Vous êtes sur la page 1sur 8

UNIVERSITAS INDONESIA

MANUSIA MASYARAKAT INDONESIA

MAKALAH

KELOMPOK 1

Angga Adriwinanto (1506686293)

Natasya Aulia (1506686412)

Rahmatia Ade Novita (1506686936)

FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK

DEPOK

FEBRUARI 2016
Pengaruh Peradaban dan Proses Sejarah Terbentuknya NKRI

Sejarah masuknya peradaban dikepulauan nusantara ini adalah suatu hal yang
menjelaskan darimana sebuah negara terbentuk, sebuah negara terbentuk akibat dari suatu
peradabannya. Peradaban yang ada di nusantara ini menggambarkan sifat dan karakter
masyarakat Indonesianya, sehingga hal ini akan membentuk suatu negara NKRI.

Peradaban adalah bagian dari unsur kebudayaa. Jadi yang dimaksud dengan sejarah
masuknya peradaban di kepulauan nusantara khususnya Indonesia adalah sejarah masuknya
unsur-unsur kebudayaan yang berada di Indonesia. Unsur kebudayaan itu seperti kesenian,
ilmu pengetahuan, etika, sopan santun dan nlai serta norma. Adapun istilah peradaban yang
lain adalah kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi seni bangunan, seni rupa, sistem
kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan komplex (Koentjaranungrat 1974:20).

Dalam sejarah masuknya peradaban dikepulauan nusantara ini, di nusantara telah


terpengaruhi 4 peradaban. 4 peradaban besar itu adalah peradaban prahistori, peradaban
Hindu dan Budha, peradaban Islam, dan terakhir adalah peradaban barat.

Peradaban pertama adalah Prahistori. Diperkirakan telah ada sejak satu juta tahun yang
lalu. Pithecantropus Erectus, mahkluk yang bertahan hidup dengan menggunakan benda
tumpul untuk memburu mangsa, telah berevolusi dalam bentuk tubuh beratus-ratus tahun. Di
Jawa terdapat homo soloensis yang berevolusi dalam puluhan ribu tahun berevolusi menjadi
manusia seperti sekarang. Homo Wajakensis, yang fosilnya ditemukan di daerah Wajak,
dahulu kala nenek moyangnya tersebar ke arah Barat dan arah Timur. Karena sebelum
kenaikan permukaan laut, dan memisahkan Bagian Barat dari Irian dari Indonesia dan Benua
Australia.

Manusia Wajak di Irian hidup dalam kelompok kecil yang telah memiliki sistem dalam
berkehidupan. Sudah mulai merangkai rumah/gubuk sebagai tempat berlindung, meramu
tumbuhan dan akar-akaran sebagai sumber makanan, dan berosialisasi

Masa kebudayaan Hindu dan Buddha yang masuk dikebudayaan Indonesia dimulai
dari ditemukannya peninggalan berupa batu prasasti didaerah Jawa Barat didekat sungai
Cisadane, kemudian ditemukan juga didaerah Muara Kaman, Kutai, Kalimantan Timur. Pada
prasasti yang ditemukan didaerah-daerah tersebut, menurut para ahli, kerjaan yang ditulis
pada prasasti tersebut merupakan kerajaan Indonesia asli. Kerajaan-kerjaan ini mengadopsi
konsep-konsep agama hindu dalam kegiatan bernegaraan. Ciri yang palingkhas dalam
kebudayaan Hindu adalah hirarki yang tersusun vertikal dengan posisi paling atas pada kaum-
kaum raja yang dianggap keturunan dewa, yang bersifat keramat, dan semua yang merupakan
puncak dari segala hal dalam negara yaitu pusat dari alam semesta. Sehingga agama tersebut
tidak begitu menyebar dalam lingkungan masyarakat kelas bawah.

