Vous êtes sur la page 1sur 17

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS PADA KSU PRIMA MANDIRI


TAHUN 2016

1. Latar Belakang
Laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan setiap akhir periode digunakan
sebagai media bagi manajemen untuk mempertanggungjawabkan kegiatan
operasional perusahaan selama satu periode kepada pemilik perusahaan, atau
kepada para pemegang saham. Laporan keuangan berisikan ringkasan dari
transaksi-transaksi yang terjadi selama satu periode, dan menyediakan informasi
keuangan bagi pihak intern maupun ekstern perusahaan. Ikatan Akuntan Indonesia
(2014:1.3) dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 1 mengungkapkan
bahwa tujuan laporan keuangan yaitu untuk memberikan informasi tentang posisi
keuangan, kinerja, dan arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna
laporan keuangan untuk membuat keputusan ekonomi.

Dalam menilai kinerja perusahaan tidak hanya diperlukan laporan laba rugi,
karena laporan laba rugi hanya dapat menunjukan besarnya laba atau rugi yang
diperoleh perusahaan selama satu periode, sementara dengan memperoleh laba
yang besar belum tentu perusahaan tersebut memiliki kas yang cukup untuk
membiayai kegiatan operasional perusahaan. Kas merupakan faktor penting yang
perlu mendapat perhatian khusus. Kas diperlukan untuk membiayai kegiatan
operasional perusahaan sehari-hari, mengadakan investasi baru dalam aktiva tetap,
maupun sebagai modal kerja usaha dalam menghasilkan laba. Maka dari itu
dibutuhkan suatu laporan terperinci mengenai perubahan kas perusahaan selama
suatu periode yang dapat digunakan untuk membuat kebijakan ekonomi dan
memprediksi kas di masa depan.

1
2

Laporan arus kas merupakan laporan yang menggambarkan kenaikan dan


penurunan kas dan setara kas, laporan arus kas disusun dengan cara menganalisis
kenaikan dan penurunan saldo semua akun yang ada dineraca kecuali akun kas
dan setara kas serta menganalisis penerimaan kas dan pengeluran kas pada laporan
laba rugi. Hasil analisis akan dikelompokan kedalam aktivitas operasi, investasi,
dan pendanaan. jumlah kenaikan ataupun penurunan kas dan setara kas yang ada
pada laporan arus kas harus sama dengan kenaikan maupun penurunan kas dan
setara kas yang terdapat pada laporan posisi keuangan.

Setiap perusahaan diwajibkan untuk menyusun laporan arus kas, hal ini sesuai
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK) No.2 bahwa setiap
entitas menyusun laporan arus kas dan menyajikan laporan tersebut sebagai
bagian tidak terspisahkan dari laporan keuangandalam satu periode penyajian
laporan keuangan( Ikatan Akuntan Indonesia,2014:2.1).

KSU Prima Mandiri merupakan salah satu badan usaha yang menjalankan usaha
simpan pinjam yang berlokasi di Jl. Penjawi No.14, Pati. Perusahaan telah
menyusun laporan keuangan setiap akhir periode yaitu setiap tanggal 31
Desember. KSU Prima Mandiri telah melakukan penyusunan laporan posisi
keuangan, laporan perhitungan hasil usaha berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), tetapi perusahaan
belum melakukan penyusunan laporan arus kas. Sesuai dengan permasalahan
yang dihadapi oleh KSU Prima Mandiri serta mengingat bahwa salah satu
komponen laporan keuangan lengkap adalah laporan arus kas yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari laporan keuangan, maka penulisan tugas akhir ini
disusun dengan judul PENYUSUNAN LAPORAN ARUS KAS PADA KSU
PRIMA MANDIRI TAHUN 2016.

