Vous êtes sur la page 1sur 20

I.

PENGKAJIAN
Pengkajian dilakukan
Hari : Senin
Tanggal/ Jam : 07- 11-2016 / 07.30 WIB
Ruang : Menur
Rumah Sakit : RSUD Muntilan Magelang

A. IDENTITAS
1. Identitas klien
Nama : Tn.T.
Umur : 70 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Alamat : Magelang
No CM : 249875
Diagnosa Masuk : SNH
Tanggal Masuk Rumah Sakit : 05-11-2016

2. Identitas penanggungjawab
Nama : Tn. S
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tani
Alamat : Magelang
Hubungan dengan Pasien : Menantu
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama :
Lemas kelemahan anggota gerak sebelah kiri
2. Riwayat Kesehatan Sekarang:
Pasien dibawa ke Rumah Sakit pada tanggal 05-11-2016 jam 20.17
wib dengan keluhan tiba-tiba lemas anggota gerak sebelah kiri sejak 2
hari SMRS. Klien masih bisa berjalan tetapi pincang dan terasa mau
jatuh.
3. Riwayat Kesehatan Dahulu:
Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya, pasien juga
mengatakan belum pernah masuk rumah sakit sebelumnya.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga:
Dari keluarga tidak ada yang menderita penyakit DM dan
Hipertensi. Riwayat Hipertensi pasien tidak terkaji dengan jelas karena
pasien tidak pernah melakukan pemeriksaan atau cek tensi.

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal

: Satu rumah
C. REVIEW OF SISTEM (ROS)
Keadaan umum : Sedang
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
Skala Koma Glasgow : Verbal: 5 Psikomotor: 6 Mata : 4
TB/BB : 160 Cm/ 50 Kg
Tanda tanda vital :
Nadi : 67 x/mnt Suhu : 36,60 C
Tensi: 153/90mmHg RR : 20 x/mnt

1. System Pernafasan
Gejala (Subyektif) : Tidak ada keluhan
Tanda (Objektif) :
a. Inspeksi
Bentuk dada simetris kanan dan kiri
b. Palpasi:
Traktil fremitus, getaran nafas kanan dan kiri sama, tidak ada
nyeri tekan, tidak terdapat massa abnormal ,ekspansi paru baik.
c. Perkusi: sonor
d. Auskultasi: Tidak terdengar ronkhi, wheezing, suara nafas
vesiculer.

2. Sistem Kardiovaskuler
Gejala (Subyektif):
a. Kien mengatakan tidak ada keluhan nyeri dada dan berdebar-debar.
b. Klien mengtakan tidak pernah mengkonsumsi obat jantung.
Tanda (Obyektif) :
a. Inspeksi : letak pericordial datar
b. Palpasi : ictus cordis teraba di intercosta V mid klavikula
lebar kurang dari 2 cm
c. Perkusi : redup jantung tidak melebar
d. Auskultasi : Suara jantung I dan II murni, tidak ada suara
jantung tambahan

3. Sistem Gastrointestinal:
Klien menjalani diet bubur rendah garam, makan 3 kali sehari, nafsu
makan biasa, tidak ada mual-mual. Pola BAB klien selama sakit 1 kali
sehari dengan konsistensi lunak, bau dan warna khas faeces.
Berat badan klien sebelum sakit 60Kg, pasien tidak mengalami oedema,
kulit elastis, kondisi mulut klien bersih. Perut klien datar, bising usus
normal 16 kali permenit. Palpasi perut supel, hepar dan lien tidak
teraba, perkusi thympani. Tidak ada riwayat penggunaan obat laksantif,
BAB terakhir tadi pagi.

4. Sistem Perkemihan
Klien tidak mempunyai riwayat sakit ginjal, tidak ada keluhan rasa
nyeri / terbakar saat BAK dan tidak mengalami kesulitan BAK.
Sebelum masuk RS, klien BAK 3 sampai dengan 5 kali sehari. Selama
di RS klien BAK 3 sampai dengan 5 kali dengan bantuan keluarga dan
perawat, warna urin kuning jernih, bau khas urin.

5. Sistem Persyarafan
Klien kadang merasakan pusing, tidak merasakan kesemutan, Tidak
ada riwayat kejang, tidak mengalami kesulitan menelan.