Masa kebudayaan Islam, islam hadir disaat kekuatan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit
mulai melemah dan kekuasan di pulau Jawa mulai mengalami kekosongan. Ketika masa
kejayaan maritim Majapahit mulai menurun, Dan karena kekosongan ini suasana
perdagangan mulai menjadi intensif pedagang-pedagang yang terlibat ternyata terpengaruhi
oleh agama islam serta agama tersebut datang dalam gelombang berpengaruh yang berasal
dari Parsi atau Gujarat di India Selatan. Karena agama tersebut memiliki banyak unsur
mistik, maka dapat dengan mudah dipahami bahwa agama ini cepat menyebar di pulau Jawa.
Agama ini juga disebarkan oleh pemuka agama, yang dalam folklore disebut dengan istilah
Wali. Agama Islam sangat berpengaruh di daerah-daerah yang tidak terlalu mendalami agama
Hindu seperti contoh Aceh, Sumatera Barat, Banten, dan Sulawesi Selatan. Wilayah yang
dulunya sangat memegang erat ajaran Hindu, seperti halnya penduduk Mataram pada abad ke
15-16, terpengaruh oleh agama Islam tetapi tidak menghilangkan sifat-sifat Jawa-Hindunya,
dan bertransformasi menjadi agama Jawa atau Kejawen.

Zaman pengaruh kebudayaan Eropa itu dikepulauan Nusantara didahului dengan


aktivitas perdagangan Portugal pada tahun 1511, yang pada saat itu dapat menaklukan
pelabuhan di negara Malaka yang letaknya strategis. Hal itu yang memudahkan Portugal
masuk ke Laut-laut Nusantara. Kemudian banyak masuk orang-orang dari Barat ke Daratan
Nusantara dengan usaha untuk mencapai monopoli perdagangan rempah-rempah. Orang
Belanda menduduki tempat yang paling strategis dengan perusahaan dagangnya (VOC), yaitu
di Maluku Tengah (Banda, Ambon, Seram). Pada tahun 1619 Belanda telah membangun
sebuah benteng dan pelabuhan di kota Jakarta yang disebut dengan Batavia. Benteng tersebut
juga menjadi ancaman kepada negara Mataram.

Pada abad ke 18, dalam tahun 1799, VOC bangkrut, sehingga semua wilayah yang
pernah dibawah kekuasaannya, dialihkan kepada Kerajaan Belanda, jadi Nusantara dijajah
oleh Kerajaan Belanda, bukan VOC. Pusat-pusat kekuasaan Pemerintah Belanda merupakan
kota-kota Pemerintahan seperti Kota Provinsi, Kota Kabupaten, dan Kota Distrik.
Jika dilihat, peradaban-peradaban diatas sangat berkontribusi dalam munculnya
keberagaman etnis dan agama dalam masyarakat, dan itu merupakan sebuah bentuk dari
realita yang tidak dapat dihindari oleh penduduk Indonesia.

Pengaruh dari 4 Peradaban yang dijelaskan diatas, ditambah karakteristik dari


masyarakat asli, terdapat 6 tipe sosial-budaya yang melekat pada kehidupan masyarakat
Indonesia (Koentjaranungrat 1976:32-33):

1. Tipe Masyarakat Berdasarkan Sistem Berkebun yang Sederhana, yang merupakan


sistem paling ringkas, dimana Hindu dan Islam tidak berpengaruh di wilayahnya.
Sehingga tidak ada sistem stratifikasi yang terlihat jelas. Tidak ada padi, melainkan ubi
jalar dan keladi
2. Tipe Masyarakat Pedesaan Berdasarkan Bercocok Tanam di Ladang atau di sawah
dengan Padi Sebagai Tanaman Pokok, sistem stratifikasinya mulai terlihat, dengan
orientasi ke masyarakat kota, yang mewujudkan suatu perdaban kepegawaian.
3. Tipe Masyarakat Pedesaan berdasarkan bercocok tanam di Ladang atau sawah dengan
padi sebagai tanaman pokoknya.
4. Tipe Masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di sawah dengan padi sebagai
tanaman pokoknya, masih meninggalkan beberapa tradisi dari kerajaan, seperti Bali,
dan stratifikasi yang agak kompleks.
5. Tipe Masyarakat ke kotaan yang memiliki karakteristik pusat pemerintahan, namun
industri dan produksi lemah.
6. Tipe masyarakat metropolitan yang sudah mulai bisa mengebangkan industri, namun
masih didominasi oleh kekuatan pemerintahan, dan sektor kepegawaian yang luas
dengan kesibukan politik lokal maupun nasional