2. Perumusan Masalah
3

KSU Prima Mandiri hingga akhir tahun 2016 belum menyusun Laporan Arus Kas.
Laporan Arus Kas merupakan bagian dari laporan keuangan yang mampu
memberikan informasi terperinci selama suatu periode. Informasi tersebut tidak
dapat ditemukan di Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Perhitungan Hasil
Usaha, maka dalam Tugas akhir ini akan dibahas masalah mengenai Penyusunan
Laporan Arus Kas pada KSU Prima Mandiri untuk periode yang berakhir tanggal
31 Desember 2016 dengan menggunakan metode langsung dan metode tidak
langsung berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik (SAK-ETAP) dan perhitungan arus kas bebas yang dimiliki KSU Prima
Mandiri.

3. Tinjauan Pustaka
3.1 Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Baridwan (2010: 17) Laporan Keuangan merupakan ringkasan dari
suatu proses pencatatan, ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi
selama tahun buku yang bersangkutan.

Ikatan Akuntan Indonesia (2014:1.3) menjelaskan bahwa laporan keuangan dibuat


dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja dan
arus kas perusahaan yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan dalam
membuat keputusan ekonomik. Penyajian laporan keuangan yang lengkap terdiri
dari komponen-komponen sebagai berikut:
a. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan merupakan laporan yang menyajikan posisi harta,
kewajiban, serta modal yang dimiliki perusahaan pada suatu waktu tertentu.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang berisikan jumlah pendapatan yang
menjadi hak perusahaan serta beban yang menjadi tanggungan perusahaan.
c. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan yang menunjukan perubahan ekuitas perusahaan mulai dari awal
periode pembukuan sampai dengan akhir periode pembukuan.

d. Laporan Arus Kas


Laporan yang berisikan informasi mengenai kenaikan atau penurunan kas,
yang di klasifikasikan ke dalam aktifitas operasi, investasi, dan pendanaan.
e. Catatan atas Laporan Keuangan
4

Catatan atas laporan keuangan berisikan informasi sumber-sumber akun yang


tertera dalam laporan keuangan dan kebijakan yang diterapkan dalam suatu
perusahaan.

3.2 Pengertian Laporan Arus Kas


Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas, dan perubahan
bersih kas dari kegiatan operasi, investasi, serta pembiayaan perusahaan selama
suatu periode, dalam bentuk yang dapat merekonsiliasi saldo kas awal dan akhir
(Kieso et al, 2008:306). Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan
historis atas kas dan setara kas selama satu periode.

3.3 Pengertian Kas dan Setara Kas


Baridwan (2010:83) Kas merupakan suatu alat pertukaran dan juga digunakan
sebagai alat ukuran dalam akuntansi. Yang termasuk dalam kategori kas adalah
semua jenis uang yang digunakan sebagai alat pembayaran meliputi uang kertas,
uang logam, dan cek. Kas sebagai alat pembayaran perusahaan memiliki
karakteristik:
a. Tersedia, berarti kas harus ada diperusahaan untuk alat pembayaran
b. Kas merupakan harta yang paling mudah dan siap digunakan sebagai alat
pembayaran.
c. Jumlah kas harus dijaga sedemikian rupa agar tidak terlalu banyak dan tidak
kurang dalam aktivitas pembayaran perusahaan

Setara Kas adalah investasi jangka pendek dan sangat likuid yang dimiliki untuk
memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan untuk tujuan investasi atau
lainnya SAK ETAP (2014:7.2)
Pada dasarnya koperasi memerlukan kas untuk melaksanakan usaha dan melunasi
kewajiban. Arus kas adalah arus masuk dan keluar atau setara kas. Menurut SAK
ETAP (2014:7.2) menyatakan bahwa Setara kas adalah investasi yang sifatnya
sangat likuid, berjangka pedek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam
jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang tidak
signifikan.

3.4 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas


3.4.1 Tujuan Laporan Arus Kas
Martani, et.al. (2012: 145) Tujuan utama penyusunan Laporan Arus Kas adalah
untuk menyajikan informasi tentang perubahan kas dan setara kas entitas selama
5

satu periode yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan


pendanaan.

