Vous êtes sur la page 1sur 3

1.

1 Arti/definisi riset
Secara etimologi kata riset berasal dari bahasa inggri yaitu research yang terdiri dari re
berarti kembali, search berarti pencarian. Sehungga Riset adalah suatu pencarian secara
sistematik untuk mendapatkan pemahamaan tentang sesuatu yang dipelajari.
Riset adalah proses yang sistematis yang meliputi pengumpulan dan analisis informasi dalam
rangka meningkatkan pemahaman tentang suatu fenomena yang diminati atau menjadi
perhatian. Ada beberapa karakteristik dari riset yaitu :
1. Riset dimulai dari masalah
2. Riset membutuhkan tujuan
3. Riset menjadi petunjuk hipotesis
4. Riset mebutuhkan rencana
5. Riset medasarkan pada asumsi-asumsi
6. Riset memerlukan data
7. Riset merupaka siklus
(Dwi Suhartanto,2014:11)
Pada prinsipnya riset dapat diklasifikasikan menjadi riset dasar (basic research) dan riset
terapan (applied research).
1. Riset dasar
Riset dasar atau juga disebut sebagai riset murni mencoba untuk memperluas batas-
batas pengetahuan. Tujuan riset ini adalah mengasilkan pengetahuan dan pemahaman
tentang fenomena-fenomena ytang terjadi dan membangun teori-teori atas temuan
riset.
2. Riset terapan
Riset terapat meliputi studi yang dilakukan untuk menjawab pertanyaan tentang
masalah tertentu atau untuk membuat keputusan t5entang suatu tindakan atau
kebijakan tertentu.
1.2 Pentingnya metodelogi penelitian
Sebelum melakukan penelitian seorang peneliti perlu mengerti dan memahami mengenai
prosedur penelitian, teknik penelitian, dan metode penelitian. Prosedur penelitian merupakan
urutan pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu penelitian. Teknik penelitian
mengarahkan alat alay yang digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data suatu
penelitian. Metode penelitian memandu peneliti untuk melakukan penelitian sesuai dengan
urutan. Penelitian sebagai suatu metedologi, maka usaha pembuktian kebenaran suatu
fenomena harus menggunakan pendekatan keilmuan sehingga sebagai suatu ilmu dapat
dipertanggungjawabkan. (ibnu subiyanto, metodologi penelitian, hal 1).
Penelitian akan selalu menggunakan metodologi keilmiahan agar mampu mencapai
derajat ilmiah yang objektif. Oleh karena itu , penelitian menghendaki metodologi yang jelas.
Adanya tatacara keilmiahan, adanya prosedur tentunya yang dinilai objektif, serta tata cara
penyampaiannya yang benar sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing.. kesemuanya ini
dirangkum dalam suatu disiplin yang disebut Metodologi Penelitian (Ibnu Subiyanto,
Metodelogi penelitian, halaman 2).
Penelitian sebagai suatu kegiatan ilmiah merupakan aspek penting bagi suatu kehidupan
manusia. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa alasan sebagai berikut :
1. Tuntutan kebutuhan manusia sebagai makhluk social terus berkembang sejalan
dengan perkembangan kehidupan.
2. Penemuan di bidang teknologi dan inovasi telah mendorong para ilmuan untuk terus
meneliti dan mnegmbangkan penemuannya.
3. Selain didorong oleh rasa ingin tahu, peneliti juga didorong oleh adanya tuntutan
praktis dilapangan.

Sesuai dengan tujuan masing-masing peneliti, penelitian dilakukan mempunyai tujuan


yang berbeda- beda. Dengan memperhatikan berbagai tujuan yang berbeda tersebut ,
penelitian mengandung tiga aspek tujuan, yaitu :

1. Memperkaya ilmu pengetahuan yang telah ada


2. Mencari dan menunjukan masalah beserta pemecahannya
3. Menyelesaikan masalah yang telah doketahui ( Ibnu Subiyanto, Metodologi
Penelitian, hlm.2.).
1.3 Penelitian kuantitatif dan kualitatif
Penelitian kuatitatif ( quatitative research) yaitu jenis penelitian yang didasarkan pada data
kuantitatif atau temuan-temuannya dicapai dengan menggunakan prosedur prosedur
statistic atau cara-cara lain dari kuantifikasi. Penelitian kualitatif ada jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan mengunakan
prosedur-prosedur statistic atau dengan cara lain yang dari kuantifikasi (Strauss dan Corbin,
1997).
Ada beberapa perbedaan antara penelitian kuantitatif dan kualitatif dilihat dari bagaimana
memulai penelitian, Variabel , pengamatan, pengumpulan data, pendekatan yang digunakan
dan penekanan hasil penelitian.
Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat digabungkan , kedua jenis metode tersebut
dapat digunakan secara efektif dalam membuat rancangan penelitian yang sama.
1.4 Etika dalam penelitian.
Dalam melaksanakan sebuah penelitian , seorang peneliti perlu memahami aspek etika.
Peneliti perlu memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinsip etika professional sejak
memulai suatu penelitian. Etika merupakan norma-norma atau standar standar perilaku yang
menjadi pedoman pilihan moran kita dan hubungan kita dengan orang lain.
Tujuan etika dalam penelitian adalah untuk menjamin agar tidak seorang pun yang dirugikan
atau mendapat dampak negative dari penelitian (Cooper dan Emory. 1996). Ada tiga
pedoman yang dapat diikuti dalam member perlindungan terhadap responden :
1. Memberi penjelasan kepada responden mengenai manfaat manfaat yang diharapkan dari
hasil penelitian, tanpa dilebih-lebihkan.
2. Memberi penjelasan kepada responden bahwa hak-hak dan kesejahteraanya dilindungi
secukupnya dan menjelaskan bagaimana hal itu dilakukan.
3. Memastikan bahwa pewawancara mendapat persetujuan dari responden, termasuk
metode wawancara yang akan dilakukan .
Peneliti dan asisten peneliti bertugas menjaga kerahasiaan, baik klien maupun responden.
Perilaku para asisten berada dibawah pengawasan langsung peneliti. Artinya apabila
asisten berperilaku tidak etis itu merupakan tanggung jawab peneliti.

Vous aimerez peut-être aussi