6. Sistem Reproduksi:
a. genetalia : tampak bersih, tidak ada keluhan.
7. Sistem Muskuloskeletal:
Klien tidak mempunyai riwayat cidera kepala, tidak ada fraktur, tidak
ada keluhan pada sendi dan masalah punggung.
Rentang gerak klien terbatas, terpasang infus RL di lengan kiri.
Kekuatan ekstremitas kiri melemah:
5 3

5 3

Tabel kemampuan perawatan diri

Kemampuan Perawatan 0 1 2 3 4
Diri
Makan / Minum
Mandi
Toileting
Berpakaian
Mobilitas di Tempat Tidur
Berpindah
Ambulasi / ROM

0 : mandiri, 1: alat Bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan
alat, 4 : tergantung total.

8. Sistem Endokrin
Klien tidak mengalami poliuria, polidipsia, dan polifagia, selama di RS
klien lebih sering tidur. Klien tidak mengalami gangguan penglihatan,
tidak ada riwayat pengangkatan kelenjar thyroid. Dari keluarga tidak
terkaji adanya penyakit keturunan,seperti DM maupun Hipertensi.

9. Sistem Integumen
Kuku klien tampak bersih, rambut klien bersih, warna hitam, tidak
mudah rontok.
10. Sistem Sensori
Tidak ada keluhan, dalam batas normal.

11. Sistem Hematologi


Pasien tidak anemis, HB 16,9 g/dl . warna kulit normal, tidak ada
perdarahan, turgor kulit normal, tidak ada nyeri tulang/ tenderness.

D. DATA PENUNJANG
1. Hasil Laboratorium tanggal 05-11-2016

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN` INTEPRETASI


Natrium 138,4 135-148 Mmol/l N
Kalium 4,37 3,5 - 5,3 Mmol/l N
Chlorida 111,4 98 106 Mmol/l Hiperclorida
Ureum 23 15-45 Mg/dl N
Creatinin 0,98 0,70-1,36 Mg/dl N
Hbs Ag Negatif -/+
Leukosit 9,30 4,2-9,3 Ribu/mm3 N
Neutrofil 53,1 50-70 % N
Limphosit 32,4 25-40 % N
monosit 5,7 2-8 % N
HCT 38,1 37-43 % N
Eosinofil 7,4 2-4 % High
Basofil 1,3 0-1 % N
SGOT 21 14-38 u/l N
SGPT 19 4-41 u/l N
AT 169 150-450 Ribu/ul N
AE 3,51 4,5-5,5 Juta/ul Low
Hb 13,3 12,0-15 Gr/dl N

2. Terapi Obat:
Infus Na Cl 20 tetes/menit
Infus manitol 125 mg cc/ 6 jam

Injeksi Ketorolac 30 mg/12 jam


Injeksi Ranitidine 50mg/ 12 jam
Injeksi neuro sanbe 1 ampul/ 12 jam
O2 Nasal kanul 3 liter/ menit

II. ANALISA DATA

NO. JAM/TGL SIMPTOM ETIOLOGI PROBLEM


1 7-11-2016 DS: Hambatan Ketidak
07.30 Klien mengatakan pusing aliran darah ke efektifan
tangan dan kaki kiri terasa otak perfusi
lemas jaringan
DO: cerebral
- Ektremitas kiri terlihat
lemah
GCS E 4 V5 M 6
TERPASAG O 2 2 LPM NASAL
KANULE
- Rentang kekuatan otot
menurun 5 3
5 3

- T: 153/90 MmHg, S:
36,60c , N: 67x/mnt,
R:20x/mnt

2 7-11-2016 DS: Klien mengatakan belum bisa Kelemahan Kerusakan


Jam 07.30 bergerak dengan bebas karena Gangguan mobilitas
tangan dan kaki kirinya masih neuromaskuler fisik
lemas
DO: aktifitas klien di tempat tidur,
pergerakan terbatas, klien masih
terlihat lemah
- Rentang kekuatan otot
menurun 5 3
5 3
- Ektremitas kiri terlihat
lemah

3 7-11-2016 DS: Kelemahan Syndrom


Jam 07.30 klien mengatakan belum dapat defisit
melakukan aktifitas secara mandiri perawatan
DO: diri ADLs (
KEMAMPUAN PERAWATAN mandi,
DIRI DALAM RENTANG makan,
ANGKA 2 berpakaia
ADLs ( mandi, makan, berpakaian n dan
dan eliminasi) klien di bantu eliminasi)
perawat dan keluarga

