Vous êtes sur la page 1sur 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

E P20002 UK 37 MINGGU DENGAN


POST SECTIO CAESAREA A/I LETAK
SUNGSANG DI RUANG TERATAI
RSUD DR. HARYOTO
LUMAJANG

oleh:
Yulfa Intan Lukita, S.Kep
NIM. 122311101034
PROGRAM PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017

PERSETUJUAN

Asuhan Keperawatan Pada Ny.E Uk 37 Minggu Dengan Post Sectio Caesarea


A/I Letak Sungsang
Telah dilaksanakan pada tanggal 25 Januari 2017 27 Januari 2017 di Ruang
Teratai RSUD dr. Haryoto Lumajang

Lumajang, .............

Pembimbing Ruangan Pembimbing Akademik

( Wiwin P.Lestari, Amd.Keb ) (Ns. Dini K.,M.Psi, M.Kep,Sp.Kep.Mat)


NIP 19820128 200801 2 012
Mengetahui,
Kepala Ruangan,

( Sri Wahyuni, Amd.Keb )

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER

PENGKAJIAN POSTNATAL

Rumah sakit : RSUD dr. Haryoto Lumajang


Ruangan : Ruang Teratai
Tgl/ jam MRS : 23 Januari 2017/ jam 03.31 WIB
Dx. Medis : P20002 dengan Letak sungsang dan Post Sectio Caesarea
No. Register : 10xx09
Yang merujuk : Puskesmas
Pengkajian oleh : Yulfa Intan Lukita., S.Kep
Tgl/jam Pengkajian : 23 Januari 2017/ jam 19.00 WIB
I. IDENTITAS KLIEN
Nama klien : Ny. N Nama suami : Tn. J
Umur : 28 tahun Umur : 55 tahun
Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Buruh
Agama : Islam Agama : Islam
Penghasilan :- Penghasilan :-
Gol Darah :- Gol Darah :-
Alamat : Klakah Alamat : Klakah

II. RIWAYAT KESEHATAN


1. Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri akibat luka operasi di bagian abdomen bekas
operasi, nyeri tumpul dan nyeri lebih parah saat bergerak, nyeri dengan
skala 5.
2. Riwayat Penyakit sekarang
Pasien mengatakan bahwa datang ke rumah sakit sekitar pukul 02.00.
Pasien datang dengan membawa rujukan dari Puskesmas. Sebelumnya
pasien datang ke Puskesmas Klakah dengan pembukaan 5, karena
diketahui posisi bayi sungsang maka Ny.E langsung dirujuk ke RSUD
dr.Haryoto. Pukul 17.00 pasien pertama kali merasakan kenceng-kenceng.
Setelah sampai di RSUD dr.Haryoto pasien disarankan untuk dilakukan
tindakan SC. Pada pukul 02.30 ketuban mulai pecah. Saat ini pasien
mengeluhkan seluruh badannya terasa sakit dan nyeri pada luka bekas
operasi sesar. Pasien terlihat meringis saat bergerak, melindungi area yang
sakit, dan tidak banyak bergerak.
P: persalinan dengan letak sungsang dan luka bekas operasi sesar
Q: nyeri tumpul
R: sakit diseluruh tubuh dan nyeri di perut bawah
S: skala nyeri 5
T: nyeri menetap dan lebih parah saat bergerak
3. Riwayat penyakit dahulu
Pasien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang harus dirawat di
RS, pasien mengatakan selama ini jika sakit hanya demam, batuk, flu atau
sakit kepala biasa.
4. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki penyakit
menular dan penyakit turunan.
5. Riwayat psikososial
Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik dengan keluarga dan
lingkungannya. Saat di rumah sakit pasien dijenguk oleh keluarga dan
kerabatnya.

