Vous êtes sur la page 1sur 18

ANALISIS BEBAN KERJA DOKTER DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN DASAR DI PUSKESMAS SUKAMERINDU

KOTA BENGKULU TAHUN 2007


Peran puskesmas dalam pembangunan daerah merupakan ujung tombah pembangunan bidang kesehatan.
Untuk dapat melihat kuantitas serta kualitas pelayanan kesehatan yang telah diberikan maka pengaruhi sumber daya
manusia merupakan titik keberhasilan suatu pelayanan, untuk dapat menegendaliakn kuantitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan dasar pada puskesmas Sukamrindu maka perlu dilakukan analisis beban kerja tenaga medis.
Pedoman untuk menganalisis beban kerja tenaga dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan telah diatur
dalam Keputusan Mentri Kesehatan Nomor 81 tahun 2004. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, melihat
beban kerja teanga dokter pada poli Umum dan poli KIA berdasarkan jumlah dokter, waktu kerja, kelonggaran
kerja dan utilisasi pelayanan selama tahun 2007.
Hasil penelitian diketahui bahwa jumlah perhitungan beban kerja pada poli Umum (2,1012 SDM) lebih berat
dibandingkan beban kerja pada poli KIA (0,1789 SDM). Kesimpulan yang dapat ditarik adalah adanya perbedaan
beban kerja antara poli Umum dan poli KIA dan dibutuhkan tambahan tenaga pada poli Umum dalam memberikan
pelayanan kesehatan dasar agar mutu pelayanan yang diberikan dapat ditingkatkan.

A. Pendahuluan
Keberhasilan pembangunan di daerah khususnya di kabupaten dan kota sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia,
oleh karena itu peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerah merupakan prioritas dalam pelaksanaan pembangunan di daerah
(Departemen Kesehatan, RI, 2006)
Target indikator akses dan mutu pelayanan kesehatan pada tahun 2010 salah satunya adalah sebanyak 15 % penduduk
memanfaatkan puskesmas sebagai sarana untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan didukung oleh pemenuhan kebutuhan tenaga
medis untuk memberikan pelayanan kesehatan dengan rasio 40 per 100.000 penduduk (Sekjen Depkes RI, 2006)
Utilization Review (UR) adalah proses baku untuk menilai frekwensi, lama dan biaya pelayanan suatu kasus yang dikeluarkan
oleh PPK maupun yang dimanfaatkan oleh masyarakat. Dengan UR dapat diketahui apakah pelayanan kesehatan yang diberikan telah
memenuhi kebutuhan atau standar yang telah ditetapkan dan informasi yang dapat digali dari menghitung angka kunjungan
(Utilization) setiap bulan atau tahun, sebaiknya dihitung perbulan untuk dapat memudahkan melihat beban kerja tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat (Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan RI, 2001)
Pelayanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat oleh tenaga medis di tingkat puskesmas merupakan pelayanan kesehatan
dasar yang memiliki standar serta standar tersebut juga disesuaikan dengan standar beban kerja yang dihitung dalam satu tahun kerja
efektip dengan penyesuaian kerja dengan standar profesional yang telah diperhitungkan waktu kelonggaran kerja dan waktu libur kerja
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81/MENKES/KES/SK/I/2004)
Selanjutnya dijelaskan juga bahwa dengan menggunakan teknik Work Load Indikator Staff Need (WISN) sebagai indikator
yang dapat melihat dan menunjukan besarnya kebutuhan tenaga pada sarana kesehatan berdasarkan beban kerja sehingga alokasi atau
relokasi tenaga akan lebih mudah dan rasional
Untuk melihat beban kerja dokter maka dilakukan pengamatan pada puskesmas sukamerindu, dan dari hasil pengamatan awal
tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa pelayanan kesehatan dasar di puskesmas sukamerindu telah secara penuh dilayani oleh 2
orang dokter umum dan 1 orang tenaga dokter umum sebagai pengganti jika salah satu dokter umum berhalangan atau tidak dapat
memberikan pelayanan kesehatan.

B. Bahan dan Cara penelitian


Penelitian ini adalah merupakan penelitian kualitatif, memakai data sekunder dengan rancangan penelitian cross sectional.
Untuk mendapatkan gambaran beban kerja tenaga medis di ruang poli umum Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu tahun 2007
Populasi penelitian adalah dokter di Puskesmas Sukamerindu sebanyak 3 orang, sedangkan sampelnya sebanyak 2 orang dokter
di Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu yang. melaksanakan pelayanan kesehatan dasar di ruang poli Umum dan poli KIA
Puskesmas Sukamerindu Kota Bengkulu secara full time selama bulan Januari s/d Desember 2007.

1. Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang bersumber dari berkas laporan bulanan kesakitan (Form LB.1)
Puskesmas Sukamerindu selama bulan Januari sampai dengan Desember 2007 yang menggambarkan jumlah kunjungan pasien yang
mendapatkan pelayanan kesehatan dasar di ruang poli umum dan poli KIA Puskesmas Sukamerindu. Data sekunder lain adalah
Laporan Tahunan Puskesmas Sukamerindu dan Rekapitulasi Angka Kesakitan Dinas Kesehatan Kota Bengkulu serta laporan-laporan
manajemen tahun 2007.

