Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Site Seluler
Posted on Januari 3, 2011
ABSTRAK
Sistem Komunikasi Bergerak Seluler merupakan sistem komunikasi dengan media transmisi tanpa
kabel (ruang bebas), yang mampu untuk memberikan derajat mobilitas yang baik
pada pelanggan (MS).Pelanggan yang bergerak menyebabkan karakteristik random sinyal pada kanal
transmisinya. Sistem ini bersifat seluler yang berarti cakupan jaringan dibagi dalam beberapa sel
yang tiap sel dilayani minimal oleh sebuah perangkat radio yang disebut Radio Transceiver Station
atau BTS. Selain perangkat radio yang merupakan perangkat utama pada sistem seluler terdapat juga
perangkat penunjang yang berfungsi sebagai penunjang bagi sistem seluler secara
keseluruhan.Perangkat pendukung ini berkaitan dengan bangunan sipil (civil),mekanikal dan juga
elektrikal yang di kenal dengan CME (civil,mechanical,dan electrical). Pemeliharaan yang dilakukan
pada perangkat pendukungi CME akan meningkatkan peformansi kerja keseluruhan system serta
pendeteksian dan meminimalisasi gangguan pada site seluler
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi pada saat ini seiring dengan revolusi teknologi informasi. Hal ini
terlihat pula dalam perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi yang berkembang pesat.
Perkembangan teknologi telekomunikasi ini, khususnya telepon selular juga mempengaruhi jumlah
pelanggan. Peningkatan yang terjadi pada pelanggan menyebabkan Operator membutuhkan traffic yang
lebih besar dalam palayanan jaringan agar bisa menyeimbangi kenaikan pelanggan tersebut, jika tidak
diimbangi, maka akan terjadi berbagai macam gangguan dalam komunikasi. Diwaktu yang sama
ditemukan kesulitan dalam penambahan base station yang baru. Setiap pembangunan sebuah site harus
mempunyai izin pembangunan dan negosiasi dengan pemilik lahan. Diakhir waktu sering terjadi
penghabisan waktu negosiasi dan operator mendapatkan pembayaran site yang mahal.
Berdasarkan fakta di atas maka salah satu pemecahan masalah adalah dengan mengefektifkan kerja
perangkat sistem seluler dengan cara pemeliharaan site seluler yang terdiri dari perangkat utama dan
perangkat penunjang. Sehingga dapat meningkatkan kerja perangkat serta pendeteksian sedini mungkin
dan meminimalisir gangguan yang terjadi. Perangkat penunjang ini berkaiatan dengan
bangunan,mekanik dan elektrik yang di kenal dengan CME (civil,mechanical electrical,dan electrical).
PERANGKAT-PERANGKAT PENUNJANG SITE SELULER
Site seluler pada umumnya mempunyai konfigurasi komponen penunjang sebagai berikut:
Menara
Pagar
Shelter
Elektrikal
Genset dan Rumah genset
3.1 Menara
Menara terdapat di lokasi BTS yang digunakan untuk menempatkan antena transmitter/receiver dari
perangkat radio di dalam shelter. Menurut tempat dibangunnya menara ada dua macam yaitu di atas
tanah (land) dan di atas gedung/atap (rooftop). Hal yang perlu diperhatikan pada menara adalah antara
lain: ketingian menara, jenis menara, struktur menara, lahan yang diperlukan, grounding, dan keamanan.
Pada dasarnya ada dua macam menara yaitu tower (self-supporting structure) dan Mast (guyed
structure). Perbedaan utama antara tower dan mast adalah pada struktur penyangganya. Pada tower
struktur peyangganya berada lansung pada kaki menara tersebut (1 untuk monopole, 3 atau 4 kaki ),
sedangkan pada mast struktur peyangganya berupa kawat yang ditarik dari badan menara (biasanya dari
bagian atas) sampai ke tanah pada jarak tertentu dari kaki menara. Hal penting yang perlu diperhatikan
untuk kekuatan peyangga mast adalah tegangan kawat dan jarak angkur dari kaki menara.
Mast
Mast adalah istilah yang digunakan untuk tiang pancang penyeimbang kapal laut. Pada telekomunikasi,
mast adalah jenis menara yang bersifat elastic dimana penahan mast berupa kawat yang ditarik dari
badan mast ke angkur yang berada ditanah. Harga yang dikeluarkan cukup mahal karena menggunakan
lahan yang relatif luas.
Konstruksi guyed mast ini terdiri atas beberapa triangular cross section yang di pasang
secara vertical.Tiap section berkisar sekitar 6 meter tingginya dan jarak antar kaki sebesar 0.5-1 meter
yang disesuaikan dengan perangkat yang akan ditempatkan disana.
