Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
APRESIASI SENI
A. Pengertian
Secara umum istilah apresiasi seni atau mengapresiasi karya seni berarti memahami
sepenuhnya seluk-beluk karya seni serta menjadi sensitif (peka) terhadap segi-segi
estetikanya. Apresiasi seni ialah suatu proses penghayatan karya seni yang diamati
dan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta penghargaan pada penciptanya.
Apresiasi Seni ialah menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau karya seni
lebih tepat lagi dengan mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap
segi-segi estetiknya, sehingga mampu menikmati dan memaknai karya-karya tersebut
dengan semestinya.
Dalam pembelajaran seni di sekolah, kegiatan apresiasi kita gunakan sebagai salah
satu metode pembelajaran seni. Melalui kegiatan apresiasi, kita belajar tidak saja untuk
memahami dan atau menghargai karya seni, tetapi dapat juga diimplementasikan untuk
menghargai berbagai perbedaan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Kepedulian kita terhadap karya seni dan warisan budaya bangsa lainnya dapat
ditumbuhkan dengan pembelajaran apresiasi ini
Banyak pengertian apresiasi menurut beberapa referensi, antara lain :
Sepuluh Pengertian Apresiasi dari Berbagai Referensi
1. Pengertian apresiasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah penilaian baik;
penghargaan; misalnya terhadap karya-karya sastra ataupun karya seni.
2. Apresiasi berasal dari bahasa Inggris, appreciation yang berarti penghargaan yang
positif. Sedangkan pengertian apresiasi adalah kegiatan mengenali, menilai, dan
menghargai bobot seni atau nilai seni. Biasanya apresiasi berupa hal yang positif tetapi
juga bisa yang negatif. Sasaran utama dalam kegiatan apresiasi adalah nilai suatu
karya seni. Secara umum apresiasi berarti mengamati, membandingkan, dan
mempertimbangkan. Tetapi dalam memberikan apresiasi, tidak boleh mendasarkan
pada suatu ikatan teman atau pemaksaan. Pemberian apresiasi harus dengan setulus
hati dan menurut penilaian aspek umum.
Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa apresiasi positif dapat diberikan
kepada seseorang, atau beberapa individu atau sebuah kelompok yang melakukan
karya positif dengan suatu hal yang positif juga, atau sebaliknya.
10. Secara leksikografis, kata apresiasi berasal dari bahasa Inggris appreciation, yang
berasal dari kata kerja to apreciate, yang menurut kamus Oxford berarti to judge value
of understand or enjoyfully in the right way; dan menurut kamus Webstern adalah to
estimate the quality of to estimate rightly to be sensitevely aware of. Jadi secara umum
mengapresiasi adalah mengerti serta menyadari sepenuhnya, sehingga mampu menilai
secara semestinya.
C. Unsur-Unsur Apresiasi
Untuk mengapresiasi suatu karya seni rupa, berikut adalah unsur-unsur yang perlu
diperhatikan:
Gaya
Teknik
Tema
Komposisi
b. Pengetahuan
Pada tahap ini pengetahuan sebagai dasar dalam mengapresiasi baik tentang sejarah
seni yang diperkenalkan, maupun istilah-istilah yang biasa digunakan di masing-masing
bidang seni.
c. Pengertian
Pada tingkat ini, diharapkan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai
wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik.
d. Analisis
Pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan salah satu bentuk seni yang sedang
dipelajari, menafsir objek yang diapresiasi.
e. Penilaian
Pada tahap ini, lebih ditekankan pada penilaian tehadap karya-karya seni yang
diapresiasi, baik secara subyektif maupun obyektif.
f. Apresiasi
Apresiasi merupakan bagian dari tujuan pendidikan seni di sekolah yang terdiri dari tiga
hal; value (nilai), empathy dan feeling. Value adalah kegiatan menilai suatu keindahan
seni, pengalaman estetis dan makna / fungsi seni dalam masyarakat. Sedangkan
empathy, kegiatan memahami, dan menghargai. Sementara feeling, lebih pada
menghayati karya seni, sehingga dapat merasakan kesenangan pada karya seni.
Dalam dunia pendidikan, kegiatan kritik dapat digunakan sebagai bahan evaluasi dalam
proses pembelajaran seni. Kekurangan pada sebuah karya dapat dijadikan bahan
analisis untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran maupun hasil belajar
kegiatan apresiasi yang tentang seni.
4. Kritik jurnalistik : Jenis kritik jurnalistik seni yang hasil tanggapan atau penilaiannya disampaikan
secara terbuka kepada publik melalui media massa khususnya surat kabar. Kritik jenis jurnalistik ini
biasanya sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas dari sebuah karya
seni, tertama karena hasil tanggapannya (kritiknya) disampaikan melalui media massa.
Selain jenis kritik yang disampaikan oleh Feldman, berdasarkan titik tolak atau landasan yang
digunakan, dikenal pula beberapa bentuk kritik yaitu: kritik formalistik, kritik ekspresivistik dan
instrumentalistik :
1. Kritik Formalistik
Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik terutama ditujukan terhadap karya seni sebagai
konfigurasi aspek-aspek formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya. Pada
sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi)
unsur-unsur visual seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya
tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan yang digunakan dalam
berkarya seni.
2. Kritik Ekspresivistik
Melalui pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus cenderung menilai dan menanggapi
kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya
seni. Kegiatan kritik ini umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi
dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3. Kritik Instrumentalistik
Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi berdasarkan
kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius, politik atau psikologi. Pendekatan
kritik ini tidak terlalu mempersoalkan kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat
aspek konteksnya baik saat ini maupun masa lalu. Lukisan berjudul Penangkapan Pangeran
Diponegoro karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas teknis (formal)
nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin
disampaikan pelukisnya atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut
dihadirkan.