2. Metode Analisis
Metode analisis beban kerja yang akan dilaksanakan dengan methode Work Indicator Load Staff Need (WISN) dengan
mengintegralkan informasi yang dibutuhkan antara lain informasi tentang unit kerja dan kategori SDM, Waktu Kerja tersedia, standar
beban kerja, standar kelonggaran, kebutuhan tenaga dan analisa kebutuhan tenaga.
Adapun langkah-langkah perhitungan beban kerja berdasarkan WISN ini meliputi 5 langkah, yaitu :

a. Menetapkan waktu kerja tersedia, dengan menghitung hari kerja yang berlaku dikurangi dengan waktu yang digunakan untuk cuti
tahunan, pendidikan dan pelatihan, hari libur nasional dan ketidakhadiran kemudian dikalikan dengan jam kerja satu hari selama
tahun 2007.

b. Menetapkan unit kerja dan kategori SDM (tenaga dokter) dipoli umum dan poli KIA sebagai unit sebagai objek yang akan di teliti.

c. Menyusun standar beban kerja dengan membagi waktu kerja tersedia dengan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan tugas pokok dan fungsinya

d. Menyusun standar kelonggaran, waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekejaan diluar tugas pokok dan fungsinya yang
merupakan faktor-faktor kelonggaran dibagi dengan waktu kerja yang tersedia.

e. Perhitungan beban kerja per dokter yang ada selama satu tahun dengan cara membagi kegiatan pokok dengan standar beban kerja
kemudian ditambahkan dengan standar kelonggaran.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Jumlah Tenaga Dokter


Jumlah tenaga dokter umum pada puskesmas Sukamerindu dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini :
Tabel 1
Distribusi tenaga dokter umum pada puskesmas Sukamerindu tahun 2007

Jumlah tenaga
No Tugas Pokok dan fungsi
dokter
1 Pimpinan Puskesmas 1 orang
2 Pemberi pelayanan medis pada poli umum dan poli KIA 2 orang
Jumlah 3 orang
Dari tabel 4.1 diketahui bahwa dari 3 tenaga dokter yang ada dipuskesmas Sukamerindu 2 dokter diantaranya memberikan
pelayanan medis baik pada poli umum maupun poli KIA, sedangkan 1 tenaga dokter lainnya melakukan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pimpinan puskesmas.
Selanjutnya menurut pimpinan puskesmas Sukamerindu, pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh tenaga dokter pada
poli umum dan poli KIA selalu full time, apabila ada tenaga medis yang tidak hadir, cuti kerja, menghadiri pelatihan atau pendidikan
maka pimpinan puskesmas akan menggantikan untuk memberikan pelayanan kesehatan, selanjutnya dijelaskan juga bahwa pengaturan
tenaga dokter dalam memberikan pelayanan medis setiap bulannya dilakukan rotasi atau pertukaran pelayanan antara poli KIA
maupun poli umum. (Dessy, 2008).
Fungsi dokter sebagai pimpinan puskesmas adalah sebagai pengendali manajemen dan administrasi dalam operasional kerja
puskemas, sedangkan fungsi pimpinan puskesmas sebagai dokter adalah menjalankan fungsinya berdasarkan profesi keilmuannya.
(Hatmoko,2006)

2. Waktu Kerja
Untuk menghitung waktu kerja yang tersedia informasi serta data yang dibutuhkan antara lain :

a Jumlah hari, jumlah hari kalender per bulan dan diakumulasikan menjadi jumlah hari tahun 2007.

b Hari libur, hari libur yang digunakan adalah hari libur kerja atau hari minggu

c Hari libur nasional dan cuti bersama, adalah hari libur tahun 2007 sesuai dengan surat edaran dari Pemerintah Daerah Kota
Bengkulu dengan No :800/871/B.VIII tentang hari libur nasional dan cuti tahunan 2007

d Waktu kerja adalah waktu kerja yang tersedia per bulan dan per tahun
Sesuai dengan kriteria diatas maka dapat dilihat simulasi perhitungan hari kerja tersedia dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini :
Tabel 2
Perhitungan hari kerja tersedia berdasarkan hari kerja tahun 2007