6. Pola fungsi kesehatan


a. Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat
Sebelum MRS: Pasien mengatakan berusaha menjaga kehamilannya
dimana pasien rutin memeriksakan kehamilannya di bidan desa dekat
rumahnya sebulan sekali.
Saat MRS: pasien mengatakan mengikuti semua instruksi dari petugas
kesehatan agar kondisinya cepat pulih. Pasien menganggap sehat jika
sudah mampu beraktivitas. Pasien akan menjaga kesehatannya dengan
makan-makanan yang bergizi, menjaga kebersihan daerah luka, dan
rutin melakukan kontrol sesuai dengan yang diperintahkan.
b. Pola nutrisi dan metabolisme
Sebelum MRS: pasien mengatakan makan 3x sehari dengan porsi
sedang yang terdiri dari nasi, lauk, dan sayur serta air putih.
Saat MRS: pasien makan 3x sehari dengan makanan lunak dalam
porsi kecil. Pasien mengatakan bahwa masih terasa nyeri pada
perutnya sehingga susah makan. Pasien juga susah makan jika tidak
ada yang membantunya.
BB = 72 kg
TB = 160 cm
IMT = 28,1
Kategori IMT:
Underweight < 18,5
Normal 18,5-24,9
Overweight >25
Berdasarkan rumus IMT, pasien termasuk kategori overweight
c. Pola aktivitas
Sebelum MRS: Pasien mengatakan selama kehamilan ini pasien tidak
melakukan pekerjaan yang berat dimana pasien hanya melakukan
aktivitas mengurus rumah seperti menyapu, memasak.
Saat MRS: pasien mengatakan sulit bergerak karena takut jika luka
operasinya akan terbuka dan nyeri yang dirasakan pada perutnya saat
bergerak sehingga pasien tetap diam di tempat tidur.
d. Pola eliminasi
Sebelum MRS: Pasien mengatakan biasanya BAK 4-5 kali sehari
selama masa kehamilan dan tidak ada keluhan. Pasien BAB 1-2 kali
sehari dan tidak ada keluhan.
Saat MRS: Pasien mengatakan BAK melalui kateter dengan produksi
1000 cc/24 jam dan belum BAB sejak operasi namun sudah beberapa
kali flatus.
e. Pola persepsi sensori
Sebelum MRS: Pasien mengatakan bahwa selama hamil tidak
mengalami gangguan pada sistem indera pasien seperti melihat,
mendengar, meraba dan perasa.
Saat MRS: pasien mengatakan tidak ada masalah dengan penglihatan,
pendengaran, peraba, perasa, dan penghidu.
f. Pola konsep diri
Sebelum MRS: Pasien mengatakan bahwa semenjak hamil tidak malu
pada perubahan bentuk tubuh, bahkan pasien merasa senang dengan
kehamilannya.
Saat MRS: pasien tidak malu dengan perubahan bentuk tubuhnya
setelah hamil dan berat badan yang semakin naik.
g. Pola hubungan dan peran
Sebelum MRS: Pasien mengatakan bahwa hubungan dengan keluarga
baik dan pasien melaksanakan perannya sebagai ibu dan istri.
Saat MRS: pasien mengatakan tidak mampu memenuhi perannya
sebagai ibu bagai anak pertamanya karena harus berada di RS. Pasien
juga khawatir terkait kondisi anak pertamanya di rumah.
h. Pola reproduksi dan seksual
Sebelum MRS: Pasien mengatakan bahwa selama ini hubungan kasih
sayang pasien dengan suami tepenuhi.
Saat MRS: suami tetap memberikan support dan kasih sayang pada
pasien dengan selalu menemani pasien.
i. Pola penanggulangan stress/ koping
Sebelum MRS: Ketika memiliki masalah pasien selalu menceritakan
kepada suaminya dan keluarga sehingga pasien selalu mendapatkan
dukungan dan saran dari suaminya dan keluarga untuk mengatasi
masalah.
Saat MRS: pasien menceritakan keluhannya pada perawat, dan teman
satu kamar dengan pasien. pasien juga menceritakan pada suami dan
keluarganya.
7. Riwayat pengkajian obstetri, prenatal dan intranatal
a. Riwayat penggunaan kontrasepsi
Pasien mengatakan bahwa pernah menggunakan alat kontrasepsi
berupa KB suntik 1 bulan dan 3 bulan.
b. Riwayat menstruasi
Menarche : 15 tahun
Lamanya : 4 hari
Siklus : 28 hari
Hari pertama haid terakhir : pasien mengatakan tidak mengingatnya
Tafsiran persalinan : -
Disminorhe : pada hari pertama dan kedua menstruasi
Fluor albus : pasien mengatakan biasanya keputihan saat capek dan
keluar lendir beberapa hari sebelum haid.

