Vous êtes sur la page 1sur 11

PERKEMBANGAN KELOMPOK MASYARKAT MULTIKULTURAL

A. 1. Sikap kritis yang perlu di kembangkan


Sikap kritis apa saja yang perlu dikembangkan untuk mengatasi memudarnya jati
diri bangsa? Anda mungkin pernah bahkan sering mendengar istilah kritis
Misalnya kita harus bersikap kritis dalam menghadapi kehidupan ini. Kritis
berarti sikap yang tidak mudah menerima begitu saja sesuatu yang dikatakan oleh
orang lain. Sikap kritisberarti perilaku yang selalu didasari oleh akal sehat.
Pendapat atau tanggapan yang muncul dari orang yang kritis disebut kritik. Orang
yang pekerjaannya mengkritik sesuatu hal atau pendapat pihak lain disebut
kritikus.
Orang yang kritis tidak akan menerima begitu saja pengaruh perubahan sosial
yang terjadi.Setiap perubahan yang terjadi akan selalu dipikirkannya . Apakah
perubahan itu menguntungkan atau merugikan masyarakat ?Hal ini bukan berarti
orang yang kritis menutup diri terhadap perubahan. Namun ia berusaha
menganalisis perubahan apa saja yang mendatangkan manfaat bagi diri dan
masyarakatnya.Apabila perubahan itu memberikan pengaruh negatif terhadap diri
dan masyarakatnya maka ia segera menolak dengan tegas.Sebagai contoh,anting
merupakan perhiasan yang lazim dipakai oleh seorang wanita.Namun akibat
pengaruh budaya global,Banyak remaja pria yang memakai anting di telinga dan
hidungnya.Remaja yang kritis tentu saja akan menilai perubahan perilaku
tersebut.Apakah memakai anting itu berpengaruh terhadap penampilannya atau
tidak. Setelah mengamati bahwa memakai anting-anting hanya memberi kesan
seram dan premanisme tanpa ada pengaruh positif,maka ia akan mengutuskan
untuk tidak mengikuti perubahan gaya penampilan tersebut .
Dalam lingkup yang lebih besar sikap kritis dapat ditunjukkan dengan cara
memberi opini atau kritik terhadap kebijakan pemerintah atau tokoh masyarakat
yang berkuasa .Misalnya,pemerintah membuat kebijakan menaikkan harga bahan
bakar minyak (BBM) sebesar 100%.Hal itu berarti akan berpengaruh terhadap
kenaikkan barang kebutuhan pokok shari-hari. Anggota masyarakat yang kritis
tentu saja akan menolak atau meminta penjelasan terhadap pemerintah,mengapa
harga BBM dinaikkan sebesar itu ?
Kemampuan untuk bersikap kritis akan menghindarkan seseorang atau kelompok
masyarakat dari pengaruh buruk perubahan sosial budaya yang terjadi .Sikap
kritis akan mendorong terbentuknya perilaku yang mandiri dan intelek pada
seseorang. Dengan,demikian ia tidak akan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
1) Sikap kritis dalam mengatasi mundurnya jati diri bangsa dapat dilakukan sebagai
berikut.
1) Menyadari secara kritis bahwa kita merupakan bagian dari masyarakat Indonesia
yang berBhineka Tunggal Ika.
2) Menyadari secara kritis bahwa kehidupan masyarakat Indonesia sangat
beranekaragam dalam suku bangsa dan budaya.
3) Menyadari bahwa kebudayaan itu cenderung berubah dan bertahan sejalan
dengan perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
4) Bersikap kritis,rasional,dan selektif terhadap pengaruh masuknya unsur-unsur
budaya global.
5) Bersikap kritis,rasional,dan selektif terhadap permasalahan yang timbul akibat
perubahan sosial.
6) Ikut secara aktif dan kreatif dalam mengatasi persoalan sosial yang timbul akibat
pengaruh perubahan sosial.

Sikap Toleransi Dan Empati Sosial Terhadap Hubungan Keanekaragaman


Dan Perubahan Kebudayaan
Disamping sikap kritis seperti yang diuraikan di atas, perlu juga dikembangkan
sikap toleransi dan empati sosial. Sikap toleransi dan sikap empati merupakan
sikap yang sangat diperlukan sebagai perekat kehidupan berbangsa yang penuh
dengan keanekaragaman. Un- tuk itu, pada kesempatan ini kita akan mengkaji,
apakah yang dimaksud dengan toleransi dan empati sosial tersebut?
Toleransi

Pada dasarnya konsep toleransi erat hubungannya dengan sikap jiwa terhadap
segala sesuatu yang berbeda. Sikap jiwa yang dimaksudkan adalah sikap untuk
menghormati, menghargai, bertenggang rasa, dan memberi kesempatan terhadap
keberadaan segala sesuatu yang berbeda dengan apa yang ada di dalam diri kita.
Konsep toleransi juga mengandung arti sebagai suatu sikap untuk tidak menghina,
tidak mencela, tidak menghujat, tidak merasa benar sendiri, dan tidak ingin
menang sendiri dalam hidup bersama dengan komponen lain yang berbeda dengan
keberadaan kita.

