Vous êtes sur la page 1sur 17

BAB I

LANDASAN TEORITIS MEDIS


A. Defenis
Bronchopneumonia adalah infeksi saluran pernafasan akut bagaian bawah yang
mengenai parenkim paru. Bronchopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai
satu atau beberapa lobus paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak Infiltrat
(Whalley and Wong, 1996).
Bronchopneumina adalah frekwensi komplikasi pulmonary, batuk produktif yan
lama,tanda dan gejalanya biasanya suhu meningkat, nadi meningkat, pernapasan
meningkat (Suzanne G. Bare, 1993).
Bronchopneumonia disebut juga pneumoni lobularis, yaitu radang paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda-benda asing (Sylvia Anderson, 1994).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa
Bronkopneumonia adalah radang paru-paru yang mengenai satu atau beberapa lobus
paru-paru yang ditandai dengan adanya bercak-bercak infiltrat yang disebabkan oleh
bakteri,virus, jamur dan benda asing.
Pneumonia pada anak dibedakan menjadi :
1. pneumonia lobaris
2. pnuemonia intertisial
3. bronko pneumonia
Bronko pneumonia disebut juga pnuemonia lobaris, yaitu radang paru paru yang
disebabkan oleh virus, bakteri, jamur dan benda benda asing.

B. Etiologi
Umumnya adalah bakteri, yaitu streptococcus pneumonia dan Haemophillus
Influenza pada bayi dan anak kecil ditemukan staphylococus aureus sebagai penyebab
pneumonia yang berat, serius dan sangat progresif dengan mortilitas tinggi.
Bronchopenomonia ada juga yang disebabkan oleh virus, yaitu Respiratory syntical virus,
virus influenza, virus sitomegalik dan ada juga yang disebabkan oleh jamur,
yaituCitoplasma Capsulatum, Criptococcus Nepromas, Blastomices Dermatides,
Cocedirides Immitis, Aspergillus Sp, Candinda Albicans, Mycoplasma Pneumonia.
Aspirasi benda asing.
Faktor lain yang mempengaruhi timbulnya Bronchopnemonia adalah daya
tahantubuh yang menurun misalnya akibat malnutrisi energi protein (MEP), penyakit
menahun, pengobatan antibiotik yang tidak sempurna.

C. Patofisiologi
Bronkopneumonia merupakan infeksi sekunder yang biasanya disebabkan oleh
virus penyebab Bronchopneumonia yang masuk ke saluran pernafasan sehingga terjadi
peradangan broncus dan alveolus. Inflamasi bronkus ditandai adanya penumpukan sekret,
sehingga terjadi demam, batuk produktif, ronchi positif dan mual. Bila penyebaran
kuman sudah mencapai alveolus maka komplikasi yang terjadi adalah kolaps alveoli,
fibrosis, emfisema dan atelektasis
Kolaps alveoli akan mengakibatkan penyempitan jalan napas, sesak napas, dan
napas ronchi. Fibrosis bisa menyebabkan penurunan fungsi paru dan penurunan produksi
surfaktan sebagai pelumas yang berpungsi untuk melembabkan rongga pleura. Emfisema
(tertimbunnya cairan atau pus dalam rongga paru) adalah tindak lanjut dari pembedahan.
Atelektasis mngakibatkan peningkatan frekuensi napas, hipoksemia, acidosis respiratori,
pada klien terjadi sianosis, dispnea dan kelelahan yang akan mengakibatkan terjadinya
gagal napas. Secara singkat patofisiologi dapat digambarkan pada skema proses sebagai
berikut:

D. Gambaran patofisiologi
E. Gejala Klinis
Bonkopneumonoia biasa nya di dahului oleh infeksi saluraran nafas bagian atas selama
beberapa hari. Suhu biasa nya mencapai 39-40c. Anak sangat gelisah, dispea, pernafasan cepat
dan dangkal disertai dengan pernafasan cuping hidung dan sianosis di sekitar hidung dan mulut.
Batuk biasa nya tidak di jumpai di awal penyakit, anak akan mendapatkan batuk setelah
beberapa hari, dimna pada awlanya berupa batuk kering kemudian menjadi batuk produktif.

