahanan mental tangguh,
fr-{
---l cukup
pengetahuan dan kemahiran teknis untuk dapat melaksanakan pekerjur.rrry, tanggap

f
Er{
serta daya tahan fisik/jasmani tangkas.

L.
f
-r{

fr-{
rrr

U
I
L
-
MUSYAWARAH NASIONAI, WI
PURNA PASKIBRAKA TNDONESIA

Pasal 5
FUNGSI
Purna Paskibraka Indonesia mempunyai fungsi:
1. Pendorong tlan pemrakarsa pembaharuan melalui kegiatan yang konstruktif sehingga
dapat menjadi pelopor pembangunan demi kemajuan Bingsa hrn Nrgr.u.
2. Eebagai wadah pernbinaan dan pengernbangan potensi anggota untuk rnenjadi insan
yang mandiri, berkarya, profesional dan bertanggung jawab.

BAB IV
KO.DE ET-IK, .MABS, D-AN AT_R_IBUT

Pasal 6
KODE ETIK
Kode Etik Purna Paskibraka Indonesia adalah Ikrar putra Indonesia.

Pasal 7
MARS DAN ATRIBUT
7. Purna Paskibraka Indonesia mempunyai mars dan atribut berupa lambang, bendera,
seragam, dan tanda jasa.
2. Mars dan atribut Purna Paskibraka Indonesia diatur dan ditetapkan lebih lanjut dalam
Anggaran Rumah Tangga dan Feraturan Organlsasi.

BAB V
KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA

Pasal I
KEANGGOTAAN
Keanggotaan dalam Purna Paskibraka Indonesia terdiri dari:
a. Anggota Biasa.
b. Anggota Kehormatan,

Pasal 9
HAK DAN KEWAIIBAN ANGGOTA
")'- Anggota Biasa mempunyai
hak bicara, hak suara, memilih dan hak dipilih sebagai
pengurus,
Anggota Kehormatan mempunyai hak bicara, menghadiri upacara dan rapat-rapat tertentu,
tidak mempunyai hak suara dan tidak mempunyai-hak untui< dipilih sebagai pengurus.
Anggota Biasa dan Anggota Kehormatan berkewajiban menlunyung tinggi nama baik dan
kehormatan organisasi serta mentaati Anggaran Dasar dan Anggarin nuirah Tangga yang
ditetapkan oleh Musyawarah Nasional serta Peraturan organisasi yang ditetapiin otei'
Pengurus Pusat.
MUSYAWARAH NASI O FJAL VIN
PUR.NA PASKIBRAKA INDONESIA

BABVI
ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN
SERTA MAJETIS PERTIMBANGAN ORGANISASI

Pasal 10
T{IR.AR.KI ORGANISAEI
Organisasi Purna Paskibraka Indonesia disusun secara vertikal dengan urutan sebagai berikut:
1, Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia berkedudukan di Ibukota Negara Republik
lndonesia.
2 Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia berkedudukan di Ibukota Provinsi.
3 Pengurus Kabupafen -Kota Purn-a "P-a-skibr-aka Ind.onesra be"rk-eduduk-a"n d! Ibukota
Kabupaten - Kota.

Pasal 1L
L. Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia ditetapkan dan disahkan berdasarkan
Keputusan Musyawarah Nasional.
2. Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia ditetapkan berdasarkan Keputusan
Musyawarah Tingkat Provinsi untuk kemudian disahkan dengan Keputusan Pengurus
Pusat Purna Paskibraka Indonesia.
3. Pengurus Kabupaten - Kota Purna Paskibraka Indonesia ditetapkan berdasarkan
Keputusan Musyawarah Tingkat Kabupaten - Kota, untuk kemudian disahkan dengan
Keputusan Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia.
4. Pelantikan pengurus Pusat, pengurus Provinsi, pengurus Kabupaten - Kota Purna
Paskibraka Indonesia diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 12
MAI ELIS PERTI MBANGAN ORGANISASI
Organisasi Purna Paskibraka Indonesia mempunyai Majelis Pertimbangan Organisasi.

