Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. SEJARAH SINGKAT
Anggrek merupakan tanaman bunga hias berupa benalu yang bunganya
indah. Anggrek sudah dikenal sejak 200 tahun lalu dan sejak 50 tahun
terakhir mulai dibudidayakan secara luas di Indonesia.
Anggrek memiliki nama latin Orchidaceae, yaitu merupakan satu suku
tumbuhan berbunga yang memiki anggota atau jenis terbanyak. Jenis-
jenisnya tersebar luas dari mulai wilayah tropika basah sampai lokasi
sirkumpolar, walau beberapa besar anggotanya ditemukan di wilayah
tropika. Umumnya anggota suku ini hidup sebagai epifit, terlebih yang
datang dari wilayah tropika. Anggrek di wilayah beriklim sedang umumnya
hidup di tanah serta membentuk umbi sebagai langkah beradaptasi pada
musim dingin. Organ-organnya yang condong tidak tipis serta berdaging
( sukulen ) membuatnya tahan hadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek
epifit bisa hidup dari embun serta udara lembap. Orchidaceae merupakan
sumber inspirasi dari penamaan kereta api argo anggrek, kereta api kelas
eksekutif yang melayani perjalanan surabaya pasar turi-gambir.
1. Anggrek Tebu
2. Anggrek Bulan
Jenis Bunga Anggrek Anggrek Bulan
3. Anggrek Hartinah
Pada beberapa abad yang lalu, anggrek mempunyai peran penting dalam
pengembangan tehnik pengobatan herbal yang menggunakan bahan dari
tumbuh-tumbuhan.
Daun kering dari anggrek Jumellea fragrans dapat digunakan sebagai rum
(perasa) pada minuman di Pulau Reunion.
Beberapa spesies anggrek Saprophytic dari kelompokGastrodia menghasilkan
umbi-umbian dan dapat dikonsumsi sebagai makanan oleh orang pribumi di
Australia dan dapat berhasil dibudidayakan, terutama Gastrodia sesamoides.
Ada tiga jenis media tanam anggrek yang harus disesuaikan dengan cara hidup
tanaman anggrek, yaitu:
1. Media untuk anggrek Epifit dan Semi Epifit terdiri dari: Serat Pakis yang
telah digodok, Kulit kayu yang dibuang getahnya, Serabut kelapa yang
telah direndam air selama 2 minggu, Ijuk, Potongan batang pohon enau,
Arang kayu, Pecahan genting/batu bata. Bahan-bahan untuk media tanam
yang telah disebutkan di atas dipotong menurut ukuran besar tanaman
dan akarnya.
2. Anggrek Semi Epifit yang akarnya menempel pada media untuk mencari
makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk
kandang/daun-daunan.
Sabut kelapa merupakan salah satu media tanam anggrek yang baik karena
memiliki kemampuan yang tinggi untuk menyimpan air. Selain itu serabut kelapa
juga mudah didapat dengan harga yang murah. Kelemahan yang dimiliki serabut
kelapa sebagai media tanaman untuk tanaman anggrek adalah dari karakter fisik
serabut kelapa yang mudah lapuk dan busuk yang akan menyebabkan media ini
menjadi sumber penyakit. Untuk mengatasikelemahan ini, maka sebaiknya
ketika menggunakan serabut kelapa sebagai media tanam anggrek maka pilihlah
sabut kelapa yang sudah tua dan segera ganti serabut tersebut bila sudah
mengalami kelapukan.
Keunggulan yang dimiliki arang kayu sebagai media tanam tanaman anggrek
adalah tidak mudah lapuk serta tidak mudah ditumbuhi bakteri dan jamur.
Kebusukan akar tanaman anggrek bisa dihindari karena anggrek berada dalam
kondisi yang relatif kering. Sedangkan kelemahan yang dimilikinya adalah sulit
untuk menyimpan air dan miskin akan unsur hara yang dibutuhkan oleh anggrek.
Oleh karena itu penggunaan arang kayu sebagai media tanaman anggrek sangat
baik digunakan untuk daerah pembudidayaan anggrek yang memiliki
kelembabapan tinggi. Disamping itu pemberian air dan pupuk yang intensif perlu
dilakukan agar kelemahan media tersebut bisa di atasi sehingga peningkatan
pertumbuhan dan produksi bunga anggrek bisa dilakukan.