F. Pemeriksaan Diagnostik.
a. Pengambilan sekret secara broncoscopy dan fungsi paru untuk preparasi langsung,
biakan dan test resistensi dapat menemukan atau mencari etiologinya.
b. Secara laboratorik ditemukan leukositosis biasa 15.000 40.000 / m dengan
pergeseran LED meninggi.
c. pemeriksaan darah: Hb di bawah 12 gr %,
d. Foto thorax bronkopeumoni terdapat bercak-bercak infiltrat pada satu atau beberapa
lobus, jika pada pneumonia lobaris terlihat adanya konsolidasi pada satu atau
beberapa lobus.
G. Penatalaksaan medis
Oksigen 1-2L/menit
IVFD dekstose 10%: nad 0,9 %: 3:1 + kcl 10 mEq/500 ml cairan ,jumlah cairan
sesuai BB, kenaikan suhu ,status dehidrasi.
jika sesk terlalu hebat ,bisa di berikan makanan enteral bertahap melalui selang
nasogastrik dengan feeding drip.
koreksi ganguan asam basa elektrolit

H. Komplikasi
Komplikasi dari bronkopneumonia adalah sebagai berikut:
a. Atelektasis adalah pengembangan paru-paru yang tidak sempurna atau kolaps paru
merupakan akibat kurangnya mobilisasi atau refleks batuk hilang.
b. Empisema adalah suatu keadaan dimana terkumpulnya nanah dalam rongga pleura
terdapat di satu tempat atau seluruh rongga pleura.
c. Abses paru adalah pengumpulan pus dalam jaringan paru yang meradang.
d. Infeksi sitemik.
e. Endokarditis yaitu peradangan pada setiap katup endokardial.
f. Meningitis yaitu infeksi yang menyerang selaput otak.
BAB II
LANDASAN TEORISTIS KEPERAWAATAN
I. DATA DASAR PENGKAJIAN
Aktivitas/istirahat
Gejala : lemah, kelelahan, insomia
Tanda : letargi penurunan toleransi terhadap aktivitas
Sirkulasi
Gejala: riwayat adanya/ GJK kronik
Tanda : takikardi tampak kemerahan atau pucat
Itegritas ego
Gejala : adanya stresor, masalah finansial
Makanan atau cairan
Gejala : kehilangan nafsu makan, mual/muntah riwaya DM
Tanda : distensi abdomen, hipertensi bunyi usus, kulit kering dengan tugor buruk tampak malnutrisi
Neuro sensori
Gejala : sakit kepala daerah prontal/infuenza
Tanda : perubahan mental/bungung/somolen.
Nyeri kenyamanan
Gejala : sakit kepala nyeri dada/plauritik, meningkatkan oleh batuk
Tanda : melindungi area yang sakit pasien umumnya tidur pada posisi yang sakit untuk membatasi gerak.
Pernafasan
Gejala : riwayat adanya ISK kronik, PPOM, merokok, takipnea, dipsnea progresif, pernafasan dangkal,
penggunaan otot aksesori, pelebaran nasal.
Tanda : sputum merah muda berkarat atau puruler, perkusi pekak diatas area yang kosolidasi dan premitus
taktil dan vokal bertahap meningkat dengan konsulidasi bunyi nafas menurun tidak ada diatas
area yang terlibat.
Keamanan
Gejala : riwayat gangguan sistem imun, demam 38,5-39 0C
Tanda : berkeringat mengigil beulang, gemetar.
Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat mengalami pembedahan, penggunaan akohol kronis.
Pertimbangan : dorongan menunjukan lama dirawat 6-8 hari
Rencana pemulangan : bantuan perawatan diri tugas pemeliharaan rumah.
BAB III
LAPORAN KASUS

A. PENGKAJIAN

1. IDENTITAS ANAK

Nama : An. Agil


Anak ke : 3 Dari 3 Bersaudara
Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 2 Tahun
Tempat Lahir : Padang
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 8 Januari 2011
Tanggal Pengkajian : 10 Januari 2011
Diagnosa Medis : BP

2. GENOGRAM

Ket :
: laki-laki

: perempuan

: meninggal

:pasien

:tinggal serumah

3. RIWAYAT MASA LAMPAU

Penyakit yang pernah diderita : Deman biasa, Batuk, Pilek


Alergi : Udang
Kecelakaan : Belum Pernah mengalami
Imunisasi : Campak(+), TT(-), BCG(-), DPT (-), POLIO(-).
Tidakan yang dilakukan : Tidak Ada
Pernah dirawat : Belum pernah
Lama dirawat : Tidak ada

4. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Orang Tua : Thypus


Saudara Kandung : 6 Bersaudara Si ibu anak ke 4
Penyait Keturunan : Tidak ada
Anggota Klrg yg meninggal : Kakak Pasien
Penyebab : Setelah 4 (empat) hari Post Operasi
5. POLA KEBIASAAN SEHARI HARI
N SEBELUM SESUDAH
JENIS KEBUTUHAN
O MASUK RS MASUK RS
A. NUTRISI
a. Makanan yang di sukai Sejenis Makanan Tidak ada nafsu
b. Makanan yang tidak di sukai ringan makan
c. Makanan Pantangan
d. Nafsu Makan Udang Permen, minyak
e. Porsi Makan yang di habiskan Selaera makan Anoreksia
f. Alat Makan yang di pakai ada Tidak ada nafsu
sikit, tapi sering makan
Piring, Tangan Piring, di sulang
oleh ibu nya
B. Minuman
6. PE
a. Jumlah Minuman dalam sehari 4 gelas sehari Input cairan 3
MERIKS
b. Minunam Kesukaan gelas sehari
AAN
Minuman yang
FISIK
tidak streril (X-
1. TB/B
tea, montea dan
B
c. Hal hal yang menghambat dalam sebagai nya)
pemenuhan cairan Kurang minum

C. Pola Tidur
a. Tidur siangjam 5 jam Tidak tentu
b. Tidur malamjam 8 jam Pola tidur
terganggu
c. Kebiasaan tidur Sering ngigau Gelisah
D. Kebersihan Diri
a. Mandi
o Mandix/hari 2x sehari Belum ada
o Peralatan mandi yang dipakai Sabun Air hangat
(menyeka)
o Dibantu oleh keluarga/ perawat/
mandiri Ibunya Belum ada sama
sekali
b. Rambut

o Cuci rambut
o Pakai shampoo 2x sehari Tidak ada
Jhonson kid Tidak ada :83
c. Sikat Gigi cm/10,5 kg
o Berapa x/ hari
2x sehari Tidak ada 2. Kepala
o Memakai odol
Pepsoden Tidak ada
d. Mengganti pakaian
o Berapa x/ hari
2x sehari 1x
E. Eliminasi
a. BAB
o Berapa kali sehari Tidak teratur Belum ada BAB
o Warna BAB Coklet Belum ada BAB
o Konsistensi kehitaman Belum ada BAB
Padat, sedikit
o Bau mengejan Belum ada BAB
Khas
b. BAK
o Berapa kali sehari Sering Sering
Kuning Kuning
a. Bentuk : normal
b. Rambut : normal, tidak kering

3. Mata
a. Pupil : normal
b. Seklera : anemis
c. Konjungtiva : pucat
d. Ketajaman Penglihatan : 6/6 normal
e. Reflek Cahaya : ada
f. Pemakaian alat bantu : tidak dijumpai

4. Hidung
a. Polip : tidak dijumpai
b. Pendarahan : tidak dijumpai
c. Penciuman : normal
d. Peradangan : tidak dijumpai
e. Fungsi Penciuman : normal

5. Mulut
a. Bau :(-)
b. Mukosa gusi : merah
c. Peradangan : tidak dijumpai
d. Gigi : kurang baik
e. Perdarahan : tidak dijumpai
f. Kebersihan : ya
g. Pungsi pengecapan : di jumpai
h. Kemampuan menelan : aktif

6. Gigi
a. Jumlah : 28
b. Gigi berlubang : ada
c. Caries : tidak dijumpai

7. Tonsil
a. Peradangan : tidak dijumpai
b. Lidah : bercak putih
c. Bibir : kering

8. Telinga
a. Seruman : ada
b. Cairan : tidak dijumpai
c. Peradangan : tidak dijumpai

9. Jantung
a. Bunyi jantung : S1, S2 (veskuler)
b. Irama jantung : lub dub lub dub
c. Nyeri dada : tidak dijumpai
10. Leher
a. Kelenjar getah bening : ada
b. Kelenjar tiroid : ada tapi pelan
c. Vena jugularis : teraba

