Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
pengumpulan data pada suatu saat.33 Cara observasi digunakan dalam penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah jumlah lansia yang terdaftar dalam
memiliki karakteristik yang sama dan dapat mewakili populasi. 34 Sampel dari
penelitian ini adalah seluruh lansia yang terdaftar sebagai anggota posyandu
penelitian ini adalah total sampling. Total sampling adalah salah satu teknik
berasal dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti.37
1) Lansia berumur 60 tahun ke atas
2) Bertempat tinggal di Desa Mangunsari
3) Bersedia menjadi responden
4) Lansia terdaftar sebagai anggota posyandu lansia
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eklusi adalah subjek yang memenuhi kriteria inklusi tetapi harus
adalah lansia yang memenuhi kriteria inklusi tetapi tidak bersedia menjadi
responden
E. Besar Sampel
Karena teknik sampling yang digunakan adalah total sampling, maka sampel
dari penelitian ini adalah semua lansia yang terdaftar sebagai anggota
diukur.38
a. Variabel independen
Variabel independen merupakan variabel yang nilainya ditentukan oleh
variabel lain.37 Variabel independen dari penelitian ini adalah ADL. ADL
nilai dari variabel lain.37 Variabel dependen dari penelitian ini adalah
Mean) dan lansia yang tidak aktif adalah lansia yang tidak mengikuti
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi yang diberikan terhadap variabel agar
dapat diukur atau bahkan dapat diuji oleh peneliti berdasarkan konsep teori
karakteristik lansia dan aktivitas yang dilakukan oleh lansia, serta data
berpindah, kontinen, dan makan. Alat ukur yang kedua yaitu KMS, untuk
Tegowanu
d. Setelah mendapatkan ijin dari kepala Puskesmas, peneliti melakukan
lansia
k. Peneliti memberikan penjelasan tentang cara pengisian kuesioner
l. Peneliti mengobservasi responden dengan melakukan observasi
door.
n. Peneliti melihat kelengkapan jawaban responden. Semua responden
posyandu.
Analisa univariat digunakan untuk menjelaskan atau
posyandu lansia.
Pertama, peneliti melakukan uji normalitas data untuk mengetahui
hasil <0,05.
Peneliti melanjutkan analisis bivariat dengan melakukan uji
Keterangan :
r z = koefisien korelasi
n = besar sampel
d = selisih pengamatan tiap pasangan dalam urutan
Kriteria hipotesis dapat ditetapkan dengan membandingkan nilai
rz rz rz
hitung dengan tabel. Hipotesis ditolak jika nilai
rz rz
hitung > dari tabel, sedangkan hipotesis diterima jika nilai
rz
hitung dari tabel
J. Etika Penelitian
Etika penelitian yang harus diperhatikan oleh peneliti adalah45,
1. Informed consent
Informed consent merupakan bentuk dari persetujuan yang diberikan oleh
penelitian.
2. Anonimity
Nama responden tidak perlu dicantumkan pada saat pengisian lembar
responden dan peneliti menyiman lembar observasi yang telah diisi oleh
4. Nonmaleficience
Penelitian yang dilakukan tidak mengandung unsur bahaya atau
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
a. Hasil Analisa Univariat Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Karakteristik Responden yang Mengikuti Posyandu Lansia di Desa
Mangunsari Kec.Tegowanu Kab. Grobogan, Juli-Agustus 2016
(n=80)
adalah janda/duda.
Posyandu Lansia
Tabel 4.8
Distribusi Keaktifan Lansia dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu
Lansia di Desa Mangunsari Kec.Tegowanu Kab.Grobogan, Juli-
Agustus 2016 (n=80)
Posyandu Lansia.
2. Analisis Bivariat
Hasil Analisis Bivariat Hubungan Tingkat Activity of Daily Living (ADL)
dengan Kekatifan Lansia dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia
Tabel 4.9
Hubungan Tingkat Activity of Daily Living (ADL) dengan Kekatifan
Lansia dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia di Desa Mangunsari
Kec.Tegowanu Kab.Grobogan, Juli-Agustus 2016 (n=80)
Frekuensi
Total
Tingkat ADL Aktif Tidak Aktif r
N (%) N (%) N (%)
Kemandirian tinggi 52 65 26 32,5 78 97,5 0,052 0,218
Kemandirian rendah 0 0 2 2,5 2 2,5
Total 52 65 28 35 80 100
hubungan antara kedua variabel searah dan jika nilai salah satu variabel
semakin besar, maka variabel lainnya juga akan semakin besar nilainya.46
Tingkat ADL * Keaktifan Crosstabulation
Keaktifan
Kemandirian Count 26 52 78
tinggi Expected Count 27.3 50.7 78.0
Total Count 28 52 80
chi-kuadrat dilakuakn dengan sampel kecil (< 20) atau sampel 20 < n < 40
dengan nilai ekspektasi kurang dari 5.39 Hasil perhitungan uji fisher
didapatkan bahwa nilai value 0,120 > 0,05 maka tidak terdapat
Kab.Grobogan.
