Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
oleh:
Yulfa Intan Lukita, S.Kep
NIM. 122311101034
PROGRAM PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2017
PERSETUJUAN
Lumajang, .............
PENGKAJIAN POSTNATAL
8. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum: Pasien dalam keadaan umum baik, GCS : 4-5-6
(compos mentis), terpasang infus di tangan kanan
b. Tanda-tanda vital dan antropometri
Suhu tubuh : 36,80C
Nadi : 89x/menit
Tensi : 120/70 mmHg
Respirasi : 22x/menit
TB/BB : 160cm / 72 kg
c. Kepala & leher
Inspeksi: Bentuk kepala simetris, rambut hitam. persebaran rambut
merata, rambut bersih, wajah simetris, tidak tampak benjolan
abnormal, sclera putih, konjungtiva tidak anemis, mukosa bibir kering
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-)
d. Thorax / Dada
1) Paru-paru
Inspeksi: tidak ada sesak, dada simetris, tidak tampak
menggunakan otot-otot bantu pernapasan (intercostae), RR 22
kali/menit, tidak tampak jejas.
Palpasi : tidak teraba benjolan atau massa, tidak ada nyeri tekan,
vokal fremitus teraba
Perkusi : suara paru sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi : irama teratur, vesikuler +/+, ronchi -/-, wheezing -/-
2) Jantung
Inspeksi : dada simetris, tidak tampak jejas, ictus cordis tidak
tampak
Palpasi : tidak teraba benjolan atau massa, tidak ada nyeri tekan,
Perkusi : pekak
Auskultasi : suara jantung S1 S2 tunggal, tidak ada suara jantung
tambahan, tekanan darah = 120/ 70 mmHg
e. Pemeriksaan payudara
Inspeksi: bentuk bulat dengan puting susu menonjol ke depan, areola
mammae mengalami hiperpigmentasi bentuk simetris, tidak ada lesi,
tidak ada kelainan bentuk ASI sudah keluar.
Palpasi: tidak ada benjolan
f. Abdomen
Inspeksi: bentuk abdomen simetris, terdapat luka dengan bentuk
horizontal pada perut bagian bawah
Auskultasi : Bising usus (+), 8x/menit
Palpasi: ada nyeri tekan pada daerah abdomen bawah
Perkusi: -
TFU: 2 jari dibawah pusat
Kontraksi: baik
g. Genetalia dan anus
Inspeksi: terpasang selang kateter, Lochea Rubra dengan jumlah 100
ml.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan vesika urinaria
h. Punggung
Inspeksi : tidak terdapat jejas/lesi
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
i. Ekstremitas
Inspeksi : tidak tampak luka/jejas, ekstremitas atas dan bawah simetris,
tidak tampak deformitas, tidak tampak benjolan abnormal
Palpasi : tidak teraba benjolan abnormal, akral hangat, tidak ada
krepitasi, tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik
j. Integumen
Inspeksi : mukosa bibir kering
Palpasi : turgor kulit baik
DO:
- TD: 120/70 mmHg
- Nadi : 89 X/menit
- RR : 20 X/menit
- Suhu: 36,8 C
- Pasien terlihat
meringis saat
bergerak
- pasien terlihat
melindungi area
yang sakit
Pasien terlihat sedikit
bergerak
5 2. DS:
Januari Pasien mengatakan Tindakan Hambatan
2017 bahwa tidak dapat sectio caesarea Mobilitas Fisik
melakukan aktivitas,
nyeri saat bergerak Luka operasi
DO:
- pasien hanya Kesulitan saat
tertidur dan tidak bergerak
mampu melakuan
aktifitas Hambatan
- pasien terlihat mobilitas fisik
kesakitan saat
menggerakkan kaki
dan saat miring
kanan kiri
No
Tgl Jam Tindakan Perawatan Tgl/Jam Evaluasi
Dx
23 / 19.00 1 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 24/01/201 S : pasien mengatakan nyeri akibat luka
01/17 komprehensif termasuk lokasi, 7 operasi, nyeri tumpul dan hilang timbul,
karakteristik, durasi, frekuensi, 06.00 lokasi nyeri berada di bagian perut, skala
kualitas dan faktor presipitasi 4, nyeri datang ketika menggerakkan
2. Mengkaji tanda-tanda vital
20.00 tubuh bagian bawah
3. Mengajarkan tentang teknik non
20.15 O:
farmakologi : breathing exercise,
- Nadi : 100 x/menit, RR : 20 x/menit,
teknik distraksi
TD : 110/70 mmHg, S : 36,7
4. Mengajarkan teknik mobilisasi dini
- Pasien mampu melakukan teknik nafas
miring kanan dan miring kiri
21.00 dalam
5. Meningkatkan istirahat
21.00 6. Mengkolaborasikan dengan dokter - Pasien terlihat lebih tenang
pemberian ketorolac 2 x 1 ampul A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
2. Kaji tanda-tanda vital
3. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi : kompres air hangat