Dalam peradaban-peradaban yang telah di jelaskan diatas, tentunya peradaban ini


sangat mempengaruhi terbentuknya negara kesatuan Republik Indoensia. Saat peradaban
peradaban diatas sedang terjadi, turut dihasilkan juga tangible dan intangible culture. Contoh
dari tangible culture adalah bangunan, benda-benda historis peninggalan kerajaan. Begitu
juga dengan intangible culture, seperti pemerintahan, sistem sosial, paham paham yang
berlaku saat itu. Berikut ini merupakan tahapan pembentukan negara kesatuan Republik
Indonesia.

Tahapan pertama Pembentukan NKRI adalah dengan dibentuknya suatu badan oleh
pemerintahan jepang yang menjanjikan kemerdekaan bagi Indonesia.

Terbentuknya BPUPKI
1. BPUPKI memiliki kepanjangan sebagai Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
2. Nama lain BPUPKI adalah Dokuritsu Junki Cosakai.
3. BPUPKI ini di bentuk pada 1 Maret 1945 atas insiatif Jendral Kumakichi
Harada
4. Beranggotakan 60 anggota dari berbagai golongan yang ada di Indonesia saat
itu(pribumi,keturunan cina,arab,keturunan belanda,perwakilan jepang)
5. Tujuan : untuk mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan
denganpembentukan Negara Indonesia dan bertugas menyusun dasar Negara.
6. Pengurus inti BPUPKI :
Ketua : K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat
Ketua Muda : R.P. Suroso
Ketua Muda : Ichibangase
Sekretaris : A.G. Pringgodigdo

Dalam BPUPKI ini tugas utamanya adalah merumuskan dasar negara. Berikut ini
adalah orang-orang yang merumuskan dasar negara republik Indonesia:

Prof. M. Yamin dengan usulan sebagai berikut:

a. Peri Kebangsaan
b. Peri Kemanusiaan
c. Peri Ketuhanan
d. Peri Kerakyatan
e. Peri Kesejahteraan Sosial

Prof. M. Supomo dengan usulan sebagai berikut:

a. .Peri Persatuan
b. .Peri Kekeluargaan
c. .Keseimbangan LahirBatin
d. Musyawarah
e. Keadilan Sosial

Ir. Soekarno dengan usulan sebagai berikut:

a. Kebangsaan Indonesia
b. Internasionalisme
c. Mufakat/Demokrasi
d. Kesejahteraan Sosial
e. Ketuhanan Yang Maha Esa
Setelah tugas BPUPKI ini selesai maka BPUPKI ini pun dibubarkan setelah itu
pemerintahan jepang membentuk suatu badan lagi untuk lebih mempersiapkan tentang
kemerdekaan.

Terbentuknya PPKI

a. PPKI memiliki kepanjangan sebagai panitia persiapan kemerdekaan


Indonesia
b. PPKI ini bentuk tanggal 7 Agustus 1945
c. Disetujui oleh Jendral Terauchi
d. Nama lain PPKI adalah Dokuritsu Junbi Inkai
e. Bertugas melanjutkan pekerjaan BPUPKI
f. PPKI diketuai oleh Ir.Soekarno dan wakil Moh.Hatta

PPKI melakukan 3 kali persidangan untuk mewujudkan Negara Kesatuan Republik


Indonesia secara sempurna.