Faktor lama kerja


Jumlah Hari libur Hari libur Cuti Waktu kerja
Bulan
hari (minggu) nasional bersama (hari)
a B c D e=a-(b+c+d)
Januari 31 hari 4 Hari 2 hari 0 hari 25 Hari
Februari 28 hari 4 Hari 0 hari 0 hari 24 Hari
Maret 31 hari 4 Hari 2 hari 0 hari 25 Hari
April 30 hari 5 Hari 1 hari 0 hari 24 Hari
Mei 31 hari 4 Hari 1 hari 0 hari 26 Hari
Juni 30 hari 4 Hari 1 hari 0 hari 25 Hari
Juli 31 hari 5 Hari 0 hari 0 hari 26 Hari
Agustus 31 hari 4 Hari 2 hari 0 hari 25 Hari
Septembe 30 hari 5 Hari 0 hari 0 hari 25 Hari
r
Oktober 31 hari 4 Hari 1 hari 6 hari 20 Hari
Nopember 30 hari 4 Hari 0 hari 0 hari 26 Hari
Desember 31 hari 5 Hari 2 hari 4 hari 20 Hari
Jumlah 365 hari 52 hari 12 hari 10 hari 291 hari
Menurut Keputusan menteri Kesehatan Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 menjelaskan bahwa manfaat menghitung waktu kerja
digunakan untuk mendapatkan informasi waktu kerja tersedia untuk masing-masing kategori sumber daya manusia yang bekerja
dalam bidang pelayanan medis selama kurun waktu satu tahun.
Dari tabel 4.2 diketahui adanya perbedaan jumlah waktu kerja berdasarkan hari selama tahun 2007, perbedaan jumlah hari
kerja perbulan selain jumlah hari per bulannya yang berbeda dan bervariasi juga disebabkan karena bervariasinya jumlah hari libur
(minggu), hari libur nasional dan cuti bersama setiap bulannya, sedangkan perbedaan waktu kerja berdasarkan jam dan menit kerja
dipengaruhi oleh jumlah waktu pelayanan perhari yang berbeda antara hari jumat dengan hari kerja lainnya.
Menurut kepala sub bagian kepegawaian Dinas Kesehatan Kota Bengkulu (2008), jam kerja di puskesmas dimulai dari jam
07.30 Wib sampai dengan jam 14.00 Wib. Selanjutnya dijelaskan juga bahwa pendaftaran pasien dimulai jam 07.30 sampai dengan
jam 11.00 Wib sedangkan jam pelayanan kesehatan dimulai dari jam 08.00 Wib sampai dengan jam 14.00 Wib dan khusus hari jumat
pelayanan sampai dengan jam 11.00 Wib atau selisih 3 jam dari hari kerja biasanya.
Selanjutnya untuk mengetahui jumlah waktu kerja tersedia selama setahun maka dilakukan perhitungan waktu kerja
berdasarkan jam kerja dan menit kerja selama tahun 2007. Perhitungan waktu kerja berdasarkan jam kerja dan menit kerja dapat
dilihat pada tabel 3, sebagai berikut :
Tabel 3
Perhitungan waktu kerja menurut jam kerja dan menit kerja selama tahun 2007

Waktu Kerja (hari/bulan) Waktu Kerja (Jam/bulan)


Senen Senen s/d Waktu Kerja
Bulan Jumlah
s/d sabtu sabtu Jumat/ Jam/ (menit/bulan)
Jumat Hari/
kecuali kecuali jam bulan
bulan
jumat jumat
(e)= (f)= (h)=
(d)=(b+c (g)=
(a) (b) (c) (b x 6 (c x 3 (g x 60
) (e + f)
jam) jam) menit)
Januari 21 har 4 har 25 har 126 Ja 12 Ja 138 Ja 8.280 meni
i i i m m m t
Februari 20 har 4 har 24 har 120 Ja 12 Ja 132 Ja 7.920 meni
i i i m m m t
Maret 20 har 5 har 25 har 120 Ja 15 Ja 135 Ja 8.100 meni
i i i m m m t
April 21 har 3 har 24 har 126 Ja 9 Ja 135 Ja 8.100 meni
i i i m m m t
Mei 23 har 3 har 26 har 138 Ja 9 Ja 147 Ja 8.820 meni
i i i m m m t
Juni 21 har 4 har 25 har 126 Ja 12 Ja 138 Ja 8.280 meni
i i i m m m t
Juli 22 har 4 har 26 har 132 Ja 12 Ja 144 Ja 8.640 meni
i i i m m m t
Agustus 21 har 4 har 25 har 126 Ja 12 Ja 138 Ja 8.280 meni
i i i m m m t
Septemb 21 har 4 har 25 har 126 Ja 12 Ja 138 Ja 8.280 meni
er i i i m m m t
Oktober 17 har 3 har 20 har 102 Ja 9 Ja 111 Ja 6.660 meni
i i i m m m t
Nopembe 21 har 5 har 26 har 126 Ja 15 Ja 141 Ja 8.460 meni
r i i i m m m t
Desembe 17 har 3 har 20 har 102 Ja 9 Ja 111 Ja 6.660 meni
r i i i m m m t
Jumlah 24 har 4 har 29 har 1.47 Ja 13 Ja 1.60 Ja 96.48 meni
5 i 6 i 1 i 0 m 8 m 8 m 0 t
Dari tabel 3 diketahui bahwa jumlah waktu kerja yang tersedia tebanyak pada bulan Mei sebanyak 147 jam/bulan atau 8.820
menit/bulan dan waktu kerja tersingkat pada bulan Oktober dan Desember yaitu sebanyak 111 jam/bulan atau 6.660 menit/bulan.
Selanjutnya diketahui juga jumlah total waktu kerja selama tahun 2007 yaitu sebanyak 1.608 jam atau 96.480 menit.

