Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
3) Palatoskisis adalah fissura garis tengah pada polatum yang terjadi karena
kegagalan 2 sisi untuk menyatu karena perkembangan embriotik (Wong,
Donna L. 2003)
a) Unilateral Incomplete
Apabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu sisi bibir dan tidak
memanjang hingga ke hidung.
b) Unilateral complete
Apabila celah sumbing terjadi hanya di salah satu bibir dan memanjang
hingga ke hidung.
c) Bilateral complete
Apabila celah sumbing terjadi di kedua sisi bibir dan memanjang hingga
ke hidung.
4) Labio Palato skisis merupakan suatu kelainan yang dapat terjadi pada daerah
mulut, palato skisis (subbing palatum) dan labio skisis (sumbing tulang)
untuk menyatu selama perkembangan embrio (Hidayat, Aziz, 2005:21)
B. Etiologi
1. Faktor Herediter :
Sebagai faktor yang sudah dipastikan. Gilarsi : 75% dari faktor
keturunan resesif dan 25% bersifat dominan.
a. Mutasi gen.
b. Kelainan kromosom
c. Nutrisi
e. .Radiasi
f. Stres emosional
Mulut (oris)
Mulut merupakan jalan masuk menuju system pencernaan dan berisis organ
aksesori yang bersifat dalam proses awal pencernaan.
2. Bagian rongga mulut ( bagian ) dalam yaitu rongga yang dibatasi sisinya oleh
tulang maksilaaris, palatum dan mandibularis di sebelah belakang bersambung
dengan faring.
1. Palatum
a) Palatum durum yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari sebelah depan
tulang maksilaris.
2. Rongga mulut
a) Bagian gigi terdapat gigi (anterior) tugasnya memotong yang sangat kuat dan
gigi osterior tugasnya menggiling.
Pada umumnya otot-otot pengunyah di persarafi oleh cabang motorik dari saraf
cranial ke 5. Dan proses mengunyah di control oleh nucleus dalam batang otak.
Perangsangan formasio retikularis dekat pusat batang otak untuk pengecapan dapat
menimbulakan pergerakan mengunyah secara ritmis dan kontinu.
Gigi sekunder, terdiri dari 2 gig seri, 1 taring, 2 premoral dan 3 geraham utuk
total keseluruhan 32 buah.
Gigi tetap (gigi permanen) tumbuh pada umur 6-18 tahun jumlahnya 32 buah
b) Lidah
Indera pengecap terdiri dari kurang lebih 50 sel-sel epitel bebrapa diantaranya
disebut sel sustentakular dan yang lainnya di sebut sel pengecap. Lidah berfungsi
untuk menggerakan makan saat dikunyah atau ditelan. Lidah terdiri dari otot serat
lintang dan dilapisi selaput lendir. Dibagian pangkal lidah terdapat epiglottis
berfungsi untuk menutup jalan nafas pada waktu menelan supaya makanan tidak
masuk kejalan nafas.
3. Kelenjar ludah
Yaitu kelenjar yang memiliki duktus yaitu duktus duktus wartoni dan duktus
stensoni. Kelenjar ii mensekresikan saliva jedalan rongga oral di hasilkan di dalam
rongga mulut dipersarafi oleh saraf tak sadar.
a) Kelenjar parotis, letaknya dibawah depan dari telinga diantara proses mastoid
kiri dan kanan mandibularis pada duktus stensoni.
Fungsi saliva :
Memudahkan makan utnuk dikunyah oleh gigi dan dibentuk menjado bolus
Mengandung ptyalin dan amylase, suatu enzyme yang dapat mengubah zat
tepung menjadi maltose polisakarida
Seperti zat buangan seperti asam urat dan urea serta obat, virus, dan logam,
disekresi kedalam saliva
Sebagai zat anti bakteri dan anti body yang berfungsi untuk memberikan rongga
oral dan membantu memelihara kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi.
(http://rahman-blog.blogspot.com/2008/01/anatomi-sistem-pencernaan.html)
D. Patofisiologi
2. Terbelahnya bibir dan atau hidung karena kegagalan proses nosal medial dan
maksilaris untuk menyatu terjadi selama kehamilan 6-8 minggu.
3. Palatoskisis adalah adanya celah pada garis tengah palato yang disebabkan
oleh kegagalan penyatuan susunan palato pada masa kehamilan 7-12
minggu.
4. Penggabungan komplit garis tengah atas bibir antara 7-8 minggu masa
kehamilan.
Sumber : Medicastore.com
E. Manifestasi Klinis
1. Tampak ada celah pada tekak (uvula), palato lunak, dan keras dan atau
foramen incisive
3. Distorsi hidung
Sumber : Medicastore.com
F. WOC
LABIOPAL
ATOSCIZIS
Penatalaksanaan Bedah
MK : Ansietas
Suhu Tubuh
MK : Kerusakan
Komunikasi
Verbal
MK : Nyeri
Spasme Otot
MK : Resiko
Aspirasi
G. Komplikasi
3. Aspirasi
4. Distress pernafasan
Sumber :
H. Pemeriksaan Diagnostik
1. Foto roentgen
2. Pemeriksaan fisisk
Sumber :
I. Pemeriksaan Terapeutik
3. Mencegah komplikasi
Sumber :
J. Penatalaksanaan Medis
2. Penatalaksanaan Keperawatan
a) Perawatan Pra-Operasi:
1) Fasilitas penyesuaian yang positif dari orangtua terhadap bayi.
c. Penyebab devitasi
b.Tempatkan bayi pada posisi yang tegak dan arahkan aliran susu ke
dinding mulut.
b) Perawatan Pasca-Operasi
f. Pantau tingkat nyeri pada bayi dan perlunya obat pereda nyeri.
BAB III
ASKEP TEORITIS
A. Pengkajian
3. Riwayat Kesehatan
4. Pemeriksaan Fisik
Pengkajian Keluarga
Sumber :
B. Diagnosa Keperawatan
C. Intervensi
Rencana Keperawatan
N Dx Keperawatan Tujuan/Kriteria Intervensi Rasional
o
Menggunak
an kata dan
kalimat yang
singkat.
Derajat nyeri
sehubungan
dengan luas dan
dampak
psikologi
pembedahan
sesuai dengan
kondisi tubuh.