Saling hormat menghormati dalam kehidupan beragama


Sumber: Encarta Encyclopedia, 2002

Sikap toleransi dapat dilihat pada fenomena menikmati musik dari tape recorder.
Setiap orang memiliki hak untuk menikmati seni, termasuk seni musik yang
didengarkan melalui tape recorder. Tidak ada larangan untuk mendengarkan
musik. Akan tetapi dalam menik- mati musik seseorang perlu memperhatikan
situasi dan kondisi yang ada di sekelilingnya. Jika ada tetangga yang sedang
berduka, atau jika ada tetangga yang sedang menyelengga- rakan acara yang
membutuhkan ketenangan, maka tidak selayaknya kita menikmati musik dengan
volume yang keras. Hingar bingar musik yang menimbulkan kebisingan tentu
akan sangat mengganggu kenyamanan tetangga. Sebaliknya, jika kita menikmati
musik dengan volume yang terbatas, kita dapat menikmati musik dengan tanpa
mengganggu kenyamanan orang lain. Sikap seperti ini merupakan salah satu
contoh dari toleransi.
Sikap toleransi seperti di atas perlu dikembangkan di segala bidang kehidupan.
Ter- lebih-lebih dalam membina kehidupan masyarakat yang sangat beragam, baik
dalam hal suku bangsa, bahasa, agama, adat istiadat, profesi, golongan, organisasi
politik, dan lain sebagainya. Pengembangan sikap toleransi akan memungkinkan
satu sama lain akan saling menghormati, saling menghargai, dan saling menjaga
sehingga akan tercipta sebuah inte- grasi sosial. Kebalikan dari sikap toleransi
adalah sikap intoleransi. Sikap intoleransi hanya akan menimbulkan rasa saling
curiga, saling benci, saling hina, saling menyalahkan, yang pada gilirannya akan
menimbulkan konik sosial yang sia-sia.

Empati

Bantuan terhadap korban banjir merupakan salah satu bentuk em- pati sosial
Sumber: www.civildefence.gov.my

Berbicara tentang konsep empati sosial hampir sama dengan konsep simpati.
Simpati merupakan suatu proses kejiwaan yang mana seorang individu merasa
tertarik terhadap seseorang atau sekelompok orang, karena sikapnya,
penampilannya, wibawanya, atau perbuatannya yang dirasakan mengena di hati.
Kalau empati tidak semata-mata hanya merupakan perasaan jiwa saja, melainkan
dibarengi dengan organisme tubuh yang cukup mendalam sehingga seolah-olah
ikut merasakan apa yang dirasakan oleh pihak lain. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa empati merupakan kelanjutan dari simpati.

Sikap empati berhubungan erat dengan rasa rasa iba, rasa belas kasih, hasrat untuk
menolong, dan sebagainya. Kebalikan dari sikap empati adalah sikap antipati,
yakni suatu sikap yang penuh dengan kebencian, kejengkelan, kecurigaan, dan
dendam kesumat. Bisa dibayangkan, alangkah damainya kehidupan masyarakat
jika masing-masing warganya mengembangkan sikap empati antara satu dengan
yang lainnya. Sebaliknya, alangkah ributnya kehidupan masyarakat jika masing-
masing warganya dijangkiti rasa antipati antara satu dengan yang lainnya.

B. Penangan Masalah Sosial Budaya Menuju Integrasi Sosial

Berbagai masalah sosial tumbuh didalam kehidupan masyarakat majemuk


perlu ditangani secara sungguh sungguh dengan mengutamakan upaya
pencegahan sejak dini agar perbedaan yang ada dalam kehidupan masyarakat
majemuk tidak berlanjut mengarah kepada pecahnya konflik sosial. Berikut ini
beberapa contoh upaya penanganan terhadap permasalahan sosial yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat majemuk.
MEMAHAMI KONSEP INTEGRASI

1. Pengertian integrasi

Integrasi sosial mengandung arti suatu proses penyesuaian di antara unsur


unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial sehingga
menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi masyarakat proses
integrasi sosial akan berhasil dengan berhasil dengan baik, jika terwujudnya hal
hal berikut.

a. Tercapai suatu konsensus mengenai norma norma dan nilai nilai social.
b. Norma norma itu konsisten dan tidak berubah ubah.
c. Anggota masyarakat merasa bahwa mereka berhasil mengisi kebutuhan antara
yang satu dan yang lain.