3. Kelonggaran Kerja
Kelonggaran kerja tenaga medis di puskesmas meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan suatu
kegiatan yang tidak terkait langsung atau dipengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok/pelayanan, adapun
penyusunan standar kelonggaran menurut jumlah waktu kerja berdasarkan menit kerja dapat dilihat pada tabel 4 dibawah ini :
Tabel 4
Kelonggaran kerja menurut menit per tahun tenaga medis di puskesmas sukamerindu selama tahun 2007

Jumlah Jumlah
No Faktor Frek Waktu
jam/tahun Menit/tahun
1 Rapat program di Dinkes 2 Kl/bulan 4 Jam 96 5.760
Kota
2 Rapat di Puskesmas dan 2 Kl/bulan 2 Jam 48 2.880
kecamatan
3 Pendidikan dan pelatihan, 2 Kl/tahun 3 Hari 48 2.880
seminar, simposium
4 Penyuluhan di luar 2 Kl/bulan 2 Jam 48 2.880
gedung
5 Kunjungan/pelayanan 1 Kl/minggu 0,5 26 1.560
puskesmas pembantu Jam
6 Pendampingan rujukan 2 Kl/bulan 4 Jam 96 5.760
pasien ke RS
JUMLAH 362 21.720
Dari tabel 4 diketahui jumlah total kelonggaran waktu kerja pada puskesmas sukamerindu selama tahun 2007 sebanyak 362
jam atau 21.720 menit. Informasi kelonggaran waktu kerja ini digunakan sebagai bahan perhitungan beban kerja tenaga medis dalam
memberikan pelayanan.
Menurut Keputusan menteri Kesehatan Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 menjelaskan bahwa Informasi kelonggaran digunakan
untuk menghitung waktu kerja tersedia secara utuh tenaga medis di puskesmas sukamerindu dengan cara mengurangkan hasil
perhitungan waktu kerja tersedia dengan hasil perhitungan waktu standar kelonggaran.
Selanjutnya dijelaskan juga tujuan diperolehnya informasi kelonggaran waktu kerja tiap kategori sumber daya manausia
kesehatan meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau
mempengaruhi tinggi rendahnya kualitas atau jumlah kegiatan pokok pelayanan.

4. Utilisasi Pelayanan
Tingkat utilisasi (pemanfaatan) pelayanan di puskesmas sukamerindu selama tahun 2007 baik pelayanan di poli KIA maupun
poli umum berdasarkan kunjungan baru dan lama dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut :

Tabel 5
Distribusi kunjungan pelayanan kesehatan pada poli KIA dan poli umum puskesmas Sukamerindu berdasarkan kunjungan baru dan
tahun 2007

Jumla
Kunjungan Poli KIA Kunjungan Poli Umum
h
Bulan
Bar Lam Jumla Bar Jumla
% % % % Lama % %
u a h u h
Januari 22 30,5 50 69,4 72 3,02 590 30,0 1.376 69,9 1.966 7,01 2.038
6 4 1 9
Februari 46 30,0 107 69,9 153 6,41 596 30,0 1.390 69,9 1.986 7,08 2.139
7 3 1 9
Maret 108 30,0 252 70,0 360 15,0 571 29,9 1.333 70,0 1.904 6,79 2.264
0 0 8 9 1
April 88 30,1 204 69,8 292 12,2 640 30,0 1.493 70,0 2.133 7,60 2.425
4 6 3 0 0
Mei 79 30,0 184 69,9 263 11,0 755 30,0 1.761 69,9 2.516 8,97 2.779
4 6 1 1 9
Juni 59 29,8 139 70,2 198 8,29 647 30,0 1.509 69,9 2.156 7,69 2.354
0 0 1 9
Juli 35 29,6 83 70,3 118 4,94 773 30,0 1.804 70,0 2.577 9,19 2.695
6 4 0 0
Agustus 78 30,1 181 69,8 259 10,8 707 30,0 1.649 69,9 2.356 8,40 2.615
2 8 5 1 9
Septemb 34 30,0 79 69,9 113 4,73 799 30,0 1.863 69,9 2.662 9,49 2.775
er 9 1 2 8
Oktober 73 30,1 169 69,8 242 10,1 733 29,9 1.711 70,0 2.444 8,71 2.686
7 3 3 9 1
Nopemb 33 29,7 78 70,2 111 4,65 870 30,0 2.029 69,9 2.899 10,3 3.010
er 3 7 1 9 4
Desemb 62 29,9 145 70,0 207 8,67 735 29,9 1.716 70,0 2.451 8,74 2.658
er 5 5 9 1
Jumlah 717 30,0 1.67 69,9 2.388 100 8.41 30,0 19.63 70,0 28.05 100 30.43
3 1 7 6 0 4 0 0 8
Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa tingkat kunjungan pada poli KIA dan poli umum baik kunjungan baru maupun lama selama
tahun 2007 berjumlah 30.438 kunjungan, distribusis tingkat kunjungan pelayanan kesehatan pada pasien baru dan kunjungan pasien
lama ke poli KIA selama tahun 2007 berjumlah 2.388 kunjungan, distribusi kunjungan lama lebih banyak sejumlah 1.671 (69,97%)
kunjungan dibandingkan dengan kunjungan pasien baru sejumlah 717 (30,03%) kunjungan. Dari kunjungan perbulan diketahui jumlah
tingkat kunjungan ke poli KIA terbanyak pada bulan Maret sejumlah 360 (15,08%) kunjungan sedangkan tingkat kunjungan terendah
pada bulan januari sejumlah 72 (3,02%) kunjungan.
Selanjutnya dari tabel 5 dapat dlihat bahwa tingkat kunjungan pelayanan kesehatan pada pasien baru dan kunjungan pasien
lama ke poli umum selama tahun 2007 berjumlah 28.050 kunjungan, Distribusi kunjungan lama lebih banyak sejumlah 19634 (70%)
kunjungan dibandingkan dengan kunjungan pasien baru sejumlah 8416 (30%) kunjungan. Tingkat kunjungan ke poli umum secara
umum tidak jauh berbeda menurut bulan akan tetapi kunjungan terbanyak pada bulan November sejumlah 2.899 (10,34%) kunjungan.
Perbedaan waktu pelayanan pada kunjungan baru dan lama merupakan hal penting dilakukan untuk dapat melihat secara rinci
frekwensi utilisasi atau pemanfaatan pelayanan yang telah diberikan. (Ilyas,Y, 2006)
Data utilisasi jenis retroutilisasi review atau pelayanan yang telah diberikan sanagat penting untuk dapat melihat frekwensi
pelayanan dan sebagai informasi penting dalam penyusunan strategi manajemen dan perencanaan (Ilyas,Y, 2006).