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Ketidak efektifan perfusi jaringan cerebral b/d hambatan aliran darah ke
otak d/d:
DS: Klien mengatakan tangan dan kaki kiri terasa lemas
DO:
- Ektremitas kiri terlihat lemah
- Rentang kekuatan otot menurun 5 3
5 3

- T: 153/90 MmHg, S: 36,60c , N: 67x/mnt, R:20x/mnt

2. kerusakan mobilitas fisik b/d kerusakan neurovaskuler d/d:


DS: Klien mengatakan belum bisa bergerak dengan bebas karena tangan
dan kaki kirinya masih lemas
DO: aktifitas klien di tempat tidur, pergerakan terbatas, klien masih
terlihat lemah

3. Syndrom defisit perawatan diri ADLs ( mandi, makan, berpakaian


dan eliminasi) b/d kelemahan
DS : klien mengatakan belum dapat melakukan aktifitas
secara mandiri
DO: ADLs ( mandi, makan, berpakaian dan eliminasi) klien di bantu perawat
dan keluarga
IV. RENCANA KEPERAWATAN
Tgl/ Diagnosa Tujuan Keperawatan Rencana Tindakan
jam Keperawatan ( NOC ) (NIC )
7-11- 1. Ketidak efektifan Setelah dilakukan tindakan NIC :
2016 perfusi jaringan keperawatan selama 3 x 24 Intrakranial Pressure
07.30 cerebral b/d hambatan jam, diharapkan suplai (ICP) Monitoring
wib aliran darah ke otak aliran darah keotak lancar (Monitor tekanan
d/d: dengan kriteria hasil: intrakranial)
DS: Klien mengatakan NOC : Berikan informasi
tangan dan kaki kiri Circulation status kepada keluarga
terasa lemas Tissue Prefusion : cerebral Set alarm
DO: Kriteria Hasil : Monitor tekanan
Ektremitas kiri 1. mendemonstrasikan perfusi serebral
terlihat lemah status sirkulasi yang Catat respon pasien
Rentang ditandai dengan : terhadap stimuli
kekuatan otot Tekanan systole dan Monitor tekanan
menurun diastole dalam rentang intrakranial pasien dan
5 3 yang diharapkan ( respon neurology
5 3 SEBUTKAN MISAL terhadap aktivitas
120/80 MMHG Monitor jumlah
T:153/90Mmhg Tidak ada ortostatik
drainage cairan
S: 36,60c hipertensi serebrospinal
N: 67x/mnt Tidak ada tanda-tanda Monitor intake dan

