Vous êtes sur la page 1sur 1

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi

Varises adalah vena normal yang mengalami di latasi akibat pengaruh peningkatan
tekanan vena. Varises ini merupakan suatu manifestasi yang dari sindrom insufiensi vena, di
mana pada sindrom ini aliran darah dalam vena mengalami arah aliran retrograde atau aliran
balik menuju tungkai yang kemudian mengalami kongesti.

Bentuk ringan dari insufisiensi vena hanya menunjukan keluhan berupa perasaan yang
tidak nyaman, mengganggu atau penampilan secara kosmetik tidak enak, namun pada penyakit
vena berat dapat menyebabkan respon sistemik berat yang dapat menyebabkan kehilangan
tungkai atau berakibat kematian.

Keadaan insufisiensi vena kronis akhirnya akan menyebabkan terjadinya perubahan


kronis kulit dan jaringan lunak yang di mulai dengan bengkak ringan. Perjalanan sindrom ini
akhirnya akan menghasilkan perubahan warna kulit, dermatitis statis,, selulitis kronis atau
rekuren, infrak kulit, ulkus, dan regenerasi ganas. Komplikasi berat yang dapat muncul sebgai
akibat dari insufisiensi vena dapat berupa ulkus pada tungkai yang kronis dan sulit sembu,
phlebitis berulang, dan perdarahan yang berasal dari varises dan hal ini dapat di atasi dengan
penanganan dan koreksi pada insufisiensi vena itu sendiri.

Kematian dapat terjadi sebagai akibat dan perdarahan yang bersumber dari varises vena
friable, tapi kematian yang di sebabkan oleh varises vena paling dekat di hubungkan dengan
adanya troboemboli vena sekunder. Pasien dengan varises vena mempunyai resiko tinggi
mengalami thrombosis vena sekunder/profunda (deep vein thrombosis,DVT) karenan
menybebabkan gangguan aliran darah menjadi aliran darah statis yang sering menyebabkan
phlebitis superfisial kemudian berlanjut menjadi perforasi pembuluh darah vena profunda. Pada
penatalakasanaan penderita dengan varises vena perlu di perhatikan kemungkinan adanya DVT
karena adanya tromboemboli yang tidak di ketahui dan tidak di terapi akan meningkatkan
terjadinya mortalitas 30-60 %

Varises vena baru mungkin dapat muncul setelah adanya episode DVT yang tidak di
ketahui yang menyebabkan kerusakan pada katup vena. Pada pasien ini adanya faktor resiko
yang mendasari untuk terjadinya tromboemboli dan memiliki resiko tinggi untuk terjadinya
tromboemboli dan memiliki resiko tinggi untuk terjadinya rekurensi.

Vous aimerez peut-être aussi