5. Beban Kerja dokter


Perhitungan beban kerja sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien, beban kerja
yang berlebihan akan mengurangi kualitas pelayanan akan tetapai sebaliknya beban kerja yang sesuai dengan porsinya dapat
meningkatkan kualitas melalui pengembangan inovasi pelayanan (Ilyas.Y, 2006)
Untuk menyusun standar kerja pada pelayanan maka digunakan teknik retro utilisasi pelayanan, kegiatan yang dilakukan
adalah menganalisis tingkat utilisasi (pemanfaatan) atau kunjungan puskesmas tahun 2007, dalam penelitian ini dibagi menjadi dua
kelompok pelayanan yaitu pelayanan pada poli KIA dan poli umum untuk dasar perhitungan dan menyusun standar kerja.

a. Standar Beban Kerja Poli KIA


Penyusunan formula waktu pelayanan terpakai di poli umum menurut waktu yang tersedia dan waktu terpakai dapat dilihat
pada tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6
Distribusi waktu pelayanan kunjungan baru dan kunjungan lama poli KIA puskesmas Suka Merindu tahun 2007 menurut perhitungan
standar pelayanan.

Perhitungan Waktu
Kunjungan Menurut Standar Pelayanan Waktu Selisih waktu
Bar Lam Waktu Kerja Kunjungan Kunjungan Pelayanan yang tak
Bulan u a Tersedia Baru Lama Terpakai pakai
a b c d e=b*7 menit f=c*5 menit g=e+f h=d-g
meni Meni meni meni Meni
Januari 22 50 8.280 t 154 t 250 t 404 t 7.876 t
meni Meni meni meni Meni
Februari 46 107 7.920 t 322 t 535 t 857 t 7.063 t
meni Meni 1.26 meni meni Meni
Maret 108 252 8.100 t 756 t 0 t 2.016 t 6.084 t
meni Meni 1.02 meni meni Meni
April 88 204 8.100 t 616 t 0 t 1.636 t 6.464 t
meni Meni meni meni Meni
Mei 79 184 8.820 t 553 t 920 t 1.473 t 7.347 t
meni Meni meni meni Meni
Juni 59 139 8.280 t 413 t 695 t 1.108 t 7.172 t
meni Meni meni meni Meni
Juli 35 83 8.640 t 245 t 415 t 660 t 7.980 t
meni Meni meni meni Meni
Agustus 78 181 8.280 t 546 t 905 t 1.451 t 6.829 t
Septembe meni Meni meni meni Meni
r 34 79 8.280 t 238 t 395 t 633 t 7.647 t
meni Meni meni meni Meni
Oktober 73 169 6.660 t 511 t 845 t 1.356 t 5.304 t
Nopembe meni Meni meni meni Meni
r 33 78 8.460 t 231 t 390 t 621 t 7.839 t
Desembe meni Meni meni meni Meni
r 62 145 6.660 t 434 t 725 t 1.159 t 5.501 t
1.67 96.48 meni 5.01 Meni 8.35 meni 13.37 meni 83.10 Meni
Jumlah 717 1 0 t 9 t 5 t 4 t 6 t
Dari tabel 6 dapat dilihat waktu kerja tersedia pada poli KIA selama tahun 2007 adalah 96.480 menit dan waktu yang terpakai
untuk memberikan pelayanan adalah selama 13.374 menit. Selisih waktu tersedia dengan waktu yang tak terpakai berjumlah 83.106
menit. Selanjutnya diketahui juga bahwa seluruh waktu yang tersedia untuk pemberian pelayanan di poli KIA lebih banyak
dibandingkan dengan waktu yang tak terpakai sehingga sisa waktu yang tidak terpakai sejumlah 83.106 menit.
Untuk mengetahui secara rinci beban kerja tenaga medis maka dilakukan analisis perhitungan beban kerja pada poli KIA
puskesmas sukamerindu dapat dilihat pada tabel 47 sebagai berikut :
Tabel 7
Perhituangan beban kerja tenaga medis diruang poli KIA puskesmas Sukamerndu selama tahun 2007