3.4.2 Manfaat Laporan Arus Kas


Menurut Kieso et al (2008:306) manfaat dari laporan arus kas yaitu:
a. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas di masa depan.
Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang
akan memungkinkan untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian
arus kas di masa depan. Dengan memeriksa hubungan antara pos-pos seperti
penjualan dan arus kas bersih dari kegiatan operasi serta kenaikan atau
penurunan kas, maka dimungkinkan untuk membuat prediksi yang lebih baik
atas jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan, dibandingkan
dengan jika menggunakan data dasar akrual.
b. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya.
Secara sederhana, kas adalah hal yang penting. Jika perusahaan tidak
mempunyai kas yang cukup, maka gaji karyawan tidak dapat dibayar, hutang
tidak dapat dilunasi, dividen tidak dapat dibayar, dan peralatan tidak dapat
dibeli. Laporan arus kas menunjukkan bagaimana kas digunakan dan dari mana
kas itu berasal. Karyawan, kreditor, pemegang saham, dan pelanggan memiliki
kepentingan dengan laporan ini karena menunjukkan arus kas yang terjadi
dalam perusahaan.
c. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan
operasi.
Angka laba bersih merupakan hal yang penting, karena memberikan informasi
tentang keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan bisnis dari suatu
periode ke periode lainnya. Namun beberapa orang telah menyatakan kritik
atas laba bersih menurut dasar akrual karena harus membuat estimasi untuk
mendapatkan angka laba bersih itu. Sebagai akibatnya, reliabilitas angka laba
bersih sering diragukan. Hal ini tidak akan terjadi dengan kas. Jadi, para
pembaca laporan keuangan akan mendapat manfaat dengan mengetahui
penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan
operasi. Kemudian mereka dapat menilai reliabilitas angka laba itu.
d. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non kas selama
suatu periode.
Dengan memeriksa kegiatan investasi perusahaan (pembelian dan penjualan
aktiva selain dari produknya) dan kegiatan pembiayaannya (peminjaman dan
6

pelunasan pinjaman, investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik),


seorang pembaca laporan keuangan dapat memahami dengan lebih baik
mengapa aktiva dan kewajiban bertambah atau berkurang selama suatu
periode.

3.5 Klasifikasi Laporan Arus Kas


Dalam laporan arus kas, penerimaan dan pengeluaran kas suatu periode
diklasifikasikan menjadi tiga (3) aktivitas yaitu. Klasifikasi ini didefinisikan
sebagai berikut:
a. Aktivitas Operasi
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:2.3) menyatakan bahwa aktivitas
operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan (principal
revenue-producing activities) dan aktivitas lain yang bukan merupakan
aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan. Oleh karena itu, aktivitas operasi
pada umumnya berasal dari tansaksi dan peristiwa dan kondisi lain yang
mempengaruhi laporan laba rugi.
b. Aktivitas Investasi
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:2.4) menyatakan bahwa aktivitas
investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta investasi
lain yang tidak termasuk setara kas.

c. Aktivitas Pendanaan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2014:4) menyatakan bahwa aktivitas
pendanaan (financing) adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan.

3.6 Penyusunan Laporan Arus Kas


3.6.1 Sumber Informasi dalam Penyusunan Laporan Arus Kas
Sumber informasi yang digunakan dalam menyusun llaporan arus kas adalah
sebagai berikut:
a. Neraca Komparatif
Neraca komparatif merupakan neraca perbandingan dari dua periode akuntansi
yang memberikan informasi mengenai jumlah perubahan dalam aset,
kewajiban, dan ekuitas dari awal periode sampai akhir periode akuntansi.
b. Laporan Perhitungan Hasil Usaha
7

Berisi data yang membantu menentukan jumlah kas yang diterima dari atau
digunakan oleh operasi selama periode berjalan.
c. Data Transaksi Terpilih
Data transaksi tertentu dari buku besar umum memberikan informasi tambahan
terinci yang dibutuhkan untuk menentukan bagaimana kas diterima dan
digunakan selama periode berjalan.