R:20x/mnt peningkatan tekanan output cairan


intrakranial (tidak lebih Restrain pasien jika
dari 15 mmHg) perlu
2. mendemonstrasikan Monitor suhu dan
kemampuan kognitif angka WBC
yang ditandai dengan: Kolaborasi pemberian
berkomunikasi dengan antibiotik
jelas dan sesuai dengan Posisikan pasien pada
kemampuan posisi semifowler
menunjukkan Minimalkan stimuli
perhatian, konsentrasi dari lingkungan
dan orientasi Terapi oksigen
memproses informasi 1. Bersihkan jalan nafas
membuat keputusan dari sekret
dengan benar 2. Pertahankan jalan nafas
3. menunjukkan fungsi tetap efektif
sensori motori cranial 3. Berikan oksigen sesuai
yang utuh : tingkat intruksi
kesadaran mambaik, tidak 4. Monitor aliran oksigen,
ada gerakan gerakan kanul oksigen dan
involunter sistem humidifier
GCS DALAM RENTANG 5. Beri penjelasan kepada
NORMAL E4V5M6
klien tentang pentingnya
KESADARAN COMPOS
MENTIS pemberian oksigen
6. Observasi tanda-tanda
hipo-ventilasi
7. Monitor respon klien
terhadap pemberian
oksigen
8. Anjurkan klien untuk
tetap memakai oksigen
selama aktifitas dan
tidur
7-11- 2.Kerusakan mobilitas Setelah dilakukan tindakan NIC :
2016 fisik b/d kerusakan keperawatan selama 3x24 Exercise therapy :
07.30 neurovaskuler d/d: jam, diharapkan klien ambulation
DS: Klien mengatakan dapat melakukan 1. Monitoring vital
belum bisa bergerak pergerakan fisik dengan sign sebelum/sesudah
dengan bebas karena kriteria hasil : latihan dan lihat respon
tangan dan kaki Joint Movement : pasien saat latihan
kirinya masih lemas Active 2. Konsultasikan
DO: aktifitas klien Mobility Level dengan terapi fisik tentang
di tempat tidur, Transfer performance rencana ambulasi sesuai
pergerakan Kriteria Hasil : dengan kebutuhan
terbatas, klien Klien meningkat 3. Bantu klien untuk
masih terlihat dalam aktivitas fisik menggunakan tongkat saat
lemah Mengerti tujuan dari berjalan dan cegah
terhadap cedera
peningkatan mobilitas
4. Ajarkan pasien atau
Memverbalisasikan
keluarga tentang teknik
perasaan dalam
ambulasi
meningkatkan kekuatan
5. Kaji kemampuan
dan kemampuan
pasien dalam mobilisasi
berpindah
6. Dampingi dan
Memperagakan
Bantu pasien saat
penggunaan alat Bantu
mobilisasi dan
untuk mobilisasi (walker)
7. Berikan alat Bantu
jika klien memerlukan.
8. Ajarkan pasien
bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika
diperlukan
07-11- 3. Syndrom defisit Setelah dilakukan tindakan NIC :
2016 perawatan diri ADLs keperawatan selama 3 x 24 Self Care assistance :
07.30 ( mandi, makan, jam, diharapkan kebutuhan ADLs
wib berpakaian dan perawatan diri klien 1. Monitor
eliminasi) b/d terpenuhi, dengan criteria kemampuan klien untuk
kelemahan d/d: hasil: perawatan diri yang
DS:
NOC : mandiri.
klien mengatakan 2. Monitor kebutuhan
Self care : Activity of
belum dapat klien untuk alat-alat
Daily
melakukan aktifitas bantu untuk kebersihan
Living (ADLs)
secara mandiri diri, berpakaian, berhias,
KriteriaHasil :
DO: toileting dan makan.
- Klien terbebas dari bau
3. Sediakan bantuan
ADLs ( mandi, makan,
badan
sampai klien mampu
berpakaian dan - Menyatakan kenyamanan
secara utuh untuk
eliminasi) klien di terhadap kemampuan
melakukan self-care.
bantu perawat dan untuk melakukan
4. Dorong klien untuk
keluarga ADLs
melakukan aktivitas
Dapat melakukan ADLS
sehari-hari yang normal
dengan bantuan
sesuai kemampuan yang
dimiliki.
5. Dorong untuk
melakukan secara
mandiri, tapi beri bantuan
ketika klien tidak mampu
melakukannya.
6. Ajarkan klien/
keluarga untuk
mendorong kemandirian,
untuk memberikan
bantuan hanya jika pasien
tidak mampu untuk
melakukannya.
7. Berikan aktivitas
rutin sehari- hari sesuai
kemampuan
8. Pertimbangkan usia
klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas
sehari-hari

V. CATATAN KEPERAWATAN
No. Hari Implementasi Respon Ttd
Dx /Tgl./
Jam
1 Senin, 1.Memonitor KU dan TTV Jam 20.00 Nunik
7-11- S:
2016
Pasien mengatakan
08.30
Wib tangan dan kaki kiri
masih terasa lemah
08.45 2.Memonitor tekanan
Pasien dan keluarga
intrakranial pasien dan respon
mengatakan mau
neurology terhadap aktivitas
melakukan anjuran
perawat
08.45 3.Memposisikan pasien pada
posisi semifowler ELEVASI 30
DERAJAT O:
Memonitor aliran oksigen, Injeksi manitol 125 mg
kanul oksigen dan sistem CC masuk, tidak
humidifier tampak tanda-tanda
alergi.
08.50 4.Memberi penjelasan kepada
T: 90/70, S:360C,
klien tentang pentingnya
N: 98x/mnt, R: 20x/mnt
pemberian oksigen
Ekstremitas sebelah kiri
08.55 5.Anjurkan klien untuk tetap
masih lemah
memakai oksigen selama
Restrain TT terpasang
aktifitas dan tidur
09.00 6.Memasang Restrain tempat O2 terpasang 3 l/mnt,
tidur klien lancar
12.00 7.Melakukan Kolaborasi dalam Pasien tidur dalam
pemberian injeksi manitol 125 posisi semi fowler
mg A: Masalah kerusakan
perfusi jaringan cerebral
belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
no1 s/d 7