NO URAIAN Kunjungan baru Kunjungan lama


1 Jumlah Kunjungan 717 kunjungan 1.67 kunjungan
1
2 Standar Waktu Pelayanan 7 menit 5 menit
3 Waktu Kerja dibutuhkan 5.019 Menit 8.35 menit
5
4 Jumlah waktu kerja pelayanan = waktu
kerja yang dibutuhkan kunjungan baru + 13.374 menit
kunjungan lama
5 Waktu kerja selama tahun 2007 96.480 menit
6 Kelonggaran Waktu Kerja selama setahun 21.720 menit
7 Waktu kerja tersedia = waktu kerja selama
tahun 2007 - kelonggaran waktu kerja 74.760 menit
setahun
Jumlah perhitungan beban kerja =jumlah waktu
0,1789 SDM
kerja/waktu kerja tersedia
Dari perhitungan beban kerja pada tabel 7 diatas diketahui dengan jumlah kunjungan pasien pada poli KIA pada puskesmas
sukamerindu dengan jumlah kunjungan baru sebanyak 717 kunjungan dan kunjungan lama sebanyak 1.671 kunjungan selama tahun
2007 dibutuhkan waktu untuk memberikan pelayanan dasar sesuai dengan standar pelayanan minimal dibutuhkan waktu selama
13.374 menit.
Selanjutnya diketahui juga jumlah waktu tersedia untuk memberikan pelayanan selama tahun 2007 selama 74.760 menit yang
merupakan hasil pengurangan waktu kerja selam tahun 2007 (94.480 menit) dikurangi kelonggaran waktu kerja selama setahun
(21.720 menit). Untuk mengetahui jumlah beban kerja tenaga medis maka dilakukan perhitungan dengan cara membagi jumlah waktu
kerja pelayanan (13.374 menit ) dengan waktu kerja tersedia (74.760 menit ) menghasilkan nilai beban kerja sebesar 0,1789 SDM.
Dengan hasil perhitungan beban kerja pada tabel 7 diketahui beban kerja tenaga medis pada ruang poli KIA adalah sebesar
0,1789 SDM, ini berarti jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar pada poli KIA puskesmas
Sukamerindu selama tahun 2007 sebanyak 1 orang tenaga medis.

b. Standar Beban Kerja Poli Umum


Penyusunan formula waktu pelayanan terpakai di poli umum menurut waktu yang tersedia dan waktu terpakai dapat dilihat
pada tabel 8 sebagai berikut :
Tabel 8
Penyusunan formula waktu pelayanan kunjungan baru dan kunjungan lama poli umum puskesmas Suka Merindu tahun 2007
Perhitungan Waktu Menurut Standar
Kunj Kunj Waktu Kerja Pelayanan Waktu Pelayanan Selisih waktu yang tak
Bulan
Baru Lama Tersedia Kunjungan Terpakai tergunakan
Kunjungan Baru
Lama
A B c d e=b*7 menit f=c*5 menit g=e+f menit h=d-g menit
meni
Januari 590 1.376 8.280 t 4.130 menit 6.880 menit 11.010 menit -2.730 Menit
meni
Februari 596 1.390 7.920 t 4.172 menit 6.950 menit 11.122 menit -3.202 Menit
meni
Maret 571 1.333 8.100 t 3.997 menit 6.665 menit 10.662 menit -2.562 Menit
meni
April 640 1.493 8.100 t 4.480 menit 7.465 menit 11.945 menit -3.845 Menit
meni
Mei 755 1.761 8.820 t 5.285 menit 8.805 menit 14.090 menit -5.270 Menit
meni
Juni 647 1.509 8.280 t 4.529 menit 7.545 menit 12.074 menit -3.794 Menit
meni
Juli 773 1.804 8.640 t 5.411 menit 9.020 menit 14.431 menit -5.791 Menit
meni
Agustus 707 1.649 8.280 t 4.949 menit 8.245 menit 13.194 menit -4.914 Menit
meni
September 799 1.863 8.280 t 5.593 menit 9.315 menit 14.908 menit -6.628 Menit
meni
Oktober 733 1.711 6.660 t 5.131 menit 8.555 menit 13.686 menit -7.026 Menit
meni 10.14
Nopember 870 2.029 8.460 t 6.090 menit 5 menit 16.235 menit -7.775 Menit
meni
Desember 735 1.716 6.660 t 5.145 menit 8.580 menit 13.725 menit -7.065 Menit
19.63 meni 98.17 -
Jumlah 8.416 4 96.480 t 58.912 menit 0 menit 157.082 menit 60.602 Menit
Dari tabel 8 dapat dilihat waktu pelayanan yang terpakai untuk pelayanan pada poli umum adalah selama 157.082 menit
dengan waktu pelayanan terpakai terbanyak pada bulan september selama 14.908 menit dan waktu tersingkat pelayanan terpakai pada
bulan maret selama 10.662 menit. Selisih waktu yang tidak tergunakan untuk pelayanan selama tahun 2007 tidak terpenuhi jika waktu
pelayanan digunakan dengan standar waktu pelayanan pasien baru selama 7 menit dan pasien lama selama 5 menit sehingga seluruh
waktu tiap bulannya kekurangan waktu pemberian pelayanan, selanjutnya kekurangan waktu pelayanan tahun 2007 diketahui
berjumlah 60.602 menit.
Untuk mengetahui secara rinci beban kerja tenaga medis maka dilakukan analisis perhitungan beban kerja pada poli umum
puskesmas sukamerindu dapat dilihat pada tabel 9 sebagai berikut :

