Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1
Isna Dwi Lestari (3513100045), 2Rakhmat Budiman (3513100053), 3Dinimiar Fitrah Saraswati
(3513100076)
Jurusan Teknik Geomatika, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya
1
isna@gmail.com, rakhmatbudiman69@gmail.com, 3dinimiar@gmail.com
2
Abstrak
Bangladesh memiliki kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Kelangkaan lahan dan
peningkatan jumlah penduduk Negara menyebabkan tekanan bagi rasio ketersediaan lahan.
Sistem catatan kepemilikan lahan masih kurang dan tidak lengkap di Bangladesh. Sehingga
mengakibatkan kekacauan dan lonjakan penduduk di seluruh negeri, terutama di kota-kota besar.
Dalam situasi ini, sangatlah perlu untuk membangun administrasi pertanahan yang kompatibel
dan sistem manajemen untuk membangun pendekatan sistematis bagi perencanaan
pengembangan lahan. Sistem Informasi Pertanahan (SIP) bertanggungjawab dalam melakukan
sistematika pendekatan kelayakan untuk mengembangan administrasi dan memperbaharui
pengelolaan lahan. SIP terkait dengan beberapa aspek baik kualitatif maupun kuantitatif dari
sumber daya lahan. Dengan informasi kartografi yang berbeda, SIP dapat merekam, mengambil,
dan informasi query, dan sebagai media untuk melakukan analisa. Berdasar informasi lain dari
literatur, paper ini bertujuan untuk mempelajari system administrasi pertanahan yang ada, dan
merekomendasikan intervensi dan strategi SIP dalam menerapkan administrasi pertanahan dan
kebijakan tanah yang efisien bagi Bangladesh. Paper ini berfokus pada tantangan bagi SIP yang
perlu diselesaikan untuk mengawal administrasi pertanahan dan kebijakan tanah yang ada untuk
perencanaan dan control pertumbuhan Bangladesh.
Pendahuluan
Banglasdesh termasuk Negara berkembang di wilayah Asia Selatan dengan pertumbuhan
penduduk yang tinggi dan kondisi tanah yang mengkhawatirkan berjenis tanah campuran dan
dinamis. Peningkatan jumlah penduduk terus mengurangi ketersediaan lahan negara. Laju
penjualan tanah dan konversi lahan juga sangat tinggi di Bangladesh. Pertumbuhan penduduk
yang cepat dikombinasikan dengan tingkat transformasi lahan yang tinggi sehingga menuntut
administrasi pertanahan dan system manajemen yang efektif dan efisien. Namun pada
kenyataannya, sistem administrasi pertanahan konvensional yang ada belum dapat mengimbangi
banyaknya pengajuan kepemilikan tanah dan pengalihan lahan. Administrasi pertanahan dan
system manajemen yang kurang baik menyebabkan lonjakan pertumbuhan yang menimbulkan
masalah dalam kehidupan masyarakat. Administrasi pertanahan yang tidak memadai dan tidak
tepat menurunkan keamanan kepemilikan tanah dan pengalihan lahan. Untuk itu, membangun
administrasi pertanahan dan sistem manajemen yang kompatibel dengan menggunakan
pendekatan holistic menjadi sebuah keharusan. Sistem Informasi Pertanahan (SIP) adalah
pendekatan sistematis yang paling cocok untuk mengembangkan administrasi pertanahan dan
sistem manajemen yang efisien di Bangladesh. Makalah ini berfokus pada isu-isu yang perlu
ditangani dalam merumuskan administrasi pertanahan dan kebijakan manajemen yang layak
untuk pertumbuhan yang direncanakan dan dikendalikan di Bangladesh.
Kesimpulan
Administrasi dan sistem manajemen pertanahan di Bangladesh sangat kompleks dan
memakan waktu. SIP bisa membawa administrasi dan sistem manajemen pertanahan yang tepat
di Bangladesh. Namun, inisiatif SIP akan menghadapi tantangan besar berkaitan dengan masalah
hukum dan kelembagaan negara serta untuk kendala teknis. Reformasi tanah responsive SIP,
penataan kelembagaan, privatisasi, pelatihan yang memadai, dan rencana politik akan diperlukan
untuk memperkenalkan sistem baru. Meskipun membutuhkan instalasi dan biaya yang cukup
besar untuk teknologi baru ini, setelah administrasi tanah benar-benar terkomputerisasi, berbagai
parameter ruang dapat terhubung dengan catatan tanah. Catatan yang sama dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan seperti perpajakan, perencanaan subdivisi dan tugas-tugas lain di
tingkat perkotaan, pedesaan dan regional. Untuk tujuan ini, menuntut pendekatan langkah demi
langkah secara responsif dalam jangka waktu lama dan akan membawa hasil yang efektif untuk
administrasi dan manajemen pertanahan melalui SIP.
Referensi
Ahmed, K.U. 1994. Land Survey Methods and Technical Rules, Dhaka: Payara Prokashani, p. 26.
Alam, M. S. 1992. Land Records, Registration and Land Tax in N. Islam (ed.), Urban Land
Management
in Bangladesh. Dhaka : Ministry of Land.
Aziz, M. A. 2003. Land Record System in Bangladesh: An Analysis of Problems and Possible
Solutions,
available at http://www.google.com.bd/search?q=Land+Information+System+in
+Bangladesh&hl=en&start=10&sa=N, diakses pada 18 September 2016.
Barakat, A. 2001. Political Economy of Khas Land in Bangladesh, Dhaka: BRAC, p.229.
Dale, P. F. and McLaughlin. 1988. Land Information Management: An Introduction with Special
Reference
of Cadastral Problems in Third World Countries, Oxford : Clarendon Press.
Demers, M. N. 1999. Fundaments of Geographical Information Systems, New Mexican State
University.
Heywood, I.; Cornelius, S.; and Carver, A. S. 2002. An Introduction to Geographical
Information Systems,
Singapore: Pearson Education.
Hossain, T. 1995. Land Rights in Bangladesh - Problem of Management. Dhaka: The University
Press
Limited.
Mia, S. R. 1996. Rules on Mutation. Dhaka: Naya Dunia Publication,, p. 66.
National Academy of Sciences. 1983. Procedures and Standards for a Multipurpose Cadastre.
Panel on a
Multipurpose Cadastre, Committee on Geodesy, Commission on Physical Science, Mathematics
and
Resources, National Research Council, National Academy Press, Washington, D. C.
Paulsson, B. (1992). Urban Applications of Satellite Remote Sensing and GIS Analysis.
Washington D.C.:
World Bank/UNCHS/UNDP.
Siddiqui, K. 1997. Land Management in South Asia- a Comparative Study. Dhaka: The
University Press