c. Riwayat kehamilan dan Persalinan


Ham Wak Temp UK Jenis Penolo Penyul J BB Keada Keluhan
il tu at Persalin ng it K an
an anak
1 -/-/2 RS 37 SC Dokter Letak P 2900 Hidup TM I: mual
002 m sungsa muntah, peurunan
ng nafsu makan
TMII: TAA
TM III: TAA, lahir
SC
2 / RS 37 SC Dokter Letak P 2700 Hidup TM I: mual,
01/2 m sungsa gra penurunan nafsu
001 ng m makan
TM II: TAA
TM III: TAA, lahir
SC

8. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum: Pasien dalam keadaan umum baik, GCS : 4-5-6
(compos mentis), terpasang infus di tangan kanan
b. Tanda-tanda vital dan antropometri
Suhu tubuh : 36,80C
Nadi : 89x/menit
Tensi : 120/70 mmHg
Respirasi : 22x/menit
TB/BB : 160cm / 72 kg
c. Kepala & leher
Inspeksi: Bentuk kepala simetris, rambut hitam. persebaran rambut
merata, rambut bersih, wajah simetris, tidak tampak benjolan
abnormal, sclera putih, konjungtiva tidak anemis, mukosa bibir kering
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-)
d. Thorax / Dada
1) Paru-paru
Inspeksi: tidak ada sesak, dada simetris, tidak tampak
menggunakan otot-otot bantu pernapasan (intercostae), RR 22
kali/menit, tidak tampak jejas.
Palpasi : tidak teraba benjolan atau massa, tidak ada nyeri tekan,
vokal fremitus teraba
Perkusi : suara paru sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : irama teratur, vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-

2) Jantung
Inspeksi : dada simetris, tidak tampak jejas, ictus cordis tidak
tampak
Palpasi : tidak teraba benjolan atau massa, tidak ada nyeri tekan,
Perkusi : pekak
Auskultasi : suara jantung S1 S2 tunggal, tidak ada suara jantung
tambahan, tekanan darah = 120/ 70 mmHg
e. Pemeriksaan payudara
Inspeksi: bentuk bulat dengan puting susu menonjol ke depan, areola
mammae mengalami hiperpigmentasi bentuk simetris, tidak ada lesi,
tidak ada kelainan bentuk ASI sudah keluar.
Palpasi: tidak ada benjolan
f. Abdomen
Inspeksi: bentuk abdomen simetris, terdapat luka dengan bentuk
horizontal pada perut bagian bawah
Auskultasi : Bising usus (+), 8x/menit
Palpasi: ada nyeri tekan pada daerah abdomen bawah
Perkusi: -
TFU: 2 jari dibawah pusat
Kontraksi: baik
g. Genetalia dan anus
Inspeksi: terpasang selang kateter, Lochea Rubra dengan jumlah 100
ml.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan vesika urinaria
h. Punggung
Inspeksi : tidak terdapat jejas/lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
i. Ekstremitas
Inspeksi : tidak tampak luka/jejas, ekstremitas atas dan bawah simetris,
tidak tampak deformitas, tidak tampak benjolan abnormal
Palpasi : tidak teraba benjolan abnormal, akral hangat, tidak ada
krepitasi, tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik
j. Integumen
Inspeksi : mukosa bibir kering
Palpasi : turgor kulit baik

Lumajang, 25 Januari 2017


Mahasiswa

Yulfa Intan L., S.Kep.