Tabel 9
Perhitungan beban kerja tenaga medis diruang poli umum puskesmas Sukamerindu selama tahun 2007

N URAIAN Kunjungan baru Kunjungan lama


O
1 Jumlah Kunjungan 8.416 kunjunga 19.63 kunjunga
n 4 n
2 Standar Waktu Pelayanan 7 menit 5 menit
3 Waktu Kerja dibutuhkan 58.91 menit 98.17 menit
2 0
4 Jumlah waktu kerja = waktu kerja yang
dibutuhkan kunjungan baru + kunjungan 157.082
lama
5 Waktu kerja selama tahun 2007 96.480
6 Kelonggaran Waktu Kerja selama setahun 21.720
7 Waktu kerja tersedia =waktu kerja selama
tahun 2007 - kelonggaran waktu kerja 74.760
setahun
Jumlah perhitungan beban kerja =jumlah waktu
2,1012 SDM
kerja/waktu kerja tersedia
Dari perhitungan beban kerja pada tabel 9 diatas diketahui dengan jumlah kunjungan pasien pada poli umum pada puskesmas
sukamerindu dengan jumlah kunjungan baru sebanyak 8.416 kunjungan dan kunjungan lama sebanyak 19.634 kunjungan selama
tahun 2007 dibutuhkan waktu untuk memberikan pelayanan dasar sesuai dengan standar pelayanan minimal dibutuhkan waktu selama
157.082 menit.
Selanjutnya diketahui juga jumlah waktu tersedia untuk memberikan pelayanan selama tahun 2007 selama 74.760 menit yang
merupakan hasil pengurangan waktu kerja selama tahun 2007 (94.480 menit) dikurangi kelonggaran waktu kerja selama setahun
(21.720 menit). Untuk mengetahui jumlah beban kerja tenaga medis maka dilakukan perhitungan dengan cara membagi jumlah waktu
kerja pelayanan (157.082 menit ) dengan waktu kerja tersedia (74.760 menit ) menghasilkan nilai beban kerja sebesar 2,1012 SDM.
Dengan hasil perhitungan beban kerja tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah tenaga yang dibutuhkan untuk
memberikan pelayanan kesehatan dasar pada poli umum puskesmas Sukamerindu selama tahun 2007 sebanyak 3 orang tenaga medis.
Dengan berlakunya pengobatan gratis dikota maka walikota Bengkulu berharap masyarakat dapat memanfaatkan sarana
kesehatan puskesmas dan puskesmas pembantu jika sakit sehingga masyarakat tidak ragu untuk memanfaatakan fasilitas yang telah
disiapkan (www.harianrakyatbengkulu.com )
Pengalamam program pengobatan gratis di Kota Banjar Jawa Barat mengakibatkan peningkatan jumlah kunjungan sampai
melabihi 200% yang mengakibatkan tingkat beban kerja dan kebutuhan tenaga medis dalam memberikan pelayanan kesehatan
semakin meningkat (Dinas Kesahatan Kota Bengkulu, 2007)
Dari hasil penelitian dan teori diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila pengalaman pelaksanaan program
Pengobatan Gratis pada Kota Banjar Jawa Barat terjadi pada pelaksanaan program pengobatan gratis di kota Bengkulu maka jumlah
tenaga medis di ruang poli KIA masih dapat memenuhi kebutuhan pelayanan sedangkan pada poli umum puskesmas sukamerindu
harus segera dipenuhi agar pelayanan kesehatan untuk masyarakat dapat optimal.

D. KESIMPULAN
Dari hasil analisis data dan pembahasan di bab terdahulu maka dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain :

1. Tenaga dokter pada puskesmas Sukamerindu diketahui berjumlah 3 dokter dan 2 tenaga memberikan pelayanan medis masing-
masing pada poli KIA dan poli umum dan 1 dokter sebagai pimpinan Puskesmas untuk mengendalikan menajemen. Apabila ada
tenaga dokter yang berhalangan maka peran dokter pimpinan puskesmas menggantikan dalam memberikan pelayanan kesehatan.

2. Dilihat dari jumlah waktu yang tersedia selama tahun 2007 diketahui berjumlah 291 hari kerja, selanjutnya setelah dilakukan
perhitungan dengan melihat secara detail hari kerja maka diketahui jumlah waktu kerja yang tersedia berdasarkan jam kerja
berjumlah 1.608 jam atau 96.480 menit..

3. Jumlah kelonggaran waktu tenaga dokter pada puskesmas Sukamerindu selama tahun 2007 berjumlah 362 jam per-tahun atau
21.720 menit per-tahun.
4. Distibusi utilisasi atau pemanfaatan pelayanan kesehatan pada poli KIA dan poli umum hampir sama baru yaitu kunjungan baru
30% dan kunjungan lama 70%.