Chi-Square Tests
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .70.
b. Computed only for a 2x2 table
c. The standardized statistic is 1.940.
BAB V
PEMBAHASAN
tingkat kemandirian tinggi. Kemandirian tinggi lebih banyak dimiliki oleh lansia
dengan rentang usia 60-69 tahun dalam penelitian ini. Responden dengan tingkat
ADL. (Maryam, R Siti 2008). Hal ini sejalan dengan penelitian Dianita dan
Rahmita pada tahun 2014 yang menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan
semakin berkurang52, dikarenakan fungsi organ tubuh akan semakin menurun baik
karena faktor alamiah maupun karena penyakit.6 Lansia akan mengalami banyak
Jenis kelamin juga menjadi faktor yang mempengaruhi tingkat ADL lansia.
perempuan, dan ini akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya umur.
Dalam susunan keluarga disebutkan bahwa wanita lebih banyak yang mandiri,
dan dapat dilihat dalam masyarakat bahwa wanita lebih banyak yang ditinggalkan
Selain faktor umur dan jenis kelamin, tingkat pendidikan lansia juga
untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. Seseorang dengan pendidikan yang
menyatakan bahwa penurunan tingkat ADL terjadi lebih lambat pada orang-orang
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 65% lansia aktif mengikuti kegiatan
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor demografi dan faktor pendukung. 58
Faktor demografi diantaranya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan sosial
ekonomi. Faktor pendukung yaitu sikap, ketersediaan sarana dan fasilitas, letak
bertambahnya umur lansia, maka akan semakin sering mengalami sakit yang
penelitian Puji, dkk tahun 2011 yang mengatakan bahwa umur mempengaruhi
kesehatan.63 Hal ini dibutikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilowati
pada tahun 2014 yang menyebutkan bahwa ada pengaruh tingkat pendidikan
lebih dewasa, lebih matang pada individu tersebut, kelompok dan masyarakat, hal
karena pendidikan pada dasarnya tidak hanya dapat diperoleh dari bangku sekolah
(formal).62
dengan belajar dari media lain, seperti televisi, radio, koran, majalah, dan
terutama kebutuhan ekonomis, sosial dan psikologis.68 Banyak lansia yang masih
membaik, umur harapan hidup penduduk lansia yang bertambah panjang, dan
jaminan sosial serta kesehatan yang masih kurang. Lansia harus memperoleh
bantuan dari keluarga untuk memenuhi kehidupan sehari-hari jika lansia tidak
mempunyai jaminan di hari tua dan tabungan yang cukup.69,70 Hasil analisis,
diadakan sore hari, dimana lansia sudah selesai dari aktivitas pekerjaan.
Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antar tingkat
ADL dengan keaktifan lansia dalam mengikuti kegiatan Posyandu lansia di Desa
bahwa semakin lansia aktif mengikuti Posyandu Lansia, maka lansia akan
semakin mandiri.75
semakin bertambahnya umur lansia, maka akan semakin sering mengalami sakit
tergantung kepada orang lain dalam segala hal, termasuk dalam hal mandi,
berpakaian, pergi ke toilet dan berjalan. Beberapa lansia dengan tingkat
kemandirian tinggi tidak aktif dalam mengikuti kegiatan Posyandu lansia, hal ini
Posyandu lansia dikarenakan ada beberapa lansia yang lupa jadwal Posyandu
dan keluarga agar lebih aktif untuk melakukan kunjungan ke Posyandu lansia.
D. Keterbatasan Penelitian
posyandu lansia sehingga peneliti harus melakukan door to door atau mendatangi
3. Bagi Masyarakat
Saran bagi masyarakat diharapkan dapat memberi motivasi untuk