Kekuatan utama dari mast ini adalah kawat peyangga sehingga kekuatan pada kawat ini harus
diperhatikan. Kawat ini dikaitkan pada angkur yang terpadan pada beton peyanga dan ketingian tower ini
bisa mencapai 50 m.
3.1.2 Tower
Tower adalah menara yang sturktur payangganya adalah kakinya sendiri yang tersiri atas 1 kaki
(monopole), 3 atau 4 kaki. Tower sangat cocok untuk peyangga antenna seluler dan microwave dalam
jumlah yang banyak karena memerlukan biaya yang lebih murah dan lahan yan lebih kecil dari pada
mast.
Gambar 3.1 Tower
Berikut ini dimensi lahan untuk tower 3 dan 4 kaki.
w
T
TT
Tabel 3.1 harga W dan tinggi T dari tower
3 kaki 4 kaki
10 7 7 0.1 20 7 1
20 8 7 1.7 30 9 2.2
30 10.2 9 3 40 10 4
40 11.5 10 6 50 12 8
50 13.8 12 10 60 13 12
60 15.5 14 14 70 14.4 16
.
3.1.3 Hybrid
Dimana menara tower yang ditambahkan guyed diatasnya sehinga dinamakan hybrid.
Ada beberapa komponen menara
Antenna mount, adalah struktur penyangga antenna yang akan dipasang pada menara. Perangkat ini
sebenarnya bervariasi dan dibedakan atas jenis antenna, jumlah antenna, dan jenis struktur antenna
Bracket, adalah komponen yang digunakan sebagai penyangga kabel tranmisi coaxial pada badan tower
Cable tray, adalah tangga rel penyangga kabel yang menghubungkan shelter dengan tower.
Cable ladder, adalah tanga rel penyangga kaber kaki tower ke antenna mount.
Coaxial cable accessories, adalah komponen yang berkaitan dengan instalasi kabel coaxial di tower.
3.2 Pagar
Pagar memegang peranan penting dalam menunjang facktor keamanan dan akan menjadi pembatas
utama area site dengan lingkungan sekitar. Pagar dibutuhkan pada menara yang berada di tanah dengan
jarak antar bangunan dengan pagar adalah lebih kurang 1 meter
Struktur umum pagar lokasi menara
Pondasi
Dinding
Pagar ringat (kawat atau besi)
Pagar merupakan tipe bangunan ringan yang didomisili dengan dinding. Konstruksi pondasi untuk pagar
berupa pondasi terusan dengan kolom praktis. Untuk membuat pondasi, tanah lokasi pagar digali
terlebih dahulu dengan kedalaman galian tidak boleh kurang dari 30 cm dan lebar galian tergantung
dengan kepadatan tanah sehinga makin padat tanah maka lebar galian bisa makin dikurangi
Bahan yang digunakan untuk pondasi terusan adalah:
Semen cor dengan tulang
Batu kali dan semen
Bahan untuk dinding pagar
Batu bata
Batako
Pengerjaan dinding pagar
Plester
Aci
Cat
Pengunaan pagar ringan pada pagar adalah untuk mengurangi robot pagar secara keseluruhan dan
memudahkan pemantauan ke dalam lokasi. Umumnya pagar ringan terbuat dari besi sehinga perlunya
dilakukan gounding.
Gerbang merupakan bagian pagar yang membutuhkan pondasi yang cukup kokoh sebagai pendukung
gerbang, sedangkan gerbang yang digunakan memiliki jenis bukaan ganda dan gerbang geser.
Pagar memiliki kolok beton dengan ukuran 30-50 cm dengan konstruksi kaki berupa beton bertulang.
Pagar yang mengelilingi site seluler harus disertai saluran air yang dibuat disekaliling lokasi tepat di dekat
pagar yang berupa buis beton atau rolag bata yang terhubung ke saluran pembuangan air utam dan ke
sumur resapan.
Akses jalan masuk merupakan hal yang sangat penting untuk instalasi dan pemeliharaan yang dapat
berupa tanah yang dipadatkan, paving block, beton rapat, dan aspal. Pada paving block harus diberi
pambatas (kansteen) dengan suatu struktur yang kuat seperti beton.Untuk menjaga agar permukaan
paving tetap rata dengan tanah sekitarnya maka perlu melakukan penggalian dengan kedalaman 10-15 cm
pada daerah yang akan diberi paving
Konstruksi paving block sebagai berikut:
Tanah yang sedah digali di padatkan
Bagian dasar dilapisi dengan pasir dan dipadatkan kembali dengan rata
Paving dipasang dengan padat dan rata
Taburi pasir dan pastikan pasir mengisi sela-sela paving dengan rata.