2 Senin, 1.Memonitor vital sign sebelum S: klien dan keluarga Nunik


07-11- / sesudah latihan dan lihat mengatakan mengerti
2016 respon pasien saat latihan dan mau melakukan
08.30 anjuran petugas
wib O:
08.30 2.Mengkaji kemampuan pasien
Mobilisasi klien di
dalam mobilisasi
bantu keluarga dan
09.00 3.Mendampingi dan membantu
pasien saat mobilisasi, petugas
memberikan alat Bantu jika Klien dan keluarga
klien memerlukan. tampak menganggukan
09.30 4.Menjelaskan tahap mobilisasi
kepala mendengar
pada klien dan keluarga
penjelasan petugas
5. ajarkan ROM
Injksi ketorolac 30 mg
10.00 5.Memberikan injeksi ketorolac dan ranitidin 20 mg
30 mg dan ranitidin 20 mg masuk, tidak tampak
tanda-tanda alergi
CT:
A: maslah kerusakan
mobilitas fisik belum
teratasi
P: Lanjutkan intervensi
no 1 s/d 5

3 Senin, 1.Memonitor kemampuan klien S: pasien mengatakan


07-11- untuk perawatan diri yang belum bisa melakukan Nunik
2016 mandiri aktifitas secara mandiri
07.30 O: ADLS mandi,
makan, toileting dan
08.00 2.Memfasilitasi klien untuk
berhias pasien di bantu
BAK di atas tempat tidur
oleh keluarga
15.00 3.Menyiapkan air hangat untuk
A: Masalah Syndrom
kebersihan diri.
15.10 4.Melibatkan keluarga untuk defisit perawatan diri
berpartisipasi dalam ADLs ( mandi, makan,
kebersihan diri pasien berpakaian dan
eliminasi) belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
no 1 s/d 4
1 Selasa DS:Klien mengatakan Nunik
08-11- sedikit nyeri ketika obat
2016 di masukkan
20.00 DO:
- injeksi ceftriaxone dan
ranitidin masuk
-ekspresi wajah tampak
menahan nyeri
1 Rabu - Memonitor kondisi balutan DS: klien mengatakan Nunik
26-10- luka post operasi luka post operasi terasa
2016 - Memasukkan injeksi nyeri
08.00 ceftriaxone 1gr /IV DO:
- Memasukkan injeksi ketorolac Balutan luka tampak
30 gr/IV bersih dan kering
- Memasukkan injeksi Injeksi ketorolac 30mg
Ranitidine 30mg IV IV masuk
Injeksi ceftriaxone
1gr/IV masuk
Injeksi Ranitidine 30 mg
IV masuk
1 Rabu, Memonitor KU dan TTV DS: nunik
26-10- Mengajarkan cara mengurangi -Klien dan keluarga
2016 nyeri dengan nafas dalam mengatakan mengerti
10.10 Memonitor nyeri cara mengurangi nyeri
dengan nafas dalam,
nyeri skala 3-4. Nyeri
hilang timbul, nyeri
seperti tertusuk-tusuk
DO: wajah klien tampak
menyeringai menahan
nyeri
Injeksi ketorolac 30mg
IV masuk
T:102/68, S:360C,
N: 92x/mnt, R: 20x/mnt