Sidang I (18 Agustus 1945)


Mengesahkan UUD1945
MenetapkanPresiden danWakilnya

Sidang II (19 Agustus 1945)


Menetapkan pembagian wilayah Indonesia
Pembentukan kementrian

Sidang III (22 Agustus 1945)


Pembentukan KNIP
Pembentukan Partai Politik Nasional
Pembentukan BKR

Dalam masuknya peradaban dari luar kepulauan nusantara ada beberapa corak budaya
yang tampak mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia. Dalam pembahasan di atas telah
terpaparkan bahwa di Indonesia ini mengalami beberapa peradaban dari luar Indonesia
sendiri yaitu peradaban Hindu Budha dan Islam. Hal ini tercermin dalam sistem
pemerintahan pada masa itu dimana pemerintahaannya menggunakan sistem kerajaan seperti
peradaban Hindu, Budha dan Islam. Bangunan-bangunan serta arsitektur pun bisa terlihat
memiliki kesamaan dengan peradaban tersebut. Selain 3 perdaban tersebut, budaya barat
yang moderen pun juga telah mempengaruhi dan mewarnai corak kehidupan masyarakat
Indonesia di era moderen ini. Di era moderen ini tentunya tidak terelakan lagi bahwa negara
Indonesia ini juga memerlukan teknologi yang telah digunakan masyarakat barat. Hampir kita
lihat setiap harinya bahwa kehidupan masyarakat barat sangat berpengaruh dalam seluruh
aspek kehidupan bangsa Indonesia mulai dari berpakaian hingga cara mengkonsumsi pun kita
mencontoh masyarakat barat.

Salah satu ciri masyarakat bangsa Indonesia yang mewarnai salah satu kebudayaan
masyarakat tersebut adalah masyarakat di provinsi NAD (Nanggroe Aceh Darussalam).
Dimasyarakat tersebut terlihat jelas terdapat pengaruh dari peradaban Islam. Hal ini tercermin
dalam beberapa peraturan daerah yang mengadopsi hukum yang telah di ajarkan oleh
peradaban islam. Interaksi yang terjadi antara masyarakat dengan lingkungannya pun sangat
di dominasi dengan budaya-budaya islam. Cara berpakaian, cara bertingkah laku dan lain
sebagainnya pun mengikuti dengan aturan-aturan islam. Hal ini bisa terjadi karena pada masa
kerajaan dulu daerah aceh ini menjadi pusat lalulintas perdagangan.

Seiring dengan tumbuhnya generasi baru dalam masyarakat Indonesia, banyak


perubahan yang terjadi, pengaruh dari luar, baik informasi, maupun orang-orang luar dengan
budaya asing yang dianutnya, ataupun dari dalam, seperti kesadaran yang kurang dari
masyarakatnya sendiri, yang dipicu berbagai faktor, baik di sekolah maupun di kehidupan
sehari-hari, dan penyesuaian yang masih belum tersinkronisasi dari berbagai suku dan etnis di
Indonesia, membuat antisipasi dalam edukasi akan apresiasi dari sejarah NKRI terbentuk dan
maknanya sulit untuk dicapai.

Ada suku yang masih memiliki sistem budaya yang diwariskan turun temurun, salah
satunya adalah Suku Minang dan Bengkulu, yang masih mewariskan tradisi matrilineal,
dimana seseorang masuk garis keturunan ibunya, dimana seorang ayah posisinya berada
diluar keluarga anak dan istrinya, tradisi seperti ini masih berlaku dalam keluarga yang masih
memiliki darah dari suku suku tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Buku
Koentjaraningrat. 1974. Kebudayaan, Mentalitet, dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.

Koentjaraningrat. 1976. Manusia dan Kebudayaan di Indonesia. Jakarta: Djambatan.

Makalah
Hatta Swasono, Meutia. 2013. Sumbangan Peradaban Nusantara Terhadap Peradaban
Dunia Masa Depan, Makalah Seminar. Jakarta

Laman
D Endarto. Pembentukan BPUPKI dan PPKI.
http://www.ssbelajar.net/2013/12/pembentukan-bpupki-dan-ppki.html (Diakses
18 Februari 1997 pukul 17.05)

Agampradana25. Pembentukan BPUPKI Dan PPKI


https://agampradana25.wordpress.com/2013/02/01/pembentukan-bpupki-dan-
ppki/ (Diakses 18 Februari 1997 pukul 17.07)

Vous aimerez peut-être aussi