Lokasi menara yang kondisi yang memilliki kondisi tertentu seperti tanah bergelombang atau tidak rata,
terdapat saluran air atau kali dan berada dikemiringan atau lereng bukit maka diperlukan kerjaan
tambahan yaitu
Pembangunan jembatan yang tergantung pada jenis saluran air yang harus dilewati
Pembangunan tangga jika lokasi menara berada pada kemiringan yang cukuo curam
Pembangunan turap jika lokasi menara berada pada lereng bukit atau tempat yang
mudah longsor.Turap yang memiliki konstruuksi terbuat dari susunan batu atau dindin beton berfungsi
untuk menahan tanah agar tidak longsor.Turap dibuat berjenjang atau datar yang memiliki perbandingan
tinggi dan lebar turab adalah tidak boleh melebihi 3 : 1 dengan dilengkapi sistem pembuangan air untuk
mengalirkan air resapan tanah yang ditahan.
3.3 Ruang Perangkat (shelter)
Shelter adalah sebagai tempat yang sifatnya semipermanen untuk menempatkan perangkat-perangkat
radio serta perangkat penunjang lainnya. Shelter atau ruang perangkat berguna untuk menempatkan dan
melindungi perangkat yang rentan terhadap gangguan cuaca dan kejahatan. Ruang perangkat harus
selalu dipantau kondisinya yaitu kondisi suhu dan kelembapan, kabersihan, dan perangkat keamanan
untuk kondisi darurat.
Gambar 3.2 Bangunan Shelter
Untuk melaksanakan fungsinya maka ruang perangkat harus memiliki struktur (pondasi, dinding, dan
atap) yang kokoh untuk mancegah rubuhnya ruangan dan merusak perangkat yang ada didalamnya.
Ruang perangkat harus terisolasi dengan baik untuk pemudahan pengendalian lingkungan di dalam
ruang dan meminimalisir kebisingan akibat perangkat.
Tipe ruang perangkat secara umum adalah bertipe ruangan di dalam bangunan, ruangan berdiding
tembok, dan kontainer yang terbuat dari fiber atau baja.
3.3.1 Pondasi
Pondasi merupakan struktur penunjang bagi bangunan diatasnya, struktur pondasi harus mampu
menjadi landasan yang kokoh bagi ruang perangkat sekalipun tanah disekitarnya labil. Tipe pondasi yang
digunakan tergantung pada kondisi tipe tanah, tipe bangunan selter dan kondisi lingkungan sekitar
Dalam ilmu ukur dikenal berbagai macam tipe pondasi tapi yang sering digunakan adalah
Pondasi baut
Pondasi kaki terusan
Pondasi kaki tiang
Pondasi tiang pancang
Pondasi rakit
Pondasi untuk ruang perangkat berupa kontainer sekaligus menjadi penopang beban keseluruhan
ruangan dan isinya yang kira-kira lebih dari 450 kg/m2 yang biasanya pondasi kontainer ini ditinggikan
dari permukaan dengan tujuan untuk meminimalisir resiko genangan air, meminimalisir dari gangguan
yang bersifat korosit linggkungan sekitas seperti kotoran hewan, kelembapan udara, dll. dan sekaligus
berfungsi sebagai tangga masuk ke dalam ruang perangkat.
Konteiner diikatkan pada pondasi dengan menggunakan baut. Ada dua tipe baut yaitu baut mekanik dan
baut kimia.
3.3.2 Atap dan tapis
Atap mampu mengalirkan air ke pembuangan dengan beban hidup atap sekitar 100 psf (pound per
square feet)- 488,24 kg-f/m2.
Hal-hal yang harus diperhatikan adalah
Dimensi talang air
Dudukan ke penopang
Celah yang mungkin terjadi antara atap dan dinding
Celah yang terjadi diantara langit-langir
Tapis berguna untuk mencegah air masuk pada shalter yang terbuka
3.3.3 Dinding
Dinding berfungsi untuk isolasi bagian luar dan bagian dalam, instalasi berbagai perlengkapan, dan
tempat menempatkan bukaan (feeder entry point).
Untuk menjaga dinding berfungsi dengan baik maka hal yang perlu diperhatikan adalah:
Sil antara dinding dan atap,antar partisi dan antar dinding dan lantai.
Cacat dinding akibat pemasangan alat.
Cacat dinding akibat instalasi perangkat itu sendiri.
Cacat bawaan dari pabrik.