3.6.2 Metode Penyajian Laporan Arus Kas


Dalam melaporkan arus kas pada aktivitas operasi dapat disajikan dengan 2
metode, yaitu:

a. Metode langsung
Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan.
Metode ini menghasilkan informasi yang berguna dalam mengestimasi arus kas
masa depan yang tidak dapat dihasilkan dengan metode tidak langsung.
Pada metode langsung rekening penghasilan dan biaya yang dilaporkan dengan
basis akrual dikonversikan menjadi penghasilan dan biaya dengan basis kas.
Arus kas dari aktivitas operasi ini dihitung dari jumlah pendapatan
(penghasilan) dan beban (biaya) disesuaikan dengan perubahan rekening aktiva
atau utang lancar yang berkaitan. Sebagai contoh, penerimaan kas dari
pelanggan dihitung dengan melakukan penyesuaian angka pendapatan (basis
akrual) dengan perubahan piutang usaha.
b. Metode tidak langsung
Dalam metode ini laba atau rugi netto disesuaikan dengan mengoreksi dampak
dari transaksi nonkas, penanguhan atau akrual dari penerimaan atau
peembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur
penghasilan atau beban yang berkaitan dalam arus kas investasi atau
pendanaan. (SAK ETAP;2014:27)

3.6.3 Format Laporan Arus Kas


Laporan arus kas dapat disajikan dengan dua metode yaitu metode langsung dan
metode tidak langsung. Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada penyajian
aktivitas operasi. Meskipun penyajian arus kas aktivitas operasi berbeda, namun
kedua metode tersebut tetap menghasilkan arus kas yang sama. Format umum
yang digunakan dalam menyusun laporan arus kas dengan metode langsung dapat
dilihat pada tabel 3.1 sedangkan format laporan arus kas menggunakan metode
tidak langsung dapat dilihat pada tabel 3.2:
8

Tabel 3.1 Format Laporan Arus Kas Metode Langsung


PT ABC
Laporan Arus Kas
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2016
(Dengan menggunakan metode langsung)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Rp
Penerimaan kas dari pelanggan 30.150
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan (27600)
Kas yang dihasilkan dari operasi 2250
Pembayaran bunga (270)
Pembayaran pajak penghasilan (900)
Kas neto dari aktivitas operasi 1380
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (550)
Pembelian aset tetap (350)
Hasil dari penjualan peralatan 20
Penerimaan bunga 200
Penerimaan dividen 200
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (480)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham 250
Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan 250
Pembayaran utang sewa pembiayaan (1200)
Pembayaran dividen (90)
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (790)
Kenaikan kas bersih dan setara kas 110
9

Kas dan setara kas pada awal periode 120


Kas dan setara kas pada akhir periode 230
Sumber : Ikatan Akuntan Indonesia (2014:2.13)

Tabel 3.2 Format Laporan Arus Kas Metode Tidak Langsung


PT ABC
Laporan Arus Kas
Untuk Periode yang Berakhir 31 Desember 2016
(Dengan menggunakan metode tidak langsung)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi Rp
Laba sebelum pajak 3.350
Penyesuaian untuk:
Penyusutan 450
Kerugian selisih kurs 40
Penghasilan investasi (500)
Beban bunga 400
Laba operasi sebelum perubahan modal kerja 3.740
Kenaikan piutang usaha dan piutang lain (500)
Penurunan persediaan 1.050
Penurunan utang usaha (1740)
Kas yang dihasilkan operasi 2.550
Pembayaran bunga (270)
Pembayaran pajak penghasilan (900)
Kas neto dari aktivitas operasi 1.380
Arus Kas dari Aktivitas Investasi
Akuisisi entitas anak X, dengan perolehan kas neto (550)
Pembelian aset tetap (350)
Hasil dari penjualan peralatan 20
Penerimaan bunga 200
Penerimaan dividen 200
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (480)
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan
10

