Vous êtes sur la page 1sur 37

PENGGUGURAN

KANDUNGAN

dr. Kunthi Yulianti, Sp.KF


Bagian/SMF Ilmu Kedokteran
Forensik
FK UNUD/RSUP Sanglah
Definisi Aborsi
Ensiklopedi Indonesia mengartikan abortus sebagai
pengakhiran
kehamilan sebelum masa gestasi 28 minggu atau
sebelum janin
mencapai berat 1000 gram

Medis: merupakan mekanisme alamiah yang


menyebabkan
terhentinya proses kehamilan sebelum berumur 20
minggu
Trimester I -* ABORTUS
Trimester II -* Partus Immaturus
Trimester III -* Partus Prematurus

Hukum: pengakhiran kehamilan yang belum saatnya tanpa


memandang umur kehamilan
Tidak dipersoalkan apakah dengan pengguguran kandungan
tersebut lahir bayi hidup atau mati. Yang penting adalah
sewaktu pengguguran kehamilan dilakukan, kandungan
tersebut masih hidup
Statistik:
A m e r i ka : F e d e r a l C e n t e r s f o r D i s e a s e
Control (CDC) dan Alan Guttmacher Institute
(AGI). Aborsi lebih banyak dari jumlah
nyawa
manusia yang dibunuh dalam perang
manapun.
Menurut James K. Glassman dari The
Washington Post pada tahun 1996, jumlah
a b ors i 10 ka l i l eb i h ba ny a k da ri semua
kecelakaan + kasus bunuh diri +
pembunuhan.
Indonesia: perkiraan dari BKBN, ada
sekitar
2.000.000 kasus aborsi yang terjadi setiap
tahunnya di Indonesia
Pelakunya : 57 % usia dibawah 25 tahun.
24
% remaja usia dibawah 19 tahun.
MENGAPAABORSI?
Aida Torres 1998:
perkosaan 1 %
membahayakan nyawa calon ibu 3 %
tidak mampu membiayai,
takut dikucilkan (malu)
terlalumuda93%
Jenis Aborsi
Proses terjadinya abortus dibagi menjadi:
Abortus imminens
Abortus insipiens
Abortus inkompletus
2. Abortus Spontaneous
abortus yang terjadi Missed abortion
dengan sendirinya, Abortus berulang
tanpa usaha dari luar

1. Abortus Provocatus
abortus yang Aborstus kriminalis
terjadi karena
diusahakan
METODE
Pada umur kehamilan sampai dengan 4
minggu
Menyemprotkan cairan kedalam liang vagina
Pemberian obat-obatan dan bahan kimia
Kerja fisik yang berlebihan
Melakukan kekerasan pada daerah perut
Electric shocks untuk merangsang rahim
Aspirasi Suction
Metode
Umur kehamilan sampai 8 minggu
Obat-obatan yang merangsang otot
rahim
Obat emetika
Obat purgativa atau laksantiva
Obat emenagoga atau obat pelancar haid
Ecbolica atau obat perangsang otot
rahim
Penyuntikan cairan ke dalam rahim
Menyisipkan benda asing ke dalam
Saline
Injection
Metode ini sering dilakukan pada kehamilan
trimester pertama.
Pelaku aborsi menyuntikkan larutan salin
pekat ke dalam kantung amnion.
Janin akan meninggal dalam waktu kurang
lebih satu jam kemudian.
- ) Bayipermenapel.
Apple Candy Baby
Metode

Pada umur kehamilan antara 12-


16
minggu
Menusuk kandungan
Dengan instrumen, kuret, sonde,
Dilation and Evacuation Abortion (D E) of a 23 Week
Old Fetus

F Cr - =4
nvnet lit.' %mot,

ha 1-peLed g re
pKI arid cflusti.K1
In nit r lo innow r4
Mom !ha v a . D 1
Emig

. ti71e plor efita


ncl .rorrielning
collards ar+
fruclskirritl from ilrr
t i t t i t o r,

'

Dilatasi dan Evakuasi
Histerotomi

Metode aborsi ini pada intinya sama dengan


prosedur kelahiran sectio caesaria.
Seringkali janin-janin yang dikeluarkan
masih bertahan hidup.
Risiko metode histeretomi diantaranya
peritonitis, rupturjaringan ikat bekas
operasi pada saat kehamilan berikutnya,
trombosis dan emboli pulmoner.
KOMPLIKASI
ABORTUS
1. Kematian
Vagal refl ex terjadi
-

rangsangan pada permukaan


dalam
canalis cervicalis. Khas terjadi di
opera
si
Emboli
sering terjadi pada aborsi dengan
semprot. Udara ikut masuk ke
dalam
pewmbuluh darah dan
emboli udara pada arteri
koronaria.
PEMERIKSAAN WANITA
Komplikasi Abortus
KORBAN-PELAKU ABORSI HIDUP
Harus dibuktikan pernah hamil dan usaha penghentian
kehamilan.
2. Kematian tidak begitu cepat Emboli
Rahim dapat diraba di atas simfisis
Payudara besar- robeknya vagina,
Perdarahan
cervix
ataugravidarum
Striae
uterus
3. Kematian
-*
Sisa-sisa janin Pemeriksaan Mikroskopik:
sel-sel
Sepsis: alat tdk
trofoblas dan steril, uterus
sel-sel desidua
bersih, robeknya usus
Sel radang PMN
besar
Adanya tanda-tanda
Gagal upayakeadaan
ginjal setiap aborsi
Abortus dengan obat-obatan lokal pd liang vagina
apapun sebabnya - gagal ginjal
obat-obat oral / suntikan: pada darah dan urine (+)
akut.
Abortus dengan instrumen: perforasi uterus
OTOPSI PADA WANITA KORBAN-
PELAKU ABORSI
Vena-vena besar dari abdomen diperiksa -*
gelembung
udara
Tes emboli udara pada vena Cava inferior dan
jantung.
Pemeriksaaan Toksikologi darah, urine,
empedu, isi
lambung
Tes kehamilan
Uterus pucat, perforasi,memar
Derajat dilatasi servik
Fetus (+): periksa scr tersendiri
Fetus (-): sel desidua dan trophoblast
Permasalahan Dalam pembuktian Delik Aborsi
POLISI/MASYARAKAT DOKTER
Sulitnya menemukan
kasus
CM tidak lengkap