NIM. 122311101034
ANALISA DATA

Tanggal No Data Fokus Etiologi Problem Tanda


Tangan
23 1. DS: Letak Nyeri akut
Januari Pasien mengatakan sungsang
2017 merasakan sakit pada
seluruh tubuhnya dan Tindakan
nyeri pada luka Sectio caesarea
operasi
P: persalinan dengan Luka post op
letak sungsang dan
luka bekas operasi Nyeri akut
sesar
Q: nyeri tumpul
R: sakit diseluruh
tubuh dan nyeri di
perut bawah
S: skala nyeri 5
T: nyeri menetap
dan lebih parah saat
bergerak

DO:
- TD: 120/70 mmHg
- Nadi : 89 X/menit
- RR : 20 X/menit
- Suhu: 36,8 C
- Pasien terlihat
meringis saat
bergerak
- pasien terlihat
melindungi area
yang sakit
Pasien terlihat sedikit
bergerak

5 2. DS:
Januari Pasien mengatakan Tindakan Hambatan
2017 bahwa tidak dapat sectio caesarea Mobilitas Fisik
melakukan aktivitas,
nyeri saat bergerak Luka operasi
DO:
- pasien hanya Kesulitan saat
tertidur dan tidak bergerak
mampu melakuan
aktifitas Hambatan
- pasien terlihat mobilitas fisik
kesakitan saat
menggerakkan kaki
dan saat miring
kanan kiri

5 3. DS: Hospitalisasi Ketidakefektif


Januari - Pasien mengatakan an performa
2017 tidak mampu peran
mengurus anaknya Perubahan
yang pertama dan pada pola
khwatir terhadap tanggung
kondisi anaknya jawab yang
yang pertama biasanya
karena harus MRS.
DO: Ketidakefektif
Pasien terlihat cemas an performa
pada anaknya yang peran
pertama dan
menginginkan cepat
KRS

DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tanggal N DIAGNOSA KEPERAWATAN Nama Terang &


Muncul o Tanda Tangan
D Mahasiswa
x
5 Januari 1. Nyeri akut berhubungan dengan luka
2017 pembedahan ditandai dengan adanya
luka bekas operasi dengan nyeri
tumpul, sakit diseluruh tubuh dan nyeri
di perut bawah , skala nyeri 5 dan nyeri
menetap dan lebih parah saat bergerak

5 Januari 2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan


2017 dengan tindakan pembedahan yang
ditandai dengan pasien hanya tertidur
dan tidak mampu melakuan aktifitas.

5 Januari 3. Ketidakefektifan performa peran


2017 berhubungan dengan perubahan pada
pola tanggungjawab biasanya ditandai
dengan pasien mengatakan khwatir
terhadap kondisi anaknya yang pertama
karena harus MRS
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN

No Dx Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi


1 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri secara
berhubungan dengan selama 3 x 24 menit diharapkan pasien komprehensif termasuk lokasi,
luka pembedahan dapat meningkatkan ambang nyeri karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
ditandai dengan adanya NOC: level nyeri, kontrol nyeri dan faktor presipitasi
2. Kaji tanda-tanda vital
luka bekas operasi Kriteria hasil
3. Ajarkan tentang teknik non
dengan nyeri tumpul, a. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
farmakologi : breathing exercise, teknik
sakit diseluruh tubuh N : 60-100 x/menit, RR : 16-22 x/menit,
distraksi, kompres hangat, dan backrub
dan nyeri di perut S : 35,5C - 36,5 C, TD : 110/70
4. Ajarkan teknik mobilisasi dini untuk
bawah , skala nyeri 5 mmHg - 130/90 mmHg
mengurangi nyeri
b. Menyatakan nyeri berkurang atau hilang
dan nyeri menetap dan
c. Menyebutkan faktor-faktor yang 5. Tingkatkan istirahat
lebih parah saat 6. Kolaborasikan dengan dokter jika ada
meningkatkan nyeri
bergerak d. Menyatakan tingkat kenyamanan keluhan dan tindakan nyeri tidak
meningkat berhasil
e. Tampak rileks/tenang
2 Hambatan mobilitas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Kaji tanda-tanda vital
2. Bantu pasien untuk miring kanan dan
fisik berhubungan selama 3 x 24 jam diharapkan pasien
miring kiri
dengan tindakan mampu melakukan mobilitas fisik dengan 3. Bantu pasien untuk menggerakkan
pembedahan yang kriteria hasil: bagian kakinya sedikit demi sedikit
ditandai dengan pasien NOC : Ambulasi, pergerakan, dan toleran mendekati perut
4. Bantu pasien untuk duduk dengan
hanya tertidur dan tidak terhadap aktivitas
perlahan
mampu melakuan a. Mampu menopang berat badan
5. Bantu pasien untukbelajar berjalan secara
aktifitas. b. Mampu berjalan dengan pelan di sekitar
perlahan
tempat tidur 6. Ajarkan pasien melakukan ADL
7. Berikan pada pasien pentingnya
c. Mampu melakukan ADL seperti makan
melakukan moblisasi
dengan mandiri, melakukan perawatan
diri secara mandiri
3 Ketidakefektifan Setalh dilakukan tindakan keperawatan 1. Anjurkan pasien mengungkapkan
performa peran selama 3 x 24 jam pasien mampu perasaan secara verbal terhadap suami
berhubungan dengan menyesuaikan perannya dengan kriteria dan keluarga yang lain
2. Pilih intervensi untuk meningkatkan
perubahan pada pola hasil :
aktivitas pasien, ajarkan pasien
tanggungjawab biasanya NOC: peningkatan peran, pemulihan status
mobilisasi
ditandai dengan pasien kesehatan
3. Anjurkan untuk tidak hanya terfokus
mengatakan khwatir a. Pasien mampu melakukan ADL seperti
pada bayi dan membagi kasih sayang
terhadap kondisi biasa
dengan anak pertama
anaknya yang pertama b. Mampu bekerja sama dengan suami 4. Anjurkan suami untuk memberikan
karena harus MRS c. Keluarga memberikan dukungan dukungan pada istri
5. Berikan kesempatan rawat gabung
dengan anaknya
TINDAKAN KEPERAWATAN