Pasal 13
Majelis Pertimbangan Organisasi Purna Paskibraka Indonesia Pusa! terdiri dari beberapa
anggota Purna Paskibraka Indonesia yang dipilih dan ditetapkan oleh Muyawarah Nasional
Maielis Pertimbangan Organisasi Purna Paskibraka Indonesia Provinsi terdiri dari beberapa
anggota Purna Paskibraka Indonesia yang dipilih dan ditetapkan oleh Musyawarah Daerah
Majelis Pertimbangan Organisasi Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten / Kotaterdiri dari
beberapa anggota Purna Paskibraka Indonesia yang dipilih dan ditetapkan oleh
Musyawarah Daerah Kabupaten - Kota
4. Berkenaan dengan tugas dan fungsi Majelis Pertimbangan Organisasi Purna Paskibraka
Indonesia akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.
MUSYAWARAH NASIOF.IAL VII
PURNA PASKItsRAKA INDONESIA

Fasal 14
1. Purna Paskibraka Indonesia dapat memiliki organisasi binaan di dalam koordinasi dan
kendali Pengurus PPI sesuai dengan tingkatannya;
2. Tata cara pembentukan, hubungan, tugas dan fungsi organisasi binaan ini akan diatur lebih
lanjut dalam Peraturan Organisasi.

BAB VII
PEMBINA DAN PENASIHAT

Fasal 15
PEMBINA
Pembina Tingkat Pusat adalah Presiden cq. Menteri Pemuda dan Olahraga, Menteri Sosial
dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Pembina Tingkat Provinsi adalah Gubernur
Pembina Tingkat Kabupaten - Kota adalah Bupati/Walikota

Pasal 16
PENASIHAT
Penasihat Purna Paskibraka Indonesia adalah perorangan yang mempunyai dedikasi,
kontribusi nyata dan kepedulian terhadap Organisasi Purna Paskibraka Indonesia, sesuai
dengan tingkatannya masing-masing.

BAB VIII
MUSYAWARAH DAN QUORUM

Pasal 17
MUSYAWARAH
Musyawarah dalam organisasi Purna Paskibraka Indonesia terdiri dari:
a. Musyawarah Nasional.
b. Musyawarah Nasional Luar Biasa.
c. MusyawarahProvinsi,
d, Musyawarah Provinsi Luar Biasa.
e. Musyawarah Kabupaten - Kota.
f, Musyawarah Kabupaten - Kota Luar Biasa.

Pasal 18
Musyawarah Nasional dan Musyawarah Nasional Luar Biasa dinyatakan sah apabila
dihadiri oleh minimal2/3 dari Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia.
Musyawarah Provinsi dan Musyawarah Provinsi Luar Biasa dinyatakan sah apabila
dihadiri oleh minimal2/3 dari Pengurus Kabupaten - Kota
MUSYAWARAH NASIONAL T/II
PLIR.NA PASKI BR.AKA INDONESIA

3. Musyawarah Kabupaten - Kota dan Musyawarah Kabupaten Kota Luar tsiasa


disesuaikan dengan daerah masing-masing

BAB IX
TATA URUTAN KETENTUAN ORGANISASI

Pasal L9
Tata urutan ketentuan organisasi terdiri atas :

a. Anggaran Dasar.
b. Anggaran Rumah Tangga.
c, Peraturan Organisasi.
d. Keputusan musyawarah-musyawarah.
e. Keputusan rapat-rapat
BAB X
KEUANGAN DAN KEKAYAAN

Pasal 20
KEUANGAN
Keuangan Purna Paskibraka Indonesia diperoleh dari:
1. luran Anggota
2. Hasil-Hasil Usaha yang halal dan sah,
3. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat serta tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan perundang-undangan
yang berlaku.

Pasal 21
KEKAYAAN
Kekayaan Purna Paskibraka Indonesia diperoleh dari hasil usaha organisasi dan sumbangan
lain yang sah dan tidak mengikat serta tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.