Sulitnya menemukan
saksi
Sulitnya menemukan
bukti kejahatan
Ambivalensi, pesimisif
Perbedaan persepsi

Sejawat keterangan
-

ahli sulit
KONTROVERSI
ABORSI
Abad 5 SM
Hipokrates:
tidak akan memberikan obat kepada

seorang perempuan untuk


menggugurkan kandungannya
dasar bagi sumpah dokter
-
ASPEK
KODE ETIK
HUKUM
KEDOKTERAN
Menuru
t: Indonesia -
U Sumpah dokter
PP
1 . K o dno.26/1960
e Etik Ked o k t e r a n setiap
-menghormati
2. UU hidup insani mulai
Kesehatan tahundari saat
2009 pembuahan .

3 . KU
UH P
Pernyataan Oslo (1970) -
4 . U U H A M terutama menyoroti hal
pengguguran
PASAL 75 AYAT 1, 2
1. Setiap orang dilarang melakukan
aborsi

2. Larangan sebagaimana dimaksud pada


ayat (1)
dapat dikecualikan berdasarkan:
a.Indikasi kedaruratan medis yang
dideteksi
sejak usia dini kehamilan, baik yang
mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang
menderita penyakit genetik berat
dan/atau cacat bawaaan, maupun yang
tidak dapat diperbaiki sehingga
menyulitkan bayi tersebut hidup di
luar
kandu ngan; atau
b.kehamilan akibat perkosaan yang
UU KESEHATAN 2009
dapat
menyebabkan trauma psikologisbagi
korban perkosaan;
UU KESEHATAN
2009
PASAL 75 AYAT 1, 2
3. Tindakan sebagaimana dimaksud pada
ayat
(2) hanya dapat dilakukan setelah
melalui
konseling dan/atau penasehatan pra
tindakan dan d iakh iri dengan
konseling
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai
indikasi
kedaruratan medis dan perkosaan,
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dan
UU KESEHATAN 2009
PASAL 76
U Aborsi sebagaimana dimaksud dalam
pasal 75
hanya dapat dilakukan
sebelum kehamilan berumur 6(enam)
minggu
dihitung dari hari pertama haid
terakhir,
kecuali dalam hal kedaruratan medis;
oleh tenaga kesehatan yang memiliki
keterampilan dan kewenangan yang memiliki
sertifikat yang ditetapkan oleh
menteri;
dengan persetujuan ibu hamil yang
bersang kutan
dengan izin suami, kecuali korban
UU KESEHATAN
2009
PASAL 77
Pemerintah waj ib melindungi
dan
mencegah perempuan dari
aborsi
sebagaimana dimaksud
dalam
Pasal75 ayat (2) dan (3) yang
tidak bermutu, tidak aman,
dan
tidak bertanggung jawab
serta
KUHP

Bab XIX, Pasal:


299
346
347 ayat 1 dan 2
348 ayat 1 dan 2
349
Pasal 299

Barang siapa dengan sengaja mengobati


seorang perempuan atau menyuruhnya
supaya diobati, dengan diberitahukan atau
ditimbulkan harapan, bahwa karena
pengobatan itu hamilnya dapat digugurkan,
diancam dengan pidana penjara paling lama
empat tahun atau denda paling banyak tiga
ribu rupiah.
Pasal 347

(2) Barang
Pasal 346:siapa denganperempuan
Seorang sengaja menggugurkan
yang
atau mematikan kandungan seorang perempuan
dengan
tanpa sengaja menggugurkan
persetujuannya, diancam denganatau
pidana
mematikan
penjara palingkandungannya atau menyuruh
lama duabelas tahun.
orang lain untuk itu, diancam dengan pidana
(1) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya
penjara paling
perempuan lama
tersebut, empatdengan
diancam tahun.pidana
penjara paling lama limabelas tahun.
(2) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan
atau mematikan kandungan seorang perempuan
dengan persetujuannya, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun enam bulan.

(1) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya


perempuan tersebut, diancam dengan pidana
penjara tujuh tahun.
Pasal 349
Pasal 349:

Jika seorang dokter, bidan atau juru obat


membantu melakukan kejahatan
berdasarkan pasal 346, ataupun membantu
melakukan salah satu kejahatan dalam pasal
347 & 348, maka pidana yang ditentukan
dalam pasal itu dapat ditambah dengan
sepertiga & dapat dic abut hak untuk
menjalankan pencaharian dalam mana
kej ahatan dilakukan.
UU HAM

Pasal 53 ayat 1 butir 1


Setiap anak sejak dalam kandungan berhak
untuk hidup, mempertahankan hidup &
meningkatkan taraf kehi dup annya.

Vous aimerez peut-être aussi