Kelebihan yang dimiliki pakis sebagai media tanam anggrek adalah memiliki
kemampuan untuk menyimpan air yang cukup tinggi, memiliki rongga-rongga
untuk proses aerasi dan drainase, daya lapuk pakis yang relatif lebih lama dan
terjadi secara perlahan serta mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan
oleh tanaman anggrek. Disamping kelebihan yang dimilikinya, ternyata media
pakis juga memiliki kelemahan yang diantaranya adalah media tanam pakis sulit
didapat karena ketersediannya yang terbatas yang diakibatkan media tanam
pakis juga digunakan sebagai media tanam untuk tanaman hias lainnya. Masih
belum dibudidayakannya tanaman pakis dan terus mengandalkan pakis di alam
mengakibatkan ketersedian tanaman pakis semakin hari semakin menipis. Pakis
cacahan biasa digunakan untuk media saat pembibitan tanaman anggrek, yaitu
saat kompot. Karena sifatnya tersebut pakis sebagai media tanam cocok untuk
tanaman anggrek Phalaenopsis
5.PERAWATAN BIBIT TANAMAN ANGGREK
PEMILIHAN bibit akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman anggrek. Jika salah memilih bibit, bisa dipastikan pertumbuhan
tanaman akan mengecewakan. Bibit untuk keperluan indukan harus dipilih yang
sehat. Tanaman sehat bisa terlihat dan batang yang kokoh, warna daun yang
hijau segar, pertumbuhan yang subur, serta basil bunga yang benar-benar prima.
Syarat penting lainnya adalah bibit induk harus terbukti tahan terhadap
serangan hama dan penyakit.
Selain dari tanaman dewasa, bibit bisa dipilih dan tanaman muda, bibit kompot,
dan hasil kultur jaringan atau biasa disebut bibit dalam botol. Setiap jenis bibit di
atas memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan jenis bibit sebaiknya
disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya, untuk bahan penyilangan antarjenis
anggrek, sebaiknya yang dipakai adalah bibit dewasa yang sudah berbunga.
Memang tidak gampang menilai bibit yang bagus. Kendati demikian, ada
beberapa sifat atau ciri yang bisa dijadikan patokan dalam menentukan baik
tidaknya kualitas bibit anggrek. Untuk mengetahui ciri-ciri bibit yang berkualitas
baik, simak penjelasan berikut ini.
3. Jumlah kuntum bunga cukup banyak dan jarak antarkuntum terlihat rapat.
Perawatan pada bibit anggrek dewasa bisa dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
1. Mengganti media tanam jika pertumbuhan tanaman sudah terlalu padat
atau jumlah tunas sudah cukup banyak dalam satu pot.
2. Jika media tanam sudah terlihat lapuk atau hancur, sebaiknya media itu
segera diganti. Pasalnya, media tanam seperti itu bisa bersifat asam dan
bisa mendatangkan penyakit yang disebabkan cendawan.
6. Menyemprotkan larutan pupuk pada kuncup bunga. Hal ini perlu dilakukan
karena kuncup bunga masih memerlukan zat pembangun untuk mencapai
ukuran maksimal.
7. Membongkar tanaman jika ditemukan ada sebagian akar yang rusak atau
busuk. Akar busuk ini harus dipotong dengan menggunakan gunting tajam
dan steril. Setelah dipotong, akar direndam beberapa menit dalam larutan
fungisida.
Perawatan pada bibit anggrek muda bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut.
2. Penyiraman tanaman jangan sampai jenuh air. Hal ini bisa mengakibatkan
terjadinya busuk akar.
5. Di antara rumpun bibit tanaman, tidak ada yang layu, busuk, atau mati.
6. Jumlah bibit tanaman sesuai dengan ukuran pot. Misalnya pot berdiameter
15 cm berisi 10-30 bibit.
Perawatan pada bibit anggrek kompot bisa dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
2. Jika pertumbuhan tanaman dalam sate pot semakin besar dan terlalu
padat, sebaiknya komunitas anggrek muda ini segera dipindahkan ke pot
(repotting) tunggal (ukuran pot sebaiknya lebih besar).
3. Saat melakukan repotting harus digunakan media tanam yang Baru dan
bersih.
2. Warna daun tampak hijau segar, mulus, dan tidak menunjukkan gejala
keriput serta salah bentuk.
5. Batas waktu menyimpan bibit di rumah paling lama 7-9 hari, sebaiknya
segera dipindahkan ke dalam pot.
1. Siapkan terlebih dulu bahan dan alat sebelum mulai memindahkan bibit.
Bahan yang dipersiapkan meliputi media pakis, arang atau pecahan batu
bata (genteng), dan kertas bersih. Alatnya meliputi pot dan pinset atau
kawat yang ujungnya dilengkungkan.
2. Semua bahan dan alat dicuci bersih, lalu dibilas dengan larutan fungisida
konsentrasi 2 cc/l air.
3. Buka tutup botol bibit, kemudian isi dengan larutan fungisida sampai
seluruh bibit terendam. Supaya bibit mudah diambil, media agar-agar
ditekan pelan-pelan sampai pecah.
5. Satu per sate bibit diambil dengan pinset atau kawat yang ujungnya
melengkung sambil digoyang-goyang.