BAB XI
ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 23
Segala sesuatu hal yang belum tertuang dalam Anggaran Dasar ini akan diatur dan dijabarkan
lebih lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dengan tidak bertentangan dari Anggaran Dasar.
I-
E-{

a-
r-{
t_
Eiirr

t-.
r!-t
f
E--r
t_
E-{

l_
Etl
MUSYAWARAFI NASIONAL VIE
PURNA PASKIBRAKA TNDONESIA
l_
--{ BAB XII
l_-
E-ra
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

r_
Ei-rl Pasal24
r_ PERUBAHAN ANGGA RAN DASAR
Perubahan atas Anggaran Dasar ini hanya dapat dilakukan melalui Musyawarah Nasional.
f,
---.{

f
--ra
Err' L.
Pasal 25
PEMBUBARAN ORGANISASI

a.
E-t
Pembubaran Organisasi Purna Paskibraka Indonesia hanya dapat dilakukan oleh
Musyawarah Nasional Lnar Biasa yang khusus diadakan untuk itu,

t_
rit
2. Dalam hal Organisasi Purna Paskibraka Indonesia dibubarkan, maka penyelesaian
kekayaan organisasi ditetapkan bersamaan dengan Musyawarah Nasional Luar Biasa yang
l_
E -rt
dimaksud Ayat 1 Pasal ini.

f
Eirl
BAB XIII

r_
E{
PENUTUP
Pasal 26

L.
E--..1
Perubahan dan Penyempurnaan Anggaran Dasar ini dilakukan dan ditetapkan oleh
Musyawarah Nasional VII Purna Paskibraka Indonesia, yang diselenggarakan pada tanggal 1
f
Er-i
s.d 4 April 20'J,6, bertempat di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara
Barat.
f_
I
Ei{

F:{'
fE--a
t_
l_
-r-a

f-
Fr-

a_
-r{
E-{
l_
f-
Er-a

f-
-i-a

f.
E!-a

E-{
l_
E--a
f
E-{
I.-
l--{

E
fh--a
MUSYAWARAH N^ASIOI\IAI, WI
. PIIRNA PASKItsRAKA INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA


PURNA PASKI BRAKA INDONESIA

BAB I
KODE ETIK, MARS DAN ATRIBUT

Pasal 1
IKRAR PUTRA INDONESIA

Aku mengaku Putra Indonesia, dan berdasarkan pengakuan itu:


o Aku mengaku, bahwa aku adalah inakhluk Trhrn Al Khalik yang
Maha Esa dan
bersumber kepada-Nya.
o Aku mengaku, bertumpah darah satu, Tanah Air
o Aku mengaku, berbangsa satu, Bangsa Indonesia.Indonesia.
o Aku mengaku, bernegara satu, Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan
Pancasila.
o Aku mengaku, bertujuan satu, masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila,
sesuai dengan isi pembukaan Undang-undang Dasar rg4s.
' Aku mengaku, bercara karya satu, perjuangan besar dengan akhlak
dan ihsan, menurut
ridho Tuhan Yang Maha Esa, berdasarkan pengakuin-pengakuan ini dan
demi
kehormatanku aku berianji, akan bersungguh-sungguh menjalankan
kewajiban untuk
mengamalkan semua pengakuan ini dalam karya [iauptu slhari-hari.
semoga Tuhan
Yang Maha Esa memberkati niatku ini dengan Taufiq aan Hidayah
serta Inayah-Nya,

Pasal 2
MARS

Mars Purna Paskibraka Indonesia adalah sebagai berikut:

SATUKAN LANGKAH
cipt: R. H. DWI PUTRANTO SULAKSONO

KAMI PURNA PASKIBRAKA INDONESIA


DI SELURUH NUSANTARA
KUAT DAN BULAT TEKADKU
BERBAKTI UNTUK NEGERIKU
WALAU TUBUHKU TERLUKA
SEMANGATKU TETAP M EMBAM
WALAU RINTANGAN KAN MENGHADANG
TABAH HI NGGA AIAL MENIELANG
ri-{

l_
r,-t
1_
Er{r
l_
l_
-ra MUSYAIMAR.AFI NASIONAI, VtrI
PURNA PASKIBRAKA INDONESIA
l_
-r{

r,{ SATUKAN LANGKAH TERUS MAIU


r_
E-{
DENGAN TAK MENGENAL WAKTU
SATUKAN NUSA DAN BANGSA
t-_
r{ MENUIU INDONESIA JAYA

L-
r--t
IAYALAH TANAH AIRKU
MAIULAH NEGERIKU
f-.{ MAKMURLAH BANGSAKU

U UNTUKMU INDONESIAKU

fr-{
Ei.t
Pasal 3
ATRIBUT

t__
r,-t, L. Lambang Purna Paskibraka Indonesia adalah bunga teratai yang dilingkari rantai
fr.{ 2.
berbentuk bulatan dan segi empat berjumlah 16 pasang.
Bendera Purna Paskibraka Indonesia berukuran 180 x L2O cm dengan warna dasar
f--{ hijau yang di tengah- tengahnya berisi lambang berwarna emas dengan garis tengah 75

l_
r,{ 3.
cm, dan tulisan PURNA PASKIBRAKA INDONESIA serta nama daerah masing-masing.
Untuk mempertebal rasa persatuan dan kesatuan serta meningkatkan disiplin, anggota

L 4'
Purna Paskibraka Indonesia menggunakan seragam dengan atributnya.
Semua atribut yang berhubungan dengan Purna Paskibraka Indonesia tidak dibenarkan
f-
--- dipakai atau dimiliki selain oleh anggota Purna Paskibraka Indonesia. Semua atribut

f
-r-.r
yang telah diberikan kepada anggota harus dicatat dalam administrasi organisasi.

f
E--
Pasal 4
Pemberian penghargaan, tanda jasa, tanda kehormatan Iebih lanjut akan diatur dalam

f
E-II
Peraturan Organisasi.
Er{

t__ Pasal 5
Penjabaran tentang kode etik, atribut dan seragam serta penggunaannya akan diatur lebih
-i-a
f lanjut dalam Peraturan Organisasi.
-i-l
L-
f-{
--{ BAB II
KEANGGOTAAN

Er-a
t__
ria f Pasal 6
1. Anggota Biasa adalah mereka yan.g telah mengikuti Pemusatan Pelatihan sesuai den-gan
tingkatannya dan dikukuhkan serta bertugas sebagai Pasukan Pengibar Bendera Pusaki di
t__ Tingkat Nasional atau Provinsi atau Kabupaten atau Kota pada Upacara Peringatan Hari

l-
h{t
Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus yang dibuktikan dengan
E:{ sertifikat dan mendaftarkan diri

rr{
1_
f---
U
E-a
f
MUSYAWARAH NASIGNAL VII
PURNA PASKIBRAKA INDONESIA

2. Anggota kehormatan adalah mereka yang pernah menjadi Komandan, Felatih dan Fembina
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka serta mereka yang berjasa, berpartisipasi aktif nyata
kepada Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dan organisasi Purna Paskibraka Indonesia yang
ditetapkan melalui musyawarah sesuai tingkatannya.
3. Hal-hal terkait keanggotaan yang belum diatur di dalam poin 1 dan 2, akan diatur lebih
lanjut dalarn Peraturan Organisasi.

Pasal 7
1. Kepindahan Anggota Biasa diatur secara administrasi melalui Surat Pindah.
2. Anggota Biasa yang pindah domisili wajib melapor dan mendaftarkan diri kepada Pengurus
Kabupaten /Kota yang dituju dengan menyerahkan Surat Keterangan dari Pengurus
Kabupaten /Kota asal dengan sepengetahuan Pengurus Provinsi asal dan yang dituju.

