Vous êtes sur la page 1sur 6

A.

Pengkajian
1. Identifikasipasien :
a. Nama : Tn. M
b. Umur : 45 tahun
c. Alamat : Gamping, Sleman
d. Agama : Islam
e. Status perkawinan : menikah
f. Pekerjaan : Swasta
g. RM : 403320
h. Diagnosa medis :Appendiksitis kronis

2. RiwayatKesehatan
a. Riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita:
Pasien tidak punya alergi terhadap makanan, debu, ataupun udara
dingin. Pasien menyatakan tidak mempunyai riwayat penyakit asma,
DM, dan hipertensi
b. Riwayat obat-obat yang sedang/telah digunakan
Pasien tidak sedang dalam mengkonsumsi obat
c. Riwayat operasi dan anestesi yg pernahdialami
Pasien menyatakan blom pernah menjalani operasi sebelumnya
d. Kebiasaan buruk sehari-hari (perokok, peminumalkohol)
Pasien menyatakan tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol dalam
kehidupan sehari- hari
e. Pemeriksaan fisik rutin meliputi :
Tinggibadan : 160 cm
Beratbadan : 65 kg
Tanda-tanda vital :
TD : 130/80 mmHg
Suhu : 36,4 oC
RR : 24 x/ menit
Nadi : 90 x/ menit
f. Pemeriksaan Khusus dan terarah :
1) Keadaanpsikis
pasien menyatakan sedikit gelisah dalam menjalani operasi yang
pertama kalinya ini, pasien tampak cemas
2) Keadaangizi
IMT = 23,43 kg/m2
3) Tanda-tandapenyakitsalpernafasan
tidak ada alat bantu pernafasan, pasien tidak tampak menggunakan
otot pernafasan tambahan, tidak ada cuping hidung
4) Tanda-tandapenyakitjantung
pasien tidak ada riwayat hipertensi dan tidak tampak kardiomegali
5) Mulut
pasien tidak menggunakan gigi palsu, pasien mengatakan tidak ada
gigi yang goyah
6) Mandibula
pasien tidak mengalami trismus , pasien tidak ada
frakturdanabcesmandibula
7) Hidung
tidak ada polip dan mukus berlebih
8) Leher
tidak ada lesi, leher panjang, tidak ada trauma, JVP tidak meningkat
9) Kulit
tidak ada kelainan bentuk tulang belakang, tidak ada lesi pada sekitar
tulang vertebrata
10) Sistempersyarafan
pasien tidak mengalami hemiparasi

5 5
5 5

g. Pemeriksaanlaboratoriumrutin :
1) Darahrutin:
Hb : 14 g/dL
AL : 11.4 103/l
goldarah :B
2) Urine :
Protein : 25 mg/dL
3) EKG
Hasil EKG : Sinus Rhitme
B. Status Fisik (ASA)
Dalam kasus tersebut pasien termasuk dalam ASA 1 karena pasien tidak
memiliki komplikasi penyakit dan kelaianan organik maupun sistemik, kondisi
pasien stabil TD, N, RR dalam keadaan normal, apendiksitis yang diderita
pasien merupakan apendiksitis tanpa kelainan dan tanpa komplikasi.

C. Perhitungan
Untuk orang dewasa, dipakai :
M (Maintanance) = 2 cc / kg / bb
PP (Pengganti puasa sebelum operasi) = Lama puasa x Maintanance
SO (stres operasi )
Kecil = 4
Sedang = 6
Berat = 8
Jadi : SO = BB x Jenis Operasi (ringan/sedang/berat)

Pemberian pada jam I


Karena pasien telah terpasang infus maka pengganti puasa akan diberikan 1/2,
jadi :
M + 1/2PP + SO
Sedangkan untuk jam ke II
M + 1/4PP + SO
(pasien puasa 8 jam)

M : 2 x 65 = 130 cc
PP : 8 x 130 = 1040 CC
SO : 8 x 65 = 520 cc
Jam I
M + 1/2PP + SO
130 + 520 + 520 = 1170 cc

Jam II
M + 1/4PP + SO
260 + 520 = 910 cc
D.
D. Perencanaan dan Implementasi Anestesi
Perencanaan
1. Persiapan Operasi
a. PersetuJUan operasi tetulis (+)
b. Periksa tanda vital dan keadaan umum
c. Puasa >6 jam atau pasang NGT
d. Oksigenasi 2-3 l/menit
e. Cek obat dan alat anestesi
2. Jenis Anestesi : General Anestesi
3. Premedikasi : Sulfas Atropin 0,25 mg, petidin 50 mg, Midazolam
4. Induksi : Propofol, Katamin dan Tiopenthal.
5. Maintenance : N2O : O2
6. Pelumpuh Otot : Suksametonium, Atracrurium, Pankuronium, Vecuronium
7. Monitoring : vital sign selama operasi tiap 5 menit, kedalaman anestesi,
cairan, perdarahan
8. Pengawasan pasca anestesi