11. Paru-paru
a. Bentuk paru : normal
b. Bunyi nafas : wheezing, ronkhi
c. Irama pernafasan : ireguler
d. Kembangkan : tidak mengembang secara sempurna

12. Abdomen
a. Inspeksi : simetris
b. Palpasi : tidak ada nyeri
c. Perkusi : gembung
d. Auskultasi : tidak terdengarnya bising usus dengan
menggunanakan stetoskop

13. Genetalia : normal

14. Kulit : normal

15. Ekstrimitas
a. Bentuk kekuatan : ada
b. Rentang gerak : aktif
c. Refeks : babiski ( - ), patella (+)

16. Tanda-tanda vital :


17. Kepandaian anak sekarang :motorik keras
18. Tanda-tanda vital sign :
19. Tingkat kesadaran :composmentis
20. Kesadaran umum :

BAB III
LAPORAN KASUS
A. ANALISA DATA
N DATA ETIOLOGI MASALAH
O
1. Ds: Penumpukan secret di Bersihan jalan nafas
o ibu mengatakan An.Agil batuk jalan nafas tidak efektif
berdahak.
Do:
o RR : 36 x/i
o Wheezing (+)
o Sianosis (-)
o Ronki basah (+)
o Batuk (+)
o O2 = 2 L / i
o Dahak (+)
o Adanya cairan encer berwarna putih
o Nebule ventolin A & Nacl 0,9 %
(1:1)
o Klien terpasang O2 1-2L/menit
2. Proses inflamasi Hipertermi
Ds:
o Ibu ps mengatakan An.Agil demam
Do:
o Temp : 38,5 C
o Mengigil (-)
o Kejang (-)
o Klien tampak lemah , pucat
o Klien tidak dapat ber aktifitas
o Klien tidak bisa merespon perawat
dengan baik
o Batuk (+)
o Rewel

Ds:
o ibu ps mengatakan An. Agil jarang
minum
Do :
o N : 98x/i
o RR : 26X/I
3. Tidak adekuat intake Kurang nya volume
o BB: 10 Kg
dan output cairan cairan tubuh
o Turgor Kulit Kering
o Mukosa bibir kering
o Lemah, pucat (+)
o Jumlah inteke 1 liter
o Jumlah auput 1 liter
Ds:
o Ibu mengatakan An. Agil tidak ada
nafsu makan selama di RS
Do:
o Lemas
o Porsi pirin
o penurunan volume feses

o Distensi Abdomen
o Berat badan sebelum masuk RS Perubahan nutrisi
4. 13kg. sesudah masuk RS 10,5 kg. anoreksia kurang dari
o Diet yang diberikan M2 kebutuhan tubuh
o Muntah (-)

B. PRIORITAS MASALAH
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan sekret di tandai dengan
batuk produktif.
2. Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi di tandai dengan lemah & pucat.
3. Kurang volume cairan tubuh berhubungan dengan dehidrasi di tandai dengan Integritas kulit.
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.