Pasal 8
1. Keanggotaan Purna Paskibraka Indonesia terhenti apabila yang bersangkutan meninggal
dunia
2' Keanggotaan Purna Paskibraka Indonesia dapat diberhentikan karena melanggar ketentuan
organisasi dan melakukan tindak pidana yang telah memperoleh putusan yang berkekuatan
hukum tetap
3. Dalam hal anggota melanggar ketentuan organisasi, pemberhentian hanya dapat dilakukan
mel alui musyawarah sesua i de ngan tin gkatannya
4. Selama menunggu waktu diadakannya Musyawarah seperti tersebut dalam ayat 3 pasal ini,
Pengurus dapat menon-aktifkan anggota yang bersangkutan.
5. Sebelum dianyatakan keanggotaannya diberhentikan, anggota yang bersangkutan diberi
kesempatan membela diri.

BAB III
SUSUNAN PENGURUS

Pasal 9
PENCURUS PUSAT
Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia terdiri dari:
a. Ketua Umum
b. Wakil Ketua Umum
c. Sekretaris Jenderal
d. Wakil Sekretaris ]enderal
e. Bendahara Umum
f. Wakil Bendahara Umum
g. Departemen-Departemen sesuai dengan kebutuhan
E-a
l_
f
-r.-
Er-
l_
hr.a ..
f MUSYAWARAH NASIONAL VII
PURNA PASKIBRAKA INDONESIA
l_
ETI,

Er-a
l_
Fi-a
Fasal l-0
PENGURUS PROVINSI DAN KABUPATEN KOTA

fE--a Pengurus Purna Paskibraka Indonesia Provinsi dan Kabupaten


kurangnya:
- Kota terdiri dari sekurang-

l_ a. Ketua.
b. Wakil Ketua.
l_
-!-a c. Sekretaris.
d.
l
Fria Wakil Sekretaris,
e. Bendahara.
f. Wakil Bendahara.
a-
-i-a
g' Ketua-Ketua Bi.r.q u.ntuk P-enguru.s P.r.oyinsi d.a_n Ketu-a Bid.ang untuk pengurus
fE--a
-i{ Kabupaten /Kota s esuai kebutuhan.
f umlah anggota Pengurus point b, d, [, disesuaikan dengan kondisi provinsi

f
F.I
Kabupaten / Kota masing-masing.
dan

f--_{ Pasal 11

1- KEANGGOTAAN KEPENGURUSAN
Pengurus Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota Purna Paskibraka Indonesia adalah
Anggota
f
-r-a
hl-a
Biasa yang dipilih dan ditetapkan oleh rapat formatur.

I-]
ff
Fr{l
Pasal 12
PELANTIKAN DAN PENGUKUHAN KEPENGURUSAN
L. Pengurus Pusat dilantik dan dikukuhkan oreh pembina pusat
2. Pengurus Provinsi Purna Paskibraka Indonesia ditetapkan oleh surat keputusan dan

>r-i
ll
-:--
3'
dilantik oleh Pengurus Pusat
Pengurus Kabupaten /Kota purna paskibraka Indonesia ditetapkan oleh surat keputusan
l: dan dilantik oleh Pengurus provinsi.

rL-
hr-t 4. Pelantikan dan Pengukuhan sesuai dengan tingkatannya, Iebih lanjut akan diatur
dalam
r_- Peraturan Organisasi.

Er-a
BAB IV
TATA CARA PEMILIHAN PENGURUS
U
EiI

E--a
L-
Ei.t
Pasal 13
Ketua umum Pengurus pusat, Ketua pengurus provinsi dan Ketua Pengurus

L-
hr--
Kabupaten /Kota dipilih secara langsung.
Ketua Umum/Ketua terpilih dalam menyusun kepengurusan dibantu oleh Tim Formatur
yang dibentuk untuk itu.
1_
f
EL..

f
EL'.