2. Bentuk bentuk integrasi sosial

Bentuk integrasi sosial adalah sebagai berikut.

a. Integrasi instrumental, yakni integrasi yang tampak secara visual dari adanya
ikatan ikatan sosial di antara individu individu di dalam masyarakat
b. Integasi ideology, yakni suatu bentuk integrasi yang tidak tampak secara visual
yang terbentuk dari ikatan spiritual (ideologis) yang kuat dan mendasar melalui
proses alamiah tanpa adanya suatu ikatan atau paksaan, integrasi ideology
menggambarkan adanya kesepahaman dalam nilai nilai, persepi serta tujuan
diantara orang orang yang terikat menjadi satu kesatuan sosial.

3. Faktor faktor yang mempengaruhi integrasi

a. Adanya homogenitas kelompok

Integrasi merupakan hasil dari minat dan kepentingan bersama, ciri ciri,
norma dan tingkah laku yang sama serta adanya kesepakatan bersama tentang tata
cara operasional dan peraturan.
b. Besar kecilnya kelompok masyarakat

Dalam kelompok masyarakat yang relatif kecil diwarnai oleh hubungan


pribadi yang informal dan akrab dibandingkan kelompok yang lebi besar
hubungan akrab dan informal disebut relasi primer sedangkan hubungan yang
bersifat formal dan tidak akrab disebut relasi sekunder.

c. Perpindahan fisik

Adanya perpidahan secara fisik dari suatu kelompok pada lokasi yang lain
sekaligus memisahkan mereka dari kelompok asal dan akan melemahkan integrasi
kelompok asal.

d. Efisiensi dan komunikasi

Integrasi dalam suatu kelompok merupakan fungsi dan efisiensi


komunikasi di antara para anggota, termasuk penyesuaian diri dengan norma
norma dalam dalam kelompok sehingga mempengaruhi perilaku dan sikap
mereka.

4. Terjadinya proses integrasi social

a. Fase ekomodasi, adalah proses meredakan pertentangan atau konflik untuk


mencapai stabilitas sosial.

b. Fase kerjasama, timbul karena ketegangan mayarakat sebagai akibat adanya


unsur unsur yang berbeda beda setelah terjadi proses akomodasi. Kerja sama
dapat lahir karena mereka terlibat konflik menyadari mempunyai kepentingan
yang sama.

c. Fase koordinasi, sangat diperlukan untuk menyempurnakan kerja sama yang


terjalin. Proses koordinasi terlihat jelas apabila dlaam suatu masyarakat terdapat
kelompok kelompok yang saling berbeda paham dalam bidang politik. Setiap
kelompok ingin mendudukkan calonnya sebagai pemimpin, maka dalam politik
persaingan sangatlah sengit.
d. Fase asimilasi, merupakan tahapan terakhir dari proses integrasi. Dalam proses
asimilasi setiap anggota masyarakat mengidentifikasi dirinya dengan kepentingan
kepentingan serta tujuan tujuan kelompok. Apabila ada dua kelompok
masyarakat mengadakan asimilasi batas antara dua kelompok itu hilang dan akan
menjadi satu kelompok.

C. Alternatif Pemecahan Masalah


Kita tahu bahwa keberagaman budaya dapat menimbulkan konflik dan
kerusuhan sosial. Sebenarnya, telah banyak upaya yang dilakukan oleh
pemerintah kita dalam mengatasi masalah sosial akibat keberagaman budaya.
Ahli-ahli ilmu sosial juga telah memberikan teori-teori pemecahan masalah akibat
konflik sosial budaya. Namun pengaruh pemecahan masalah tersebut, tidak
langsung dirasakan hasilnya oleh masyarakat.
Adapun metode-metode pemecahan masalah akibat konflik sosial budaya
yang biasa digunakan, antara lain sebagai berikut :
a. Metode kompetisi (competition)
Metode kompetisi adalah pemecahan masalah dengan menggunakan teknik
persaingan. Metode ini menyajikan suatu arena persaingan menang-kalah kepada
pihak-pihak yang bertentangan. Apabila terjadi konflik dalam masyarakat,
biasanya pihak yang berkuasa akan memanfaatkan kekuasaan yang dimilikinya.
Misalnya, dengan memberikan alternatif siapa yang tidak setuju silahkan
mengundurkan diri.

