Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pendahuluan
1.2 Tujuan
Mengetahui lebih spesifik tentang salah satu dari pelayanan yang diberikan oleh bidan di
komunitas yaitu pelayanan KB dalam Ruang Lingkup Bidan Komunitas.
1
BAB II
1. Definisi Massyarakat
a. Linton (1936)
2
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan
bekerjasama, sehingga dapat mengorganisasikan diri dan berpikir tentang
dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu.
b. M.J. Hekovits
Masyarakat adalah kelompok inddividu yang dikoordinasikan dan mengikuti
satu cara hidup tertentu.
2. Ciri-ciri Masyarakat
Dari berbagai pengertian tentang masyarakat diatas maka dapat disimpulkan
bahwa masyarakat mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a. Interaksi di antara sesama anggota masyarakat
b. Menempati wilayah dengan batas-batas tertentu
c. Saling tergantung satu dengan lainnya
d. Memiliki adat istiadat kebudayaan tertentu
e. Memiliki identitas bersama
3
e. Berdasarkan sudut fungsinya
1) Operative institution
Adalah lembaga masyarakat yang menghimpun pola-pola atau tata cara
yang diperlukan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan,
seperti lembaga industri.
2) Regulalative insstitution
Adalah lembaga yang bertujuan untuk mengawasi adat istiadat atau tata
kelakuan yang tidak menjadi bagian mutlak. Misalnya lembaga hukum
kejaksaan, pengadilan
Pada pemerintahan Hindia Belanda tahun 1807 pertolongan persalinan dilakukan oleh
dukun, tahun 1849 di Batavia dibuka pendidikan dokter jawa dengan nama STOVIA (School
Tot Oplelding van Indiche Arsten), tahun 1851 dokter W. Rosch membuka pendidikan bidan
bagi perempuan pribumi yang saat itu peran bidan hanya bersifat klinis dengan memberi
pelayanan di rumah sakit saja.
Tahun 1952 peran bidan tidak hanya bersifat klinis, pada masa itu sekolah bidan 4
tahun mulai memasukan konsep kebidanan komunitas. Tetapi fokus utamanya masih pada
pendidikan formal, yaitu bagaimana memberikan kualitas pertolongan persalinan di rumah
sakit dan bertugas secara mandiri pada biro konsultasi.
Tahun 1953 di adakan kursus tambahan bagi bidan (KTB)yang befokus pada
kesehatan masyarakat di yogyakarta. Bidan tidak terbatas memberikan pelayanan di rumah
sakit, tapi juga memberi pelayanan masyarakat berbasis pada pelayanan ibu adn anak (BKIA)
ditingkat kecamatan.
Tahun 1967 pelayanan BKIA menjadi bagian dari pelayanan puskesmas. Bidan
puskesmas memberikan pelayanan KIA, KB di posyandu, UKS dan sebagai perencana dalam
mengambil keputusan pelayanan di masyarakat. Pada masa ini bidan dapat dikatakan sebagai
motivator (penggerak) di masyarakat.
Tahun 1990-1996 terjadi perubahan konsep bidan untuk menekan tingginya angka
kematian ibu. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menjalankan
program pendidikan, yaitu SPK + 1 tahun menjadi bidan desa yang merupakan staf
puskesmas yang di tempatkan di desa sebagai penanggung jawab pondok bersalin desa
4
(polindes) yang berperan sebagai penggerak masyarakat, memiliki wilayah kerja, dan nara
sumber berbagai hal.
Ukuran keberhasilan bidan di komunitas adalah bangkitya atau lahirnya gerakan masyarakat
untuk mengatasi masalah dan memenuhi kebutuhan kesehatan serta kualitas hidup perempuan
di wilayah tertentu
Individu : anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi,
sosial, dan spiritual. Seorang individu akan mudah mempengaruhi anggota keluarga
lainnya. Peran bidan komunitas adalah membantu individu agar dapat memenuhi
kebutuhan dasarnya karena adanya kelemahan fisik, mental yang dialami,
keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan menuju kemandirian
Keluarga
1. Unit terkecil masyarakat
2. Terdiri atas dua orang atau lebih
3. Adanya ikatan perkawinan dan pertalian darah
4. Hidup dalam suatu rumah tangga
5. Di bawah asuhan seorang kepala rumah tangga
6. Berinteraksi diantara sesama anggota keluarga
7. Setiap anggota keluarga memiliki peran masing-masing
8. Menciptakan, mempertahankan suatu kebudayaan.
Struktur keluarga :
Tipe/bentuk keluarga :
5
Keluarga inti (nuclear family) : terdiri dari ayah, ibu dan anak
Keluarga besar (ekstended family) : keluarga inti ditambah sabak saudara
(nenek, keponakan, bibi)
Keluarga berantai (serial family) : terdiri dari wanitadan pria yang menikah
lebih dari sekali dan merupakan satu keluarga inti
Keluarga duda/janda (single family) : terjadi karena perceraian atau kematian
Keluarga berkomposisi (composite) : keluarga yang perkawinannya
berpoligami dan hidup secara bersama
Keluarga kabitas (chabitation) : dua orang menjadi satu tanpa pernikahan
tetapi membentuk satu keluarga
6
Prinsisp Asuhan Kebidanan Komunitas
1. Bersifat multi disiplin meliputi ilmu kesehatan masyarahat, sosial, psikologi, ilmu
kebidanan dan hal yang mendukung peran bidan di komunitas
2. Berpedoman pada etik profesi kebidanan yang menjunjung harkat dan martabat
kemanusiaan klien
3. Menggunakan populasi sebagai unit analisis. Populasi berupa jumlah perempuan,
jumlah kepala keluarga, jumlah neonatus, dan jumlah balita
4. Keberhasilan di ukur melalui adanya kerjasama dengan berbagai mitra, seperti PKK,
kader kesehatan, perawat, dokter dll
Tujuan khusus :
D. Bekerja di Komunitas
Agar dapat diterima di masyarakat, bidan harus memiliki profil sebagai berikut :
7
12. Berpikir kritis dan logis
13. Mau membagikan ilmu kepada orang lain
F. Jaringan Kerja
8
Kerjasama lintas program merupakan bentuk kerjasama yang dilaksanakan di dalam
satu instansi terkait, misalnya : imunisasi, pemberian tablet FE, vitamin A, PMT dan
sebagainya. Sedangkan kerjasama lintas sektor merupakan kerjasama yang melbatkan
instannsi departemen lain, misalnya : Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS),
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan sebagainya.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu communitas yang berarti kesamaan,
juga communis yang berarti sama, publik, ataupun banyak. Istilah community
dapat di terjemahkan sebagai masyarakat setempat,istilah yang menunjuk pada
warga sebuah desa, kota suku atau bangsa. Kebidanan komunitas adalah memberikan
asuhan kebidanan pada masyarakat baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
yang terfokus pada pelayanan kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana
(KB), kesehatan reproduksi termasuk usia wanita adiyuswa secara paripurna.
9
DAFTAR PUSTAKA
10