5. Perhitungan beban kerja antara tenaga dokter pada poli KIA dan poli umum di puskesmas Sukamerindu berbeda, dimana beban
kerja 1 orang tenaga dokter pada poli umum lebih berat dibandingkan dengan beban kerja 1 orang tenaga dokter pada poli KIA.
Hasil perhitungan kebutuhan tenaga pada poli KIA dalam meberikan pelayanan kesehatan dihasilkan 0,1789 SDM yang berarti
untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat utilisasi atau pemanfaatan tahun 2007 cukup dilakukan oleh 1
tenaga dokter saja, Sedangkan pada poli umum perhitungan kebutuhan dihasilkan 2,1012 SDM yang berarti untuk memberikan
pelayanan kesehatan selama tahun 2007 pada poli umum dibutuhkan 3 orang tenaga dokter atau dapat ditarik kesimpulan bahwa
beban kerja tenaga dokter pada poli umum sangat berat jika dilakukan oleh 1 orang tenaga dokter.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Syafii, dr. MPH, Makalah Sekretaris Jendral Departemen Kesehatan Republik Indonesia Pada Konfrensi Nasional
Perhimpunan Ahli Manajemen dan Asuransi Kesehatan Indonesia (PAMJAKI) III Jakarta 29 Agustus
2006, www.pamjaki.co.id, 2006 diakses tanggal 17 April 2008.
Depkes RI, 2001, Penyelenggaraan Puskesmas di Era Desentralisasi, Ditjen Binkesmas Depkes, RI
Depkes RI, 2004, Kepmenkes Nomor 81/MENKES/SK/I/2004 tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit, Depkes, RI, Jakarta.
Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, 2006, Laporan Pelaksanaan Workshop Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia
Kesehatan Tingkat Kota Bengkulu tanggal 13 sampai dengan 14 Juli 2006, Program Sumber Daya Kesehatan.
Depkes RI, 2003, Pemantauan Utilisasi Dalam Pelayanan Kesehatan Terkendali. Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat,
Jakarta.
www.depkes.co.id, diakses tanggal 3 Januari 2008, Konsep wilayah Kerja Puskesmas.
Depkes RI, 2004, Kepmenkes Nomor 128/Menkes/II/2004, tentang Kebijakan Dasar Puskesmas, Jakarta.
Depkes RI, 1990, Pedoman Penyuluhan Bagi Petugas Peran Serta Masyarakat.
Trihono2006, Manajemen ARIMES Puskesmas, Rineke Cipta, Jakarta.
Depkes RI, 2002, Manajemen Arrime Puskesmas.
Depkes RI, 2001, Pedoman Kedokteran Keluarga dalam JPKM, Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI.
Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan FKMUI dan PT. (Persero) Asuransi Kesehatan, Depok, April 2001, Health Insurance Association of
America (HIAA), Managed Care Part. A, Alih bahasa Saefuddin Fedyani dan Ilyas. Yaslis.
Ilyas. Yaslis, 2006, Mengenal Asuransi Kesehatan, Review Utilisasi Manajemen Klaim dan Fraud, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Indonesia, Maret.
Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Teori dan Aplikasi Promosi Kesehatan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Alfi Rudiman, Analisa Perencanaan Kebutuhan Tenaga Penata Radiologi di RSUD dr. M. Yunus bengkulu tahun 2005-2020, Depok
2005.
Peraturan Pemerintah RI, 1996, Tentang Tenaga Kesehatan.
Biro Kepegawaian Depkes, 2001, Daftar Susunan Pegawai.
Luknis Sabri, , Depok 1999, Modul Biostatistik & Statistik Kesehatan.
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, 2007, Profile Kesehatan Kota Bengkulu.
Puskesmas Sukamerindu, 2007, Laporan Tahunan Puskesmas Sukamerindu.
Hatmoko, Samarinda, 2006, Sistim Pelayanan Dasar Puskesmas
Azrul. A, Jakarta 2003, Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke lima Buna Rupa Aksara
www.harianrakyatbengkulu.com, diakses tanggal 28 Mei 2008, Sakit Dikit, Segeralah ke Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, 2007, Laporan Tim Study Banding Dinas Kesehatan Kota Bengkulu ke Kota Banjar Jawa Barat.

Diposkan oleh Agus Asyuridi Senin, Januari 25, 2010


Label: Agus Asyuri

4 komentar:

1.

Anonim31 Januari 2010 18.36


assalamualaikum. wr.wb... Menurut Saya blog Bapak Sangat Membantu, komentar saya sebaiknya tiap puskesmas memiliki
tenaga kesehatan yg lebih banyak ini dikarenakan adanya pengobatan gratis di puskesmas kota bengkulu sehingga pasien lbh
bnyak berkunjung untuk berobat, sehingga terkadang tenaga kesehatan yg di poli umum hanya berberapa orang.apalagi tenaga
dokter.trims.

Nama: Rizky Dwi Handayani


Semester I konversi Kesmas UMB

Balas

2.

SUSNITA AFRIJA HENDRA13 Februari 2010 16.50

Ass...
Menurut saya blog Bapak sangat membantu pemerintah dalam meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat, saran saya
sebaiknya di setiap tempat pelayanan kesehatan ditempatkan tenaga kesehatan dengan jumlah yang cukup yang berdasarkan
bidang masing-masing sehingga permasalahan kesehatan yang dialami masyarakat bisa dipecahkan oleh ahli kesehatan sesuai
dengan bidang masing-masing, baik di puskesmas kota, kabupaten bahkan pedesaan sehingga status kesehatan di masyarakat
dapat meningkat...

Vous aimerez peut-être aussi