b. Metode menghindari (avoidance)


Metode menghindari adalah pemecahan masalah dengan cara salah satu pihak
yang berselisih menarik diri atau menghindari konflik. Dalam metode ini biasanya
pihak-pihak yang bertentangan mengambiil keputusan untuk berpisah atau
menghindar secara fisik. Misalnya, golongan elit politik yang pernah berkuasa
pada era Orde Baru menarik diri dan tidak ikut lagi dalam kegiatan politik praktis
pada pemerintahan era reformasi sekarang ini.
c. Metode akomodasi (accommodation)
Metode akomodasi adalah cara pemecahan masalah dengan menciptakan
kondisi damai untuk sementara. Metode ini diterapkan apabila salah satu pihak
bersedia memenuhi tuntutan pihak lawan. Metode ini digunakan untuk
memelihara hubungan baik dengan harapan salah satu pihak mau mengalah
sebagai contoh, dalam menyelesaikan konflik antara suku bangsa Dayak dengan
suku bangsa Madura di Sambas, maka pemerintah kita memisahkan dua pihak
yang bertikai dengan menyediakan penampungan sementara bagi pengungsi dari
suku Madura sampai dicapai suatu kesepakatan damai.

d. Metode kompromi (compromise)


Metode kompromi adalah pemecahan masalah dengan cara melakukan
perundingan damai. Metode ini tidak diarahkan untuk menentukan siapa yang
menang atau yang kalah, tetapi untuk mencari akar permasalahan, sehingga
dicapai suatu kesepakatan damai. Metode ini dapat memperkecil permusuhan
yang terpendam.

e. Metode kolaborasi (collaboration)


Metode kolaborasi adalah pemecahan masalah dengan cara memberikan
keuntungan yang sama kepada pihak-pihak yang berselisih. Metode ini merubah
konflik menjadi kerja sama. Dalam hal ini pihak-pihak yang bertentangan diajak
bekerja sama untuk berkompromi.

f. Metode pengurangan konflik


Selain ke lima metode tersebut,masih ada alternatif pemecahan masalah yang
dapat digunakan, yaitu metodepengurangan konflik.
Ada dua cara yang dapat digunakan utuk mengurangi konflik, yaitu:
1. Mengganti tujuan yang menimbulkan konflik dengan tujuan yang dapat diterima
oleh kedua pihak yang berselisih;
2. Mempersatukan dua belah pihak yang bertentangan dengan menimbulkan
ancaman atau musuh dari luar.
Kenyataan bahwa kebudayaan yang terdapat antara umat manusia sangat beraneka
ragam. Hal itu dapat menimbulkan beberapa dampak positif dan negatif pada
perubahan kebudayaan dan kehidupan masyarakat.

Dampak positif itu diantaranya:

' Keanekaragaman memberikan ruang bagi masyarakat untuk terbuka dalam


menjalin hubungan sosial maupun berbudaya.

Memberkan ikatan dan hubungan antar sesama.


Dapat saling berbagi bersahabat dan menghargai antar setiap budaya.
tanpa adanya batasan-batasan karena sebuah perbedaan.

Pengaruh negatif, diantaranya :

Rentan terhadap Konflik. Perbedaan nilai-nilai budaya dan norma dasar


akan sulit disesuaikan antara masing-masing agama. akan selalu
bertentangan dan ini akan memudahkan munculnya sebuah konflik.
Munculnya sikap etnosentrisme. yaitu sikap atau pandangan yang
berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri. biasanya disertai
dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masayarakat dan
kebudayaan lain.
Munculnya sikap fanatisme dan ekstrim. Fanatisme atau fanatik adalah
suatu keyakinan yang kuat terhadap agama. kebuadayan. kelompok. dll.
Ekstrim adalah sangat kuat. keras yang solidaritas terhadap persamaan
atau kelompoknya sendiri.

PERKEMBANGAN KELOMPOK DALAM


MASYARAKAT MULTIKULTURAL

DISUSUN OLEH :

1. IKO KOSASIH
2. AHMAD DASUKI
3. DERI SAMSUL BAHRI
4. MELI
5. TATANG SETIAWAN
6. YANA NUR HAMZAH
7. DEDE
8. MUHAMAD SULHAN
9. SANA JUMHARI

SMK JAYABEKA 03
2017

Vous aimerez peut-être aussi