Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KOARKTASIO AORTA
A.PENGERTIAN
Koarktasio aorta adalah kelainan yang terjadi pada aorta berupa adanya penyempitan
didekatpercabangan subklavia kiri dari arkus aorta dan pangkal duktus arteriosus Bottali.
B.PATHOF ISIOLOGI
Koarktasio aorta dapat terjadi sebagai obstruksi
D.PENATALAKSANAAN
Untuk mencegah komplikasi biasanya dioperasi pada umur sekitar 6 tahun. Jika
terdapat gejala hipertensi yang tinggi bagian tubuh atas atau gagal jantung dapat dilakukan
operasi sebelum berumur 6 tahun.
E.PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT scan dada
Ekokardiografi
Rontgen dada
EKG (menunjukan adanya pembesaran ventrikel kiri)
Kateterisasi jantung
F.PENGOBATAN
Kelainan ini sebaiknya segera diperbaiki pada wal masa kanak-kanak untuk
mengurangi beban kerja ventrikrl kiri. Pembedahan biasanya dilakukan pada usia prasekolah
(3-5 tahun). Pada pembedahan, bagian aorta yang menyempit dibuang. Jika bagian yang
terbuang hanya sedikit, kemudian dibuat anastomisis (peyambungan kembali kedua ujung
aorta) atau kedua ujung aorta dijembatani oleh percangkokan dakron.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Usia : perlu diketahui pada usia berapa gejal mulai timbul.
Pertumbuhan dan perkembangan: pertumbuhan fisik anak terganggu, terutama berat
badannya. Sedangkan untuk perkembangannya yang sering mengalami gangguan adalah
aspek motoriknya.
Pola aktivitas; biasanya anak tidak bisa melakukan aktivitas sehari-harinya secara normal.
Tanda vital (suhu,nadi,repirasi, dan keseadaran):
Sianosis
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan
2. Resiko infeksi
3. Penurunan cardiac output
PERENCANAAN
1. Gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan
Tujuan: tidak ada tanda-tanda gangguan pertumbuhan dan perkembangan.
KH: -Anak bisa melakukan aktivitas yang disukainya
Intervensi: -Berikan anak makanan yang bervitamin, mineral, proteinnya cukup.
-melakukan aktivitas bermain untuk merangsang pertumbuhan anak
-Anak sedapat mungkin beristirahat dengan cukup
-Melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuan dan keadaan anak.
2. Resiko infeksi
Tujuan: untuk mencegah terjadinya infeksi berulang
KH: -tidak ada tanda-tanda adanya infeksi
Intervensi: -Jauhkan anak dari orang disekitar yang menderita penyakit menular
-segera obati apabila terdapat tanda-tanda infeksi
-Berikan nutrisi dan istirahat cukup untuk memulihkan kondisi tubuh
-Jelaskan pada orangtua reiko dan tanda infeksi
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
PAYPAL GRATIS
Search
Memuat...
Lencana Facebook
E-Mank Apologize
Mengenai Saya
Kunjungan
DAFTAR ISI