No
Tgl Jam Tindakan Perawatan Tgl/Jam Evaluasi
Dx
23 / 19.00 1 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 24/01/201 S : pasien mengatakan nyeri akibat luka
01/17 komprehensif termasuk lokasi, 7 operasi, nyeri tumpul dan hilang timbul,
karakteristik, durasi, frekuensi, 06.00 lokasi nyeri berada di bagian perut, skala
kualitas dan faktor presipitasi 4, nyeri datang ketika menggerakkan
2. Mengkaji tanda-tanda vital
20.00 tubuh bagian bawah
3. Mengajarkan tentang teknik non
20.15 O:
farmakologi : breathing exercise,
- Nadi : 100 x/menit, RR : 20 x/menit,
teknik distraksi
TD : 110/70 mmHg, S : 36,7
4. Mengajarkan teknik mobilisasi dini
- Pasien mampu melakukan teknik nafas
miring kanan dan miring kiri
21.00 dalam
5. Meningkatkan istirahat
21.00 6. Mengkolaborasikan dengan dokter - Pasien terlihat lebih tenang
pemberian ketorolac 2 x 1 ampul A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
2. Kaji tanda-tanda vital
3. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi : kompres air hangat
dan nafas dalam
4. Ajarkan teknik mobilisasi duduk
5. Tingkatkan istirahat
6. Kolaborasikan dengan dokter
pemberian ketorolac 2 x 1 ampul
23 / 20.00 2 1. Mengkaji tanda-tanda vital 06.00 S : pasien mengatakan nyeri saat
2. Membantu pasien untuk miring kanan
01/17 20.15 menggerakkan bagian perut dan kaki
dan miring kiri
namun dapat mentoleransi
3. Membantu pasien untuk
20.30 - O : Nadi : 100 x/menit, RR : 20
menggerakkan bagian kakinya sedikit
x/menit, TD : 110/70 mmHg,
demi sedikit mendekati perut
4. Memberikan pada pasien informasi S : 36,7 C
20.40 pentingnya melakukan moblisasi - Pasien mampu miring kanan, miring
kiri, dan menggerakkan bagian
kakinya
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Kaji tanda-tanda vital
2. Bantu pasien untuk miring kanan
dan miring kiri
3. Bantu pasien untuk menggerakkan
bagian kakinya sedikit demi sedikit
mendekati perut
4. Ajarkan pasien untuk duduk
5. Berikan pada pasien informasi
pentingnya melakukan moblisasi