Hasil dari penerbitan modal saham 250


Hasil dari pinjaman sewa pembiayaan 250
Pembayaran utang sewa pembiayaan (1200)
Pembayaran dividen (90)
Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (790)
Kenaikan kas bersih dan setara kas 110
Kas dan setara kas pada awal periode 120
Kas dan setara kas pada akhir periode 230
Sumber : Ikatan Akuntan Indonesia (2014:2.14)

3.6.4 Langkah-langkah dalam Penyusunan Laporan Arus Kas


Kieso et al (2008:311) menyatakan bahwa menyiapkan laporan arus kas dari
sumber-sumber data yang ada melibatkan tiga langkah utama yaitu:
a. Menentukan perubahan kas dan setara kas.
Kenaikan atau penurunan kas diperoleh dengan cara langsung menghitung
selisih antara kas awal dan akhir dari neraca komparatif.
b. Menentukan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
Dalam menentukan arus kas dari kegiatan operasi perlu dilakukan penyesuaian
untuk mengeliminasi unsur dari laporan laba rugi yang tidak menimbulkan
kenaikan atau penurunan kas.
c. Menentukan arus kas bersih dari kegiatan investasi dan pendanaan.
Semua perubahan lain dalam akun-akun neraca harus dianalisis untuk
menentukan pengaruhnya terhadap kas.

3.7 Arus Kas Bebas


Arus kas bebas mengidentifikasi tingkat fleksibilitas keuangan entitas. Analisis ini
digunakan untuk mengetahui seberapa besar jumlah kas yang dihasilkan dari
aktivitas operasi yang dapat digunakan untuk pengeluaran modal dan membayar
SHU. Rumus arus kas bebas yaitu kas bersih yang disediakan oleh aktivitas
operasi dikurangkan dengan pengeluaran modal dan deviden.

4. Tujuan dan Manfaat


4.1 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu:
11

a. Menyusun laporan arus kas menggunakan metode langsung dan metode tidak
langsung berdasarkan SAK ETAP dengan menggunakan pendekatan kertas
kerja menurut klasifikasi aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan pada KSU Prima Mandiri tahun 2016.
b. Menghitung jumlah arus kas bebas yang dimiliki oleh KSU Prima Mandiri
tahun 2016.

4.2 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu:
a. Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan serta mengimplementasikan teori dan
ilmu yang didapat selama menempuh perkuliahan pada Program Studi D3
Akuntansi khususnya mengenai penyusunan laporan arus kas.
b. Bagi KSU Prima Mandiri
Sebagai bahan pertimbangan dan rekomendasi KSU Prima Mandiri dalam
penyusunan laporan arus kas dan arus kas bebas tahun 2016.
c. Bagi Politeknik Negeri Semarang
Bahan informasi dan referensi dalam penyusunan laporan arus kas perusahaan
bagi mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Semarang.

5. Metode Penelitian
Penggunaan metode penelitian yang tepat akan mempermudah penyusunan tugas
akhir karena dapat mempengaruhi hasil penelitian yang dilakukan. Menurut Keraf
(2004:354) Metodologi adalah kerangka teoritis yang dipergunakan oleh penulis
untuk menganalisis, mengerjakan, atau mengatasi masalah yang dihadapi itu.
Metodologi yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini menjelaskan
tentang klasifikasi data, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan
metode penulisan data.