F--rl
1_
fhI -I
hr--
Eira
L-
f
-r-

Er.a,
MUSYAWARAFI NASIONAT VII
PUR.NA PASKIBRAKA IND O NESIA
t_-
l-
-r.a Tata cara Pemtlihan Ketua Umum Fengurus Pusa! Ketua Fengurus provinsi dan Ketua
Pengurus Kabupaten fKota, diatur lebih lanjut dalam Keputuian Sidang Komisi yang
ditetapkan dalam Sidang Pleno pada masing-masing Musyawarah sesuai tingkatannya.
--a
1_
r-.4
fE< BAB V
1_ MASA JABATAN DAN PEMBERHENTIAN PENGURUS
Pasal 1.4
1_
-i-t
Ei.a
1. Masa jabatan Ketua Umum, Pengurus Provinsi dan Pengurus
Kabupaten/Kota paling lama
L-
Er-a
dua periode kepengurusan berturut-turut.
2. Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi dan Pengurus Kabup aten/Kotaberhenti

U
r{
jabatannya.
bila habis masa

t-
E-{
J. Pemberhentian Pengurus Pusat, Pengurus Provinsi dan Pengurus Kabupaten/Kota
dapat dilakukan melalui Musyawarah atau Musyawarah Luai Biasa di tingkatnya
hanya
masing-

fE--a masing,

r
t__
Er.d

r_l
BAB VI
MUSYAWARAH DAN MUSYAWARAH LUAR BIASA

Pasal 15

f Musyawarah Nasional, Musyawarah Provinsi dan Musyawarah Kabupaten


Ei--
- Kota diadakan
sekali dalam 5 fiimal tahun.

U
ErI)

Er- Pasal 16
L-
E=a
1. Musyawarah Nasional merupakan forum tertinggi yang mempunyai wewenang :
g, Menilai Laporan Pertanggungjawao-an pengurus pusat,
U b. Memberhentikan pengurus pusat purna paikibraka Indonesia.

rU
Er-- c, Menetapkan perubahan/penyempurnaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
l__ Tangga.
d. Menetapkan garis-garis besar program kerja dan kebijakan organisasi
D-4 e. Memilih dan menetapkan Ketua Umum.
f. Memilih dan menetapkan Formatur,
r-{ g' Menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu.
U 2. Peserta Musyawarah Nasional adalah :
a. MPO Purna Paskibraka Indonesia
L
E--

r-{
b. Pengurus Pusat Purna paskibraka Indonesia
c. Utusan Pengurus Provinsi
L-
L
--{

r
L
E4
U
Frtr

MUSYAIMARAH NASIOT{AL VII


L_
-r-

E-a PUR.NA PA.SKIBRAKA TND ONESIA


l_-
r..-
U 1.
Fasal 1-7
Musyawarah Provinsi/Kabupaten/Kota merupakan forum tertinggi yang mempunyai

U
-r-

r-.-
wewenang:
a. Menilai Laporan Pertanggungjawaban Pengurus Provinsi/Kabupaten - Kota.
f
E--
b. Memberhentikan Pengurus Provinsi atau Kabupaten/Kota Purna Paskibraka Indonesia
c. Menetapkan garis-garis besar program kerja tingkat Provinsi atau Kabupaten/Kota.
f
Ei-{
d' Memilih dan mengangkat Ketua Pengurus Provinsi atau Kabupaten /Kota.
e. Memilih dan menetapkan formatur
I.- f. Menetapkan keputusan-keputusan lain yang dianggap perlu.
-.{
L-
r.{ 2. Peserta Musyawarah Provinsi adalah ;

1:
r--a
a.
b,
Pengurus PusatPPI
MPO Pengurus Provinsi PPI
r-_ c. Pengurus Provinsi PPI
r-{ d. Utusan Pengurus
f
U
ErL
3. Peserta Musyawarah Cabang adalah :

t
Er.a
1_
a. Pengurus Provinsi PPI
b. MPO Pengurus Kabupaten/Kota PPI
c, Pengurus Kabupaten/Kota PPI
d. Anggota masing-masing Cabang sesuai dengan situasi dan kondisi setempat.
:.-t
f
E-.4
Pasal 18
L. Musyawarah Luar Biasa di Tingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten /Kota dapat diadakan
1_ apabila ada hal-hal yang luar biasa dan bersifat mendesak.