3.3.4 Lantai
Lantai merupakan penopang utama untuk seluruh perangkat yang tidak mungkin ditempatkan pada
bagian dinding sehinngga lantai memiliki daya dukung >450 kg/m2 yang biasanya dilapisi vinyl untuk
mencegah kerusakan dan antistatik.
3.3.5 Jalur kabel (tray)
Kabel tray dipasang horiontal pada jarak lebih kurang 60 cm dari langit-langit yang mengelilingi dinding
dalam shelter kecuali dinding pada pendingin AC, dan kabel tray vertikal dipasang pada tempat-tempa
yang dibutuhkan.
Gambar 3.3 Jalur Kabel Tray
Feeder entry point dibuat dengan melubangi dinding dan memasang pelat bertulang sebagai jalan masuk
kabel
3.4 Sistem kelistrikan (elektrik)
Sistem ini adalah sistem utama yang menunjang perangkat radio yang berada di dalam ruang perangkat
dimana fungsi utamanya adalah mendistribusikan daya ke setiap perangkat elektrik d dalam site. Sistem
kelistrikan mencakup antara lain sistem alarm, sistem pengamanan perangkat, dan sistem pandingin.
Didalam hukum dasar listrik arus listrik dibagi menjadi dua macam, yaitu:
DC (Direct current) adalah arus dan tegangan konstan setiap saat
AC (Alternative current) adalah arus dan tegangan berupa gelombang sinusoidal dengan frekuensi
tertentu.
Pada tegangan AC, bisa diaplikasikan dengan phasa tunggal dan multi phasa. Listrik yang dihasilkan pada
PLN dibangkitkan dengan menggunakansistem 3 phasa dimana masing-masing arusnya mempunyai
perbedaan phasa sebesar 1200 satu sama lain.
Secara umum untuk perumahan biasa sistem kelistrikan yang digunakan adalah satu phasa, artinya dari
jala-jala PLN hanya diambil satu kawat berphasa (R, S, atauT). Dari jala-jala PLN akan masuk ke
transformator, kemudian akan ditarik ke KWH meter pada rumah, dan kemudian ke main distribusi
panel (MDP).
MDP memiliki fungsi sebagai pembagi arus listrik ke sekelomok perangkat. Pada KWH meter terdapat
MCB (Miniatur Circuit Breaker) utama dan pada MDP terdapatsejumlah MCB untuk masingg-masingg
kelompok perangkat.
Sedangkan untuk industria termasuk BTS shelter memiliki sitem kelistrikan tiga phasa karena perangkat
pada shelter ada yang menggunakan catuan AC satu phasa (Lampu, AC, dll) dan catuan AC tiga phasa
(rectifier). Daya listrik yang digunakan tidak hanya dari listrik PLN tetapi juga terdapat generator set
sebagai cadangan supplay daya.
Perangkat yang berhubungan dengan kelistrikan di site BTS antara lain:
3.4.1. KWH meter
KWH meter digunakan sebagai alai untuk mengukur daya yang terpakai oleh perangkat pada sistem
elektrik di BTS.Selain itu KWH meter juga berfungsi untuk membatasi pasokan arus yang disalurkan ke
main distribusi panel (MDP)
Gambar 3.4 KWH meter
3.4.2. Main Distribusi Panel (MDP)
MDP merupakan panel pembagi utama pada sistem kelistrikan di site BTS. Selain memberikan pasokan
arus ke tiap beban, perangkat, dan komponen di site, MDP berfungsi juga sebagai proteksi pada
perangkat-perangkat tersebut apabila terjadi kelebihan arus atau kelebihan voltage.
Gambar 3.5 Main Distribusi Panel (MDP)
Komponen utama dari MDP adalah:
Kotak MDP
Kotak MDP memiliki accesories berupa:fuse, kabrl indikator beserta lampunya, sepatu kabel MCB rail,
terminal tembaga untuk busbar, kabel ducting, label, cover, dan set kunci.
Gambar 3.6 Kotak MDP
Miniatur Circuir Breaker (MCB)
MCB adalah komponen elektrik yang digunakan untuk peroteksi kelebihan arus atau beban.MCB dapat
dibedakan atas MCB satu phasa, tiga phasa, dan maksimun arus gantung dan tegangannya.
Gambar 3.7 MCB
Sistem proteksi internal
Sistem proteksi internal digunakan dalam rangka untuk memproteksi perangkat beban dari adanyaarus
berlebih dan loncatan tegangan yang tinggi.alai ini biasanya terdiri atas surge voltage controller dan
lighting controller
Kontaktor AC
Kontaktor adalah alat yang digunakan untuk mengontrol aliran arus agar tidak terjadi kerusakan
akibat overload.Alat ini aktif bila besaran input (arus/voltage) lebih kecil dari harga tertentu dan akan
putus bila input melebihi arus cut off.