7. Bibit ditiriskan di atas nampan yang dialasi kertas atau tisu bersih.
8. Daun dan akar bibit yang terlihat rusak sebaiknya dipotong dengan
gunting tajam.
9. Pot komunitas pertama-tama diisi dengan pecahan batu bata atau
genteng sebanyak bagian, lalu ditambahi potongan pakis sampai pot
terisi penuh.
11.Dalam satu pot komunitas (diameter 15 cm), jumlah yang ditanam tidak
lebih dari 20 bibit.
12.Pot yang telah berisi bibit anggrek selanjutnya diletakkan di tempat yang
terkena sinar matahari pagi dan diberi peneduh paranet 35%.
Pot yang akan dipakai sebaiknya pot baru. Bisa digunakan pot bekas
namun harus dengan perlakuan terlebih dahulu. Pot bekas biasanya
ditumbuhi lumut, jamur bahkan mungkin bakteri. Dan mungkin pot telah
asam. Untuk itu harus dibersihkan sampai betul-betul bersih.pemilihan pot
adalah penting. Pot yang akan digunakan juga harus disesuaikan dengan
besarnya tanaman dan jenis anggrek yang akan ditanam. Misalnya untuk
vanda potnya beda dengan phalaenopsis. Vanda butuh pot yang dalam
dan berongga banyak, sedangkan phalaenopsis memerlukan pot yang
tidak terlalu dalam dengan lobang draenase yang cukup. Untuk yang
menggunakan pot plastik sebaiknya lubang dibagian bawah pot
diperbesar, dan tambah lobang dibagian samping atau sisi pot agar
draenase lebih lancar.
3. Media tanam.
a. Pemisahan Rumpun
b. Menggunakan Keiki
Keiki adalah anakan yang tumbuh liar di ujung umbi. Keiki ini umumnya
muncul di ruas-ruas tanaman anggrek dewasa. Keiki terbentuk jika media
tanam tidak pernah diganti, sehingga akar tanaman banyak rusak. Hal ini
menyebabkan pertumbuhan tunas pindah ke ruas tanaman. Pada
tanaman anggrek yang rajin diganti media tanamnya, jarang muncul keiki.
c. Menggunakan Setek
Ambil tanaman yang tingginya sudah mencapai dua meter atau lebih.
Sekitar 80 cm dari pucuk tanaman, batang anggrek dipotong dengan
gunting tajam. Potongan batang ini kemudian ditanam dan bagian
pangkalnya dirawat. Setelah enam bulan, pada batang ini sudah muncul
tunas-tunas baru (sekitar 60 cm) dan berakar. Tunas baru ini pun bisa
dijadikan bahan setek untuk ditanam kembali.
d. Kultur Jaringan
Perbanyakan dengan cara ini akan menghasilkan bibit dalam jumlah yang
lebih banyak dibandingkan dengan perbanyakan cara lainnya. Hanya
dengan sebagian kecil dan jaringan tanaman sudah bisa diperoleh ribuan
bibit. Perbanyakan ini umumnya dilakukan pembudidaya tanaman
anggrek yang berorientasi usaha atau bisnis dalam skala besar, untuk
memenuhi permintaan konsumen.
5.Pengemasan
1) Cara pengemasan
Pangkal tangkai bunga angrek potongan dimasukan ke dalam tube
berisi cairan pengawet/dibungkus dengan kapas kemudian dimasukan
ke dalam kantong plastik berisi cairan pengawet lalu dikemas dalam
kotak karton/kemasan lain yang sesuai.
2) Pemberian merek
Pada bagian luar kemasan diberi tulisan:
1. Nama barang/varietas anggrek.
2. Jenis mutu.
3. Nama atau kode produsen/eksportir.
4. Jumlah isi.
5. Negara/tempat tujuan.
6. Produksi Indonesia.
Anggrek atau Orchidaceae memiliki banyak jenis dan tersebar di banyak daerah
tropika basah dan telah di kenal sejak beberapa abad yang lalu serta telah di
kembangkan di Indonesia sejak lima puluh tahun terakhir. Kebanyakan tumbuhan
anggrek bunga merupakan bunga epifit atau tumbuhan yang berada di tanaman
lain. Anggrek jenis ini mirip seperti benalu dan tumbuh di daerah tropika basah.
Anggrek Epifit
Anggrek terestis
Anggrek ini tumbuh diatas tanah dan biasanya tumbuh di daerah iklim sedang
sehingga lebih mudah beradaptasi dengan musim dingin.
Sebagai pertimbangan usaha, berikut ini akan saya sajikan analisa usaha
budidaya anggrek potong
Analisa Usaha
Modal awal
Jumlah Rp 12.660.000,.
Pestisida Rp 60.000,.
Transportasi Rp 300.000,.
Jumlah Rp 360.000,.
Laba bersih