dan nafas dalam
4. Ajarkan teknik mobilisasi duduk
5. Tingkatkan istirahat
6. Kolaborasikan dengan dokter
pemberian ketorolac 2 x 1 ampul
23 / 20.00 2 1. Mengkaji tanda-tanda vital 06.00 S : pasien mengatakan nyeri saat
2. Membantu pasien untuk miring kanan
01/17 20.15 menggerakkan bagian perut dan kaki
dan miring kiri
namun dapat mentoleransi
3. Membantu pasien untuk
20.30 - O : Nadi : 100 x/menit, RR : 20
menggerakkan bagian kakinya sedikit
x/menit, TD : 110/70 mmHg,
demi sedikit mendekati perut
4. Memberikan pada pasien informasi S : 36,7 C
20.40 pentingnya melakukan moblisasi - Pasien mampu miring kanan, miring
kiri, dan menggerakkan bagian
kakinya
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Kaji tanda-tanda vital
2. Bantu pasien untuk miring kanan
dan miring kiri
3. Bantu pasien untuk menggerakkan
bagian kakinya sedikit demi sedikit
mendekati perut
4. Ajarkan pasien untuk duduk
5. Berikan pada pasien informasi
pentingnya melakukan moblisasi
25/01/' 08.00 1 1. Melakukan pengkajian nyeri secara 25/01/'17 S : pasien mengatakan nyeri akibat luka
17 komprehensif termasuk lokasi, 12.00 operasi, nyeri tumpul dan hilang timbul,
karakteristik, durasi, frekuensi, lokasi nyeri berada di bagian perut, skala
kualitas dan faktor presipitasi 3, nyeri datang ketika menggerakkan
2. Mengkaji tanda-tanda vital
tubuh bagian bawah
3. Mengajarkan tentang teknik non
08.00 O:
farmakologi : kompres air hangat dan
08.15 - Nadi : 96 x/menit, RR : 18 x/menit, TD
backrub
: 120/80 mmHg, S : 36,3
4. Mengajarkan pasien berjalan
- Pasien mampu melakukan teknik nafas
5. Meningkatkan istirahat
09.00 6. Mengkolaborasikan dengan dokter dalam
09.15 pemberian ketorolac 2x 1 ampul - Suami pasien mampu melakukan
kompres hangat dan backrub
- Pasien terlihat lebih tenang
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas dan faktor presipitasi
2. Kaji tanda-tanda vital
3. Ajarkan tentang teknik non
farmakologi : kompres air hangat
dan backrub
4. Tingkatkan istirahat
5. Kolaborasikan dengan dokter
pemberian ketorolac 2x1 ampul
25/01/' 08.00 2 1. Mengkaji tanda-tanda vital 12.15 S : pasien mengatakan mampu duduk dan
2. Membantu pasien untuk miring kanan
17 08.00 berdiri meskipun sedikit nyeri
dan miring kiri
- O : Nadi : 96 x/menit, RR : 18 x/menit,
3. Membantu pasien untuk
08.15 TD : 120/80 mmHg, S : 36,3
menggerakkan bagian kakinya sedikit
- Pasien mampu miring kanan, miring
demi sedikit mendekati perut
4. Mengajarkan pasien untuk duduk kiri, menggerakkan bagian kakinya,
5. Mengajarkan pasien untuk berjalan
mampu duduk, dan mampu berjalan
08.20 - Pasien belum mampu melakukan ADL
08.30 A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Kaji tanda-tanda vital
2. Bantu pasien untuk miring kanan
dan miring kiri
3. Bantu pasien untuk menggerakkan
bagian kakinya sedikit demi sedikit
mendekati perut
4. Ajarkan pasien untuk duduk
5. Ajarkan pasien untuk berjalan
6. Ajarkan pasien melakukan ADL
25/01/' 08.00 3 1. Menganjurkan pasien mengungkapkan 12.30 S : pasien mengatakan belum mampu
17 perasaan secara verbal terhadap suami melakukan aktivitas sehari hari
dan keluarga yang lain O:
2. Memiilih intervensi untuk
08.15 - Pasien belum mampu untuk
meningkatkan aktivitas pasien,
melakukan ADL
ajarkan pasien mobilisasi
- Suami memberikan dukungan
3. Menganjurkan untuk tidak hanya
pada pasien dengan menemani
terfokus pada bayi dan membagi kasih
08.20 pasien dan menenangkan pasien
sayang dengan anak pertama
4. Mengajurkan suami untuk - Ibu pasien sementara
memberikan dukungan pada istri menggantikan peran pasien untuk
5. Memberikan kesempatan untuk rawat
08.25 merawat anak pertama di rumah
gabung
- Pasien bertemu dengan anak
08.30 keduanya dan mulai memberi ASI
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi dengan
1. Anjurkan pasien mengungkapkan
perasaan secara verbal terhadap
suami dan keluarga yang lain
2. Pilih intervensi untuk meningkatkan
aktivitas pasien, ajarkan pasien
mobilisasi
3. Anjurkan untuk tidak hanya terfokus
pada bayi dan membagi kasih sayang
dengan anak pertama
4. Anjurkan suami untuk memberikan
dukungan pada istri