Vous êtes sur la page 1sur 1

Kerajaan Kediri yang terdapat di Jawa Timur, yang biasanya disebut dengan Kerajaan panjalu

yang berpusat di Kota Daha, Letaknya di kota Kediri sekarang. Kerajaan Kediri yang di sebut
juga dengan Kerajaan Panjalu adalah sebuah kerajaan yang berdiri pada tahun 1042 ini, adalah
bagian Kerajaan yang lebih besar, ialah Kerajaan Mataram kuno, serta sentral Kerajaannya
terletak di tepi sungai brantas yaitu jalur pelayaran akbar pada masa itu. Awal mula kerajaan
Kediri adalah banyak di ketahui orang ltaran insiden pemberontakan ken Arok.
Pada akhir November 1042, Airlangga terpaksa membelah wilayah kerajaannya karena kedua
putranya bersaing memperebutkan takhta. Putra yang bernama Sri Samarawijaya mendapatkan
kerajaan barat bernama Panjalu yang berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan putra yang
bernama Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan timur bernama Janggala yang berpusat di
kota lama, yaitu Kahuripan. Pada saat itu nama kerajaan yang dipimpin Airlangga sudah
bernama Panjalu, yang berpusat di Daha. Jadi, Kerajaan Janggala lahir sebagai pecahan dari
Panjalu. Adapun Kahuripan adalah nama kota lama yang sudah ditinggalkan Airlangga dan
kemudian menjadi ibu kota Janggala. Pada mulanya, nama Panjalu atau Pangjalu memang lebih
sering dipakai dari pada nama Kediri. Hal ini dapat dijumpai dalam prasasti-prasasti yang
diterbitkan oleh raja-raja Kadiri. Bahkan, nama Panjalu juga dikenal sebagai Pu-chia-lung dalam
kronik Cina. Nama "Kediri" atau "Kadiri" sendiri berasal dari kata Khadri yang berasal dari
bahasa Sansekerta yang berarti pohon pac atau mengkudu (Morinda citrifolia). Batang kulit
kayu pohon ini menghasilkan zat perwarna ungu kecokelatan yang digunakan dalam pembuatan
batik, sementara buahnya dipercaya memiliki khasiat pengobatan tradisional. Raja yang
memerintah di Kediri yang bernama Mapanji Garasakan merupakan raja di kerajaan Kediri yang
pertama. Selepas sepeninggalnya, kuasa pun dipindahkan ke Mapanji Alanjung di tahun
1052.Hingga setelah masa pemerintahan raja Mapanji berakhir, barulah kepemimpinan
berpindah ke Sri Maharaja Samarotsaha.

Vous aimerez peut-être aussi