L-
--.t 2. Musyawarah Nasional Luar Biasa hanya dapat diadakan apabila diminta oleh sekurang-
kurangnya 3/4 jumlah Pengurus provinsi.
1l
--.t 3. Musyawarah Provinsi Luar Biasa hanya dapat diadakan apabila diminta oleh sekurang-

r
U
--- kurangnya 3/4 jumlah Pengurus Kabupaten /Kota.
4. Musyawarah Kabupaten/Kota Luar Biasa hanya dapat diadakan apabila diminta oleh
sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah anggota dan pengurus sesuai dengan kondisi
setempat,
rL{
L" BAB VII
U
--{ RAPAT KERJA DAN RAPAT KOORDINASI

U
Ei{,

fr{ 1. Rapat Kerja Nasional dilaksanakan


Pasal 19

L- selambat-lambatnya 1 (satu) tahun setelah Musyawarah


Nasional dan diadakan sekurang-kurangnya L (satu) kali dalam waktu 1 (satu) periode

f
Ei4
kepengurusan yang dihadiri Pengurus Pusat dan Utusan Pengurus Provinsi yang membahas
rla, tentang program-program kerja dan membuat peraturan organisasi.
U
U
rr--
MUSY^AWARAH NASIONAL VIT
PURNA PASKItsRAKA INDONESIA

2' R.apat KerJa Provinsl diadakan selambatlambatnya 1 [satu) tahun setelah Musyawarah
Daerah dan diadakan sekurang-kurangnya 1
fsaiuJ kali dalam waktu 1 (satu) periode
kepengurusan yang dihadiri Pengurus Provinsi dan ulusan pengurus Kabupaten
3' Rapat Kerja Kabupaten /Kota diadakan selambat-lambatny"a 1 (satuJ tahun /Kota.
-kali setelah
Musyawarah Kabupaten/Kota dan diadakan sekurang-kurangnya r
[situJ dalam waktu
1{satu) pcriode kcpengurusa-n yangdihadiri Pengur.us xabutaien/iota dm urggrta sesuai
dengan kondisi setempat.

Pasal 20
7' dalam satu kali dalam satu kepengurusan yaitu menjelang

z. *:#xfffi.fxm,?:fffie1,m
musvawarah,

BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 21
1. usyawarah untuk mencapai mufakat
2. namun musyawarah untuk mencapai
erdasarkan suara terbanyak.

BAB IX
PERUBAHAN DAN PERATURAN TAMBAHAN

Pasal22
Perubahan Anggamn Rumah Tangga ini hanya dapat dilakukan melalui
Musyawarah Nasional.

Pasal24
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini akan
diatur dan ditetapkan
oleh Pengurus Pusat Purna Paskibraka Indonesia dalam bentuk peraturan
organisasi.

BAB X
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 25
Ketentuan dan Peraturan or-ganisasi yang masih berlaku sepanjang tidak
bertentangan dengan
L-
r.{,
Anggaran Rumah Tangga ini dinyatakan masih tetap berlaku.

L-
U
EL{

r-.d
U
MUSYAWARAH NASI G I\IAL VI I
P{IR.NA PASKItsR.AKA TND O NESIA

BAE XI
PENUTUP

Pasal 26
Perubahan dan Penyempurnaan Anggaran Rumah Tangga ini ditetapkan oleh Musyawarah
Nasional Vtr{ Purna Faskibraka .lndonesia, yang diselenggarakan pada tanggal 1 s.d 4 April
20L6, bertempat di Hotel Lombok Raya, Kota Mataram, Provinsi Nuia Tenggara Barat.

Vous aimerez peut-être aussi