Gambar 3.8 Kontaktor AC
Timer AC
Alat ini digunakan untuk mengeset waktu yang dibutuhkan untuk mengaktifkan salah satu AC ketika yang
satunya idle agar suhu ruangan tetap ideal dengan mengefisiansikan kerja dua AC
3.4.3. Alarm system
Alarm system berfungsi untuk mengontrol sejumlah sensor di dalam shelter dam melaporkannya ke OMC
atau pusar maintenance BTS dan mengaktiffkan perangkat yang terkaitan dengan sensor, atau dengan
kata lain alarm system ini digunakan sebagai pemdeteksi dini apabila terjadi sesuatu didalam BTS.
Prinsip operasi didalam sistem alarm secara umum digambarkan di diagram blok dengan beberapa
detektor antara lain:detektor panas, detektor asap, detektor pintu,detektor temperatur yang dihubungkan
dengan panel alarm, kemudian panel alram mengirimkan pesan sistem keamana terpusat dan pada bel.
Selain sistem alarm,didalam shelter juga dilengakpi dengan proteksi pangamanan kebakaran yaitu
thermatik dan fire exthinguisher.
Panel Alarm
Detektor panas
Detektor Asap
Detektor Pintu
Detektor temperatur
BEll
3.4.4. AC (Air Conditioner)
AC atau penyejuk ruangan dipasangkan didalam shelter agar suhu ruangan tetap stabil karena perangkat
radio yang berada pada shelter bekerja optimal pada range suhu tertentu.
Gambar 3.9 AC
AC dikontrol oleh timer dimana kedua AC dapat bekerja begantian dan jika listrik AC mati maka
exhauster (DC fan) akan menyala secara otomatis. Bagian out door AC diletakkan diruangan yang
terpisah atau di luar shelter dengan penutup tertentu, karena komponen out door mengghasilkan panas
maka sistem ventilasi harus baik untuk sirkulasi udara.
3.4.5. Sistem grounding
Sistem ini dibuat untuk menjaga keseluruhan perangkat dari kerusakan akibat kelebihan arus dan
tegangan.
Sistem grounding site terdiri atas
Sistem grounding tower
Sistem grounding pagar
Sistem grounding antena dan feeder
Sistem grounding shelter
Sistem grounding perangkat dalam shelter
Sistem grounding MDP
Semua sistem grounding dihubungkan dengan panel grounding yang tesebar dan kemudian dihubungkan
ke panel pusat pada bak grounding di luar shelter.
Gambar 3.10 Sistem Grounding
3.5 Genset dan Perangkat Pendukungnya
3.5.1 Rumah genset (power house)
Rumah genset atau yang lebih dikenal dengan power house merupakan tempat meletakkan genset dan
perangkat pendukungnya seperti tangki bahan bakar, penel listrik, groundingg, dll
Hal-hal yang harus dipertimbangakan dalam pembangunan power house
Ukuran ruang
Menyediakan ruang lebih kurang sekitar 1 m disekitar generator
Penempatan perangkat pendukung seperti baterai,panel kontol.dll
Lokasi ruang
Sedekat mungkin dengan beban utama yaitu ruang perangkat
Aliran udara yang baik
Cukup aman dari ganngguan alam
Struktur ruang
Cukup baik menahan panas
Cukup baik meredam bising
Pondasi Genset
Ventilasi
Sistem pengamanan
Sistem pendukung
Sistem kelistrikan
2 Pasangann batu
kali
2 Ketebalan kabin
5 Kondisi sambungan
antar paritisi kabin
10 Bukaan pada ruang Mengecek pelat berlubang pada lantai dan dinding
blower pada ruang blowe
7 Kabel dari KWH Memeriksa kabel power dari KWH meter ke MDP,
meter ke MDP merk, tipe dan kerapian penanaman kabel
Komponen listrik di luar shelter
Komponen listrik di luar shelter adalah komponen pununjang yang berfungsi
sebagai penerangan.Hal yang perlu diperhatikan adalah:
Tabel 4.9 Pemeliharaan Komponen Listrik di Luar Shelter
2 Jaringan instalasi Memeriksa kondisi, warna, erta label dari kabel pada
MDP
8 Bell temper proof dan Memeriksa bell temper dan heater resistance, kondisi
wheater resistance dan suara yang dihasilkan
7 Exhaut fan (DC fan) Memeriksa kondisi Fan (ada atau tidak) merk dan
typenya, memeriksa sumber daya yang digunakan
(backup baterai atau rectifier)