23 / 13.00 3 1. Menganjurkan pasien 06.00 S : pasien mengatakan belum mampu


01/17 mengungkapkan perasaan secara melakukan aktivitas sehari hari
verbal terhadap suami dan keluarga O:
yang lain - Pasien belum bertemu dengan
2. Memlih intervensi untuk
suami
meningkatkan aktivitas pasien,
- Pasien belum mampu untuk
ajarkan pasien mobilisasi
melakukan ADL
3. Mengnjurkan untuk tidak hanya
A : masalah belum teratasi
terfokus pada bayi dan membagi
P : lanjutkan intervensi dengan
kasih sayang dengan anak pertama
4. Menganjurkan suami untuk 1. Anjurkan pasien mengungkapkan
memberikan dukungan pada istri perasaan secara verbal terhadap
suami dan keluarga yang lain
2. Pilih intervensi untuk meningkatkan
aktivitas pasien, ajarkan pasien
mobilisasi
3. Anjurkan untuk tidak hanya
terfokus pada bayi dan membagi
kasih sayang dengan anak pertama
4. Anjurkan suami untuk memberikan
dukungan pada istri
24 / 19.00 1 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 25/01/'17 S : pasien mengatakan nyeri akibat luka
01/17 komprehensif termasuk lokasi, 06.00 operasi, nyeri tumpul dan hilang timbul,
karakteristik, durasi, frekuensi, lokasi nyeri berada di bagian perut, skala
kualitas dan faktor presipitasi 3, nyeri datang ketika menggerakkan
2. Mengkaji tanda-tanda vital
tubuh bagian bawah
3. Mengajarkan tentang teknik non
O:
farmakologi : kompres air hangat
- Nadi : 98 x/menit, RR : 20 x/menit, TD
dan nafas dalam
: 110/80 mmHg, S : 36,5
4. Mengajarkan teknik mobilisasi
- Pasien mampu melakukan teknik nafas
duduk
dalam
5. Meningkatkan istirahat
6. Mengkolaborasikan dengan dokter - Pasien terlihat lebih tenang
pemberian ketorolac 2 x 1 ampul A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
2. Kaji tanda-tanda vital
3. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi : kompres air hangat
dan backrub
4. Ajarkan pasien berjalan
5. Tingkatkan istirahat
6. Kolaborasikan dengan dokter
pemberian ketorolac 2 x 1 ampul
24 / 2 1. Mengkaji tanda-tanda vital 06.00 S : pasien mengatakan nyeri saat
2. Membantu pasien untuk miring
01/17 menggerakkan bagian perut dan kaki
kanan dan miring kiri
namun dapat mentoleransi
3. Membantu pasien untuk
- O : Nadi : 98 x/menit, RR : 20 x/menit,
menggerakkan bagian kakinya
TD : 110/80 mmHg, S : 36,5
sedikit demi sedikit mendekati perut
4. Mengjarkan pasien untuk duduk - Pasien mampu miring kanan, miring
5. Memberikan pada pasien informasi
kiri, menggerakkan bagian kakinya,
pentingnya melakukan moblisasi
mampu duduk
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Kaji tanda-tanda vital
2. Bantu pasien untuk miring kanan
dan miring kiri
3. Bantu pasien untuk menggerakkan
bagian kakinya sedikit demi sedikit
mendekati perut
4. Ajarkan pasien untuk duduk
5. Ajarkan pasien untuk berjalan
24 / 3 1. Menganjurkan pasien 06.00 S : pasien mengatakan belum mampu
01/17 mengungkapkan perasaan secara melakukan aktivitas sehari hari
verbal terhadap suami dan keluarga O:
yang lain - Pasien belum mampu untuk
2. Memilih intervensi untuk
melakukan ADL
meningkatkan aktivitas pasien,
- Suami memberikan dukungan
ajarkan pasien mobilisasi
pada pasien dengan menemani
3. Menganjurkan untuk tidak hanya
pasien dan menenangkan pasien
terfokus pada bayi dan membagi - Ibu pasien sementara
kasih sayang dengan anak pertama menggantikan peran pasien untuk
4. Mengnjurkan suami untuk
merawat anak pertama di rumah
memberikan dukungan pada istri
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Anjurkan pasien mengungkapkan
perasaan secara verbal terhadap
suami dan keluarga yang lain
2. Pilih intervensi untuk meningkatkan
aktivitas pasien, ajarkan pasien
mobilisasi
3. Anjurkan untuk tidak hanya terfokus
pada bayi dan membagi kasih sayang
dengan anak pertama
4. Anjurkan suami untuk memberikan
dukungan pada istri
5. Berikan kesempatan untuk rawat
gabung