N DIAGNOSA RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


O KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI
1. Bersihan jalan Setelah dilakukan tindakan o kaji frekuensi / kedalaman dan gerakan dada.o Meli
nafas tidak efektif. perawatan selama 3x 24 o Anjurkan ibu memberikan posisi senyaman o Mele
jam Bersihan jalan nafas mungkin.
kembali efektif dgn kriteria o Observasi karekteristik batuk. o Mem
hasil : sekret dapat keluar. o Berikan Expectoran 3x1 sehari . o Mem
Hipertermi.
2. o Kaji perubahan vital sign. o Untu
Setelah dilakukan tindakan o Anjurkan berikan paracetamol 3x1 sehari. dem
perawatan selama 3x 24 jam
o Berikan konpress air hangat. o Untu
hipertermi teratasi dgn
o Anjurkan pasien untuk beristirahat. o Men
kriteria hasil: suhu tubuh
kembali normal. sirk
Kurang volume
o Mem
3. cairan tubuh.
o berikan penkes pada keluarga pasien agar
Setelah dilakukan tindakan pasien di beri minum sesering mungkin. o Untu
perawatan selama 3x 24 jam o Berikan cairan oral sedikit nya 2500/hari men
dehidrasi teratasi dgn kriteria atau sesuai kondisi individual. o Indik
hasil: volume cairan elektrolito Kaji turgor kulit, kelembaban , membran cair
dalam tubuh terpenuhi. mukosa(Bibir,lidah). o Adan
o Catat laporan mual dan muntah. oral
o Kaji tanda vital,tanda dan gejala dehidrasi. o Men
o Kolaborasi pelaksanaan terapi definitif. asam
Perubahan nutrisi o Pem
4. kurang dari pen
kebutuhan tubuh. Setelah dilakukan tindakan o Kaji status nutrisi pasien.
perawatan selama 3x 24 jam o Anjurkan pasien untuk sering makan. o Untu
masalah teratasi dgn kriteria o Tanyakan makanan kesukaan pasien. o Untu
hasil: asupan nutrisi adekuat. o Timbang berat badan pasien. o Untu
o Kolaborasi ahli gizi. o Untu
o Untu
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
No No. Dx Hari/Tgl/Jam Implementasi Evaluas
1 I Senin/10-01- o menganjurkan pada keluarga Ps untuk S:
2011/11.20 melakukan batuk efektif dgn menekan dada.o Ibu ps menyetujui anjuran penkes
wib o Menganjurkan keluarga ps berikan posisi O:
senyaman mungkin pada An agil dgn posisi o keluarga ps mempraktekkan po
semi fowler. wizeeng (+) ronkhi kering (+) bat
o Ajarkan keluarga ps untuk melakukan o Keluarga ps melakukan
fisioterapi dada. memperaktekannya.
o Anjurkan pada kluarga untuk minum air o Keluarga ps antusias dan k
hangat. memberikan penkes.
o Klien terpasang O2 1-2L/Menit A:
o Kaji TTV, pernafasan, irama dan kedalaman o Masalah jalan nafas belum teratas
nafas P:
o Intervensi di lanjutkan
o kaji ulang batuk, penumpukan sek
o Berikan posisi senyaman mungkin
o Kaji ulang TTV

2. II Senin/10-1- o Menganjurkan kelurga ps memberikan S:


2011/10.40 minum sesering mungkin pada An agil. o Keluarga ps menerima anjuran ata
wib o Menganjurkan keluarga ps untuk O:
memberikan kompres air hangat. o T:37,5
o Menganjurkan keluarga ps memberikan
paracetamol 3x1 sehari. o RR:28X/i
o Menganjurkan kelurga ps menyeka o Lemah, pucat (+), tidak dapat bera
ekstrimitas atas maupun bawah. o Keluarga ps kooperatif dalam me
o Bekerja sama dengan tim medis tuk perawat.
memberikan anti piretik pada pasien A:
o Masalah belum teratasi
P:
o Melanjutkan pengkajian pada ps A
o Anjurkan kelurga ps memberikan
mungkin pada An agil.
o anjurkan keluarga ps untuk memb
hangat.
Kolaborasi dengan tim medis dala

3. III senin/11-1- o Menganjurkan keluarga ps An agil untuk S:


2011/10.40 memberikan minum sesering mungkin. o Keluarga ps mengatakan An agil k
Wib o Menganjurkan keluarga ps An agil untuk O:
banyak mengkonsumsi buah yang o BB : 10.5 kg
mengandung vit E(Apel, bengkoang).
o Kaji berat badan o Pengeluaran urin lancar
o Mengkaji turgor kulit setelah dan sebelum o Tugor kulit jelek
diberikan masukan cairan. o Lemah (+)
o Kolaborasi dgn dokter dan perawat ruangan o Pucat (+)
yang sedang bertugas A:
o Masalah belum teratasi
P:
o intervensi di lanjutkan
o kaji turgor kulit ps
o anjurkan pda keluarga untuk m
dengan air hangat
o Pantau masukan dan pengeluaran c
o Kolaborasi dengan tim medis
4. IV Senin /12-1- o mengkaji status nutrisi S:
2011/09.45 o menganjurkan pasien untuk sering makan. o Ibu ps mengatakan An. Agil
o Memberikan makanan kesukaan pasien. sudah mau makan.
o Menganjurkan pada keluarga ps untuk O:
makan penuh protein, dan makan buah2an. o Berat badan bertambah 1,5 kg
o Mengkaji berat badan. o Pasien tampak segar
o Kolaborasi dengan ahli gizi o Tugor kulit baik.
o Dapat beraktivitas.
A:
o Masalah kekurangan nutrisi
belum teratasi.
P:
o Intervensi di lanjutkan.
o Kaji status nutrisi