5.1 Klasifikasi Data


5.1.1 Jenis Data Berdasarkan Sifatnya
Jenis data berdasarkan sifatnya dikelompokkan menjadi dua yaitu data kuantitatif
dan data kualitatif.
a. Data Kuantitatif
12

Sujarweni (2014:93), mengungkapkan bahwa Data Kuantitatif merupakan


Data berupa angka dalam arti sebenarnya, jadi berbagai operasi matematika
dapat dilakukan pada data kuantitatif. Data kuantitatif yang digunakan dalam
penyusunan tugas akhir ini yaitu Neraca per 31 Desember 2015 dan 2016,
Laporan Perhitungan Hasil Usaha untuk periode yang berakhir 31 Desember
2016 dan data transaksi terpilih tahun 2016 pada KSU Prima Mandiri.
b. Data Kualitatif
Menurut Sujarweni (2014:89), Data Kualitatif secara sederhana dapat disebut
data hasil kategori (pemberian kode) untuk isi data yang berupa kata atau dapat
didefinisikan sebagai data bukan angka tetapi diangkakan contoh jenis kelamin,
status dan lain sebagainya. Data kualitatif yang digunakan dalam penyusunan
tugas akhir ini meliputi sejarah berdirinya KSU Prima Mandiri, visi dan misi,
struktur organisasi, serta deskripsi jabatan KSU Prima Mandiri.

5.1.2 Jenis Data Berdasarkan Sumbernya


Jenis data menurut sumbernya dikelompokkan menjadi dua yaitu data primer dan
data sekunder.
a. Data Primer
Menurut (Tony, 2013 : 19) Data primer adalah data yang diperoleh dari
sumber dan bersifat mentah atau belum diolah. Data primer yang digunakan
dalam penyusunan tugas akhir ini yaitu hasil wawancara dengan bagian
akuntansi mengenai hal-hal yang berkaitan dalam penyusunan laporan arus kas
KSU Prima Mandiri.
b. Data Sekunder
Tony (2013 : 19) Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang
menerbitkan dan bersifat siap pakai. Data sekunder yang digunakan dalam
penyusunan tugas akhir ini meliputi gambaran umum KSU Prima Mandiri,
Neraca per 31 Desember 2015 dan 2016, Laporan Perhitungan Hasil Usaha
untuk periode yang berakhir 31 Desember 2016 dan data transaksi terpilih
tahun 2016 pada KSU Prima Mandiri.

5.2 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini
adalah sebagai berikut:
a. Wawancara
13

Tony (2013 : 19) Wawancara adalah pengumpulan data dengan mengajukan


pertanyaan langsung kepada responden untuk memperoleh informasi verbal
dari responden. Metode pengumpulan data ini dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan langsung menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan laporan arus kas KSU
Prima Mandiri.
b. Studi Pustaka
Keraf (2004:301) menyatakan bahwa studi pustaka adalah metode
pengumpulan data dengan cara memanfaatkan buku untuk memperoleh
kesimpulan atau pendapat para ahli dengan menempatkan kesimpulan tersebut
sebagai metode sendiri untuk merumuskan suatu pendapat baru yang
berikutnya lebih menekankan pengutipan-pengutipan untuk memperkuat
uraian. Data ini diperoleh dengan cara membaca, mencatat dan mempelajari
berbagai literatur dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan laporan
arus kas.

5.3 Metode Pengolahan Data


Metode pengolahan data yang dilakukan dalam tugas akhir ini adalah:
a. Mendeskripsikan tentang gambaran umum KSU Prima Mandiri.
b. Menyiapkan berbagai informasi mengenai penyusunan laporan arus kas yang
berasal dari tiga sumber:
1) Neraca KSU Prima Mandiri per 31 Desember 2015 dan 2016.
2) Laporan Perhitungan Hasil Usaha KSU Prima Mandiri untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2016.
3) Data transaksi terpilih tahun 2016.
c. Menentukan perubahan kas dan setara kas.
d. Membuat kertas kerja.
e. Menentukan arus kas bersih dari aktivitas operasi.
f. Menentukan arus kas bersih dari aktivitas investasi.
g. Menentukan arus kas bersih dari aktivitas pendanaan.
h. Menyusun laporan arus kas dari langkah-langkah sebelumnya.
i. Menghitung besarnya arus kas bebas KSU Prima Mandiri tahun 2016.