3 11.30 Mengkaji respon klien terhadap DS:klien mengatakan Nunik


mobilisasi nyeri mulai berkurang
DO:Klien masih tampak
menahan nyeri
saatbrgerak
2 12.00 Melibatkan keluarga dalam DS:- Nunik
kebutuhan toileting DO:perawatan diri
makan dan toileting
dibantu keluarga
1 16.00 Memasukkan injeksi ketorolac DS:klien mengatakan Nunik
30 mg IV nyeri sudah berkurang
Memonitor nyeri DO:obat injeksi masuk,
klien sudah mulai rileks
1 16.30 Memonitor tanda-tanda vital DO: Nunik
T:89/59mmhg,
S:36x/mnt
N:100x/mnt, R:20x/mnt
3 17.00 Membantu mobilisasi klien DS:klien mengatakan Nunik
secara bertahap dengan sudah mampu duduk
melibatkan keluarga dan belajar jalan
DO:klien tampak duduk
di tempat tidur
1 20.00 - - Memasukan injeksi ranitidin DS: klien mengatakan Nunik
30mg/IV nyeri ketika obat di
-Memasukan injeksi ceftriaxone masukkan
1 gr/ IV DO:
- injeksi ceftriaxone dan
ranitidin masuk
-ekspresi wajah tampak
menahan nyeri
1 Kamis - Memonitor kondisi balutan DS: klien mengatakan Nunik
27-10- luka post operasi luka post operasi terasa
2016 - Memasukkan injeksi nyeri
Jam ceftriaxone 1gr /IV DO:
08.00 - Memasukkan injeksi ketorolac Balutan luka tampak
30 gr/IV bersih dan kering
- - Memasukkan injeksi Injeksi ketorolac 30mg
Ranitidine 30mg IV IV masuk
Injeksi ceftriaxone
1gr/IV masuk
Injeksi Ranitidine 30 mg
IV masuk
1 10.00 - Memonitor tanda-tanda vital DO: Nunik
T: 96/60 mmhg,
S:36,60C
N:88x/mnt, R:20x/mnt
2 10.00 - Memonitor kemampuan DS:klienmengatakansud Nunik
perawatan diri ah mampu mandiri
3 10.00 - Mengkaji respon mobilisasi DS:klienmengataakan Nunik
klien sudah jalan-jalan
1,2, 10.00 - Memberikan dischard planning DS:klien dan keluarga nunik
3 (luka tidak boleh basah, tiga mengatakan mengerti
hari kontrol, luka tidak dibuka penjelasan perawat
sendiri di rumah, obat DO:Klien dan keluarga
dilanjutkan di minum di rumah tampak mengangguk-
sesuai dosis dan aturan, tidak angguk tanda mengerti
adapantangan makan,dll) penjelasan perawat

VI. CATATAN PERKEMBANGAN


Hari/Tgl./pukul NO. EVALUASI ttd
Diagnosa
Selasa, 25-10- 1 S: Klien mengatakan nyeri berkurang, nyeri skala 4- Nunik
2016 5. Nyeri hilang timbul, nyeri seperti tertusuk-tusuk
Jam 20.00 wib O: wajah klien tampak menyeringai menahan nyeri
A: Masalah nyei belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi

2 S:Klien mengatakan kebutuhan perawatan diri di bantu Nunik


kakaknya
O:Kebutuhan ADLklien dibantu total oleh keluarga
A: Masalah Defisit perawatan diri belum teratasi
P:Lanjutkan intervensi

3 S: Klien mengatakan masih belum bisa bergerak Nunik


secara bebas
O:Klien masihtampak menahan nyeri bila bergerak
A:Masalah gangguan mobilisasi fisik belum teratasi
P:Lanjutkan intervensi

Rabu, 26-10- 1 S: Klien mengatakan nyeri berkurang, nyeri skala 3-4. Nunik
2016 Nyeri hilang timbul, nyeri seperti tertusuk-tusuk
Jam 20.00 wib O: Klien sudah tampak lebih rileks, sudah mulai bisa
tersenyum
T:90/60mmhg, S:36, 60C, R:20x/mnt, N:88x/mnt
A: Masalah nyeri belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
2 S:Klien mengatakan kebutuhan perawatan diri di bantu Nunik
kakaknya
O:Klien mandidi bantu kakaknya, makan sudah bisa
mandiri
A: Masalah Defisit perawatan diri belum teratasi
P:Lanjutkan intervensi

3 S: Klien mengatakan masih sudah bisa duduk dan Nunik


berjalan
O:Klien tampak duduk di tempat tidur
A:Masalah gangguan mobilisasi fisik teratasi
P:Pertahankan intervensi

Kamis, 27-10- 1, 2, 3 S: Klien mengatakan nyeri berkurang, nyeri skala 2-3, Nunik
2016 klien sudah bisa berjalan dan memenuhi kebutuhan
Jam 12.00 secara mandiri
O:Klien tampak rileks
T: 100/70mmhg, S: 360C, N:92x/mnt, R:20x/mnt

A:masalah nyeri, kebutuhan perawatan diri, dan


mobilisasi fisik teratasi
P:pertahankan intervensi

Vous aimerez peut-être aussi