o Kaji BB
5. I Selasa/ 13-1-
o Mengkaji batuk, penumpukan sekretdi jalan
2011/ 11.00 o Kolaborasi dengan ahli gizi.
nafas
o Memberikan posisi senyaman mungkin untuk
membebaskan jalan nafas. S : ibu ps mengatakan sesak
o Kaji ulang TTV, frekuensi dan kedalaman agil sudah kurang, tapi batuk
nya masih parah
nafas
o Menganjurkan pasien untuk minum air O : - Batuk (+), warna
hangat. putih jernih.
o Ibu pasien mempraktekkan pa
o Kolaborasi dengan tim medis yg di anjurkan oleh perawat
tentang fisioterapi dada
o Wheezing (+), Ronki (+)
o RR : 28*/i
o Sesak berkurang, O2 tidak
terpasang.
o Terapi medis :
o Ambroxol syr + salbutamol
o Inj. Cloramfenicol

A : Masalah sudah mulai teratasi


6. II Selasa/13-1-
2011/ 11.00 P: Intervensi di lanjutkan
o Anjurkan kelurga ps memberikan minum Kaji pernafasan dan
sesering mungkin pada An agil. karekteristik batuk
o anjurkan keluarga ps untuk memberikan Beri posisi semi fowler pada
kompres air hangat. pasien
o Kolaborasi dengan tim medis dalam Kolaborasi dengan tim medis
pemberian obat.

S : ibu pasien mengatakan An.


lagi.

7. III Selasa/13-1- 0 : T : 36,2 C


2011/11.00 Batuk (+)

o Mengkaji turgor kulit ps A : Masalah sudah teratasi


o Menganjurkan pda keluarga untuk minum P : Intervensi di hentikan
sesering mungkin dengan air hangat
o Memantau masukan dan pengeluaran cairan

o Memberikan suasana yang aman dan tenang.

Kolaborasi dengan tim medis S : Ibu pasien mengatakan


8. IV Selasa/13-1- agil sudah mau minum
2011/11.00
O : turgor kulit baik
o Kaji status nutrisi Pengeluaran urin : lancar
Minum 2 aQua besar dalam
o Makanan yang di sediakan rumah sakit habis sehari 2500 L
dari porsi yang di sediakan dengan diet Cairan parenteral Ecosol
M2.
RL/ 12 jam
o Kaji BB
Wajah tampak mulai segar
5. o Kolaborasi dengan ahli gizi.
6. A : Masalah sudah teratasi.
P : Intervensi di hentikan.

S : Ibu ps mengatakan nafsu


makan An.agil sudah mulai
meningkat.
9. I Rabu / 14-1-
2011 O : - Makanan yang di
sediakan rumah sakit habis
dari porsi yang di
sediakan dengan diet M2.
BB meningkat menjadi 11 kg
Kaji pernafasan dan karekteristik batuk Selain nasi dari rumah sakit
pasien juga makan nasi yang
Beri posisi semi fowler pada pasien di beli ibu nya.
Lemah (+)
Kolaborasi dengan tim medis
A : Masalah belum teratasi

P : Intervensi di lanjutkan

o Kaji Status Nutrisi


IV Rabu / 14-1- o Kolaborasi dengan ahli gizi
2011

S : ibu ps mengatakan agil


7. sudah tidak swsak

o Kaji Status Nutrisi O: - Batuk (-).


o Ibu pasien mempraktekkan pa yg
o Kolaborasi dengan ahli gizi tentang fisioterapi dada
o Wheezing (-), Ronki (-)

o RR : 26x/i

o Sesak (-)

o O2 tidak terpasang.

o Ambroxol syr + salbutamol (+)

o Inj. Cloramfenicol (+)

A : Masalah teratasi
P: Intervensi di hentukan
S : Ibu ps mengatakan pasien
sudah mau makan.

O : - Makanan yang di
sediakan rumah sakit habis 1
dari porsi yang di sediakan
dengan diet M2.
BB meningkat menjadi 12 kg
Selain nasi dari rumah
sakit pasien juga makan
nasi yang di beli ibu
nya.
Lemah (-)

A : Masalah teratasi

P : Intervensi di hentikan

Vous aimerez peut-être aussi