5.4 Metode Penulisan Data


14

Metode penulisan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah:
a. Metode Deskripsi
Deskripsi berusaha untuk menggambarkan sesuatu hal sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya; deskripsi berkaitan dengan pelukisan kesan panca indera
terhadap sebuah objek. (Keraf, 2004:124). Metode deskripsi ini digunakan
untuk memaparkan gambaran umum KSU Prima Mandiri yaitu sejarah
berdirinya perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi, serta deskripsi KSU
Prima Mandiri.
b. Metode Eksposisi
Tulisan Eksposisi bertujuan untuk memberikan penjelasan atau informasi.
(Keraf, 2004:124). Metode eksposisi ini digunakan untuk menganalisis Neraca
per 31 Desember 2015 dan 2016, Laporan Laba Rugi untuk periode yang
berakhir 31 Desember 2016, mengidentifikasi data transaksi-transaksi yang
terjadi ke dalam aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan
dalam menyusun laporan arus kas.

6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan dan manfaat serta sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Bab ini menguraikan tentang pengertian, tujuan dan komponen
laporan keuangan, pengertian laporan arus kas, pengertian kas dan
setara kas, tujuan dan manfaat laporan arus kas, klasifikasi laporan
arus kas, sumber informasi dalam penyusunan laporan arus kas,
metode penyajian laporan arus kas, format laporan arus kas,
pendekatan penyusunan laporan arus kas serta langkah-langkah
penyusunan laporan arus kas dan arus kas bebas.

BAB III METODE PENELITIAN


Bab ini menguraikan tentang tahapan dan prosedur yang dilakukan
untuk memecahkan masalah sesuai dengan perumusan masalah
penelitian yaitu menjelaskan klasifikasi data, metode pengumpulan
data, metode pengolahan data, dan metode penulisan data.
15

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Bab ini menguraikan tentang gambaran umum KSU Prima Mandiri,
penyusunan laporan arus kas KSU Prima Mandiri menggunakan
metode langsung dan metode tidak langsung, serta menghitung arus
kas bebas yang dimiliki oleh KSU Prima Mandiri.

BAB V KESIMPULAN
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan mengenai hasil dan
pembahasan tugas akhir serta saran terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan.
16

7. Jadwal Kegiatan
Sebelum melakukan dan menyusun Tugas Akhir ini sangat diperlukan rencana
yang terstruktur untuk kelancaran dalam penulisan Tugas Akhir ini.Hal tersebut
bertujuan agar kegiatan terarah dengan baik serta mempermudah dalam memantau
pelaksanaan dan mengevaluasi kemajuan yang ingin dicapai. Jadwal kegiatan
yang direncanakan penulis adalah sebagai berikut:

Pelaksanaan (Minggu ke-)

No Kegiatan yang direncanakan April Mei Juni

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Usulan Tugas Akhir

2 Bimbingan BAB I

3 Bimbingan BAB II

4 Bimbingan BAB III

5 Bimbingan BAB IV

6 Bimbingan BAB V

7 Penyusunan Draft Tugas Akhir


DAFTAR PUSTAKA

Baridwan, Zaky. 2010. Intermediate Accounting. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial & Ekonomi. Jakarta:


Kencana Predana Media Group.

Ikatan Akuntansi Indonesia. 2014. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa


Akuntabilitas Publik. Jakarta: IAI.

Keraf, G. 2004. Komposisi. Ende Flores: Nusa Indah.

Kieso, D.E., dkk. 2008. Akuntansi Intermediate (Edisi Keduabelas Jilid 3).
Terjemahan Emil Salim. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Martani, et.al. 2012. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Salemba Empat.

Sujarweni, Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian.Yogyakarta: PT Pustaka Baru.

Wijaya, Tony. 2013. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:


Graha Ilmu.

Vous aimerez peut-être aussi