Implementasi Anestesi
1. Persiapan
a. Menghubungkansemuaperalatanelektronikdengan sumber listrik
diyakini listrik mengalir dengan baik
b. Memeriksa sumber gas medis satu persatu, dimulai dengan sumber
oksigen kemudian compressed air dan N2O
c. Memeriksa mesin anestesia apakah berfungsi dengan baik
d. Memeriksa sirkuitnapas yang sesuaiuntukpasien,
apakahberfungsidanapakahadakebocoran
e. Memeriksa peralatanmanajemenjalannafassatu per satu, dimulai
dengan sungkup mukadenganukuran yang sesuaidenganpasien,
oropharyngeal airway, laringoskopdenganbilahsesuaidenganpasien,
berbagaiukuran ETT atausungkuplaring, spuituntukmengisibalon ETT,
forcep Magill, stilet (introducerETT)
f. Menyediakan alatpenyedot (suction) yang
berfungsibaikbesertaselangdankateternya
g. Memeriksa alat elektromedik sesuai petunjuk yang ada
h. Memeriksa persediaanobatsesuaichecklist keamanananestesi
i. MemeriksaulangChecklist keamanan anesthesia danditandatangani.
j. Bilasemuatelahsesuaichecklist keamanan anesthesia dansedasi,
barudapatdinyatakantim anesthesia
siapdanpasiendapatsegeradimasukkankeruangbedah
2. Di ruang operasi
Pukul 08.10
a. Pasien ditidurkan di ruang operasi terlentang
b. Pasien diberikan premedikasi obat sulfas atropin 0,25 mg IV, Petidin
30 mg IV, medazolam 5 mg IV
c. Pasien dipasang manset di lengan kiri
Pukul 08.20
a. Pasien diinduksi dengan propofol 120 mg IV,
b. Memposisikan kepala ekstensi
c. Memasang face mask dan O2 dialirkan 5 L/menit
d. Memeriksa reflek bulu mata
e. Memberikan obat pelumpuh otot succinylcholin 600 mg IV (setelah
reflek bulu mata menghilang)
f. Melakukan intubasi dengan ETT nomor 7.5
g. Mengalirkan N20 : O2 = 3 : 3 L/Menit
h. Melakukan maintenece : Volatyil agent (Sevoflurane) 2 vol%
i. Mengalirkan infus RL 30 tpm
Pukul 08.30
a. Memeriksa kedalaman anestesi (napas teratur )
b. Menginstruksikan ahli bedah untuk memulai operasi
c. Memonitor tanda vital dan SpO2 setiap 10 menit
Pukul 09.15
a. Operasi hampir selesai
b. Mematikan N2O dan agen inhalasi
c. Melakukan hisap lendir, chuff dikempiskan dan ETT dilepas
d. Memasang OPA dan memberikan face mask 5 menit
Pukul 09.20
a. Operasi selesai
3. Monitoring selama anestesi
Anestesi mulai pukul 08.20
Operasi mulai pukul 08.30
Jam Tekanan Darah Nadi SpO2 Keterangan
08.10- 130/80 mmHg 90 100 sulfas atropin 0,25 mg IV,
08.20 Petidin 30 mg IV,
medazolam 5 mg IV,
Volatyil agent
(Sevoflurane) 2 vol%
08.30 136/80 mmHg 90 100 Infus RL Operasi dimulai
dan monitor vital sign
setiap 10 menit
08.40 140/82 mmHg 85 99
08.50 138/77 mmHg 80 99
09.00 135/78 mmHg 75 100
09.10 132/80 mmHg 83 100
09.20 137/83 mmHg 80 100

Diruang pemulihan
Pukul 09.30
Pasien dipindahkan ke ruang pemulihan dalam keadaan posisi
terlentang kepala di ekstensikan, diberikan o2 3liter/menit. Lendir
dihisap dan tanda-tanda vital di monitor setiap 10 menit.
Pukul 09.55
Pasien sadar penuh
Pukul 11.00
Pasien di pindaahkan dari ruang pemulihan ke bangsal

Jam Tekanan Darah Nadi RR Keterangan


09.35 130/80 mmHg 85 20 O2 3L/menit
09.45 130/80 mmHg 82 20
09.55 130/80 mmHg 80 20 Penderita sadar
penuh
11.00 130/80 mmHg 80 20 Penderita pindah ke
bangsal

Vous aimerez peut-être aussi