25/01/' 08.00 1 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 25/01/'17 S : pasien mengatakan nyeri akibat luka
17 komprehensif termasuk lokasi, 12.00 operasi, nyeri tumpul dan hilang timbul,
karakteristik, durasi, frekuensi, lokasi nyeri berada di bagian perut, skala
kualitas dan faktor presipitasi 3, nyeri datang ketika menggerakkan
2. Mengkaji tanda-tanda vital
tubuh bagian bawah
3. Mengajarkan tentang teknik non
08.00 O:
farmakologi : kompres air hangat dan
08.15 - Nadi : 96 x/menit, RR : 18 x/menit, TD
backrub
: 120/80 mmHg, S : 36,3
4. Mengajarkan pasien berjalan
- Pasien mampu melakukan teknik nafas
5. Meningkatkan istirahat
09.00 6. Mengkolaborasikan dengan dokter dalam
09.15 pemberian ketorolac 2x 1 ampul - Suami pasien mampu melakukan
kompres hangat dan backrub
- Pasien terlihat lebih tenang
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
2. Kaji tanda-tanda vital
3. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi : kompres air hangat
dan backrub
4. Tingkatkan istirahat
5. Kolaborasikan dengan dokter
pemberian ketorolac 2x1 ampul

25/01/' 08.00 2 1. Mengkaji tanda-tanda vital 12.15 S : pasien mengatakan mampu duduk dan
2. Membantu pasien untuk miring kanan
17 08.00 berdiri meskipun sedikit nyeri
dan miring kiri
- O : Nadi : 96 x/menit, RR : 18 x/menit,
3. Membantu pasien untuk
08.15 TD : 120/80 mmHg, S : 36,3
menggerakkan bagian kakinya sedikit
- Pasien mampu miring kanan, miring
demi sedikit mendekati perut
4. Mengajarkan pasien untuk duduk kiri, menggerakkan bagian kakinya,
5. Mengajarkan pasien untuk berjalan
mampu duduk, dan mampu berjalan
08.20 - Pasien belum mampu melakukan ADL
08.30 A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Kaji tanda-tanda vital
2. Bantu pasien untuk miring kanan
dan miring kiri
3. Bantu pasien untuk menggerakkan
bagian kakinya sedikit demi sedikit
mendekati perut
4. Ajarkan pasien untuk duduk
5. Ajarkan pasien untuk berjalan
6. Ajarkan pasien melakukan ADL
25/01/' 08.00 3 1. Menganjurkan pasien mengungkapkan 12.30 S : pasien mengatakan belum mampu
17 perasaan secara verbal terhadap suami melakukan aktivitas sehari hari
dan keluarga yang lain O:
2. Memiilih intervensi untuk
08.15 - Pasien belum mampu untuk
meningkatkan aktivitas pasien,
melakukan ADL
ajarkan pasien mobilisasi
- Suami memberikan dukungan
3. Menganjurkan untuk tidak hanya
pada pasien dengan menemani
terfokus pada bayi dan membagi kasih
08.20 pasien dan menenangkan pasien
sayang dengan anak pertama
4. Mengajurkan suami untuk - Ibu pasien sementara
memberikan dukungan pada istri menggantikan peran pasien untuk
5. Memberikan kesempatan untuk rawat
08.25 merawat anak pertama di rumah
gabung
- Pasien bertemu dengan anak
08.30 keduanya dan mulai memberi ASI
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Anjurkan pasien mengungkapkan
perasaan secara verbal terhadap
suami dan keluarga yang lain
2. Pilih intervensi untuk meningkatkan
aktivitas pasien, ajarkan pasien
mobilisasi
3. Anjurkan untuk tidak hanya terfokus
pada bayi dan membagi kasih sayang
dengan anak pertama
4. Anjurkan suami untuk memberikan
dukungan pada istri

Vous aimerez peut-être aussi