Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASAM FOLAT
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2015
ASAM FOLAT
1. Deskripsi
Asam folat merupakan vitamin yang larut dalam air dan kaya akan
nutrisi. As.folat diperlukan untuk pembentukan sejumlah koenzim dalam sistem
metabolik, khususnya untuk sintesis purin dan pirimidin. Diperlukan dalam
sintesis nukleoprotein, pemeliharaan eritropoietin, merangsang produksi WBC
dan platelet. Asam folat ini adalah obat yang digunakan untuk menghindari
defisiensi asam folat saat terjadi proses plebotomi. Asam folat ini berguna untuk
penambah nutrisi untuk otak pada kandungan. Namun pemberian asam folat ini
diberikan dalam dosis rendah, sebab pada obat terapi yang diberikan terdapat
vitamin yaitu viliron yang mengandung asam folat. Sehingga pada pemberiannya
dalam dosis rendah untuk menghindari kelebihan asam folat (Jordan, 2003).
2. Rumus Kimia
Asam folat (dikenal juga sebagai Vitamin B9, Folic Acid atau Folacin) dan
Folat (dalam bentuk alamiahnya) adalah vitamin B9 yang dapat larut di air.
Karena larut di dalam air jadi kelebihannya akan dibuang melalui urin. Vitamin
B9 sangat penting untuk berbagai fungsi tubuh mulai dari sintesis nukleotid ke
remetilisasi homocysteine. Vitamin ini terutama penting pada period
pembelahan dan pertumbuhan sel. Anak-anak dan orang dewasa memerlukan
Asam Folat untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. Folat
dan asam folat mendapatkan namanya dari kata latin folium (daun). Folasin dan
folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara kimiawi dan gizi sama
dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim dalam
transportasi pecahan-pecahan karbon-tunggal dalam metabolisme asam amino
dan sintesis asam nukleat. Bentuk koenzim ini adalah tetra hidrofolat (Jordan,
2003).
3. Fungsi
Berfungsi dalam pembentukan sel darah merah, berperan penting
dalam perbaikan DNA pada tubuh, mencegah bayi lahir cacat pada otak
dan sumsum tulang belakang pada ibu hamil, dapat membantu gejala
menstruasi dan akibatnya pada gejala anemia pada wanita,
mengoptimalkan fungsi otak, pada orang lanjut usia asam folat berperan
mencegah terjadinya kepikunan serta penurunan memori ingatan pada
otak (Jordan, 2003).
4. Farmakokinetika
a. ABSORPSI
Bioavailabilitas
Diserap dengan baik dari saluran GI. Asam folat sintetis hampir
100% tersedia secara hayati setelah pemberian oral pada individu puasa;
asam folat dalam makanan sekitar 50% bioavailable (tersedia secara
hayati).
b. DISTRIBUSI
c. METABOLISME
Rute Eliminasi
Sampai dengan 90% dari dosis dalam urin; jumlah kecil di feces (Jordan,
2003).
5. Defisiensi
Kekurangan atau defisiensi asam folat dapat menimbulkan
peradangan pada lidah, diare, murung dan kebingungan, gangguan
orientasi, kurang darah dan lain-lain.
Pada Janin:
a. SPINA BIFIDA - adanya celah pada tulang belakang sehingga tidak bisa
tertutup sempurna akbiat beberapa ruas tulang gagal bertaut. Cacat
jenis ini banyak terjadi di antara ibu hamil yang mengalami kekurangan
asam folat, yakni 65%.
b. ANENSEFALI - tidak sempurnanya pertumbuhan tengkorak kepala dan
otak. Jenis yang sering membawa kematian begitu bayi dilahirkan.
c. ANENCEPHALY- adanya tonjolan di belakang kepala.
d. Bibir sumbing
e. Perkembangan pusat kecerdasan terganggu (gangguan belajar)
f. Gangguan sistem motorik (mengalami lumpuh, tidak bisa berjalan
tegak)
g. Tidak ada kontrol untuk buang air besar maupun buang air kecil
h. Gangguan jantung.
6. Toksisitas
Paling banyak takaran yang dianjurkan total sehari adalah 1 mg. Seperti
dijelaskan sebelumnya walaupun asam folat mudah larut dalam air dan
mudah dikeluarkan dari tubuh melalui air kemih, tetap saja dianjurkan jangan
berlebihan. Selain pemborosan juga dapat menimbulkan efek kurang baik.
Saran penggunaan asam folat hanya 0,5 mg per hari karena dari berbagai
makanan kita juga mendapat asupan asam folat.
Efek toksik asam folat yaitu pada dosis lebih dari 100 kali dosis harian
yang dianjurkan, folic acid dapat meningkatkan frekwensi kejang pada
penderita epilepsi dan memperburuk kerusakan saraf pada orang-orang
yang menderita kekurangan vitamin B12. Dengan dosis per oral 15
mg/hari dapat terjadi tanda-tanda anorexia, nausea, abdominal distention,
flatulence, biter/bad taste, altered sleep patterns, kesulitan
berkonsentrasi, irritability, over activity, excitement, mental depression,
confusion, impaired judgment (Charles F. L, 2012).
7. Food Sources
Beberapa bahan makanan yang sangat kaya dengan asam folat
antara lain adalah sayur-sayuran seperti bayam, asparagus, lobak Cina;
kacang-kacangan; kuning telur, hati, ginjal dan banyak lagi. Yang
mengandung asam folat dalam jumlah sedang adalah buah-buahan
tertentu seperti jeruk, nenas, semangka, melon, anggur; jagung, tomat,
kubis dan lain-lain.
8. Storage
Agar kandungan asam folat dalam makanan tidak rusak atau berkurang
banyak maka:
SUMBER :